Tepat 55 tahun yang lalu bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berduka karena peristiwa tragis pemberontakan G 30 S/PKI. Kita wajib bersyukur karena pemberontakan itu berhasil dipadamkan, dan semua yang terlibat diamankan, walaupun telah memakan korban “Pahlawan Revolusi.” Sekarang ini, banyak penafsiran yang berbeda menyikapi peristiwa pemberontakan dan penumpasan terhadap pemberontakan itu. Terkadang perbedaan itu mengarah kepada persoalan tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Di sini diperlukan sikap rendah hati agar tidak semakin memperuncing persoalan yang ada. Kata “Congkak” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bersinonim dengan kata sombong, pongah, angkuh, jemawa, yang artinya merasa dan bertindak dengan memperlihatkan diri sangat mulia. Sikap ini sangat berlawanan dengan rendah hati artinya tidak sombong atau dalam Alkitab dikatakan dengan “menganggap orang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (Flp. 2:3). “Allah menentang orang yang congkak”, ini berarti siapapun orang tidak terkecuali sudah percaya Tuhan Yesus atau belum, mereka berdiri di pihak yang berlawanan dengan Allah. Jika demikian berarti mereka adalah musuh Allah, musuh Allah berarti berada di belakang kuasa gelap. Sebaliknya ayat tersebut di atas (ayat yang menjadi nats hari ini) mengatakan “tetapi mengasihi orang yang rendah hati”. Ini adalah sesuatu yang istimewa, orang yang rendah hati dikasihi Allah. Dikasihi suami atau isteri itu biasa, orangtua mengasihi anak atau anak mengasihi orangtua itu biasa. Namun orang dikasihi Allah, berarti orang tersebut luar biasa di hadapan Allah. Sekalipun Allah mengasihi semua orang, tetapi kasih Allah begitu istimewa bagi orang yang rendah hati, karena menuliskannya secara khusus dalam ayat tersebut di atas. Pastilah ada suatu kebanggaan tersendiri orang yang rendah hati dikasihi Tuhan, tetapi janganlah kebanggaan itu dinyatakan secara berlebihan, karena kalau itu terjadi sudah menggerogoti sikap rendah hati yang dimilikinya.
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, itu sebabnya kebanggaan karena dikasihi Allah hendaknya semakin membuat kita tahu diri, siapakah kita sejatinya. Kita adalah orang berdosa yang dikasihi Allah bukan karena kehebatan kita, tetapi anugerah Allah yang membuat kita bisa menjadi seperti itu. Jauhilah sikap congkak dan jalani hidup yang rendah hati demi kemuliaan nama-Nya. Pokok Doa:
Oleh: Stefanus Wiji Suratno Yakobus 4:6-7 (TB) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Tuhan selalu mengajar manusia untuk hidup taat karena manusia sebagai ciptaanNya wajib untuk taat. Dari awal ciptaanNya manusia diberi kebebasan untuk menikmati segala ciptaanNya. ( Kejadian 1 : 28-29 ). Bila manusia taat sejak awal harusnya manusia sudah dididik Tuhan menjadi manusia dengan makanan sehat karena hanya makan sayuran, ikan dan burung saja. Sehingga kalau kita lihat usia manusia rata-rata diatas 100 tahun ( Kejadian 5 : 1-32 ). Tetapi manusia tidak taat dengan perintah Tuhan dan lebih menuruti ular yang sudah dimasuki Iblis ( Kejadian 3 : 1-7 ). Tuhan melarang manusia untuk makan buah pengetahuan yang baik dan jahat yang sudah dilarang Tuhan tetapi iblis membalikkan fakta dan dibuka rahasia agar bisa seperti Tuhan tahu yang baik dan yang jahat. Manusia menjadi sombong dan ingin seperti Tuhan. Setelah mereka memakan buah tersebut hal itu awal manusia berdosa dan tidak taat pada Tuhan. Setelah peristiwa itu Allah marah dan mengusir manusia keluar dari Taman Eden dan manusia harus menjalani kutukan Tuhan akibat dosa ( Kejadian 3 : 16-19 ) yaitu wanita akan susah saat melahirkan dan laki-laki dengan berpeluh mencari rejeki. Sejak manusia keluar dari taman Eden manusia mulai berubah yaitu punya hati yang baik dan jahat. Sudah ada irihati dan timbul kejahatan untuk membunuh ( Kejadian 4 : 1-12 ). Rendah hati ini agar kita mencontoh Tuhan Yesus sehingga Allah memuliakan Dia ( Filipi 2 : 1-10 ). Tuhan sangat menyukai orang yang rendah hati ( I Petrus 5 : 5 ). Orang yang sombong pasti dapat hukuman yaitu : 1. Raja Nebukadnezar menjadi seperti lembu hidupnya ( Daniel 4 : 25-33 ) 2. Herodes mati karena sombong ( Kisah rasul 12 : 21-24 ) 3. Absalom anak Daud yang sombong ( II Samuel 15 : 1-12 ). Marilah kita sebagai ciptaan Allah tetap menjadi manusia yang rendah hati dihadapan Allah karena Allah sangat mengasihi orang yang rendah hati ( Yakobus 4 : 6 ) Kesimpulan dan Doa : Salam kasih Stefanus Wiji Suratno Dosen Program Doktor Theology dan Ministry Harvest International Theological Seminary.
Versi Paralel Tafsiran/Catatan Analisa Kata ITL - draft
Konteks
|