Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Berbisnis bukan saja mengenai bagaimana cara menjual produk agar laku di pasaran, namun termasuk juga melakukan pencatatan keuangan. Catatan keuangan perlu dibuat dengan lengkap dan rapi, karena keuangan merupakan hal yang fundamental dalam bisnis. Salah satu pencatatan keuangan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat neraca lajur, yang akan kita ulas lebih lanjut pada pembahasan kali ini.

Apa Itu Neraca Lajur?

Neraca lajur disebut juga kertas kerja (worksheet) yang berbentuk kertas berisi kolom-kolom untuk mencatat keuangan secara manual. Pencatatan pada neraca lajur ini cenderung bersifat tidak formal, sehingga bisa pengisiannya dapat diperbaiki dan dikoreksi nantinya jika perlu. Neraca lajur memang bukan merupakan salah satu dari jenis laporan keuangan, namun pembuatannya akan mempermudah proses penyusunan laporan keuangan itu sendiri.

Dalam neraca lajur, semua akun yang terdapat pada perusahaan akan dicatat dan digolongkan ke kolom atau lajur yang ada. Data akun yang akan dimasukkan dalam neraca lajur diambil dari data yang dicatat pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Sedangkan untuk penggolongan kolom neraca lajur terbagi menjadi enam jenis, yaitu Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Neraca, dan Laba Rugi.

Fungsi Neraca Lajur

Setelah memahami apa itu neraca lajur, selanjutnya kita akan membahas fungsi dari neraca tersebut. Terdapat beberapa fungsi penerapan neraca lajur dalam pencatatan keuangan, yaitu:

1. Meringkas Data dalam Pencatatan Keuangan

Fungsi neraca lajur yang pertama adalah menggolongkan dan meringkas data yang berisi akun keuangan pada perusahaan. Dengan adanya neraca lajur, data keuangan akan lebih mudah untuk dilihat dan digunakan untuk keperluan selanjutnya. Data yang ringkas akan membantu menunjukkan informasi yang dibutuhkan tanpa proses yang panjang.

2. Memeriksa Kembali Data yang Dicatat

Adanya pencatatan dengan menggunakan neraca lajur akan membantu memeriksa kembali data pada pencatatan sebelumnya, terutama dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Dalam pencatatan keuangan sangat mungkin terjadi kesalahan, baik oleh human error maupun kesalahan software yang digunakan. Karena itu, proses pencatatan yang dilakukan dalam neraca lajur akan dapat memperbaiki dan menghindari kesalahan pencatatan keuangan secara keseluruhan.

3. Membantu Penyusunan Laporan Keuangan

Seperti yang telah diulas pada bagian sebelumnya, pencatatan dalam neraca lajur akan membantu dalam proses pembuatan laporan keuangan. Hal ini karena dalam neraca lajur sudah mencakup dan merangkum data-data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan. Tentunya ini akan sangat memudahkan dan menghemat waktu pembuatan laporan keuangan, tanpa perlu mencari data dari sumber yang terlalu banyak.

4. Menunjukkan Perusahaan Telah Menjalankan Prosedur

Fungsi terakhir dari neraca lajur adalah untuk menunjukkan bahwa perusahaan telah menjalankan prosedur pencatatan keuangan yang seharusnya dilakukan. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dalam mencatat dan mengelola keuangan dengan benar. Sehingga laporan keuangan yang dibuat pun memiliki kredibilitas karena disusun berdasarkan neraca lajur, yang merupakan bagian dari prosedur pencatatan keuangan.

Membuat Neraca Lajur

Dalam membuat neraca lajur sebenarnya tidak banyak proses pencatatan dan penghitungan yang dilakukan, karena tinggal memindahkan beberapa data dari pencatatan lain yang sudah ada. Namun dalam proses memindahkan data tersebut perlu diperhatikan untuk mengecek kembali apakah data yang tertera sudah benar. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi neraca lajur yaitu untuk memeriksa kembali data dan menghindari kesalahan pencatatan keuangan.

Untuk gambaran lebih jelasnya mengenai pencatatan neraca lajur, berikut adalah proses yang perlu dilakukan dalam membuat neraca lajur:

1. Membuat Format dan Kolom Neraca Lajur

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat format dan kolom yang dibutuhkan dalam neraca lajur. Untuk format neraca, di bagian atas harus ditulis nama perusahaan, judul “Neraca Lajur”, dan periode pencatatan.

Sedangkan kolom yang harus dibuat berjumlah total 7 kolom, satu untuk Nama Akun dan 6 untuk golongan lajur (Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Neraca, dan Laba Rugi). Enam golongan kolom ini harus dibuat dua sisi yang menunjukkan Debet (D) dan Kredit (K).

2. Memasukkan Data dari Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah mengisi kolom-kolom yang telah dibuat, mulai dari Nama Akun dan Neraca Saldo. Kolom ini diisi dengan memasukkan data dari neraca saldo yang memuat data saldo akhir setiap akun berdasarkan pencatatan buku besar perusahaan.

Untuk kolom Penyesuaian, data dimasukkan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya secara terpisah. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran yang benar-benar terjadi agar dapat menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

3. Menghitung Saldo yang Telah Disesuaikan

Setelah data pada kolom Neraca Saldo dan Penyesuaian terisi, selanjutnya kita perlu menghitung saldo pada akun yang mengalami penyesuaian. Perhitungan ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi saldo dalam kolom Neraca Saldo dengan saldo dalam kolom Penyesuaian.

Saldo yang telah dihitung dan disesuaikan kemudian diletakkan dalam kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Isi saldo dalam kolom ini juga yang akan dipindahkan untuk mengisi kolom Neraca tanpa melakukan perubahan apapun

4. Mengisi dan Menghitung Kolom Laba Rugi

Untuk mengisi kolom Laba Rugi, data yang dimasukkan berasal dari kolom sebelumnya yaitu Neraca. Namun tidak semua data dipindahkan, hanya dari akun pendapatan dan beban-beban saja. Data ini yang kemudian dihitung untuk mendapatkan saldo laba atau rugi perusahaan. Setelah itu, neraca lajur pun telah selesai dibuat dan siap digunakan untuk keperluan selanjutnya.

Itulah pembahasan mengenai neraca lajur, mulai dari pengertian, fungsi, hingga proses pembuatannya. Adanya neraca lajur akan sangat membantu perusahaan dalam proses pencatatan keuangan yang baik dan teratur. Karenanya meskipun cenderung bersifat tidak formal, penggunaan neraca lajur hampir tidak pernah ditinggalkan oleh perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang pengertian, fungsi, dan pembuatan neraca lajur, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Contoh Neraca Lajur – Laporan keuangan perusahaan perlu disusun secara rapi dan sistematis agar mudah dipahami oleh banyak pihak yang berkepentingan. Salah satu komponen dari pembukuan akuntansi yang memudahkan penyusun laporan keuangan agar terlihat secara sistematis adalah neraca lajur.

Neraca lajur akan memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan karena data keuangan yang ada di dalamnya terbilang lengkap. Berikut adalah ulasan secara rinci mengenai neraca lajur beserta fungsinya.

Pengertian Neraca lajur

Worksheet atau neraca lajur merupakan lembar yang memuat data akuntansi perusahaan selama satu periode. Penyusunan neraca lajur ini berperan penting bagi perusahaan karena akan memudahkan dalam rekap data sebelum dilakukan penyesuaian.

Neraca lajur merupakan komponen yang digunakan untuk memeriksa buku besar setelah mengalami penyesuaian. Pemeriksaan buku besar setelah penyesuaian ini juga dilakukan guna memastikan bahwa saldonya sudah balance.

Format dari neraca lajur ini terdiri dari 10 kolom guna mencatat nomor dan nama akun beserta saldo debet kredit. Kolom tersebut digunakan untuk mengentri data perusahaan mulai dari neraca saldo, penyesuaian, hingga menghasilkan laporan keuangan terbaru.

Dalam mempelajari bagaimana akuntansi perusahaan bekerja, kamu dapat mempelajari buku Mahir Akuntansi: Perusahana Dagang Edisi Revisi 2013 oleh Temy Setiawan dibawah ini.

Tujuan Pembuatan Neraca Lajur

Neraca lajur merupakan komponen yang dibutuhkan oleh manajerial perusahaan dan pihak eksternal lainnya, termasuk oleh pihak investor. Komponen ini akan memudahkan perusahaan untuk membuat perkiraan mengenai hal yang mungkin terjadi kedepannya terhadap perusahaan.

Penyusunan neraca lajur juga memudahkan perusahaan dalam mengontrol keuangannya, karena setiap laporan sudah terpapar dengan jelas.

Selain itu, tentu masih ada beberapa tujuan pembuatan neraca lajur ini secara terperinci. Berikut adalah beberapa tujuan dari penyusunan neraca lajur yang harus diketahui.

Tujuan pertama dari pembuatan neraca lajur adalah memudahkan untuk menyusun laporan keuangan. Pembuatan neraca lajur akan dilakukan terlebih dahulu sebelum menyusun laporan keuangan agar data yang akan digunakan sudah tersusun secara sistematis.

Neraca akan lajur membantu menggolongkan data yang berasal dari buku besar, sehingga tampilannya ringkas. Pembuatan laporan keuangan bisa langsung melihat neraca lajur tanpa harus mengumpulkan kembali data pembukuan perusahaan dari awal.

Banyak informasi yang akan dimuat dalam neraca lajur, termasuk data dari penyesuaian. Penyusunan laporan keuangan bisa dilakukan secara lebih cepat apabila neraca lajur sudah dibuat. Neraca lajur perusahaan juga akan membantu memudahkan proses auditing.

Laporan keuangan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan dimana dapat menjadi tolak ukur dalam mengelola perusahaan yang ada dan mencapai sasaran perusahaan yang telah diukur. Pelajari cara membuatnya melalui buku Seri Kuliah Ringkas: Analisis Laporan Keuangan.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

2. Sarana Menggolongkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo

Informasi neraca saldo merupakan dasar utama yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Perusahaan memperoleh informasi neraca saldo ini dari posting buku besar yang dilakukan setelah pencatatan transaksi.

Pembuatan neraca lajur dalam hal ini akan membantu perusahaan untuk meringkas informasi neraca saldo agar lebih sederhana. Di samping itu, komponen ini juga membantu menggolongkan akun-akun di dalam neraca saldo sesuai dengan kelompoknya, sehingga penyusunannya akan berurutan.

Ringkasan informasi neraca saldo ini akan memudahkan perusahaan saat melakukan pengecekan buku besar, guna memastikan bahwa hasilnya sudah balance. Selanjutnya, ringkasan informasi tersebut akan diolah kembali dalam neraca lajur dengan memasukkan komponen penyesuaian.

3. Meminimalisir Kesalahan

Tujuan dari pembuatan neraca lajur yang berikutnya adalah untuk meminimalisir adanya kesalahan laporan ke depannya. Format neraca lajur yang ringkas memudahkan para penggunanya untuk memahami data di dalamnya. Di samping itu, susunan neraca lajur yang sederhana juga akan membantu perusahaan menemukan data dengan cepat.

Kesalahan pembukuan perusahaan pada umumnya terjadi pada saat proses penyusunan laporan keuangan akibat banyaknya komponen yang harus diperhitungkan. Potensi kesalahan ini akan terjadi ketika pihak yang bersangkutan tidak teliti dalam menganalisa data pembukuan.

Perusahaan bisa meminimalisir kesalahan tersebut dengan cara membuat laporan keuangan terlebih dahulu. Laporan keuangan bisa disusun dengan mengacu pada neraca lajur karena tidak membingungkan untuk dipahami dan tampilannya ringkas, sehingga meminimalisir adanya kesalahan input.

4. Memperkirakan Hal yang Mungkin Akan Terjadi

Keberlangsungan usaha merupakan salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan. Perusahaan bisa memperkirakan hal yang mungkin terjadi dalam keberlangsungan usahanya melalui neraca lajur.

Salah satu perkiraan yang bisa dilihat di dalam neraca lajur adalah saldo kas dan hutang. Pihak perusahaan bisa memperkirakan bagaimana harus menyalurkan saldo kas tersebut serta melunasi kewajibannya.

Perusahaan juga bisa melihat saldo modal terbaru dalam neraca lajur untuk digunakan sebagai perputaran operasional. Nilai saldo yang ada neraca lajur cukup relevan untuk digunakan untuk memperkirakan hal yang akan terjadi, meskipun laporan keuangan yang lengkap dan lebih rinci belum selesai dipersiapkan.

Fungsi Neraca Lajur

Pembuatan neraca lajur mempunyai beberapa fungsi yang cukup penting dalam pelaporan keuangan selama satu periode. Berikut adalah beberapa fungsi dari pembuatan neraca lajur yang perlu untuk diketahui.

a) Digunakan untuk Meringkas Data

Fungsi pertama dari pembuatan neraca lajur adalah untuk meringkas data keuangan perusahaan. Data tersebut bisa dilihat mulai dari jurnal hingga posting buku besar. Neraca lajur dapat meringkas saldo yang sudah diposting melalui buku besar tersebut.

Data yang ada di dalam buku besar terdiri dari banyak kolom, sehingga cukup menyulitkan untuk dijadikan sebagai patokan pembuatan laporan keuangan. Ditambah lagi karena disana ada terlalu banyak lembaran. Hal ini bisa diatasi dengan keberadaan neraca lajur yang akan meringkas data dari buku besar tersebut.

Ringkasan data yang ada di dalam neraca lajur sudah cukup mewakili bagaimana kondisi keuangan perusahaan dalam satu periode. Dokumen pembukuan yang lainnya tetap bisa disimpan untuk melakukan auditing lebih lanjut.

b) Mengevaluasi Transaksi yang Ada

Evaluasi transaksi yang pernah terjadi perusahaan selama satu periode juga bisa dilihat di dalam neraca lajur. Cara mengevaluasi transaksi melalui neraca lajur adalah dengan melihat perubahan saldo yang ada pada setiap akunnya.

Menggunakan neraca saldo sebagai acuan untuk melakukan evaluasi transaksi akan membuat pemeriksaan semakin efisien. Perusahaan juga bisa langsung menemukan perubahan saldo pada akun tertentu dengan cepat.

Fungsi dari melakukan evaluasi melalui neraca lajur adalah agar perusahaan bisa mengetahui perkembangan kegiatan operasional selama satu periode akuntansi. Hasil evaluasi transaksi yang ada di neraca lajur bisa digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

c) Sarana Menyusun Laporan

Fungsi utama dari pembuatan neraca lajur adalah dijadikan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan. Komponen yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan sangat banyak, sehingga dibutuhkan neraca lajur agar proses penyusunan ini bisa lebih efisien.

Neraca lajur juga akan membantu membantu menampilkan data laba rugi dan neraca terkini yang bisa dijadikan sebagai dasar penyusunan laporan perusahaan.  Selanjutnya, perusahaan bisa mulai menyusun laporan perubahan ekuitas dari laba rugi yang disediakan melalui neraca lajur.

d) Prosedur Perusahaan yang Kreditebel

Neraca lajur termasuk dalam prosedur penyusunan akuntansi yang kredibel bagi perusahaan.  Pencatatan keuangan perusahaan dianggap lengkap dan mumpuni apabila mencantumkan neraca saldo di dalamnya. Di samping itu, kualitas pembukuan juga tidak bisa diragukan lagi dengan adanya komponen ini.

Prosedur penyusunan ini sebenarnya harus bisa dipenuhi oleh perusahaan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu ada auditing dari pihak eksternal. Pembuatan neraca lajur ini nantinya akan memudahkan perusahan dalam menjelaskan perkembangan keuangan dalam satu periode.

d) Melihat Kegiatan Harian Perusahaan

Hubungan neraca lajur dengan evaluasi transaksi adalah untuk melihat kegiatan harian perusahaan. Pada umumnya, perusahaan yang berjalan dengan baik memiliki catatan transaksi di setiap harinya. Transaksi ini akan lebih ringkas jika sudah digolongkan melalui neraca lajur.

Kegiatan harian perusahaan pada mulanya akan disertai dengan dokumen pendukung untuk dicatat ke dalam jurnal. Selanjutnya, perubahan saldo setiap akun akibat adanya transaksi di dalam perusahaan akan dipotong ke dalam buku besar.

Saldo yang ada di dalam buku besar inilah sumber untuk melihat kegiatan harian perusahaan dan perubahan saldo akun. Evaluasi kegiatan harian tersebut bisa digunakan untuk memutuskan transaksi apalagi yang akan dilakukan perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional.

Contoh Neraca Lajur dan Cara Membuat Neraca Lajur

Hal berikutnya yang perlu diketahui dari neraca lajur adalah bagaimana cara untuk membuatnya. Ada beberapa komponen yang wajib ada di dalam neraca lajur agar bisa digunakan secara berkelanjutan. Berikut adalah ulasan terkait bagaimana cara menyusun neraca lajur.

1. Membuat Format Neraca

Neraca lajur mempunyai format tersendiri dalam pembuatannya agar terlihat lebih ringkas. Pada umumnya, format yang digunakan untuk menyusun neraca lajur adalah menggunakan 10 kolom. Format ini terdiri dari nomor, nama akun, dan debit kredit.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Kolom debit kredit ini tentu saja dibuat berpasangan untuk setiap komponen laporan keuangan. Ada 4 komponen yang ada dalam neraca lajur, yaitu neraca saldo, penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, dan laba rugi.

Setiap komponen ini saling berhubungan diarena perhitungannya didasarkan pada neraca saldo dan penyesuaian. Komponen laba rugi dan neraca lajur akan mengalami penggolongan berdasarkan tipe akun yang harus ada di dalamnya.

2. Mengisi Nomor Akun dan Nama Akun

Tahapan berikutnya yang harus dilakukan setelah mempersiapkan format neraca lajur adalah mulai mengisi nomor dan nama akun. Pengisian ini harus dilakukan mulai dari nomor akun terkecil agar terlihat lebih rapi.

Nomor yang harus diisikan ke dalam neraca saldo melambangkan penggolongan dari tipe akun. Urutan untuk mengisi nomor dan nama akun ini dimulai dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Pengisian nomor dan nama akun yang berurutan memudahkan untuk input transaksi berikutnya.

Pengisian pada neraca lajur ini bisa didasarkan pada daftar akun yang sudah dibuat pada awal periode. Perusahaan juga bisa mengisi akun tambahan yang mungkin dibutuhkan di dalam periode bersangkutan agar tidak ada melewatkan transaksi.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

3. Mengisi Kolom Jurnal Penyesuaian

Langkah selanjutnya untuk membuat neraca lajur adalah mengisi bagian kolom jurnal penyesuaian. Komponen jurnal penyesuaian ini terdiri dari dua kolom, yaitu debet dan kredit. Letak dari kolom jurnal penyesuaian adalah di samping neraca saldo.

Data yang diisikan di dalam kolom penyesuaian berasal dari transaksi penyesuaian yang terjadi dalam akhir periode. Transaksi penyesuaian ini terjadi akibat adanya perubahan saldo dalam akun tertentu yang membutuhkan pencatatan.

Pengisian komponen ini bisa dilakukan berdasarkan jurnal penyesuaian untuk letak debit dan kreditnya. Pengisian penyesuaian ini harus dilakukan dengan teliti karena komponen ini penting untuk melihat saldo terbaru untuk akun tertentu, salah satunya adalah perubahan akumulasi penyusutan.

4. Menambahkan Nominal Pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Komponen berikutnya yang ada di dalam neraca lajur adalah nominal pada neraca saldo setelah penyesuaian. Perhitungannya dilakukan dengan mengakumulasikan neraca dan jurnal penyesuaian untuk mengetahui saldo terbaru secara keseluruhan.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Pada saat menambahkan nominal neraca saldo setelah penyesuaian ini tidak semua akun mengalami perubahan. Saldo akun yang mengalami perubahan hanya berkaitan pada transaksi dalam jurnal penyesuaian saja.

Neraca saldo setelah penyesuaian berguna untuk mengetahui nominal terbaru dari setiap akun secara keseluruhan. Pastikan bahwa nominal yang dimasukkan sudah benar agar pada akhir perhitungan saldonya akan tetap seimbang.

5. Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi

Kolom selanjutnya yang harus diisikan di dalam neraca lajur adalah komponen laba rugi. Jenis akun yang harus dimasukkan ke dalam laporan laba rugi adalah akun riil. Saldo dari akun tersebut diperoleh dari nominal secara yang sudah disesuaikan.

Jenis akun lain yang dimasukkan di dalam kolom laba rugi adalah pendapatan dan beban perusahaan. Pendapatan ini diperoleh dari transaksi yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan dari kegiatan operasional, termasuk penjualan.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun beban merupakan pengeluaran kegiatan operasional perusahaan yang terjadi selama satu periode. Beban-beban perusahaan ini bisa terjadi akibat adanya kegiatan operasional maupun pengeluaran lainnya yang menyebabkan berkurangnya pendapatan perusahaan.

Komponen berikutnya yang harus diisikan adalah kolom neraca sesuai dengan saldo terbaru. Kolom neraca ini diisikan dengan akun nominal yang terdiri aset, kewajiban, dan ekuitas. Saldo yang akan diisikan ke dalam komponen ini berasal dari neraca saldo yang sudah disesuaikan.

Kolom debit pada bagian neraca diisikan dengan dengan akun debit, kecuali yang bersaksi kontra, seperti akumulasi penyusutan dan cadangan kerugian piutang. Sementara kolom kredit digunakan untuk mengisi saldo akun kewajiban dan ekuitas perusahaan.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Hasil akhir antara debit dan kredit pada neraca dan laporan laba rugi pada umumnya akan mengalami selisih. Jumlah selisih dari saldo akhir neraca dan laba rugi ini harus sama agar bisa menemukan profit atau kerugian usaha perusahaan selama satu periode.

Contoh Soal Neraca Lajur

Disini Gramedia.com mengambil contoh soal dari bookwormaisyah mengenai contoh soal neraca lajur.

Berikut merupakan Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian milik PD. BMA pada bulan Desember 2019.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

Diminta :

Berdasarkan pada data neraca saldo dan jurnal penyesuaian di atas, maka buatlah Neraca Lajur dengan 8 Kolom, 10 Kolom dan 12 Kolom

Penyelesaian Contoh Soal Neraca Lajur dengan 8 kolom

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

Untuk memperoleh nominal yang ada pada kolom Laba/Rugi dan Neraca, maka dilakukan penggabungan (pengurangan atau penambahan) antara nominal kolom Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

Penyelesaian Contoh Soal Neraca Lajur dengan 10 kolom

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

Untuk mendapatkan nominal pada kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian maka kamu bisa melakukan penggabungan (pengurangan atau penambahan) antara nominal kolom Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

Lalu untuk mendapatkan nominal pada Kolom Laba/Rugi dan Neraca, maka bisa diperoleh dari pemindahan nominal pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.

Penyelesaian Contoh Soal Neraca Lajur dengan 12 kolom

Untuk mendapatkan nominal pada kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian maka bisa melakukan penggabungan (pengurangan atau penambahan) antara nominal kolom Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

Lalu untuk mendapatkan nominal pada Kolom Laba/Rugi, Laporan Ekuitas dan Neraca, maka bisa didapatkan dari pemindahan nominal pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.

Pelajari berbagai soal akuntansi lainnya melalui buku Akuntansi Pengantar: Ban Soal dan Solusi oleh Hery. S.E., M.SI., CRP., RSA., CFRM yang ada dibawah ini mengenai prinsip akuntansi secara menyeluruh.

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit

Buku Rekomendasi Mengenai Contoh Jurnal Penyesuaian

Pengantar Akuntansi Edisi Kedua

Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Akun yang dicatat dalam kolom laba/rugi dalam kertas kerja/neraca lajur di kredit
Elemen laporan keuangan meliputi daftar nama akun yang sistematis, menunjukkan saldo nilai uang yang beredar dalam tiap segmen aktivitas, dan perhitungannya menggunakan metode akuntansi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan perusahaan. Dengan memahami elemen laporan keuangan para pemula dapat menyelenggarakan teknis akuntansi perusahaan dengan baik, dan para pengambil keputusan akan mampu memetakan persoalan, menafsirkan perkembangan, dan membuat keputusan bisnis yang efektif.

Untuk mencapai sasaran tersebut, dengan memperhatikan perkembangan dan hubungan timbal balik antara informasi akuntansi dengan praktik bisnis yang diwakilinya, maka buku ini secara sistematis:

Menjelaskan alternatif metode akuntansi yang dapat diterapkan pada tiap akun, menggambarkan hubungan saldo akun dengan aliran uang dari tiap transaksi, dan memperkenalkan dasar-dasar penerapan akuntansi IFRS, akuntansi untuk perdagangan internasional, dan bisnis sector keuangan yang akan segera menjadi.
Oleh karena itu selain wajib bagi mahasiswa, praktisi dan peneliti akuntansi, buku ini juga layak dibaca praktisi manajemen, pemilik perusahaan, investor, kreditor, dan masyarakat luas termasuk peminat bisnis sector keuangan.

Pengantar Akuntansi 1: Pendekatan Siklus Akuntansi

Buku ini membahas tentang akuntansi dasar yang meliputi ruang lingkup akuntansi, komponen dasar akuntansi, pencatatan transaksi, penyesuaian akun dan penyusunan neraca lajur, penyajian laporan keuangan, penutupan pembukuan, jurnal balik dan jurnal koreksi,serta akuntansi perusahaan dagang. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh kasus akuntansi untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Materi mengenai perusahaan jasa dan perusahaan dagang dibahas secara terstruktur berdasarkan siklus akuntansi.

Pengantar Akuntansi, Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus Tansaksi.

Artikel Terkait Contoh Neraca Lajur

Kesimpulan

Neraca lajur merupakan bagian penting dari pencatatan transaksi perusahaan, meskipun bukan termasuk dalam laporan keuangan. Fungsi utama dari pembuatan neraca lajur adalah untuk memudahkan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan terbaru.

Data yang ada di dalam neraca lajur berdasarkan pada perubahan terkini setiap transaksi dan kegiatan di dalam perusahaan. Pembuatan neraca lajur akan membuat penggolongan akun dan data transaksi perusahaan lebih ringkas.

Kegunaan lain dari neraca lajur adalah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan, baik pada saat penyusunan laporan keuangan maupun pemeriksaan. Auditor tidak perlu bingung untuk mencari informasi terkini mengenai keuangan perusahaan selama neraca lajur sudah selesai dibuat.

Proses pengisian neraca lajur harus dilakukan secara sistematis sesuai dengan urutan kolomnya. Hal ini ditujukan untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan yang bisa mempengaruhi laporan keuangan. Neraca lajur yang disusun dengan benar bisa digunakan untuk menganalisa perkembangan usaha.

Pihak perusahaan sudah bisa mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode melalui neraca lajur. Besarnya Laba atau rugi yang dialami oleh perusahaan tersebut bisa dilihat melalui selisih antara saldo yang ada pada neraca dan laba rugi.

Pembuatan neraca saldo bisa melambangkan tingkat kredibilitas perusahaan dalam mengelola keuangan. Hal ini tentu saja membawa manfaat bagi perusahaan, salah satunya yakni bisa menarik minat investor untuk menginvestasikan dananya agar bisnis kian berkembang.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien