Makalah penyakit pada unggas yang disebabkan oleh bakteri

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh bakter.

Penyebab : 

Bakteri obligat intraseluler Chlamydophila.

Gejala Klinis :

Demam dan anoreksia, bintik peradangan pada paru. Infeksi dapat menyebabkan diare, gangguan pernafasan, konjungtivitis dan nasal discharge (sekresi hidung), enteritis, hepatitis dan splenitis.

Pencegahan dan Pengobatan :

Biosekuriti dengan peningkatan sanitasi dan kebersihan kandang. Pengobatan psittacosis dapat menggunakan khlortetrasiklin dengan dosis 2 mg/hari selama 21 hari.

  1.  Penyakit Chronic Respiratory Disease (CRD)

Penyebab : 

Mycoplasma gallisepticum. 

Gejala Klinis :  Bila CRD menyerang, biasanya seluruh kelompok ayam terkena meskipun derajat keparahannya berbeda. Tanpa komplikasi kelompok ayam yang terserang CRD, tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas.

Pencegahan dan Pengobatan :  

Obat-obatan yang dapat dipergunakan untuk penyakit ini diantaranya ialah tylosin, spiramycin, oxytetracyclin, streptomycin, spektinomisin, linkomisin, dan beberapa golongan kuinolon                                        seperti enrofloksasin dan norflosasin.  Pencegahan dilakukan dengan penerapan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.

Penyebab : 

Colibacillosis adalah penyakit pada hewan, terutama menyerang hewan muda, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E.coli).

Gejala Klinis :

Gejala klinis tidak spesifik dan sangat tergantung dari umur ayam yang terserang, lamanya infeksi berlangsung, dan organ yang terserang. Pada ayam petelur muda (4-8 minggu) biasanya ayam-ayam ini mati secara akut setelah timbul gejala yang singkat yaitu anoreksia dan lesu.

Pencegahan dan Pengobatan :

Pencegahan dapat dimulai dari seleksi secara ketat ayam yang berkualitas pada awal pemeliharaan dan mencegah pencemaran bakteri pada air minum ataupun pakan. Pengobatan Colibacillosis dengan pemberian antibiotik. Beberapa serotipe E.coli seringkali resisten  terhadap satu atau lebih antibiotika. Untuk pengobatan yang efektif perlu dilakukan uji sensitivitas bakteri, karena antibiotik yang efektif pada satu kasus belum tentu dapat efektif pada kasus yang lainnya.

Penyebab :

Penyakit Coryza disebabkan oleh bakteri Hemophilus gallinarum. Coryza adalah penyakit menular pada unggas yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit biasanya bersifat akut sampai subakut dan dalam progresnya biasanya menjadi kronis.

Gejala Klinis :

Dari hidung keluar eksudat yang mula-mula berwarna jernih dan encer tetapi lambat laun berubah menjadi kuning kental dan bernanah dengan bau khas. Sekitar lubang hidung terdapat kerak eksudat yang berwarna kuning. Sinus inftraorbital membengkak sangat besar, unilateral maupun birateral.

Pencegahan dan Pengobatan :

Cara yang paling baik untuk mencegah terjadinya penyakit ini dengan melaksanakan sanitasi dan manajemen peternakan yang baik. Pengobatan pada suatu flok dengan sulfonamide atau antibiotik direkomendasikan. Berbagai macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline, sulfamethazine semuanya efektif, tapi sulfadimethoxine merupakan obat yang paling aman.

Penyebab : 

Fowl typhoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica subspecies enterica serovars Gallinarum biovars Gallinarum yang terdistribusi di seluruh dunia. Lebih banyak menyerang unggas yang sedang tumbuh dan dewasa.

Gejala Klinis :

Gejala klinis dan lesi pada unggas muda sama dengan infeksi S.pullorum. Kondisi septisemia dapat terlihat, peningkatan angka mortalitas dan penurunan kualitas unggas yang dihasilkan dari telur terinfeksi. Unggas yang lebih tua menunjukkan gejala anemia, depresi, kesulitan bernapas, dan diare.

Pencegahan dan Pengobatan :

Pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan biosekuriti. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan Amoxycillin, sulponamide, tetracylines, atau fluoroquinolones.

Penyebab :

Bakteri Pasteurella multocida (P.multocida)

Gejala Klinis :

Keluar kotoran dari mata. Feses encer berwarna hijau kekuningan. Unggas mengalami kelumpuhan akibat peradangan pada sendi tarsus.

Pencegahan dan Pengobatan :

Tindakan pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan jalan vaksinasi, sanitasi peternakan, dan adanya hewan sakit harus segera dipisahkan dan diobati. Pengobatan kolera unggas dapat menggunakan antimikroba ; Sulfaquinoxalin 0,05%, Sulfametasin dan sodium sulfametasin 0,5-1,0%, Streptomycin 150.000 mg, Terramisin.

Penyebab : 

Penyakit ini dikenal juga dengan nama salmonelosis. Salmonellosis atau paratifoid disebabkan oleh Salmonella sp. Selain Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum yang merupakan suatu kelompok bakteri yang tidak mempunyai host yang spesifik.

Gejala Klinis :

Gejala klinis yang terlihat pada ayam yang terinfeksi dengan Salmonella typhimurium, meliputi diare yang disertai oleh depresi dan kelemahan umum, sayap menggantung dan bulu berdiri.

Pencegahan dan Pengobatan :

Praktek manajemen pemeliharaan yang optimal. Obat-obatan yang dapat dipergunakan untuk ayam yang terserang salmonelosis adalah antibiotik ataupun antibakteri.

Penyebab :

Pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, menyebabkan kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam umur 1-10 hari.

Gejala Klinis :

Kelihatan mengantuk (mata menutup), jengger kebiruan, bergerombol pada suatu tempat dan nafsu makan berkurang. Memperlihatkan diare putih atau coklat kehijau-hijauan dan terdapat gumpalan seperti pasta di sekitar kloaka disertai kelemahan kaki, sayap menggantung kusam, lumpuh karena arthritis, dan nampak sesak nafas.

Pencegahan dan Pengobatan :

Pencegahan diutamakan pada sanitasi dan tata laksana serta manajemen pemeliharaan yang baik. Pengobatan pullorum dapat dilakukan dengan penyuntikan antibiotik seperti cocillin, neo terramycin ke dada ayam.

Daftar Referensi:

Hanik Malichatin, 2017. Penanganan Penyakit Unggas .Disnak Lebak

  1. Sartika dan E. Raheni, 2012. Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas Jurnal Peternakan Indonesia, Vol. 14

Priyanti dan Ismeth Inounu, 2015. Prospek Dan Arah Pengembangan Komoditas  Peternakan, Unggas, Sapi dan Kambing-Domba. Wartazoa Vol. 15

Penulis : Ir. I Made Suditayasa (PP. Pertama BPP Layana Indah)

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 11 are not shown in this preview.