Agar otot-otot tubuh tidak kaku ketika berenang hal yang dapat dilakukan adalah

Suara.com - Kram otot dapat terjadi dalam kondisi apa saja. Hal ini terjadi karena otot merasa tegang sehingga menimbulkan rasa sakit.

Salah satu kram yang membahayakan yaitu saat sedang berenang. Kram saat berenang dapat berisiko membuat orang tersebut tenggelam dan bisa menyebabkan kematian.

Biasanya seseorang yang mengalami kram saat berenang membutuhkan bantuan orang lain untuk membantunya menepi. Menurut beberapa studi, kram totot saat berenang dapa terjadi karena dua hal, yaitu:

1. Dehidrasi

Baca Juga: Catat, Ini Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Protein Jika Ingin Tubuh Berotot

Dehidrasi dapat membuat penurunan kinerja otot sehingga menyebabkannya menjadi kejang. Biasanya pelatih akan meminta perenang untuk meminum lebih banyak air.

Agar otot-otot tubuh tidak kaku ketika berenang hal yang dapat dilakukan adalah
Kram otot kaki. (shutterstock)

Hal itu karena saat melakukan latihan yang cukup berat, akan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi. Oleh karena itu saraf di otot menjadi kaku dan kejang.

Dalam penelitian, dikatakan atlet yang mengeluarkan banyak keringan cenderung lebih sering mengalami kram. Hal itu karena banyaknya caira air yang keluar sehingga tubuh megalami dehidrasi.

2. Kelelahan Otot

Berenang akan membuat tubuh melakukan banyak gerak secara menyeluruh. Saat memaksa tubuh melakukannya akan membuat otot-otot menjadi lelah.

Baca Juga: Vanessa Angel Ajarkan Bayinya Berenang, Warganet: Seram Lihatnya

Kelelahan pada otot itulah yang membuatnya menjadi kaku dan kejang sehingga timbul rasa sakit. Sejumlah penelitian menunjukkan kram sering terjadi menjelang akhir kompetisi ketika otot sudah mulai lelah.

Kram jika dibiarkan saja akan menimbulkan bahaya, terutama saat renang. Jika seseorang mengalami kram saat berenang, dapat membuatnya tenggelam dan menyebabkan kematian.

Untuk itu, perlu mencegah agar tidak terjadi kram. Berikut beberapa cara mencegah kram pada otot:

A. Membuat tubuh tetap terhidrasi

Sebelum memulai renang, alangkah lebih baik minum air yang banyak agar tubuh tetap terhidrasi. Dengan membuat tubuh tetap terhidrasi juga akan membuatnya tidak cepat lelah karena kekurangan cairan

B. Tambahkan garam ke dalam air

Garam dapat membantu mengurangi kram pada otot. Asosiasi Pelatih Atletik merekomendasikan untuk menambahkan 0,3 hingga 0,7 gram garam ke dalam botol air untuk membantu Anda menghindari kram.

C. Melakukan peregangkan

Melakukan peregangan dapat membuat otot akan menjadi lebih fleksibel dalam gerak. Peregangan juga membantu meredakan nyeri.

Selain itu, saraf-sara di dalam otot saat melakukan pergenganan akan tertarik sehingga tidak telalu kaku saat bergerak.

D. Tingkatkan intensitas

Tubuh yang kram terjadi karena jarangnya otot bergerak sehingga membuatnya kaku. Oleh karena itu saat melakukan olahraga seperti renang, akan membuatnya kaget dan kejang sehingga muncul rasa sakit.

Untuk itu, diperlukan latihan yang lebih sering dengan porsi yang cukup agar tubuh terbiasa untuk bergerak.

Kram juga cenderung terjadi saat kita memaksakan diri lebih keras dari biasanya. Oleh karena itu, seseorang juga perlu mengetahui batas kemampuannya agar tidak memaksanya secara berlebihan. Sesuatu yang dilakukan berlebihan juga tidak akan baik untuk tubuh. (Fajar Ramadhan)

KOMPAS.com - Kram atau kejang otot bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Tidak sedikit pula orang yang sedang berenang sering mengalami kram atau kejang otot.

Belum ada alasan yang pasti tentang mengapa kram atau kejang otot bisa terjadi saat berenang.

Namun, setidaknya ada dua alasan yang mendasari mengapa perenang bisa mengalami kram.

Dehidrasi dan kondisi otot yang salah dianggap menjadi alasan utama mengapa perenang bisa mengalami kram.

Perenang bisa mengalami kram karena kurang minum air putih, sedangkan cairan tubuh terlalu banyak keluar karena berolahraga.

Baca juga: Pengertian dan Penyebab Kram Ketika Berenang

Selain karena dehidrasi, memforsir otot secara terus menerus juga bisa menyebabkan kram. Alasannya karena otot tidak diberikan waktu untuk beristirahat.

Lalu, bagaimana caranya untuk menangani kram ketika sedang berenang?

Mengutip dari situs U.S. Masters Swimming, ada empat cara yang bisa digunakan untuk menangani atau mengatasi kram ketika menyerang otot.

  • Berhenti sejenak ketika berenang

Saat kram, sebaiknya berhenti berenang sejenak. Jangan memaksa diri untuk tetap berenang karena kram atau kejang otot bisa bertambah parah.

Lakukan stretching atau peregangan pada bagian tubuh yang mengalami kram. Caranya adalah dengan memijat lembut bagian yang terasa kram. 

Stretching dilakukan secara perlahan dan bertahap hingga kejang otot menghilang.

Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air

  • Kompres dengan air panas atau dengan es batu

Jika otot merasa tegang atau kencang, kompres pada bagian tersebut. Namun, jika otot merasa sakit, kompres bagian tersebut dengan es batu.

Perenang yang mengalami kram harus segera direhidrasi atau diberi cairan. Tujuannya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Cairan tersebut bisa didapat dengan mengonsumsi minuman berelektrolit. Namun, pada kasus yang parah, perenang bisa diinfus untuk mengembalikan cairan tubuh.

kemdikbud Tangkapan layar ilustrasi pencegah terjadinya kramCara mencegah kram

Kram atau kejang otot memang terasa sangat mengganggu. Agar tubuh tidak mengalami kram, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mencegah kram atau kejang otot.

Dilansir dari situs Your Swimlog, ada dua cara mudah untuk mencegah terjadinya kram.

Baca juga: Peraturan Dasar dan Manfaat Senam Lantai 

Berikut penjelasannya:

  • Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi

Ketika berolahraga, upayakanlah untuk tetap minum air putih sebanyak mungkin. Saat berenang, cairan tubuh akan cepat terkuras.

Maka untuk mencegah kram, cara utamanya adalah tetap meminum air putih. 

  • Menambahkan sedikit garam ke dalam air putih

Atlet perenang disarankan untuk meminum air putih yang sudah ditambah garam sebanyak 0,3 hingga 0,7 gram.

Air putih yang dicampur dengan sedikit garam dapat mencegah terjadinya kram saat berenang.

Baca juga: Hal yang harus Diutamakan dan Dihindari dalam Senam Lantai

Umumnya kram atau kejang otot terjadi ketika seseorang memaksa tubuhnya untuk bekerja lebih keras dibandingkan kemampuannya.

Sebelum berenang, jangan lupa lakukan pemanasan dan banyak minum air putih. Begitupun saat berenang, beristirahatlah beberapa kali dan minumlah air putih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Olahraga renang adalah salah satu cabang atletik yang berbeda dari cabang lainnya karena bergerak di air. Beberapa hal yang harus disiapkan sebelum renang, yaitu peregangan otot lengan dan leher.

Hal yang harus dilakukan setelah renang salah satunya, yaitu membasuh mata. Menurut buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, renang tidak hanya untuk pembelajaran gerak dan mencapai prestasi.

Olahraga renang juga ditujukan untuk pengembangan fisik, pembinaan hidup sehat, pemeliharaan kesegaran jasmani, peningkatan kapasitas tubuh, dan sebagainya.
Hal-hal positif lainnya yang dapat dipetik bila rutin berenang, yaitu meningkatkan kualitas jantung, meningkatkan kapasitas vital paru-paru, dan membuat otot menjadi lebih berisi.Apa saja hal-hal yang dilakukan sebelum dan setelah berenang?

Hal-hal yang Dilakukan Sebelum Berenang


Dikutip dari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas VII, sebelum berenang, setiap orang harus melakukan pemanasan agar dapat mencegah terjadinya kejang otot saat berenang. Otot-otot yang harus diregangkan, yaitu:
  • Peregangan otot-otot lengan.
  • Peregangan otot-otot leher.
  • Peregangan otot pinggang.
  • Peregangan otot punggung dan perut.
  • Peregangan otot-otot tungkai.
Setelah melakukan peregangan pada otot-otot tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah:
  • Mandilah dengan air pancuran yang disediakan sebelum masuk ke kolam renang;
  • Melatih irama kaki terlebih dahulu;
  • Berjalan-jalan di dasar kolam dengan kedalaman yang sesuai.

Hal-Hal yang Dilakukan Setelah Berenang

Setelah berenang, Anda perlu melakukan serangkaian aktivitas berikut.
  • Basuhlah mata agar terhindar dari kotoran;
  • Bila ada air di telinga upayakan agar air tersebut keluar dengan cara melompat-lompat;
  • Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh atau tidak terlalu terpapar sinar matahari;
  • Kemudian, istirahat dan makan yang cukup.

Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan Saat Berenang

Agar dapat menghindarkan kecelakaan di kolam renang, sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut ini.
  • Tidak mendorong teman-teman dari pinggir kolam.
  • Tidak berenang di tempat dengan ketinggian lebih dari tinggi tubuh sebelum menguasai renang.
  • Tidak melompat dari pinggir kolam di tempat orang ramai berkumpul.
  • Tidak melompat di daerah kolam yang dangkal dengan posisi menukik.
  • Tidak membasuh wajah di pinggir kolam, hingga tergelincir ke dalamnya.
Terdapat dua macam posisi tubuh ketika renang, versi Amerika Utara dan versi Eropa Timur. Berikut posisi yang dilakukan pada saat berenang.
  • Posisi badan dan seluruh anggota badan rileks;
  • Luruskan tubuh;
  • Mulai gerakan dengan persiapan kaki;
  • Tarik tumit hingga mendekati pinggul dan buka lutut ke luar;
  • Secara bersamaan, dorong kaki ke belakang;
  • Kembali rapatkan kedua kaki layaknya sikap pertama;
  • Untuk pembelajaran pertama, lakukan dengan jarak 5-7 meter.