Yang menjelaskan Al Muqaddim sesuai QS apa ayat berapa?

Apa itu surau? su.rau tempat umat Islam melakukan ibadatnya ; langgar … •

Apa itu hadis fikli? perbuatan atau perilaku Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang dijadikan tuntunan umat Islam … •

Apa itu Manquul? Manquul berasal dari bahasa Arab “naqola yanqulu”, yang artinya adalah “pindah”. Maka ilmu yang “manquul” adalah ilmu yang dipindahkan dari guru ke...

Siapa itu Ilyasa `alaihis salam? Al-Yasa adalah seorang nabi yang tertera dalam kitab Al-Qur’an dan juga dianggap nabi oleh umat agama Yahudi dan Kristen. Ia diangkat menjadi nabi dan Rasul pa...

Apa itu tawajuh? ta.wa.juh ber.ta.wa.juh v menghadapkan diri dan membulatkan hati kepada Allah; dalam sehari semalam umat Islam paling sedikit tawajuh sebanyak lima kali … •

Apa itu kunut? ku.nut doa khusus, biasanya dibaca sesudah iktidal pada rakaat terakhir dalam salat tertentu, seperti dalam salat Subuh … • qunut

الْمُقَدِّمُ

(Yang Maha Mendahulukan)

Yang Mendahulukan, Yang Mendorong, Yang menempatkan segala sesuatu di tempat yang benar.

Allah adalah Al-Muqaddim, Dia yang mendorong atau memajukan sesuatu. Termasuk mendorong hamba-hambanya ke level yang lebih tinggi dengan memberikan hadiah kekayaan.

Makna Al Muqaddim Dalam Al Qur’an & Hadits

Akar kata q-d-m dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai: mendahului, datang di depan mengepalai, memimpin menawarkan, memajukan mengutamakan untuk menempatkan di depan memajukan, untuk mendorong Yang ada tanpa ada awalannya

Ali RA menceritakan bahwa ketika Rasulullah (saw) berdoa, hal terakhir yang dia katakan antara tashahud dan tasliim adalah, “Ya Allah, ampunilah dosaku di masa lalu dan masa depan,baik apa yang bersifat pribadi maupun yang di depan umum, dan atas apa yang telah saya sia-siakan. Engkau lebih tahu tentang semuanya daripada aku. Engkaulah sang pendorong dan Penghambat. Tidak ada Tuhan selain Engkau.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim.)

Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (Surat-Nahl Ayat 61)

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Surat Az-Zukhruf Ayat 32)

Inilah doa Nabi Muhammad (ﷺ) harus dibacakan pada saat-saat kritis, pada saat di mana tidak ada lagi harapan dan Anda merasa diremehkan dan tidak dianggap.

Makna Dzikir – hasbunal laahu wa ni’malwakeel

Qaddim, artinya dahulu,terdahulu. Al-Muqaddim, yang Maha Mendahului. Keberadaan-Nya terdepan. Asma Allah urutan ke-72 dari 99 asmaul-husna ini, memiliki makna yang penting bagi manusia dan makhluk lainnya, yakni maha mendahului ruang dan waktu yang paling dahulu sekalipun.

Allah yang mendahulukan dan mengedepankan apa dan siapapun yang dikehendaki. Allah yang mendahulukan segala keinginan dan kebutuhan maklukNya. Manusia kalau dikehendaki Allah, maka menjadilah manusia terpilih sebagai yang terdepan, misalnya raja pilihan utama-Nya, disebut Al-Quddam.

Karakter Al-Quddam yang dimiliki raja tersebut, tentu jiwanya mengutamakan dan mengedepankan amanah kekuasaanya sesuai dengan hukum dan perintah-perintah Allah. Bukan mengutamakan diri dan keluarganya.

Ia membenarkan keberadaan kekuasaan dan keagungan Allah, sebelum mementingkan rakyatnya. Allah memberikan amanah kepadanya untuk menjaga kebenaran, amanah yang dipikulkan kepadanya tentu diutamakan penuh dengan ketaatan dan keamanahan.

Kaki kita juga dinamakan qadam, karena kakilah yang menggerakkan tubuh manusia,untuk berjalan kedepan. Tanpa kekuatan kaki, manusia tidak bisa melangkah untuk meraih masa depan. Bahkan, akal sehat kita amat suka mengedepankan kemajuan bagi diri manusia, agar tak ketinggalan dari makhluk lainnya.

Dari nama agung Al-Muqaddam inilah, Allah berkenan mendahulukan hamba-hambanya yang sholih. Mereka dijamin rezekinya, dikuatkan iman dan Islamnya dunianya dan akheratnya. Sementara manusia yang durhaka kepada Allah, tak akan diperhatikan dan tak mungkin didahulukan kebutuhan jiwanya. Yakni jiwa yang mutmainah, yang berkah dan dicondongkan ke jalan surgaNya.

Demikian para penyeru kebenaran Islam, akan dimudahkan dakwahnya dengan ilmu-Nya, dadanya diperluas, jiwanya diperkuat, fisiknya disehatkan, keluarganya disakinahkan dan masyarakatnya dimakrufkan dan negaranya tayyibahkan. Di sepanjang hidupnya dikarunia ruh fastabiqul khairat, yakni berlomba dalam hidup yang uatama atau kebaikan-kebaikan.

Jiwa fastabiqul khairat menjadi titik picu semangat dalam mencari ridha Allah. Hatinya sangat gembira dan merasa ringan dalam berkompetisi untuk kebaikan hidup dan kehidupannya.

Orang yang didahulukan kebaikannya oleh Allah, dadanya tidak sesak, jiwanya tidak gentar untuk menyuarakan kebenaran agama Allah. Karena mereka, orang-orang beriman itu merasa sudah mendapatkan jalan pusaran hidup atau kiblatnya, yakni Islam yang mencerahkan, yang memajukan dan menyelamatkan mereka dunia akherat.

Mereka terinspirasi firman Allah, perihal siap berkompetisi dalam melaksanakan kebenaran Islam, yakni Q.S. Al-Baqarah ( 2 ) : 148

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Jiwa qadam yang merasuki jiwanya membawanya kepada sifat mendahulukan apa yang utama dan mengutamakan apa yang didahulukan, yakni dalam menghampiri hari esok seperti yang difirmankan Allah dalam Q.S. Al-Hasyr ( 59 ) : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Orang-orang yang didahulukan dan diutamakan Allah, di sepanjang hidupnya, siang dan malamnya, sakit dan sehatnya, kaya dan miskinnya, tua dan mudanya, serta sempit dan longgarkan selalu berdoa kepada Allah, agar nantinya benar-benar di bimbing Allah dalam hidup dan kehidupannya.

Doa baginya menjadi senjata ampuh untuk menjaga keistiqomahannya. Setiap malam bermunajat kepada Allah agar menjadi hamba terdepan, didahulukan Allah dan tidak dibelakangkan-Nya. Demikian untaian doanya:

“Ya Allah, ampunilah aku menyangkut dengan apa yang kudahulukan dan yang kubelakangkan, apa yang aku kerjakan dari dosa dan apa yang aku abaikan dari kewajiban.Ampunilah aku menyangkut dengan apa yang kurahasikan dari pelanggaran dan apa yang aku nyatakan dari kebaikan yang disertai riya’. Engkau Yang Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan, lagi Engkau Maha Kuasa dari segala sesuatu”.

Ketua Majlis Tarjih dan Tajdid PCM Sumberlawang, Mengelola Jamaah Pengajian Maskumambang Mujahadah Sragen

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA