Paragraf argumentasi dan paragraf narasi adalah dua diantara jenis-jenis paragraf selain paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, dan juga paragraf ineratif. Selain itu kedua paragraf tersebut juga masuk ke dalam jenis-jenis paragraf berdasarkan isinya, selain paragraf persuasi, paragraf eksposisi, dan paragraf deskripsi. Kedua paragraf tersebut mempunyai sejumlah perbedaan di dalamnya. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut akan dibahas di bawah ini! 1. Paragraf Argumentasi Paragraf ini merupakan suatu paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan pendapat atau argumentasi pribadi beserta dengan alasan-alasan yang mendukung pendapat tersebut. Adapun alasan-alasan tersebut harus berdasarkan fakta dan data yang ada, serta harus disampaikan secara logis agar para pembaca memahami serta menyetujui argumentasi yang hendak disampaikan pada paragraf ini. Paragraf argumentasi biasanya terkandung dalam jenis-jenis karangan semi ilmiah, seperti opini, artikel, dan juga esai. Paragraf ini sendiri mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
2. Paragraf Narasi Paragraf narasi merupakan paragraf yang berisi gambaran suatu peristiwa yang disampaikan secara kronologis dan runtut. Tujuan dari paragraf ini sendiri adalah untuk memberi wawasan atau gambaran dari sebuah peristiwa secara runtut dan kronologis. Peristiwa yang disampaikan atau diceritakan dalam paragraf narasi bisa berdasarkan kepada pengalaman pribadi penulis. Selain itu, paragraf narasi juga bisa dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi dari penulis sendiri. Bahkan, sebuah karangan narasi bisa ditulis berdasarkan pengalaman pribadi yang dipadukan dengan daya khayal atau imajinasi dari penulis sendiri. Seperti halnya pada paragraf argumentasi, paragraf ini juga mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
Dari pemaparan-pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara paragraf argumentasi dan narasi adalah sebagai berikut!
Secara garis besar, bisa kita simpulkan bahwa perbedaan paragraf argumentasi dan narasi dalam bahasa Indonesia terdiri atas tiga hal. Adapun tiga hal tersebut antara lain isi dari paragrafnya sendiri, unsur yang terkandung di dalamnya, serta tujuan dari paragraf tersebut. Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan paragraf argumentasi dan narasi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai paragraf khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Jika sebelumnya kita pernah membahas mengenai Jenis-jenis Paragraf yang terbagi berdasarkan beberapa hal, kini kita akan membahas mengenai Jenis Paragraf berdasarkan tujuannya. Berdasarkan Tujuannya, paragraf dibagi menjadi 5 yaitu :
Sebenarnya, salah satu paragraf yang akan kita bahas ini yaitu persuasi sudah pernah kita bahas sebelumnya di Jenis dan Ciri Paragraf Persuasi, tapi kali ini kita akan bahas semua jenis paragraf yang dilihat dari tujuannya Paragraf adalah bagian dalam suatu karangan [wacana] yang mengungkapkan pikiran atau hal-hal tertentu yang lengkap tetapi masih berkaitan dengan isi seluruh wacana. Paragraf dapat terdiri atas satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan, biasanya mengandung satu ide pokok. Secara umum, paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan peristiwa atau kejadian-kejadian yang disusun secara kronologis. Paragraf narasi atau paragraf naratif adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan kurun waktu tertentu. Secara lebih jelasnya paragraf naratif merupakan paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa pada waktu tertentu. Karangan ini dapat berupa kejadian nyata atau cerita fiktif seperti cerpen atau novel. Paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama. Karakteristik Paragraf Narasi Paragraf narasi ditandai dengan adanya peristiwa, pelaku [tokoh], alur, konflik dan setting [dapat disertakan dalam karangan atau tidak]. Cerita dibangun atas urutan waktu atau rangkaian peristiwa. Peristiwa-peristiwa tersebut berhubungan sebab akibat. Peristiwa yang satu mengakibatkan peristiwa yang lain. Itulah yahg disebut alur atau plot. Selain itu, di dalam narasi terdapat pelaku [tokoh] cerita. Tokoh-tokoh cerita dengan segala perwatakannya menghiasi isi narasi. Ciri-ciri yang lain dari sebuah paragraf narasi adalah adanya konflik [pertikaian]. Persoalan-persoalan yang dialami oleh dan dirasakan oleh tokoh cerita merupakan penggerak terjadinya peristiwa-peristiwa yang membentuk alur cerita. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama. Paragraf narasi disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Untuk lebih memahami paragraf narasi, perhatikan kutipan berikut!“Putra mahkota sebuah kerajaan ingin mencari istri dari kalangan rakyatnya. Untuk tujuan itu semua gadis di kerajaan itu didatangkan untuk menghadiri sebuah pesta dansa di istana. Ibu tiri dan kedua saudara tiri Cinderella pergi menghadiri pesta itu. Cinderella dilarang pergi. Ketika Cinderella menangis karena sedih, datanglah ibu peri, yang dengan kekuatan gaibnya menjadikan Cinderella seorang putri yang cantik dengan pakaian yang indah dan sepasang sepatu kaca, serta lengkap dengan sebuah kereta dengan empat kuda dan seorang kusir. Cinderella siap pergi ke pesta, namun ibu peri berpesan agar Cinderella tidak lupa meninggalkan istana ketika jam berdentang dua belas kali, karena pada waktu itu semuanya akan kembali ke keadaan semula. Sesampainya di sana, putra mahkota langsung tertarik pada Cinderella serta mengajaknya berdansa terus menerus. Ternyata tidak seorangpun yang hadir dalam pesta itu yang mengenal Cinderella. Ibu tiri dan kedua puterinya pun tidak. Ketika jam berbunyi menandakan hari telah pukul dua belas malam, Cinderella langsung saja melarikan diri ke luar istana, menaiki kereta, dan langsung pulang. Karena terburu-buru, sebuah sepatu kacanya tertinggal.Berdasarkan contoh kutipan di atas dapat ditemukan karakteristik paragraf narasi, diantaranya sebagai berikut.
Selengkapnya pernah kita bahas di Pengertian, ciri, dan Tujuan Deskripsi
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta [benar-benar terjadi]. Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan, perintah ataupun bujukan untuk melakukan sesuatu hal.Paragraf ini biasanya bersifat subjektif karena isinya merupakan murni pandangan pribadi penulisnya tentang suatu topik. Paragraf persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan. Ciri-ciri paragraf persuasi
Demikian mengenai Jenis Paragraf Narasi, Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi yang bisa anda coba gunakan untuk pembelajaran maupun untuk tugas study formal bahasa dan sastra indonesia Daftar Pustaka
. Video yang berhubungan |