Mengapa doa yang dipanjatkan manusia tidak langsung dikabulkan allah swt

Mengapa doa yang dipanjatkan manusia tidak langsung dikabulkan allah swt

Syekh Ali Jaber /Tangkap layar Instagram.com /syekh.alijaber.

PORTAL SULUT — Syekh Ali Jaber mengungkapkan ternyata ada sebuah kesalahan yang dilakukan manusia yang membuat doa tidak dikabulkan Allah SWT.

Alih-alih dikabulkan permintaan lewat doa yang dipanjatkan, justru hal ini menimbulkan kesalahan di hadapan Allah SWT.

Dengan demikian, hal tersebut akan membuat doa atau permintaan seorang hamba kepada Allah SWT tidak diridhoi.

Baca Juga: Minta Apapun Tepat di 3 Waktu ini, Hajatnya Cepat Dikabulkan, UAS: Paling Mustajab!

Pada dasarnya, dengan selalu bertakwa dan menjalankan segala bentuk ibadah serta dibarengi dengan doa, maka Allah SWT akan memberikan pertolongan.

Namun, banyak yang belum memahami akan kesalahan yang kerap dilakukan saat memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Lantas, kesalahan apa yang dimaksud?

Seorang ulama kondang, almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan bila setiap manusia pasti akan mendapatkan cobaan dari Allah SWT.

Allah SWT mengabulkan doa orang-orang yang telah Dia pilih

Republika/Wihdan

Allah SWT mengabulkan doa orang-orang yang telah Dia pilih . Foto berdoa/Ilustrasi

Rep: Muhyiddin/Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang Muslim yang sudah berkali-kali berdoa tapi belum juga terkabul. Lalu dia menanyakan apa faktor yang membuat doanya belum terkabul? 

Baca Juga

"Tuhanmu selalu senang mendengar suaramu saat berdoa, lalu Dia (Allah SWT) menjawab suara kamu itu sayang dan berharga, dan Dia senang mendengarnya," kata penasihat Mufti Mesir yang juga anggota fatwa Darul Ifta Mesir, Syekh Dr Majdi Ashour menjawab pertanyaan tersebut, dilansir dari laman Elbalad, Kamis (16/12). 

Anggota Fatwa Darul Ifta Mesir yang lain, Syekh Ahmad Wissam juga memberikan penjelasan terkait hal itu. Dia mengatakan, seharusnya seorang Muslim tidak bersedih ketika doanya belum terkabul.

"Karena Allah ﷻ mungkin telah memberinya kenikmatan yang besar, yaitu petunjuk atas doanya bahwa Allah ﷻ senang mendengar suara hamba-Nya yang berdoa," jelasnya.

Syekh Wissam melanjutkan, ketika doa seorang Muslim belum terkabul, maka kemudian ini dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya bagi Muslim tersebut. Namun, sejatinya Allah ﷻ adalah Yang Mahamengetahui tentang persoalan yang dialami hamba-Nya, sehingga Dia dapat mengangkat derajat dan perbuatan baik seorang Muslim lewat doanya di Hari Kiamat kelak.

Syekh Wissam juga mengingatkan, doa itu harus terus dipanjatkan tanpa rasa putus asa. Seorang hamba harus memiliki keyakinan penuh bahwa Allah SWT tidak melakukan apapun kecuali kebaikan bagi para hamba-Nya.

Dalam riwayat Ibnu Mas'ud, dia berkata bahwa bila Rasulullah  ﷺ berdoa, maka biasanya beliau   ﷺ mengulanginya sampai tiga kali, dan jika beliau meminta (kepada Allah SWT), maka beliau juga mengucapkannya tiga kali.

7 golongan

Doa-doa yang dipanjatkan tersebut ada yang dikabulkan dan ada yang tidak dikabulkan. Namun, ada beberapa orang yang doanya tidak tertolak, seperti dikutip dari buku berjudul Kumpulan Doa Makbul karya Neni Nuraeni.

Berdasarkan hadits-hadits nabi, Neni Nuraeni menyimpulkan bahwa setidak ada tujuh orang yang doanya tidak ditolak, yaitu doa dari orang tua untuk anaknya, doa orang yang sedang berpuasa, doa orang yang teraniaya, doa pemimpin yang adil, doa seorang musafir, doa seseorang bagi lainnya yang saling berjauhan, dan doa orang sakit. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Anas bin Malik RA: 

وعن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثلاث دعوات لا ترد: دعوة الوالد، ودعوة الصائم، ودعوة المسافر.

“Tiga orang yang tidak akan tertolak (doanya), yaitu; doa orang tua bagi anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Al-Baihaqy). 

Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ ‏"

“Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa ragu lagi, yaitu; doa bapak, doa musafir, dan doa dari orang yang teraniaya.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Turmudzi). 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits lain riwayat Abu Huraira RA, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu; orang yang berpuasa sewaktu ia berbuka, imam atau pemimpin yang adil, dan doa dari orang yang teraniaya. Doanya itu dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta firman Allah kepadannya, ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu, walau di belakang nanti’.” (HR Turmudzi).

عن عبد الله بن عمرو عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما دعوة أسرع إجابة من دعوة غائب لغائب  

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar, “Doa yang paling cepat dikabulkan ialah doa seseorang bagi yang lainnya sedang kedua mereka berjauhan.” HR Abu Daud dan Turmudzi).

Terakhir, Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Abu Amamah RA: 

عَن أَبِي أُمَامَةَ، قَال: قَال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  عُودُوا مَرْضَاكُمْ، وَسَلُوهُمْ أَنْ يَدْعُوا لَكُمْ ، فَإِنَّ دُعَاءَهُمْ يَعْدُلُ عِنْدَ الله دعاء ملائكته

“Jika kamu datang menjenguk si sakit, suruhlah dia berdoa untukmu karena doanya seperti doa malaikat, yakni besar kemungkinan dikabulkannya.” (Diriwayatkan Ibnu Majah dari Abu Amamah RA).

Sumber: elbalad 

Mengapa doa yang dipanjatkan manusia tidak langsung dikabulkan allah swt

Doa hendaknya diiringi keyakinan akan dikabulkan oleh Allah SWT

Republika/Thoudy Badai

Berdoa (Ilustrasi): Mengapa doa belum dikabulkan?

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menganjurkan umat untuk banyak-banyak berdoa kepada Allah SWT. Dengan berdoa, seorang Muslim akan merasa diri dekat dan tunduk kepada-Nya. Doa juga menjadi jalan di samping berikhtiar demi mendapatkan suatu keinginan, selama tujuannya bukanlah maksiat.

Baca Juga

Namun, barangkali tebersit pemikiran, mengapa suatu doa tak kunjung dikabulkan oleh Allah SWT?

Alquran secara tegas menyatakan, "Tuhanmu berfirman: Berdoalah, niscaya Ku-kabulkan permintaanmu" (QS. 40: 60). Dalam ayat lain, Allah SWT menyatakan, "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku" (QS al-Baqarah ayat 186).

Ungkapan "orang yang berdoa apabila ia berdoa" menunjukkan, boleh jadi ada seorang insan yang bermohon kepada-Nya, tetapi dalam penilaian Allah, orang itu belum berdoa. 

Ayat di atas juga mengisyaratkan, seorang Mukmin yang berdoa haruslah terlebih dahulu "memperkenankan panggilan/melaksanakan ajaran agama."

Ini sejalan dengan pesan Rasulullah SAW. Beliau menguraikan keadaan seseorang yang menengadah ke langit dan berseru, "Tuhanku, perkenankan doaku!"

Namun, makanan yang dimakan orang itu dari jalan yang haram. Pakaian yang dikenakannya pun didapat dari cara yang haram. Maka, bagaimana mungkin doanya dikabulkan?

Oleh karena itu, bila ingin doa dikabulkan, hendaknya bersihkan diri terlebih dahulu dari harta-harta yang haram dan syubhat (diragukan kehalalannya).

Selanjutnya, ayat di atas juga memerintahkan manusia agar percaya kepada-Nya. Bukan saja dalam arti mengakui keesaan Allah SWT, tetapi juga meyakini, Dia akan memilih yang terbaik untuk si pemohon. Percaya, Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan doa.

Allah Mahamengetahui, sedangkan manusia tidak mengetahui. Bisa jadi, doa kita dikabulkan, tetapi tak langsung segera.

Mungkin saja, terkabulnya doa itu berupa rahmat dari-Nya kelak di akhirat. Atau, Allah SWT memberikan suatu anugerah lain di luar keinginan si pendoa dan justru pemberian Allah itulah yang benar-benar dibutuhkan olehnya.

Rasul SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah disertai dengan keyakinan bahwa Allah akan memperkenankan."

Alhasil, berdoa pun memerlukan kesabaran. Jagalah diri agar selalu berprasangka baik terhadap Allah Ta'ala.

Adab berdoa

Dari sekian banyak ayat dan hadis diperoleh petunjuk tentang berdoa, antara lain bahwa doa dimulai dengan mengucapkan Alhamdulillah, memuji Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya selama ini, sebagai pengakuan tentang kasih sayang-Nya.

Sehingga kalaupun apa yang akan diminta tidak/belum terpenuhi, maka itu tidak mengantar kepada kekesalan atau rasa ketidak adilan Ilahi. Setelah itu mengucapkan salawat, dalam arti permohonan kepada-Nya agar Nabi Muhammad SAW dilimpahi oleh-Nya rahmat dan kasih sayang.

Ini dinilai sebagai kunci pembuka, karena Nabi Muhammad SAW adalah kekasih Ilahi, dan melalui beliau kita umatnya memperoleh petunjuk. Salawat ini membuktikan rasa terima kasih kita kepada beliau. Maka, dengan mengucapkannya kita mengharapkan akan memperoleh pula percikan kasih sayang-Nya.

Setelah itu barulah ajukan permohonan, dan jangan lupa bermohon pula untuk orang lain.

Ini seperti anjuran sebuah riwayat: "Jika seseorang berdoa untuk orang lain, malaikat akan berdoa, 'Ya Allah, anugerahilah yang berdoa ini seperti apa yang dimintakannya untuk orang lain.'"

Selanjutnya, ucapkanlah Subhanallah, mensucikan Allah dari segala kekurangan antara lain sifat kikir atau tidak adil.

Setelah itu, akhirilah doa dengan mensyukurinya sekali lagi sebagaimana petunjuk Alquran: "Akhir doa mereka adalah Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin" (QS. 10: 10).

Ini mengandung makna bahwa si pemohon penuh dengan optimisme bahwa doanya tidak akan disia-siakan Allah. Tentu saja semua itu hendaknya dilakukan dengan khusyuk dan rendah hati sebagaimana diajarkan oleh ayat Alquran (QS 7: 55).

  • doa
  • dikabulkan
  • berdoa
  • mengapa doa belum dikabulkan

Mengapa doa yang dipanjatkan manusia tidak langsung dikabulkan allah swt

sumber : Tanya jawab fikih Koran Republika bersama Quraish Shihab.

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...