Yang dimaksud dengan pengertian teori keunggulan kompetitif adalah

Teori keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) atau dikenal juga dengan keunggulan bersaing ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang sama. Teori ini dicetiskan oleh Michael Porter dalam sebuah bukunya yang berjudul Competitive Advantage (1985). Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori keunggulan komparatif dari Ricardo.

Michael Eugene Porter lahir pada 23 Mei 1947. Ia merupakan pengajar di sekolah bisnis Univetsitas Harvard. Keahlian utama yang dimilikinya adalah terutama dalam bidang manajemen strategi dan keunggulan kompetitif perusahaan. Sepanjang karir peofesionalnya ia telah berhasil menulis berbagai artikel dan buku dibidang manjemen. Dan yan paling terkenal diantaranya adalah teori analisis lima kekuatan porter-nya (Porter Five Focus Analysis). Teori keunggulan kompetitif pertama kali dimunculkan konsepnya oleh Michael Porter melalui bukunya yang berjudul Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance.”

Pada tahun 1980 Porter telah terlebih dahulu memperkenalkan istilah  ini melalui bukunya. Dengan judul “Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors “. Dalam buku ini ia mengusulkan strategi generik untuk keunggulan kompetitif sebagaimana teori perdagangan internasional moderen . Kemudian baru pada tahun 1985 ia memberikan gambaran menganai keunggulan kompetitif sebagaimana pernyataannya dibawah ini :

“Keunggulan kompetitif adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang kompetitif … Keunggulan kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.”

Era globalisasi membawa dampak kepada semakin meluasnya persaingan di pasar global dan juga sebagai contoh teori permintaan  . Hal ini, tentu menimbulkan persaingan yang ketat bagi para pelaku pasar di sektor ekonomi. Dalam hal ini, tentunya dibutuhkan nilai jual lebih agar tentunya dapat merebut perhatian dari pasar internasional. Dalam hal ini, Porter menuatakan bahwa salah satu cara untuk memenangkan persaingan tersebut adalah dengan memiliki keunggulan kompetitif. Pendapat ini semakin dikuatkan oleh pendapat Day & Wensley (1988), keunggulan kompetitif yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk dari strategi  bagi para aktor ekonomi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Ferdinand, menyatakan bahwa pada pasar yang kompetitif, kemampuan aktor menghasilkan kinerja, terutama kinerja dalam sektor keuangan sangat tergantung kepada derajat kompetitifnya sebagimana teori ekspor menurut para ahli . Pelaku ekonomi yang dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika pelaku ekonomi tersebut  memiliki sesuatu yang tidaka dimiliki pesaing. Dapat melakukan sesuatu dari pelaku ekonomi lain atau kemamampuan dalam memproduksi produk yang lebih baik.

Memfokuskan diri untuk keunggulan kompetitif yang dimiliki dapat dilakukan dengan cara efektivitas operasional. Operational effectivitas jika dikombinasikan dengan strategi yang tepat adalah jalan untuk mencapai kinerja yang unggul. Sehingga dengan memaksimalkan keunggulan tersebut akan tercapailah keunggulan kompetitif yang diharapkan. Efektivitas operasional membuat kita untuk menampilkan sesuatu yang dapat baik dari pesaing. Hal ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan input, misalnya dengan cara mengurangi cacat pada produk atau membuat lebih cepat produk dan yang . Efektivitas operasional menginginkan kita untuk menampilkan sesuatu yang lebih baik dari lawan. Hal ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan input, misalnya dengan cara mengurangi cacat pada produk atau membuat lebih cepat produk dan lebih baik simak juga teori perdagangan internasional menurut para ahli .

Kombinasi antara stategi dan efektifitas operasional akan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku ekonomi. Keunggulan kompetitif merupakam istilah yang dipakai oleh perusahaan yang berskala besar, sehingga tentunya hal ini merupakan hal utama yamg harus dimiliki untuk bisa bersaing di pasar internasional simak juga faktor penyebab inflasi. Sebagaimana kita tahu bahwa bukan bisnis namanya jika tidak mengenal yang namanya persaingan. Persaingan dalam bisnis merupakan hal yang sudah biasa. Terutama bagi mereka yang menjual produk yang sejenis atau produk yang dapat mengantikannya atau subtitisinya.

Sebagai contoh, perusahaan minuman kopi akan mendapatkan persaingan perusahaan yang memproduksi minuman teh, begitupula sebaliknya. Persaingan ini disebut Porter sebagai persaingan bentuk. Semakin banyak perusahaan yang  bermain di bidang yang sama maka persaingan yang ditimbulkan juga akan semakin besar. Kompetitif advantage harus dimiliki perusahaan tersebut agar dapat menjadi market leader bagi usaha sejenisnya. Namun, maskipun sudah menjadi market leader suatu ketika anda akan tetap didatangi oleh pesaing yang lain. Jika tidak meningkatkan atau mempertahankan keunggulan kompetitifnya maka status market leader tidak akan bisa dipertahankan.

Michael E. Porter memaparkan lima kekuatan strategi bisnis yang sangat menjadi penentu dan menjadi daya tarik pasar. Kelima strategi tersebut akan dibahas dalam poin dibawah ini :

1. Ancaman Pendatang Baru

Dalam sebuah industri, tentu kesulsesan sebuah perusahaan akan memicu timbulnya perusahaan lain yang notabene ikut-ikutan atau ingin beradu peruntungan. Kondisi ini akan bisa menjadi sebuah ancaman jika dari awal tidak dilakukan persiapan. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan terus meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki industri anda. Inovasi produk dan harga bukan menjadi satu-satunya cara namun, harus ada cara yang lebih kreatif lagi. Misalnya dengan pemberian diskon atau bonus menarik kepada member sehingga hal ini akan mengunci konsumen tidak pindah ke lain hati simak juga dampak inflasi .

2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power Of Supplier)

Akan menjadi sebuah ancaman bagi anda jika mengambil konsekuensi untuk mendapatkan supplier barang yang sama dengan pesaing sebagaimana ciri-ciri ekonomi konvensional . Apalagi jika sampai pihak pesaing mendapatkan harga yang lebih murah ketimbang anda. Oleh karena itu, jalin hubungan yang baik dengan supplier agar integeritas antara anda dan supplier dapat terjaga dengan baik. Hubungan yang baik ini, tentu akan sangat berdampak positif bagi bisnis anda.

3. Ancaman Produk Pengganti / Subtitusi

Barang substitusi meskipun memiliki bentuk yang berbeda, namun jika memilki fungsional yang sama dan harganya lebih murah tentu tidak menutup kemungkinan konsumen akan lebih memilih barang tersebut. Berbeda halnya jika barang yang anda produksi memiliki compwtitif advantage, maka nilai tambah dari barang tersebut akan meningkat dan memiliki daya tawar lebih tinggi. Nilai tambah dan keunggulan lain produk anda ini akan dapat membuat pelanggan menjadi puas dan enggan memilih produk lainnnya.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargainig Power Of Buyer)

Dalam hal ini, anda harus benar-benar memperhatikan strategi marketing yang digunakan. Metode marketing harus benar-benar efektif untuk membuat konsumen memilih hanya kepada produk anda. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan membina hubungan baik dengan konsumen (after sales). Melakukan edukasi terhadap produk hingga konsumen jelas dan tentu membuat konsumen meletakkan kepercayaannya pada kita. Jangan memberi jarak dengan konsumen, semakin anda dekat maka merek juga akan semakin nyaman. Tentunya hal ini akan berdampak positif pada usaha kita.

5. Persaingan Kompetitif Diantara Anggota Industri

Sebagai sebuah perusahaan besar tentunya tidak menutup kemungkinan akan adanya pesaing dari perusahaan yang bergerak di sektor yang sejenis. Keunggulan kompetitif bukan hanya terbatas pada perbedaan brand, inovasi, dan cara pemasaran. Tetapi dari segi nilai dan kemanfaatan harus lebih dapat dirasakan pelanggan. Terlebih lagi, hal ini akan membuat bisnis anda semakin matang dan kuat.

Teori keunggulan kompetitif dan penjabarannya, tentu menjadi sumber kajian dan referensi bagi anda untuk dapat meningkatkan pengetahuan anda mengenai teori ini. Dengan memperdalam teori ini, maka kita akan dapat lebih memahami mengenai bagaimana cara mengoptimalkan keunggulan kompetitif untuk bisa menembus pasar global. Tentunya akan dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi usaha anda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Dalam persaingan usaha pelaku UKM yang sukses haruslah memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing lainnya. Banyak perusahaan yang memanfaatkan peluang menjadi keunggulan kompetitif membuat loyalitas konsumen semakin tinggi. Dengan target memiliki keunggulan kompetitif akan menjadikan motivasi bisnis untuk pelaku UKM agar tidak berhenti ditengah jalan.

Sebagai contoh keunggulan kompetitif yang dilansir dari media berita online kompasiana.com edisi 13 Juni 2019 menjelaskan maskapai penerbangan lion air (grup) walaupun sering mendapatkan kritik karena sering terjadi delay atau keterlambatan pemberangkatan pesawat.

Disisi lain pemilik maskapai lion air (grup) bapak Rusdi Kirana menetapkan aturan baru kebijakan harga paling murah. Hal tersebut menjadikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing maskapai lainnya.

Pentingnya suatu perusahaan termotivasi memiliki keunggulan kompetitif agar tetap dapat menghasilkan profit dan keuntungan bagi perusahaan.

Pengertian Keunggulan Kompetitif

Adapun beberapa pengertian keunggulan kompetitif menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Wikipedia.org (2016), pengertian keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.

Menurut Michael Porter (1985) dalam bukunya berjudul “Competitive Advantage”, adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang pesaing. Menjelaskan tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.

Menurut Fred David (2011), mendefinisikan sebagai “apa pun yang perusahaan lakukan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan”.

Dari ketiga pengertian keunggulan kompetitif diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh setiap perusahaan agar bisa mendominasikan dalam persaingan dan bisa mengatasi stagnansi dalam bisnis. Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan perusahaan saingan atau memiliki sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan, maka itu dapat merepresentasikannya.

Teori Keunggulan Kompetitif

Seperti yang dikemukanan oleh Eniola & Ektebang (2015), ada dua teori dasar dari keunggulan kompetitif, diantaranya sebagai berikut:

1. Teori Biaya Rendah

Teori didasarkan dengan adanya penetapan dari harga atau proses produksi yang menyebabkan biaya lebih rendah daripada proses produksi pesaing lainnya. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi lebih rendah bukan berarti akan mengurangi keuntungan atau profit perusahaan melainkan untuk meningkatkan citra baik perusahaan dalam etika berbisnis. Sehingga teori tersebut sangat banyak digunakan untuk perusahaan yang baru berkembang guna mendapatkan perhatian lebih dari konsumen dijadikan manfaat keunggulan kompetitif.

Adapun contoh yang menerapkan teori ini seperti maskapai penerbangan Air Asia, Lion Air (Grup) seperti Lion Air, Batik Air dan Wing Air yang mampu memberikan harga paling murah dan paket diskon termurah daripada maskapai penerbangan lainnya.

Contoh lainnya seperti produk IKEA yang mampu menampilkan furniture desain modern dengan harga rendah di bawah pasar. Hal tersebut dilakukan oleh IKEA dengan menggantikan bahan dasar besi menjadi almunium yang menghabiskan biaya lebih murah dibandingkan dengan bahan dasar besi. Dengan struktur biaya skema swalayan konsumen dapat merakit sendiri dan dapat disimpan dalam bentuk datar lebih praktis.

2. Teori Diferensiasi Produk

Teori ini mendasari adanya pengembangan atas fungsi atau manfaat yang unik dari produk yang selama ini diproduksi dan sangat berbeda dengan produk dari pesaing. Dalam penetapan harga biasanya teori keunggulan kompetitif ini lebih tinggi daripada pesaingnya dikarenakan dapat memberikan kualitas, inovasi dan layanan lebih bagus dibandingkan dengan yang lainnya.

Adapun contoh yang menerapkan teori keunggulan kompetitif diferensiasi produk ini seperti Google yang mempunyai mesin pencari yang lebih berkualitas bila dibandingkan kompetitor atau mesin pencari lainnya.

Contoh berikutnya adalah mobil Mercedes yang menawarkan kenyaman dalam berkendara, teknologi baru dan kebanggaan tersendiri saat menggunakan mobil jenis Mercedes tersebut.

Walaupun perusahaan Mercedes tersebut dapat menjual dengan harga lebih tinggi akan tetapi perusahaan membatasi jumlah produksi mobil dengan berbagai jenis seri sehingga tidak semua lapisan masyarakat mampu untuk membeli mobil tersebut.

Manfaat Keunggulan Kompetitif

Adapun beberapa hal yang menjadi manfaat keunggulan kompetitif, diantaranya sebagai berikut:

1. Membuat suatu perusahaan dapat merebut dan mempertahankan posisinya sebagai market leader.

2. Dapat mendukung kesuksesan suatu perusahaan dalam jangka waktu yang lama karena sifatnya keunggulan kompetitif tidak mudah ditiru.

3. Merupakan salah satu cara mengelola bisnis UKM agar sukses.

4. Dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.

5. Dapat menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

Model Keunggulan Kompetitif

Salah satu model keunggulan kompetitif yang saat ini mulai berkembang adalah model bisnis Global Value Chain (GVC) dimana para produsen lokal untuk dapat bersaing dan berkembang di pasar international. Berdasarkan dari analisis Data Bank Indonesia, negara Indonesia tergolong masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di asia tenggara seperti Singapura, Thailand, Filipina dan Malaysia.

Dilansir dari media berita online ekonomi.bisnis.com edisi 28 Januari 2020 berdasarkan laporan World Bank keikut-sertaan Indonesia dalam sistem rantai nilai global (global value chain) masih belum maksimal akibat ketidak-fokusan dalam pengembangan produk perdagangan dan efisiensi biaya pelabuhan.

Selain itu sektor manufaktur RI yang belum terbuka untuk penanaman modal asing (PMA) di masa lampau. Selain itu, terdapat pula masalah tenaga kerja yang berkaitan dengan upah dan pesangon, serta logistik yang tidak efisien.

Untuk menanggulangi kekurangan ini para pelaku UKM memulai dengan pembenahan dari segi bisnis model canvas terlebih dahulu. Dimana bisnis model canvas dapat membantu meneterjemahkan konsep, infrastruktur, konsumen dan keuangan perusahaan dalam bentuk visual agar bisnis tersebut lebih terstruktur.

Dari penjelasan mengenai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing lain agar membantu para pelaku UKM untuk tetap bisa meningkatkan profit dan keuntungan perusahan.

Untuk menghitung omset dan profit Anda membutuhkan alat bantu seperti software akuntansi. Dengan adanya software akuntansi Anda dapat bisa fokus pada pengembangan bisnis biar urusan pengelolaan keuangan dikerjakan oleh software akuntansi.

Software akuntansi ini dapat membantu segala keperluan keuangan bisnis Anda dalam satu sistem aplikasi keuangan bisnis bernama “Harmony Smart Accounting Solution” yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis.

Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.