Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah

Salat jenazah merupakan salah satu kewajiban umat muslim bila mengetahui saudara muslim lainnya meninggal dunia. Namun, salat jenazah gak bisa dilakukan sembarangan karena tata caranya sedikit berbeda dengan ibadah salat biasanya.

Dalam melaksanakannya, terdapat beberapa rukun salat jenazah yang harus dilakukan agar salat yang dijalankan menjadi sah. Dilansir NU Online, Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tausyih ala Ibni Qasim, menjelaskan rukun tersebut. 

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
Ilustrasi Berdoa (IDN Times/Sunariyah)

Membaca niat untuk menjalankan ibadah salat jenazah, harus dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram seperti saat sedang melaksanakan niat salat fardu. Adapun lafal niat yang harus dibaca antara lain:

Bila salat jenazah secara sendirian dan jenazah berkelamin laki-laki, bacaannya; 

أُصَلِّيْ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya:

“Aku niat salat atas jenazah (laki-laki) ini fardu karena Allah Ta'ala.”

Untuk salat jenazah berjemaah, baik jenazah laki-laki maupun perempuan dan menjadi makmum, maka lafalkan niat berikut ini:

أُصَلِّىْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya:

“Aku niat salat atas jenazah yang disalati imam fardu karena Allah Ta'ala.”

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
Ilustrasi Salat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Salat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri. Namun, bila memang tidak mampu untuk berdiri, dipersilakan salat dengan cara duduk seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam salat lima waktu.

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
unsplash/Utsman Media

Salat jenazah harus dilakukan dengan hitungan empat takbir atau takbiratul ihram. Jika jumlah takbir yang dilakukan kurang dari empat, maka salat yang dilakukan dinilai tidak sah.

Selain itu, disunahkan ketika membaca takbir agar mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak, persis seperti yang dilakukan saat salat fardu lainnya.

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
unsplash/ Masjid Pogung Dalangan

Setelah takbir pertama (takbiratul ihram), dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah dengan suara yang agak dilirihkan agar bacaan tetap terdengar oleh diri sendiri meski dilakukan di malam hari. Disunahkan pula sebelum membaca Surat Al-Fatihah, membaca ta'awwudz, namun tak disunahkan untuk membaca doa iftitah.

Salat jenazah sebaiknya dilakukan secara ringkas, sedangkan doa iftitah dianggap terlalu panjang untuk dibaca dalam salat jenazah (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 1, hal. 342).

Baca Juga: Rukun Puasa yang Penting untuk Dihafal dan Dipahami Maknanya

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
freepik.com/ramadam

Setelah takbir kedua bacalah selawat dengan bacaan:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

Namun, bila kamu ingin lebih sempurna, bacalah bacaan selawat ibrahimiyah yang berbunyi:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
Ilustrasi Berdoa (IDN Times/Sunariyah)

Mendoakan jenazah bisa kamu lakukan setelah melaksanakan takbir ketiga. Hanya saja, untuk bacaan doanya berbeda, tergantung dengan jenis kelamin jenazah. Untuk jenazah laki-laki, kamu bisa membaca:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."

Sedangkan, apabila jenazah berjenis kelamin perempuan, maka dianjurkan membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."

Ketika selesai membaca doa di atas, orang yang melaksanakan salat jenazah melanjutkan salatnya dengan melakukan takbir yang keempat. Setelah takbir keempat, disunahkan untuk membaca doa berikut ini.

Untuk jenazah laki-laki:

اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنَّا بَعدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Untuk jenazah perempuan:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

Yang bukan merupakan rukun dari salat jenazah adalah
IDN Times/Feny Maulia Agustin

Setelah melaksanakan takbir yang keempat dan selesai membaca doa yang harus dilafalkan setelah takbir keempat, disunahkan untuk membaca salam. Bacaannya sama persis seperti bacaan salam yang dibaca pada salat fardu lima waktu.

Selain itu, lakukan pula sunah menghadapkan wajah ke arah kanan pada saat salam pertama dan menghadapkan wajah ke kiri pada saat salam kedua.

Demikian penjelasan mengenai rukun salat jenazah dalam Islam yang penting untuk kamu ketahui dan pelajari. Semoga bisa diamalkan dengan baik, ya!

Baca Juga: 13 Rukun Salat yang Perlu Kamu Ketahui, dari Berdiri Sampai Tertib

Baca Artikel Selengkapnya