Urutan langkah langkah IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah yang benar adalah *?

Limbah merupakan persoalan yang terus berlanjut di berbagai sektor industri. IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah) adalah solusinya.

Dalam berbagai sektor industri, limbah menjadi persoalan yang tidak ada habisnya. Banyak pengusaha yang kurang menaruh perhatian pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dalam industri yang dijalankannya. Akibatnya, terjadi berbagai masalah pencemaran yang tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga perusahaan itu sendiri. Karena itu, diperlukan tenaga ahli yang bertugas sebagai Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL).

Apa Itu IPAL?

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) merujuk pada seperangkat struktur, teknik, dan peralatan yang dibuat untuk memproses serta mengelola limbah sehingga sampah tersebut bisa dibuang ke lingkungan tanpa dampak merugikan. Limbah-limbah tersebut umumnya berasal dari limbah domestik (rumah tangga), sisa operasional pabrik, industri, bahkan pertanian. Agar prosesnya berjalan dengan baik sesuai standar yang berlaku, diperlukan tenaga Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) yang bersertifikasi.

Berdasarkan data, di Indonesia terdapat lebih dari 70% perusahaan kecil yang belum melakukan pengelolaan limbah dengan baik dan benar. Kenyataannya, aturan mengenai hal ini tertulis jelas dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Laut. Adapun jenis limbah yang diregulasi oleh pemerintah selain limbah industri adalah limbah domestik, produce water (oil & gas) dan limbah padat B3. Aturan tentang pengelolaan limbah juga tertulis dalam Undang-Undang Perlindungan Lingkungan No. 32 Tahun 2009.

Jenis-Jenis IPAL

Setiap industri dan bangunan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda akan IPAL. IPAL yang digunakan di dalam rumah tangga, tentu berbeda dengan yang dipasang pada lokasi industri seperti pabrik. Untuk lebih memahami tentang IPAL, simak jenis-jenisnya sebagai berikut:

  1. IPAL Komunal. IPAL komunal bisa diibaratkan seperti kereta api, pesawat, atau moda transportasi lain. Sama seperti kendaraan-kendaraan tersebut, IPAL komunal dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah komunitas yang berisi banyak orang. Untuk membuat IPAL komunal, biayanya juga jauh lebih tinggi karena melibatkan banyak struktur dan perlengkapan.
  2. IPAL Mandiri. Kebalikan dari IPAL komunal, IPAL mandiri dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah perorangan atau per kepala keluarga. Dilihat dari biaya yang dikeluarkan, IPAL mandiri jauh lebih murah.

Manfaat IPAL

IPAL memiliki manfaat untuk semua komponen yang ada di area instalasi. Bukan hanya berguna untuk manusia, bangunan, tetapi juga untuk makhluk hidup lain yang tinggal di kawasan tersebut. Ada beberapa manfaat IPAL yang penting untuk Anda ketahui:

  • Mengelola limbah terutama yang mengandung zat kimia atau racun berbahaya agar ketika dibuang tidak mencemari sekitarnya
  • Mengelola cairan limbah baik industri maupun domestik agar dapat digunakan kembali
  • Melindungi ekosistem dan makhluk hidup yang tinggal di sungai atau saluran pembuangan lainnya

Bagaimana Cara Penerapan IPAL yang Baik dalam Kawasan Industri?

Meskipun pengelolaan limbah domestik itu penting, yang hingga saat ini masih menjadi PR besar adalah bagaimana mengatur pembuangan limbah industri. Karena itu, setiap perusahaan perlu memiliki tenaga Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) yang memiliki sertifikasi. Mutu Institute sebagai salah satu lembaga sertifikasi tepercaya siap membantu Anda dan perusahaan milik Anda untuk melakukan pelatihan.

Dengan adanya pelatihan untuk Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL), Anda akan lebih memahami bagaimana proses pengelolaan limbah yang benar. Daftarkan perusahaan Anda sekarang juga bersama Mutu Institute dan dapatkan berbagai penawaran menarik hanya untuk Anda.

Ikuti Pelatihan sertifikasi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) di Mutu Institute? Hubungi kami di:

Hotline: 0819-1880-0007 

Email: 

Bagaimana pengolahan air limbah yang benar? Hal ini perlu diperhatikan guna menghindari masalah kesehatan dan kerusakan lingkungan hidup akibat limbah.

Air limbah adalah air yang sudah tak terpakai dari hasil kegiatan rumah tangga, industri, atau tempat umum lainnya, yang mengandung zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Karena itu, pengolahan air limbah harus mendapat perhatian serius demi terciptanya kesehatan lingkungan.

Sumber Penghasil Air Limbah

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara pengolahan dan penanganan limbah air, hal pertama yang harus diketahui adalah sumbernya. Ada beberapa sumber penghasil limbah yang berbentuk cair, antara lain:

Setiap hari, tiap rumah tangga menghasilkan banyak limbah, baik yang berbentuk air, udara, atau sampah padat dari kegiatan sehari-hari. Limbah air domestik dapat dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu grey water dan limbah dari water closet (WC). Grey water adalah air bekas kegiatan dapur, mandi, atau mencuci.

Jenis air limbah lainnya berdasarkan sumbernya adalah air limbah industri. Limbah yang berasal dari kegiatan industri dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup karena zat-zat yang terdapat di dalamnya.

Industri biasanya menggunakan air untuk beberapa keperluan. Salah satunya, sebagai air pendingin yaitu memindahkan panas karena adanya proses industri. Kegunaan lain adalah untuk mencuci atau membilas produk maupun instalasi yang akan dan telah digunakan.

Penghasil limbah lainnya adalah tempat-tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti perkantoran, perdagangan, tempat ibadah, restoran, dan hotel. Biasanya, jenis air limbah yang dihasilkan sama dengan limbah dari kegiatan rumah tangga.

Mengenal Karakteristik Air Limbah

Semua air buangan dari kegiatan di rumah tangga, industri, maupun tempat umum biasanya sudah tak terpakai lagi. Supaya air limbah tidak merusak lingkungan, perlu dilakukan pengolahan yang tepat sesuai karakteristiknya.

Secara umum, air limbah dapat dikenali berdasarkan karakteristik fisik, kimia, dan bakteriologisnya. Berdasarkan fisik, air limbah biasanya berwarna suram dan sedikit berbau. Sebagian besar merupakan air, tetapi bisa juga tercampur dengan bahan-bahan berbentuk padat dan suspensi.

Jika dilihat karakteristik kimianya, air limbah memiliki campuran zat kimia anorganik dan zat organik. Sifat air limbah saat keluar dari sumbernya adalah basa, tetapi setelah cukup lama akan menjadi asam. Hal ini disebabkan oleh proses dekomposisi dari bahan organiknya. Ketika air limbah berubah sifat menjadi asam, bau tidak enak akan tercium.

Dari karakteristik bakteriologis, air limbah biasanya mengandung mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan protozoa yang memiliki peran dalam proses dekomposisi. Jenis bakteri patogen yang biasa terdapat pada air limbah adalah golongan coli.

Metode Pengolahan Air Limbah

Air limbah harus diolah demi melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit. Selain itu, pengolahan air limbah juga perlu dilakukan dalam rangka mencegah kerusakan lingkungan. Tujuan lainnya adalah untuk menjaga pasokan air bersih yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah air limbah sebelum dibuang, berikut di antaranya:

Langkah pengolahan air limbah tahap pertama yang bisa dilakukan adalah pengenceran. Air limbah diencerkan sehingga memiliki konsentrasi yang lebih rendah sebelum dibuang ke badan air.

Tantangannya, jumlah penduduk makin lama makin banyak dan aktivitas manusia makin meningkat. Secara otomatis, jumlah air limbah juga bertambah sehingga air yang dibutuhkan untuk melakukan pengenceran juga terlalu banyak.

Dampak lain dari metode pengolahan dilution adalah tetap ada risiko bahaya kontaminasi pada badan air. Selain itu, dapat terjadi pula pengendapan pada badan air yang menimbulkan pendangkalan, misalnya selokan atau sungai. Hal ini dapat menimbulkan banjir.

  • Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pengolahan air limbah dengan kolam oksidasi adalah dengan memanfaatkan sinar matahari, oksigen, bakteri, dan ganggang (algae). Keempat unsur tersebut dapat membersihkan limbah secara alamiah.

Untuk melakukan metode oxidation ponds ini, dibutuhkan kolam segi empat sedalam 1-2 meter. Kolam tidak perlu dilapisi apa pun. Lokasinya juga harus jauh dari pemukiman penduduk dan memiliki sirkulasi angin yang baik.

Cara kerja metode pengolahan air limbah ini bergantung pada empat unsur utama. Peran penting dilakukan oleh ganggang yang melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Oksigen yang terbentuk dari proses tersebut bisa digunakan bakteri aerobik untuk dekomposisi zat organik dalam air limbah.

Dari proses tersebut, BOD (biochemical oxygen demand) air limbah akan berkurang. Air limbah pun lebih aman untuk dibuang ke badan-badan air seperti sungai.

Metode ketiga adalah dengan melakukan irigasi. Pengolahan dengan cara ini adalah mengalirkan limbah ke parit terbuka. Air kemudian merembes ke tanah melewati dasar dan dinding parit. Beberapa jenis limbah cair, seperti limbah dari rumah tangga, rumah potong hewan, atau perusahaan susu sapi, bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian.

Tahap Pengolahan Air Limbah

Untuk mengolah air limbah, ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Simak ulasan singkatnya berikut ini.

Pada tahap awal ini, air limbah akan dipisahkan dari padatan kasar dan lemak atau minyak. Fasilitas yang dibutuhkan untuk itu antara lain saringan, pencacah, bak penangkap pasir, penangkap lemak dan minyak, serta bak penyetaraan.

Tahap pertama pengolahan air limbah adalah melakukan pengurangan kandungan padatan yang tersuspensi. Caranya adalah melalui proses pengendapan. Partikel padat akan dibiarkan mengendap. Untuk menambah kemampuan netralisasi atau pengurangan padatan tersuspensi, bahan kimia bisa digunakan.

Selanjutnya, Anda dapat melakukan pengolahan tahap kedua, yaitu mekanisme oksidasi biologis. Tujuannya untuk mengurangi zat organik. Untuk melakukan hal ini perlu dipertimbangkan kuantitas limbah cair, kemampuan pengurangan zat organik, serta lahan yang tersedia. Unit yang digunakan untuk keperluan ini adalah saringan tetes, kolam stabilisasi, dan unit lumpur aktif.

Setelah itu, ada pula pengolahan lanjutan yang bertujuan untuk menghilangkan kontaminan tertentu. Pengolahan lanjutan juga berguna jika limbah akan dimanfaatkan kembali.

Pada tahap ketiga ini, pengolahan bertujuan untuk menghilangkan senyawa fosfor dan nitrogen, menghilangkan sisa bahan organik serta senyawa penyebab warna, dan menghilangkan padatan yang terlarut dalam limbah. Cara yang digunakan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan.

Proses pengolahan ini dapat dilakukan secara sekaligus atau merupakan kombinasi dari beberapa tahap saja. Hal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan maupun kemampuan finansial.

Namun, apa pun cara pengolahan yang dilakukan, ada standar yang harus dipenuhi sesuai aturan yang berlaku. Orang yang bertanggung jawab untuk pengolahan air limbah juga harus memiliki sertifikasi yang menunjukkan kompetensinya.

Sertifikasi bisa didapatkan setelah melakukan pelatihan khusus. Untuk mengikuti pelatihan tersebut, Anda bisa memanfaatkan jasa Mutu Institute, lembaga yang menyediakan berbagai training dan sertifikasi, termasuk bagi yang ingin menjadi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA