Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka

Maksimimasi kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi dua jenis barang dapat dapat ditentukan dengan menggambarkan kurva indiferen dan garis anggaran pada bidang yang sama. Konsumen akan membelanjakan pendapatannya sedemikian rupa sehingga kepuasan yang diterimanya maksimum. Proses maksimisasi kepuasan konsumen dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Asumsi sebelumnya menyatakan bahwa konsumen adalah rasional, dalam arti ia ingin membelanjakan seluruh pendapatannya sedemikian rupa sehingga tercapai kepuasan maksimum. Berdasarkan gambar di atas, titik kepuasan maksimum yang dapat dicapai adalah dititik A pada kurva indiferen I2, di mana di titik ini terjadi persinggungan antara garis anggaran dan kurva indiferen. Keseimbangan konsumen akan tercapai apabila Mux/Px = MUy/Py

Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka

Titik D dan C terletak pada kurva indiferen I1 yang lebih rendah dari kurva indiferen I2. Ini berarti dititik C dan D kepuasan yang diterima lebih rendah walaupun ia telah membelanjakan semua pendapatannya. Dengan menggeserkan kurva indiferen menjauhi titik origin maka konsumen tersebut akan mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi pada garis anggaran yang sama. Kepuasan maksimum akan tercapai di titik A, yaitu pada persinggunan kurva indiferen I2 dan garis anggaran KL. Sedangkan titik B tidak mungkin dapat dicapai karena di luar jangkauan kendala pendapatan

Derivasi Kurva Permintaan konsumen

Kurva permintaan konsumen dapat diturunkan dari perubahan harga salah satu barang. Dengan memisalkan harga X turun sedangkan harga Y dan pendapatan konsumen tetap. Penurunan harga barang X akan menyebabkan pendapatan riil konsumen naik sehingga semakin banyak jumlah barang X yang dibeli. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut

Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka

Keseimbangan konsumen mula-mula dititik A, penurunan harga X akan menyebabkan keseimbangan berubah menjadi ttik B. Keseimbangan konsumen di titik A pada kurva indiferen ditranformasikan pada kurva permintaan menjadi titik A’ dengan memisalkan harga P1x, dan dengan jumlah permintaan barang X sebesar X1x,. Kemudian penurunan harga menyebabkan jumlah X yang dibeli bertambah, titik B pada kurva indiferen ditansformasikan menjadi titik B’ pada kurva permintaan. Harga yang terjadi adalah di titik B’ , yaitu P2x adalah lebih rendah harga P1x.

Kurva permintaan konsumen didapat dengan menghubungkan titik A’ dengan titik B’. Jadi hukum permintaan yang menyatakan apabila harga turun jumlah yang diminta naik atau apabila harga naik jumlah yang diminta turun, dalam hal ini telah terpenuhi.

Efek-efek Perubahan harga.

Efek-efek perubahan harga dapat dibedakan atas tiga, yaitu efek subsitusi, efek, pendapatan dan efek total.

adalah perubahan jumlah yang diminta konsumen apabila konsumen bergerak dari satu keseimbangan ke keseimbangan yang lain (efek total adalah penjumlahan efek pendapatan dan efek substitusi)

Ketiga efek ini juga dapat dibedakan pengaruhnya antara barang normal, barang inferior dan barang giffen.

) adalah barang apabila terjadi penurunan harga akan menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan. Penamaan barang giffen diambil dari nama ekonom penemunya, yaitu bernama Sir Robert Giffen (1837-1910), di mana dinyatakan

Untuk melihat pengaruh kenaikan harga dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Keseimbangan mula-mula berada di titik A, yaitu pada garis anggaran BL0 dan kurva indiferen I0. Kenaikan harga barang X akan menyebabkan permintaan terhadap barang X menurun, keseimbangan konsumen sekarang berpindah ke titik C, yaitu pada garis anggaran BL1 dan kurva indiferen I1. Efek subsitusi digambarkan dengan membuat garis anggaran imaginer yang sejajar dengan garis anggaran yang baru, yaitu BL2 (warna merah garis putus-putus). Garis anggaran BL2 dimaksudkan apabila konsumen diberi tambahan pendapatan sedemikian rupa sehingga konsumen tetap pada kurva indiferen mula-mula, atau I0. Efek subsitusi adalah pergerakan dari titik A ke titik B, di mana titik konsumen tidak mungkin mengkonsumsinya, karena secara riil pendapatan konsumen sudah tidak mencukupi

Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka

Efek pendapatan adalah pergerakan dari titik B ke titik C. Dalam gambar di atas, garis anggaran BL2 sejajar dengan garis anggaran BL1, keadaan ini menggambarkan penurunan pendapatan riil konsumen. Sedangkan efek total adalah pergerakan dari titik A ke titik C.

Untuk kasus penurunan harga dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Keseimbangan mula-mula terjadi di titik A, yaitu pada persinggungan garis anggaran BL1 dan kurva indiferen I1. Dengan menganggap harga barang X turun sedangkan harga barag Y dan pendapatan tetap maka garis anggaran akan bergeser berlawanan arah dengan arah jarum jam (arah keluar)

Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka

Keseimbangan konsumen setelah terjadi penurunan harga akan mengakibatkan keseimbangan pindah ke titik C, yaitu pada persinggungan garis anggaran BL2 dan kurva indiferen I2. Efek substitusi dapat dicari dengan membuat garis garis anggaran imaginer (garis putus-putus) yang sejajar dengan garis anggaran baru, yaitu BL’ (di mana BL’ sejajar dengan BL2). perpindahan dari titik A ke titik B disebut efek substitusi (sebesar X1 – X2), di mana titik ini sebenarnya konsumen tetap bertahan pada kurva indiferen I1. Efek subsitusi menggambarkan bahwa konsumen tetap mempertahankan kepuasan pada kurva indiferen yang lama, di mana sebenarnya konsumen bisa meningkatkan kepuasan karena secara riil pendapatan konsumen meningkat dengan terjadinya penurunan harga barang X. Perpindahan dari titik B ke titik C disebut efek pendapatan (sebesar X2 - X3, perhatikan bahwa garis anggaran BL’ sejajar dengan garis anggaran BL2) , dan perpindahan dari titik A ke titik C disebut efek total (sebesar X1 – X3)

Untuk kasus barang inferior dan barang giffen, Anda dipersilakan untuk menggambarkan sendiri atau melihat gambar 3.11 dan 3.12 pada modul Pengantar Ekonomi Mikro. Pada barang inferior efek pendapatan dan efek subsitusi berjalan tidak searah, di mana efek subsitusi lebih dominan dari efek pendapatan. Untuk barang giffen, efek subsitusi berjalan berlawanan arah dengan efek pendapatan, di mana efek pendapatan lebih dominan dari efek subsitusi.

Daftar Pustaka

Mansoer, Faried Widjaya. (2000). Pengantar Ekonomi Mikro, Karunika UT Jakarta

Boediono (1982). Ekonomi Mikro: Seri Sinopsis, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Salvatore, Dominick (1991). Teori Ekonomi Mikro, Teori dan Soal Jawab, Penerbit Erlangga, Jakarta

Nicholson (…..) Teori Ekonomi Mikro, Penerjemah: Deliarnov. Penerbit Erlangga. Jakarta

Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka

Untuk barang normal atau superior bila harga berada di bawah harga keseimbangan maka
Lihat Foto

psphotograph

Ilustrasi uang

KOMPAS.com – Dalam suatu kegiatan perekonomian, tentu ada sebuah mekanisme penawaran dan permintaan.

Didalam mekanisme tersebut terdapat kesepakatan harga yang diminta oleh pembeli dan harga yang ditawarkan oleh penjual untuk sebuah barang yang sedang diperdagangkan.

Titik pertemuan kedua harga tersebutlah yang disebut sebagai harga keseimbangan pasar. Dilansir dari buku Kamus Ekonomi (2012) karya Nurul karya Nurul Oktima, harga keseimbangan pasar diartikan sebagai harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan penawaran.

Apabila harga keseimbangan ini telah tercapai, maka titik keseimbangan tersebut akan bertahan lama. Biasanya titik tersebut akan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga suatu barang.

Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan hukum penawaran. Bunyi dua hukum tersebut yaitu apabila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik.

Baca juga: Penawaran dalam Kegiatan Ekonomi

Disisi lain, apabila jumlah penawaran lebih lebih besar dari jumlah permintaan, maka harga akan turun.

Perubahan Harga Keseimbangan Pasar

Dalam buku Ekonomi Mikro (2019) karya Bachrudin Sjaroni, Edi Djunaedi, dan Noveria, dijelaskan bahwa perubahan harga keseimbangan pasar disebabkan oleh dua faktor, yaitu

  • Pergeseran Kurva Permintaan

Pergeseran kurva permintaan ke kanan menandakan adanya kenaikan jumlah barang yang diminta. Apabila penawaran tidak berubah, maka akan berdampak pada kenaikan harga dan kenaikan jumlah barang yang terjual atau terbeli.

Berlaku sebaliknya, pergeseran kurva penawaran ke kiri menandakan adanya penurunan permintaan. Sehingga harga barang akan mengalami penurunan.

Baca juga: Permintaan dalam Kegiatan Ekonomi

  • Pergeseran Kurva Penawaran

Pergeseran kurva penawaran ke kanan menandakan adanya kenaikan jumlah barang yang ditawarkan. Apabila permintaan tetap, maka harga akan mengalami penurunan.

Berlaku sebaliknya, pergeseran kurva penawaran ke kiri menandakan adanya penurunan jumlah penawaran barang. Sehingga harga barang akan mengalami kenaikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Harga keseimbangan merupakan harga ketika pembeli dan penjual tidak ingin menambah atau mengurangi barang/jasa yang akan dikonsumsi atau dijual. Apabila harga berada di bawah harga keseimbangan maka akan terjadi kelebihan permintaan atas barang/jasa.

Jadi, jawaban yang tepat adalah C