Tuliskan tiga kegiatan positif yang dapat kamu lakukan pada masa pubertas

Tolong dong kak jawab sekarang,besok dikumpul 31-35

Apa hubungan gaya Dan gerak Yang ditunjukkan pada gambar tersebut?​

Kak tolong dibantu ya =]Pelajaran IPS Kelas 5 SD ^-^Soal ada di gambar ya kak :)Pakai penjelasan juga ya kak >\\\\<Makasih kak ^_^​

kak pelisss tolong di jawab ya kak ❤️❤️​

tolong di jawab ya kak peliss❤️​

7.a.kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia tidak terujudb.negara kesatuan republik Indonesia merdeka seperti sekarangkak tolong jawab ya​

kakak peliss jawab dong yang bener ya peliss❤️❤️​

sebutkan contoh benda Yang bergerak dapat merubah arah jika dikenai gaya!​

1.pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan cara berkeliling di sebut?2.ayah membeli bibit tanaman di toko pak jail. pak jail memiliki usah di … bidang?3.modal koperasi berasal dari... dan...​

jawabiiiin:1.Ada berapa jenis lingkungan?coba sebutkan! 2.Apakah lingkungan hanya bermanfaat bagi manusia?Mengapa?3.mengapa lingkungan bisa memengaruh … i aktivitas manusia?​

Bagi anak laki-laki, hormon testosteron akan mulai diproduksi dan menyebabkan berkembangnya ukuran penis dan testis. Selain itu tubuh laki-laki juga akan tumbuh lebih tinggi, tulang dada melebar, dan massa otot membesar. Hormon tersebut juga akan mulai memproduksi sperma, yang berfungsi sebagai sel reproduksi laki-laki.

Pada anak perempuan, indung telur akan membesar dan tubuh akan mulai memproduksi dua hormon: estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini akan mempengaruhi pertumbuhan payudara, vagina, rahim serta tuba fallopi. Tinggi dan bentuk tubuh juga akan mulai berkembang dan lemak akan membentuk tubuhmu terutama di bagian pinggang, pinggul, dan bokong. Pada tahap akhir pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi. Setelah pubertas selesai, hormon estrogen dan progesteron akan berfungsi mengendalikan siklus menstruasimu.

Saat puber, laki-laki dan perempuan juga akan mengalami pertumbuhan rambut di beberapa area tubuh, terutama pada genital serta ketiak. Produksi keringat juga akan bertambah, oleh karena itu pastikan kamu selalu menjaga kebersihan tubuh serta mengantisipasinya dengan menggunakan deodoran atau parfum.

Pubertas merupakan salah satu fase penting yang dialami setiap anak usia remaja. Namun, banyak remaja yang tidak tahu bagaimana cara menyikapi masa pubertas.

Hal ini tentunya wajar, karena pubertas memang membawa banyak perubahan yang membingungkan. Mulai dari perubahan pada fisik, hingga emosi dan suasana hati.

Namun, Moms bisa kok mengajak remaja menyikapi masa pubertas sebagai perjalanan yang menyenangkan. Yuk, simak tipsnya berikut ini!

Baca juga: Moms, Ketahui Tanda hingga Cara Mencegah Pubertas Dini pada Anak

Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja

Bicara soal cara menyikapi masa pubertas, tentunya perlu waktu dan kesabaran.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membantu anak melewati pasang surut pubertas adalah mempersiapkannya untuk perubahan yang tak terelakkan.

Pastikan untuk memberi tahu ia bahwa Moms akan selalu siap membantu dan ia bisa bertanya tentang apapun.

ADVERTISEMENT

Tuliskan tiga kegiatan positif yang dapat kamu lakukan pada masa pubertas

Namun, jika ia butuh privasi, Moms juga harus memahami dan memberinya keleluasaan.

Baik pada remaja laki-laki ataupun perempuan, masa pubertas bisa menjadi waktu yang canggung dan membingungkan.

Mereka mungkin merasa bingung bagaimana menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.

Moms bisa memberi tahu mereka bahwa semua perubahan itu adalah normal. Lalu, bagaimana langkah selanjutnya untuk membantu anak melewati masa pubertas?

Berikut ini beberapa tipsnya:

1. Ajari Cara Merawat Diri

Foto: verywellfamily.com

Ketika memasuki masa pubertas, remaja biasanya akan berkeringat lebih banyak yang memicu bau badan.

Jadi, remaja harus lebih berhati-hati tentang kebersihan pribadi mereka.

Studi pada 2017 di Ethiopian Journal of Health Sciences menunjukkan, praktik kebersihan pribadi yang buruk menjadi penyebab utama peningkatan penyakit menular di negara berkembang.

Ingatkanlah remaja untuk mandi setiap hari dan memakai pakaian bersih. Memakai deodoran setiap pagi juga akan membantu mencegah timbulnya bau badan yang mengganggu.

Pada remaja perempuan, Moms harus mengajarkan cara menggunakan pembalut dengan benar.

Beri tahu juga bahwa organ genital perlu dijaga kebersihannya, terutama saat menstruasi. Jangan biarkan celana dalam menjadi lembap, karena bisa memicu pertumbuhan jamur.

Pada remaja laki-laki, jelaskan bahwa tumbuhnya kumis dan jenggot adalah bagian dari masa pubertas yang normal.

Untuk menjaga penampilan tetap rapi, Dads bisa memberi contoh cara bercukur yang benar.

Jika Moms atau Dads merasa tidak nyaman untuk mengajari keterampilan baru ini pada anak remaja, meminta bantuan pada kakak, sepupu, atau sahabat juga bisa jadi pilihan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Moms juga bisa arahkan mereka untuk mencari referensi di internet, soal cara bercukur, atau informasi lainnya.

Baca juga: Batas Telat Haid pada Remaja, Kapan Moms Perlu Waspada?

2. Mengatasi Masalah Jerawat

Foto: Orami Photo Stock

Selama masa pubertas, perubahan hormonal bisa menyebabkan munculnya jerawat. Kulit remaja juga dapat menjadi kering atau berminyak.

Untuk mengatasi masalah ini, pastikan untuk mencuci muka 2 kali sehari dengan sabun pembersih yang lembut.

Beri tahu juga pada remaja untuk tidak memencet atau mengorek jerawat, karena hanya akan memperburuk masalah.

Jika memiliki jerawat serius yang tidak kunjung sembuh, ajaklah remaja untuk menemui dokter kulit.

3. Menghadapi Percepatan Pertumbuhan

Foto: irishtimes.com

Jangan kaget ya Moms, kalau melihat Si Kecil yang tadinya mungil jadi tumbuh sangat tinggi.

Beberapa remaja mengalami percepatan pertumbuhan selama masa pubertas, dan ini normal.

Hal yang bisa Moms lakukan adalah memastikan kebutuhan anak tercukupi.

Perhatikan apakah baju dan celana yang biasa dipakai jadi sempit. Jika iya, belikan atau ajak anak untuk belanja baju, celana, atau sepatu bersama.

Untuk remaja perempuan, Moms juga harus membelikan bra untuknya. Pastikan memilih bra yang berukuran pas, tidak kekecilan ataupun terlalu longgar.

Pilih juga bra yang berbahan katun, agar nyaman dan bisa menyerap keringat dengan baik.

Jika remaja perempuan Moms bertanya tentang mengapa satu sisi payudara lebih besar dari yang lain, beri penjelasan bahwa ini normal.

Seiring waktu, pertumbuhan payudara akan merata. Namun, tetap normal jika wanita memiliki ukuran payudara kanan dan kiri yang tidak sama persis.

Baca juga: Tips dan Rekomendasi Memilih Bra untuk Remaja yang Tepat, Harus Nyaman Moms!

4. Mengatasi Perubahan Emosional

Foto: foothillsacademy.org

Cara menyikapi masa pubertas remaja selanjutnya adalah mengatasi perubahan emosional yang terjadi.

Pubertas disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen dan testosteron.

Hormon-hormon ini tidak hanya memengaruhi penampilan tubuh, tetapi juga emosi. Akibatnya, remaja mungkin lebih mudah marah atau emosional daripada sebelumnya.

Tidak banyak yang dapat Moms lakukan tentang hal ini, tetapi cobalah untuk mengenali perubahan emosional anak dan beri ruang untuk ia menenangkan diri.

Terkadang, yang mereka rasakan hanyalah lelah atau tidak nyaman dengan perubahan tubuh, sehingga yang diperlukan hanya beristirahat.

Namun, katakan padanya bahwa Moms selalu siap jika ia butuh teman untuk berkeluh kesah.

Cara lain yang bisa dicoba adalah, ajak anak untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, atau sekadar berolahraga bersama.

Olahraga dapat membantu mengatasi kecemasan yang mungkin dialami akibat berbagai perubahan selama masa pubertas.

Membiarkan anak remaja untuk menjalani kegiatan sepulang sekolah juga bermanfaat, menurut studi pada 2011 di jurnal Developmental Psychology.

Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari masalah pubertas, tetapi tetap berdampak positif.

Baca juga: Gangguan Hormon, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Foto: Orami Photo Stock

Pada titik tertentu selama masa pubertas, anak remaja mungkin akan mulai merasakan hasrat seksual.

Namun, hanya karena ada hasrat, remaja belum bisa dikatakan siap secara emosional untuk berhubungan intim.

Moms bisa coba buka diskusi mengenai hal ini, misalnya dengan menanyakan apakah ada teman lawan jenis yang membuatnya tertarik.

Lalu, lanjutkan dengan memberi pemahaman bahwa ketertarikan tersebut adalah hal yang wajar dimiliki.

Kemudian, beri penjelasan juga bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan aman, untuk menghindari penyakit menular seksual. Misalnya dengan menggunakan kondom.

Namun, jelaskan juga bahwa risiko penularan penyakit tetap bisa terjadi.

Oleh karena itu, sebaiknya minta ia untuk menunda berhubungan intim hingga usianya sudah cukup dewasa.

Penting juga untuk mewanti anak remaja, agar tidak membiarkan siapapun menyentuh tubuhnya tanpa izin.

Begitu pula sebaliknya, saat ingin menyentuh tubuh lawan jenis, pastikan untuk meminta izin terlebih dahulu dan jangan memaksa.

6. Pastikan Anak Remaja Punya Seseorang untuk Diajak Bicara

Foto: Orami Photo Stock

Bila remaja tampak nyaman dengan Moms, maka jadilah orang yang selalu ada untuk mendengarkan mereka.

Namun, jika ia lebih nyaman bicara dengan kakak, sepupu, atau teman dekat yang lebih tua, Moms bisa minta bantuan pada mereka.

Remaja seringkali bingung tentang cara menyikapi masa pubertas, dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Untuk melewati masa ini dengan baik, ia butuh teman bicara yang menurutnya nyaman.

Baca juga: Jerawat Papula, Ketahui Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Jika Moms merasa mereka butuh bantuan ahli, ajaklah mereka untuk menemui dokter atau psikolog.

Perlu diketahui bahwa masalah kesehatan mental, seperti depresi, rentan terjadi pada usia remaja.

Jadi, Moms harus mengenali tanda-tandanya, dan ajak mereka untuk mencari bantuan ahli.

Itulah pembahasan mengenai cara menyikapi masa pubertas pada remaja, yang penting untuk Moms ketahui. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat ya, Moms!