Teknologi yang berkembang dimanfaatkan dalam memperbaiki Produktivitas produknya disebut

Masyarakat pertanian pada zaman dulu melakukan aktivitas pertanian secara manual atau dengan kata lain pertanian yang masih tradisional. Pertanian yang menggunakan tenaga manusia seutuhnya pastilah sangat terbatas. Pentingnya aplikasi teknologi pertanian dikarenakan keberadaan teknologi yang sudah sedemikian besar pengaruhnya terhadap kesuksesan sebuah pertanian dilihat dari segi kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan. Bahkan dengan turut berpengaruhnya sektor pertanian terhadap besarnya peluang / kesempatan kerja maka secara tidak langsung teknologi juga berperan menambah kesempatan kerja kepada seluruh komponen masyarakat. Besarnya kapasitas produksi berarti pula besarnya kesempatan kerja.

Pertanian memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, karena menggunakan 40 persen dari area bumi dan menyerap 70 persen air serta sekaligus menyumbang 30 persen gas rumah kaca, ungkap Associate Professor of Murray State University, Kentucky, USA — Iin Handayani, MSc., PhD. di acara Kuliah Tamu dengan tema Future Agriculture For A Sustainable World: Global Challenge and Innovation pada hari Senin (17/6) di Fakultas Pertanian UB (Darmadji, 2002).

Adanya pengaruh yang besar antara penggunaan teknologi dengan hasil pertanian yang lebih baik tentunya harus dioptimalkan mengingat kebutuhan dunia akan produk hasil pertanian yang tidak akan pernah tercukupi. Oleh karena itu teknologi pertanian sangat dibutuhkan demi mensejahterakan kehidupan petani dan untuk memenuhi kebutuhan akan produk hasil pertanian dalam skala yang besar.

ISI

1. Pengertian Teknologi Pertanian

Teknologi Pertanian merupakan penerapan dari ilmu-ilmu terapan dan teknik pada kegiatan pertanian. Definisi lain tentang Teknologi pertanian menurut para ahli adalah merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia. Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan peralatan, bangunan,lingkungan, sistem produksi serta pengolahandanpengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya produksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran.

(Mosher, 1985)mengemukakan bahwa teknologi merupakan salah satu syarat mutlak pembangunan pertanian.

Sedangkan untuk mengintroduksi suatu teknologi baru pada suatu usahatani menurut(Hernanto, 1991), ada empat faktor yang perlu diperhatikan yaitu :

1) secara teknis dapat dilaksanakan

2) secara ekonomi menguntungkan

3) secara sosial dapat diterima dan

4) sesuai dengan peraturan pemerintah.

Menurut (Murdikanto, 1993)Suatu teknologi atau ide baru akan diterima oleh petani apabila memenui syarat berikut :

1) Memberi keuntungan ekonomi bila teknologi tersebut diterapkan (profitability);

2) Teknologi tersebut sesuai dengan lingkungan budaya setempat

3) Kesesuai dengan lingkungan fisik (physical compatibility);

4) Teknologi tersebut memiliki kemudahan jika diterapkan;

5) Penghematan tenaga kerja dan waktu dan

6) Tidak memerlukan biaya yang besar jika teknologi tersebut diterapkan

2. Teknik Pertanian

Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia.Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian.Bidang cakupan teknik pertanian antara lain alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian.

Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan, pusatpengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunan lainnya.

3. Teknologi Hasil Pertanian

Teknologi hasil pertanian disebut juga dengan teknologi pangan. Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat penting dijadikan kajian sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopang dengan tuntutan industri. Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-prinsip teknik (engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan. Teknologi pangan merupakan penerapan ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan,distribusi, penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu pangan,kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan dan teknik proses Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan. Pengolahan lebih lanjut terhadap produksi hasil pertanian juga akan menambah nilai jual dari hasil pertanian tersebut yang mana secara langsung akan berpengaruh kepada ekonomi dan perkembangan pertannian itu sendiri. Teknologi hasil pertanian juga mampu meminimalisir resiko pertanian karena karakteristik produk pertanian biasanya mudah rusak, dengan adanya teknologi hasil pertanian hal yang ditakutkan bias teratasi. Seperti pengolahan lebih lanjut dari ubi yang biasanya harganya hanya Rp. 2000 /kg ketika disentuh oleh teknologi hasil pertanian misalnya diolah menjadi tepung maka akan meningkatkan nilainya hingga beberapa kali lipat.

4. Teknologi Industri Pertanian

Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri.Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian

Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian sebagai berikut :

· Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan, sumberdaya, peraltan dan energi pada pabrik agroindustri.

· Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan sistem usaha agroindustri.

· Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada permasalahan sektor agroindustri.

· Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan (dasar, baku), sistem proses, produk, dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang ditetapkan.

Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran yang semula secara sederhana dan tercakup dalam teknologi hasil pertanian, berkembang menjadi lebih luas dengan pendekatan dari sistem Industri.kajian system industry tentunya sangat luas karena tujuannya bukan hanya untuk memenuhu kebutuhan local saja akan tetapi secara global. Akan tetapi hal yang palingpenting untuk diperbaiki adalah kegiatan petanian karena bahan baku untuk system agroindustry akan berkualitas ketika pertanian (on-farm) nya baik.

Kemajuan teknologi bidang pertanian mempunyai dua sisi yang berdampak pada bidang pertania, yang pertama dampak positif dan dampak negatif.

1) Dampak Positif

Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya saja dengan mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Itulah yang membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara pengawinan tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan tekologi.

2. Dampak Negatif

Polusi lingkungan disebabkan erosi tanah yg berlebihan sehingga sedimen tanah mengangkut pupuk kimia dan pestisida dari permukaan air dan bawah air, dan perlakuan yang tidak tepat terhadap kotoran manusia & hewan dapat menyebabkan masalah serius bagi kehidupan lingkungan maupun sosial diseluruh dunia. Banyak percobaan sering dibuat oleh para ahli untuk memecahkan masalah tsb. dengan menggunakan metode ilmu kimia & fisika tetapi hanya untuk mengetahui dasar, bahwa metode ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan teknologi ilmu mikroba dikoordinasikan dengan hasil pertanian.

Limbah organik dari hasil proses industri peternakan, pertanian dan kelautan dan limbah perkotaan (sampah), telah menjadi sumber utama polusi lingkungan gas metanadari sawah dan peternakan, hewan dan karbondioksida dari bahan bakar pembakaran fosil, penebangan hutan dan pembusukkan bahan organik.Semua itu erat hubungan nya dengan Pemanasan Global. Oleh karena itu diperlukan kecocokan teknologi pertanian yang modern dengan ekosistem global dan memecahkan beberapa masalah dengan sistem konvensional teknologi pertanian di beberapa area berbeda. Sebuah area yang tampak memegang peranan terbesar bagi kemajuan teknologi dalam hasil panen, perlindungan panen dan pembicaraan sumber daya alam yaitu keuntungan inokulan-inokulan mikroorganisme yang ditetapkan sebagai tanah, tanaman dan lingkungan.

KESIMPULAN

Pengertian Teknologi Pertanian adalah prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia.Teknologi di artikan sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang di wujudkan dalam bentuk karya cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan. Penggunaan teknologi dalam bidang pertanian sangat baik untuk mengembangkan pertanian yang lebih maju. Perlunya kesadaran masyarakat petani untuk mengetahui teknik maupun teknologi pertanian untk menunjang kegiatan pertanian yang lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi kemajuan teknologi dibidang pertanian tidak hanya menimbulkan dampak yang positif disamping itu juga bisa menimbulkan hal yang negative. Dampak positif penggunaan teknologi pertanian seperti pengolahan lahan yang lebih mudah karena tidak dikerakan lagi secara manual melainkan dengan mesin. Produk hasil pertanian yang awalnya mudah rusak bisa dia atasi dengan teknologi pengolahan hasil pertanian. Adanya teknologi juga bisa menjamin kegiatan pertanian yang lebih pasti tanpa adanya kekhawatiran akan gagal panen dan kerusakan pada lahan pertanian. Akan tetapi disamping itu ada juga dampak negative penggunaan teknologi pertanian seperti adanya polusi lingkungan akibat erosi tanah yang berlebihan, dan juga yang paling membahayakan adalah pada bidang industri. Industry biasanya menghasilkan limbah kimia yang berakibat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi manusia. Dampak teknologi pertanian ini juga bisa menyebabkan pemanasan global yang semakin luas. Oleh karena itu kesadaran para pengguna teknologi pertanian sangat diharapkan untuk menggunakan teknologi secara bijak tanpa merugikan pihak lain, dan juga diperlukannya kecocokan teknologi pertanian yang modern dengan ekosistem global dan memecahkan beberapa masalah dengan sistem konvensional teknologi pertanian di beberapa area berbeda. Sebuah area yang tampak memegang peranan terbesar bagi kemajuan teknologi dalam hasil panen, perlindungan panen dan pembicaraan sumber daya alam yaitu keuntungan inokulan-inokulan mikroorganisme yang ditetapkan sebagai tanah, tanaman dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, P. (2002). Optimasi Pemurnian Asap Cair dengan Metoda Redistilasi. Teknologi dan Industri Pangan, 267.

Hernanto, F. (1991). Ilmu Usaha Tani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mosher. (1985). Menciptakan Struktur Pedesaan Progresif. Jakarta: Yasaguna.

Murdikanto, T. (1993). Penyuluhan pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret Universiti Press.