Tabel 2.4 tabel rancangan penelitian sederhana bahasa Indonesia

1. Metode Ilmiah

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kemampuan berfikir paling cerdas dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dengan kecerdasan tersebut manusia selalu berkeinginan untuk tahu dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diketahuinya. Dengan demikian manusia akan selalu mengembangkan rasa keinginantahuan tersebut melalui pengetahuannya.

Sifat keingintahuan manusia dapat berkembang melalui tahapan sistematis yang telah ditentukan, yaitu melalui metode ilmiah. Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis (menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan). Adanya sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran itu bersifat objektif, artinya kebenaran melekat pada objek, siapa pun yang memandang objek itu pasti sama.

Tabel 2.4 tabel rancangan penelitian sederhana bahasa Indonesia

Langkah yang ditempuh oleh para ahli biologi dalam memecahkan suatu masalah adalah langkah yang sesuai dengan metode ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan masalah, penyusunan kerangka berfikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.

Contoh urutan metode ilmiah dan penerapannya dapat Anda perhatikan pada tabel berikut ini.

Tabel Urutan Metode Ilmiah dan Penerapannya

No.

Tahapan

Penerapan

1

Rumusan masalah

Apakah konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya?

2

Kerangka berfikir

Dari berbagai informasi yang diperoleh dan dikembangkan secara logis, analitis dan sintesis, sangat masuk akal bahwa warna kuning telur itik ditentukan oleh jenis makanannya.

3

Rumusan hipotesis

Warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.

4

Pengujian hipotesis

Melakukan percobaan dengan memberi makanan pellet untuk itik sebagai kontrol dan memberi makan selain pellet (jagung, padi) untuk itik yang lainnya. Setelah semua itik bertelur dan telur dipecah warna kuning telurnya ternyata berbeda konsentrasinya.

5

Kesimpulan

Konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.

2. Rancangan Penelitian Ilmiah

Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.

Rancangan penelitian memuat judul penelitian, latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep, metodologi penelitian dan daftar kepustakaan. Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini.

 Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan latar belakang, dan tujuan penelitian.

 Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsurunsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan metodologi, dan sebagainya.

 Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan, misalnya data yang diinginkan, cara pengamatan terhadap objek penelitian, alat yang digunakan, dan penentuan objek penelitian.

Selain ketiga syarat di atas, penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan, mempunyai daya tarik, dan secara operasional memungkinkan untuk diteliti kembali.

1. Judul penelitian

Judul penelitian sebagai nama, sekaligus identitas penelitian yang dicantumkan dalam berbagai dokumen. Judul penelitian harus ringkas, spesifik, dan jelas untuk memberi gambaran mengenai masalah yang diteliti. Judul penelitian contohnya: “Pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari“

2. Latar belakang masalah

Dalam membahas latar belakang masalah, peneliti harus menunjukkan alasan memilih masalah topik atau judul. Dengan demikian fungsi uraian tentang latar belakang masalah memberi alasan mengapa masalah atau topik dipilih oleh peneliti. Banyak masalah yang menjadi topik tapi hanya satu masalah saja yang dipilih, mengapa masalah itu diusulkan untuk diteliti.

Misalnya:

Penelitian pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari, berlatar belakang sebagai berikut.

 Pentingnya produksi ayam kampung dikaitkan dengan kebutuhan bahan pangan protein hewani.

 Pertambahan berat ayam pada umur tertentu sangat berpengaruh terhadap produksi ayam kampung.

 Belum ada penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung pada umur tertentu.

3. Rumusan masalah

Rumusan masalah penelitian berupa pertanyaanpertanyaan yang memudahkan untuk merancang penelitian. Rumusan masalah harus dijabarkan secara operasional dan spesifik dari judul penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah, yaitu:

 masalah dirumuskan dengan kalimat sederhana dan dalam bentuk pertanyaan;

 singkat, jelas, dan padat serta tidak menimbulkan kerancuan pengertian.

Perumusan masalah, misalnya:

“Adakah pengaruh jumlah pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari?”

4. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban atas keingintahuan suatu masalah dalam penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan.

Jadi tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu melalui penelitian. Contoh: Mengetahui pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

5. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa penelitian itu digunakan. Manfaat penelitian bisa bersifat praktis, misalnya mempermudah pengambilan kebijaksanaan, dan dapat juga bersifat teoritis, misalnya memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan.

Manfaat penelitian misalnya:

 sebagai masukan bagi para peternak dalam meningkatkan produksi ayam kampung

 sebagai masukan dalam pengembangan teknologi peternakan

6. Proposal penelitian

Proposal penelitian meliputi: identifikasi variabel, latar belakang masalah, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis (jika ada), dan metode penelitian.

Contoh identifikasi variabel penelitian:

Identifikasi variabel pada penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10  40 hari.

Variabel manipulasi: Jumlah pakan pelet BR yang diberikan Variabel respon: pertambahan berat tubuh ayam kampung.

Variabel kontrol: jenis ayam kampung, suhu udara, kelembapan, intensitas cahaya, luas kandang.

7. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka ini meliputi:

 Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

 Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk metode pengambilan sampel, pengumpulan data, sumber data, dan satuan ukuran data.

 Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan dengan bidang penelitian yang akan dilakukan.

 Mempelajari analisis deduktif dan problema yang diteliti. Analisis deduktif yang dimaksudkan adalah berpikir dari hal yang abstrak ke hal yang konkret.

Di dalam tinjauan pustaka, uraian diharapkan dapat menjelaskan (walaupun baru teoritik) masalah yang diteliti serta hubungan antara variabel yang terkait. Contoh: Penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10  40 hari, tinjauan pustakanya, sebagai berikut.

 Teori tentang pertumbuhan ayam kampung dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

 Pengetahuan kandungan zat gizi yang terdapat dalam pelet BR.

 Hubungan zat gizi yang dikandung oleh pelet BR terhadap pertambahan berat badan ayam kampung.

8. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendapat yang masih sederhana (sementara) karena belum diuji kebenarannya. Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk masalah penelitian. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

Berdasarkan isi dan rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi dua, berikut ini.

 Hipotesis alternatif atau Kerja atau Asli (Ha) adalah dugaan yang menyatakan ada pengaruh.

 Hipotesis nol (Ho) adalah dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh.

Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus mempunyai hipotesis. Hipotesis diperlukan jika penelitian mempersoalkan hubungan antarvariabel. Penelitian eksploratif (penelitian yang bersifat menjelajah) dan penelitian deskriptif (penelitian yang bersifat menggambarkan) tidak memerlukan hipotesis karena tujuannya tidak menguji hipotesis akan tetapi menjawab masalah penelitian.

Penelitian yang memerlukan hipotesis adalah penelitian eksplanatif (penelitian yang bersifat mencari hubungan antar variable).

Misalnya:

Terdapat pengaruh positif pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

Metode penelitian menguraikan bagaimana cara melakukan penelitian tersebut, mulai dari menentukan populasi dan sampel, operasional variabel, prosedur pengumpulan data, dan analisis data.

a. Operasional variabel

Variabel adalah faktor yang berpengaruh, memiliki nilai (ukuran) tertentu dan dapat berubah atau diubah. Oleh karena itu variabel merupakan faktor peubah. Misalnya:

 variabel manipulasi/bebas, faktor ubah yang sengaja dibuat berbeda-beda oleh pelaku peneliti. Misalnya: jumlah pakan pelet BR yang diberikan.

 variabel respon/terikat faktor ubah yang terjadi sebagai akibat proses yang sedang berjalan.

Misalnya: pertambahan berat ayam kampung

Definisi operasional: Kecepatan pertambahan berat tubuh ayam kampung dalam satuan gram.

b. Merancang penelitian

Yaitu membuat rancangan yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang akan diteliti. Rancangan penelitian dapat dibuat seperti tabel berikut ini.

Tabel Rancangan Penelitian

Kelompok

Perlakuan per hari per ekor

I

Tanpa diberi pakan pelet BR

II

Diberi pakan pelet BR 4 gram

III

Diberi pakan pelet BR 6 gram

IV

Diberi pakan pelet BR 8 gram

V

Diberi pakan pelet BR 10 gram

c. Menentukan populasi dan sampel

 Populasi merupakan sekelompok objek penelitian yang kesimpulannya akan digeneralisasikan. Misalnya: populasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah jenis ayam kampung.

 Sampel adalah sebagian anggota yang mewakili populasi. Misalnya: diambil sampel 50 ekor ayam kampung.

d. Menentukan instrumen/alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan penelitian (eksperimen).

Instrumen yang diperlukan antara lain:

Tempat untuk memelihara 50 ekor ayam kampung dibagi 5 kelompok masing-masing kelompok 10 ekor, pakan pelet BR, tempat air untuk minum, tempat pakan, timbangan, kertas, alat tulis.

e. Menyiapkan langkah-langkah penelitian atau cara kerja dalam memperoleh data

 Tempatkan ayam kampung pada tempat yang disediakan

 Kelompokkan sesuai dengan perlakuan pada rancangan percobaan.

 Lakukan penimbangan berat masing-masing ayam kampung setiap 5 hari.

 Catat hasilnya dan masukkan ke dalam tabel sampai ayam berumur 40 hari.

 Lakukan analisis data.

f. Merancang analisis data

Analisis data merupakan cara mengolah data penelitian untuk membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang diajukan.

Contoh:

 Mencari nilai rata-rata berat ayam kampung pada tiap perlakuan.

 Membandingkan antara hasil perlakuan yang satu dengan perlakuan yang lain.

g. Menyusun jadwal penelitian. Memperkirakan lama waktu dalam penelitian sampai dengan penulisan laporan.

Contoh jadwal penelitian dapat kalian lihat pada tabel berikut.

Tabel Jadwal Penelitian

No.

Kegiatan

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Minggu 5

1

Menyusun proposal

2

Menyiapkan alat dan bahan

3

Melakukan penelitian

4

Analisis data

5

Menulis laporan penelitian

h. Mengumpulkan data dari hasil percobaan

Setelah alat dan bahan telah siap, dimulailah eksperimen/percobaan seperti yang telah direncanakan. Pertumbuhan berat tubuh ayam diukur/ditimbang setiap 5 atau 10 hari. Kemudian buatlah tabel data pengamatan untuk setiap kelompok percobaan, data yang diperoleh dicatat dalam tabel, dengan demikian diperlukan 5 tabel pengamatan pertumbuhan. Misalnya:

Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Ayam Kampung dilihat dari Berat Tubuhnya (kg)

Kelompok

Percob. 1

Penambahan berat ayam setiap 5 hari

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

A kampung 1

A kampung 2

A kampung 3

A kampung 4

A kampung 5

A kampung 6

A kampung 7

A kampung 8

A kampung 9

A kampung 10

Tabel Rata-Rata Berat ayam Kampung dalam kg setelah 40 hari pada berbagai perlakuan

Perlakuan

Berat tubuh

Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

Kelompok V

i. Mendeskripsikan data, menginterpretasi data, dan menguji hipotesis

Maksud dari mendeskripsikan data adalah menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang lain. Dalam penyajian data, angka-angka yang ditampilkan sudah merupakan hasil rata-rata hasil perlakuan, contoh tabel rancangan penelitian di atas.

Jika pada data yang disajikan terjadi kenaikan berat tubuh ayam kampung sesuai dengan jumlah pertambahan pakan pelet BR yang diberikan, (berdasarkan tabel rata-rata berat ayam kampung), dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan pakan pelet BR dapat meningkatkan pertambahan berat ayam kampung.

j. Menguji hipotesis

Hipotesis yang telah dirumuskan adalah “Terdapat pengaruh positif pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung “. Jika data-data yang diperoleh mendukung hipotesis, hipotesis yang diungkap di atas terbukti benar.

k. Menyusun pembahasan hasil penelitian

Pembahasan hasil penelitian ialah membandingkan hasil penelitian, teori, fakta, dan konsep-konsep yang ditulis dalam tinjauan pustaka. Kemudian memberikan alasan-alasan (argumentasi) untuk memperkuat hasil penelitian.

l. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan dan saran ini didasarkan pada analisis data dan pembahasan. Kesimpulan harus mengacu pada tujuan penelitian, misal kesimpulan penelitian di atas adalah; “Jumlah pemberian pakan pelet BR berpengaruh terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40 hari”.

Dari kesimpulan dapat dirumuskan saran-saran, misalnya:

 Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang memengaruhi penambahan berat tubuh ayam kampung.

 Perlu dikaji ulang berapa jumlah penambahan pakan pelet BR yang efektif untuk mempercepat pertambahan berat tubuh ayam kampung

m. Menyusun daftar pustaka

Daftar pustaka disusun secara berurutan berdasarkan abjad. Contoh:

 Biologi, Campbell  Reece  Mitchell, Edisi kelima  Jilid 3, Penerbit Erlangga, tahun 2004.

 Prosedur Penelitian, DR. Suharsini Arikunto, Penerbit Rineka Cipta, tahun 1996.

 Zoologi, Prof. Drs. Radioputro, Penerbit Erlangga, 1983.

3. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah

Sistematika penulisan laporan penelitian sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian

C. Rumusan Hipotesis (apabila ada)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

B. Rancangan Penelitian

C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)

D. Instrumen Alat dan Bahan

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

F. Rencana Analisis Data

G. Jadwal Penelitian

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

B. Interpretasi Data

C. Uji Hipotesis

D. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN