Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Karakter fisik dan kimiawi dari polimer bergantung pada tipe monomer yang digunakan untuk membentuk polimer tersebut. Berdasarkan jumlah tipe monomer yang digunakan, terdapat dua macam polimer, yakni homopolimer dan kopolimer.

Perbedaan utama antara homopolimer dan kopolimer terletak pada jumlah monomer yang digunakan dalam proses produksinya. Homopolimer diproduksi menggunakan satu tipe propilena monomer, sedangkan kopolimer diproduksi dengan reaksi polimerisasi 2 monomer yang berbeda yaitu etilena dan propena.

Karena perbedaannya tersebut, homopolimer dan kopolimer memiliki karakter uniknya masing-masing. Berikut informasi lebih dalam mengenai perbedaan antara homopolimer dan kopolimer.

Apa itu Homopolimer?

Homopolimer dibentuk dari monomer tunggal yang hanya mengandung satu unit yang berulang. Homopolimer biasanya dibentuk melalui teknik polimerisasi yang disebut polimerisasi adisi. Polimerisasi dengan penambahan unit monomer yang terus menerus. Monomer yang mengalami proses tersebut harus memiliki ikatan tunggal atau ganda.

Unit yang berulang, terkurung di dalam rak yang merepresentasi struktur kimiawi dari homopolimer. Sebagai contoh, jika ‘X’ diambil dari unit berulang dari homopolimer tertentu, struktur homopolimer bisa direpresentasikan dengan –[X]-n.

Biasanya, penamaan homopolimer, diawali dengan kata ‘poli’, lalu diikuti dengan nama kimiawi dari unit yang berulang. Misalnya, unit ‘vinil klorida’ membentuk polimer bernama polivinil klorida (PVC).

Beberapa contoh homopolimer yang umum ditemukan termasuk polietilena, polipropilena, polistirena, politetrafluoroetilena.

Apa itu Kopolimer?

Polimer yang dibentuk dengan lebih dari satu monomer disebut dengan kopolimer. Kebanyakan kopolimer dibentuk melalui proses polimerisasi kondensasi. Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer melalui penggabungan molekul-molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil.

Kopolimer dibagi menjadi beberapa kelas: kopolimer blok, kopolimer bergantian, kopolimer graft, dan kopolimer statistikal.

Struktur atas kelas tersebut bisa dijelaskan secara sederhana menggunakan dua tipe unit berulang semu: A dan B.

Pada kopolimer statistikal, urutan dari unit berulang mengikuti hukum statistik. Kopolimer acak adalah salah satu contoh dari kopolimer statistikal yang memiliki distribusi unit berulang beracak (contoh:~ ~ A-B-B-A-A-A-A-B-B-B-A-B~ ~).

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Kopolimer bergantian hanya memiliki dua tipe unit berulang, dengan urutan yang bergantian dalam rantai polimer (contoh:~ ~ A-B-A-B-A-B-A-B-A~ ~).

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Pada kopolimer blok, unit berulang hadir dalam bentuk blok dengan tipe yang sama (contoh:~ ~ A-A-A-A-B-B-B-B~ ~).

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Kopolimer graft memiliki percabangan atas struktur kimiawi yang berbeda dan terikat pada rantai utama. Beberapa kopolimer yang umum ditemukan termasuk poli (vinil asetat), poli (etilena oksida), poli (etilena tereftalat), dan poli (hexametilena sebakamida).

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Perbedaan antara Homopolimer dan Kopolimer

Definisi

Homopolimer terdiri dari satu unit (propilena) yang berulang.

Kopolimer terdiri dari lebih dari satu tipe unit (etilena dan propena) yang berulang.

Jumlah Monomer

Homopolimer memiliki satu tipe monomer.

Kopolimer memiliki lebih dari satu tipe monomer.

Struktur Kimiawi

Homopolimer biasanya memiliki struktur yang sederhana.

Kopolimer memiliki struktur yang lebih kompleks.

Proses Polimerisasi

Homopolimer dibentuk melalui proses polimerisasi adisi.

Kopolimer dibentuk melalui polimerisasi kondensasi.

Contoh Plastik

Homopolimer meliputi PVC, polietilena, polipropilena, polistirena, dan politetrafluoroetilena.

Kopolimer meliputi poli (vinil asetat), poli (etilena oksida), poli (etilena tereftalat), dan poli (heksametilena sebakamida).

Tokoplas menyediakan Homopolimer dan Kopolimer untuk memenuhi kebutuhan industri Anda.

Share it

Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer.

Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Bilangan Kuantum
Reaksi Redoks

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Jenis-jenis Polimer

Jenis polimer berdasarkan sumbernya

yaitu polimer yang terdapat di alam. Contoh:

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

yaitu polimer yang tidak terdapat di alam. Contoh:

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya

yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh: polietilena (etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).

yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).

Jenis polimer berdasarkan sifatnya

1. Termoplas

yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri dari rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah. Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh termoplas adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

2. Termoset

yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.

3. Elastomer

yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpang tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.

Reaksi Polimerisasi

Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Polimerisasi adisi

Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa alkena dan turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer adisi sebagai produk tunggal. Contoh reaksi polimerisasi adisi:

a. Pembentukan polietilena (PE) dari etena

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

b. Pembentukan PVC dari vinil klorida

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

c. Pembentukan poliisoprena dari isoprena

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Polimerisasi kondensasi

Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi kimia yang terjadi antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer. Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai setidaknya dua gugus fungsi reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan polimer dan juga molekul-molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH. Polimer seperti poliester, poliamida, polikarbonat, dan poliuretana disintesis melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi polimerisasi adisi:

a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

b. Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Aplikasi Polimer Sintetis

Poli(vinil klorida) (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas hujan, dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk pipa dan pelapis lantai.

Polistirena (PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk kaku dan mudah pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan—sendok, garpu, dan pisau—plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam, memiliki sifat insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak digunakan untuk wadah makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan dalam kemasan alat elektronik.

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Polietilena (PE) memiliki beragam bentuk. HDPE (high-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak digunakan untuk botol plastik dan mainan. LDPE (low-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih plastis dan titik leleh lebih rendah dibanding HDPE. LDPE banyak digunakan untuk plastik lembaran, kantong plastik, dan pembungkus kabel.

Polipropilena (PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik, karpet, peralatan laboratorium, dan mainan.

Politetrafluoroetilena (PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang Teflon, memiliki sifat kuat, tidak reaktif, dan tahan panas. PTFE digunakan sebagai gasket, pelapis tangki bahan kimia, dan pelapis panci anti lengket.

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Poli(metil metakrilat) (PMMA) yang dikenal juga dengan nama dagang Plexiglas atau Lucite atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan, dan transparan. PMMA digunakan untuk alat optik, kaca jendela pesawat terbang, furnitur, dan glove box.

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Poli(etilena tereftalat) (PET) yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron atau Terylene, banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak digunakan sebagai botol minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama dagang Mylar bersifat kuat dan tahan terhadap robekan, sehingga digunakan untuk pita perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan barang.

Nilon merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk membuat tali, jala, parasut, tenda, jas hujan, karpet, dan sebagainya.

Contoh Soal Polimer dan Pembahasan

Soal 1

Tentukan struktur monomer penyusun polimer berikut:

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Pembahasan:

Dari struktur polimer tersebut, terdapat tiga unit struktur yang berulang. Polimer tersebut tergolong polimer adisi, sebagaimana tidak terdapatnya ikatan ester, amida, karbonat, ataupun uretana pada rantai utama. Struktur monomer dari polimer adisi umumnya hampir sama dengan satu unit struktur yang berulang.

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Jadi, struktur monomer dari polimer tersebut yaitu:

Susunan monomer untuk membentuk polimer terdiri dari beberapa jenis susunan monomer berikut disebut

Soal 2

Di antara polimer berikut:

a. bakelit b. nilon c. teflon d. dakron

e. styrofoam

yang termasuk polimer kondensasi adalah …

a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 5 d. 1, 2, dan 3

e. semua jawaban di atas salah

Jawab:

b. 2 dan 4

Nilon dan dakron keduanya disintesis melalui polimerisasi kondensasi. Nilon merupakan poliamida, dan dakron (PET) merupakan poliester.

Soal 3

Senyawa berikut yang bukan monomer dari polimer alam adalah …

a. isoprena b. glukosa c. asam amino d. akrilonitril

e. nukleotida

Jawab:

d. akrilonitril

Akrilonitril merupakan monomer dari polimer sintetis PAN (poliakrilonitril).

Polimer – Sumber Referensi

Atkins, Peter & Jones, Loretta. 2010. Chemical Principles: The Quest for Insight (5th edition). New York: W.H. Freeman & Company
Bruice, Paula Y. 2014. Organic Chemistry (7th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Carey, Francis A. & Giuliano, Robert M. 2014. Organic Chemistry (9th edition). New York: McGraw-Hill Education
Chang, Raymond & Goldsby, Kenneth A. 2016. Chemistry (12th edition). New York: McGraw-Hill Education Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid 3. Jakarta: Esis

Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern Applications (11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.


Purba, Michael. 2007. Kimia 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (7th edition). New York: McGraw-Hill Education

Artikel: Polimer Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.

Alumni Kimia FMIPA UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Termokimia dan Hukum Hess
  2. Teori Atom Dalton, Rutherford, Bohr
  3. Korosi