10:06 PM
STRATEGI PEMBELAJARAN Dalam dunia pendidikan, pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa. Aktualisasi strategi pembelajaran terwujud dalam bentuk interaksi pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Interaksi yang dimaksud adalah berbagai aktivitas guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan Wina Senjaya (2008), mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Gagne juga menyatakan bahwa hakikat pembelajaran sendiri adalah seperangkat peristiwa yang diciptakan, dirancang, untuk mendorong, menggiatkan, dan mendukung belajar siswa (Saputro, 2005:3). Berkaitan dengan hal tersebut, pemilihan strategi pembelajaran tidak dapat lepas dari pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Berikut akan dijelaskan dari ketiganya. Istilah pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu pada teori-teori tentang hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai sumber landasan atau prinsip pengajaran bahasa. Pendekatan pembelajaran ini dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Menurut Edward Anthony (1963), pendekatan adalah seperangkat yang berkenaan dengan hakekat bahasa, dan belajar mengajar bahasa yang sifatnya aksiomatik (filosofis). Roy Killen (1998) mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif. Pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran menulis puisi bari ini adalah pendekatan pembelajaran kuantum. Dari pendekatan ini diturunkan ke metode pembelajaran bahasa. Metode merupakan emplementasi rencana yang sudah tersusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah didisusun tercapai secara optimal. Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. · Struktur dan Unsur Resensi · Pengertian Resensi dan Jenisnya Dengan demikian, satu strategi pembelajaran dapat menggunakan beberapa metode. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Edward Anthony (1963), Jack Richards, dan Theodore Rodges, metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan dan bersifat prosedural.
Selain itu, metode pembelajaran juga
diartikan sebai rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi
bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dengan yang lain
dan semuanya berdasarkan atas approach yang telah dipilih. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya. · Jenis-Jenis Tes Soal Objektif · Jenis-Jenis Tes Soal Subjektif Dalam pembelajaran menulis puisi baru ini menggunakan strategi adaptasi pembelajaran kuantum. Sehingga metode yang digunakan adalah suggestipedia. Suggestipedia merupakan suatu metode yang dikembangkan oleh ahli psikiatri Georgi Lozanov. Pembelajaran dengan metode ini mencoba untuk menghindarkan kendala-kendala yang lazim dialami siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut guru harus berusaha menimba potensi yang ada pada diri siswa. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Pengertian Teknik Pembelajaran menurut Sudrajat (2008 : 1) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Istilah teknik dalam pembelajaran bahasa mengacu pada pengertian implementasi perencanaan pengajaran di depan kelas, yaitu penyajian pelajaran dalam kelas tertentu dalam jam dan materi tertentu pula. Selan dari penjelasan di atas, menurut Edward Anthony (1963), Jack Richards, dan Theodore Rodges, teknik adalah kegiatan spesifik yang diimplementasikan dalam kelas, selaras dengan metode dan pendekatan yang telah dipilih dan sifatnya operasional. Apa yang sesungguhya terjadi didalam kelas merupakan pelaksanaan dari metode dan bersifat implementatif. Dick dan Cerey (1985) juga menjelaskan suatu set materi dan prosedur pembelajran yang digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Dapat disimpulkan, bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi penentuan teknik pembelajaran di antaranya: situasi kelas, lingkungan, dan kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain. Teknik yang digunakan dalam strategi adaptasi pembelajaran kuantum ini adalah teknik show not tell yaitu menunjukkan secara langsung kepada siswa bagaimana praktik dari pembelajaran bukan dengan hanya mengatakannya saja. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudijono, Anas. 2000. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
BAB I 1.1. Latar Belakang Komponen tersebut merupakan asas untuk membentuk sesuatu rancangan pelajaran yang sempurna oleh seorang guru. Seseorang pendidik perlu jelas dengan kelima komponen istilah tersebut agar pendidik tidak salah dalam merancang rancangan pengajaran yang menyebabkan objektif pembelajaran yang hendak dicapai tidak berjalan dengan sempurna. Adapun dalam penulisan makalah ini, penulis akan mencoba untuk menguraikannya masing-masing istilah tersebut agar setiap pendidik khususnya untuk memahami maksud dari istilah tersebut, sehingga tercapainya proses pembelajaran yang diinginkan. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa itu pendekatan pembelajaran dan pengertian menurut para ahli?2. Bagaimana generalisasi pendekatan pembelajaran?3. Apa itu metode pembelajaran?4. Apa pengertian teknik pembelajaran menurut para ahli?5. Apakah unsur penting dari teknik pembelajaran?6. Bagaimana generalisasi teknik pembelajaran?7. Apa pengertian strategi menurut para ahli?8. Apa unsur penting strategi pembelajaran?9. Bagaimana generalisasi strategi pembelajaran? 10. Bagaimana macam-macam strategi pembelajaran? 1.3. Tujuan Penulisan Makalah1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran dari beberapa para ahli.2. Untuk mengetahui generalisasi pendekatan pembelajaran.3. Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran.4. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai teknik pembelajaran.5. Untuk mengetahui unsur penting dari teknik pembelajaran.6. Untuk mengetahui bagaimana generalisasi teknik pembelajaran.7. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai pengertian strategi.8. Untuk mengetahui unsur penting strategi pembelajaran.9. Untuk mengetahui bagaimana generalisasi strategi pembelajaran. 10. Untuk mengetahui macam-macam strategi pembelajaran. BAB II 2.1 Pendekatan Pembelajaran Jamil (2016: 145) mengatakan bahwa secara garis besar pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu: “Teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa). Pada pendekatan teacher centered, pembelajaran berpusat pada guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi, maupun waktu. Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya secara baik sehingga dapat menginspirasi dan menstimulasi siswa. Sementara pendekatan student centered, siswa didorong untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.” Pada pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran dibangun atas pengetahuan yang telah dimiliki siswa (prior knowledge) yang berlangsung dalam situasi yang berhubungan dengan tempat kita berada, orang yang telah dikenal, dan kepercayaan tentang sesuatu yang pernah dimiliki. Pada pembelajaran ini terjadi asimilasi pengetahuan baru dengan didasarkan atas struktur pengetahuan sebelumnya. Dengan demikian, pembelajaran memerlukan waktu untuk melakukan peninjauan kembali (refleksi) atas gagasan yang sudah ada sebagai produk pemikiran dan pengalaman yang berulang. 2.1.1 Pengertian Menurut Para Ahli
Jamil (2016: 148) menyebutkan unsur penting pendekatan pembelajaran berdasarkan pengertian-pengertian pendekatan dari beberapa ahli diatas adalah:– Merupakan sebuah filosofi/landasan– Merupakan sudut pandang terhadap proses pembelajaran– Serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu – Jalan yang ditempuh untuk menyampaikan materi. Menurut Rianto (2006: 8) mengatakan karakteristik (ciri-ciri khusus) pendekatan yang berpeluang bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara seimbang dan seoptimal mungkin, apabila selama kegiatan pembelajaran berlangsung menunjukan, antara lain:1. Peserta didik melakukan kegiatan belajar yang beragam2. Peserta didik berpartisipasi aktif, baik secara individu maupun berkelompok3. Memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam menumbuhkembangkan potensinya4. Interaksi yang terbangun selama proses pembelajaran menunjukkan terjadinya komunikasi multi arah dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar, metode, media dan strategi pembelajaran. 2.1.2 Generalisasi Pendekatan Pembelajaran Walaupun redaksinya berbeda, pendekatan memiliki hakikat yang sama, yaitu sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Karakteristik sebuah ilmu memengaruhi penentuan pendekatan yang digunakan dalam mengajar. Ilmu sosial tentunya memiliki pendekatan yang berbeda dengan ilmu sains. Paradigma pendekatan sekarang yang berkembang adalah pendekatan yang berorientasi pada siswa sehingga siswa merupakan subjek pembelajaran (Jamil, 2016: 148). 2.2 Metode Pembelajaran Menurut Depdikbud dalam Jamil (2016: 154), metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologinya, metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada suatu perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. (Yaumi, 2013: 231) Tidak semua metode cocok digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Hal ini tergantung dari karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, dan konteks lingkungan dimana pembelajaran berlangsung. Pengembang pembelajaran dan guru, dosen, atau instruktur memegang peran penting dalam menciptakan kondisi belajar yang dapat memfasilitasi peserta didik di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Jamil (2016: 156) mengatakan bahwa ada beberapa unsur-unsur penting dalam sebuah metode pembelajaran, yaitu:
Defenisi di atas, menunjukan metode sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagaimana disebutkan bahwa metode merupakan cara kerja yang sistematis menunjukkan sifatnya yang sangat operasional. Dengan demikian, dapat digeneralisasi bahwa metode merupakan prinsip dasar sebuah cara kerja yang secara teknis dapat dikembangkan untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas. Guru dapat memodifikasi/menggunakan lebih dari dua metode dalam satu kali pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Rianto (2006: 9) menyebutkan beberapa ciri-ciri metode yang berpeluang memfasilitasi peserta didik selama proses pembelajaran, antara lain:
2.3 Teknik Pembelajaran 2.3.1 Pengertian Menurut Para Ahli Pengertian teknik menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
2.3.2 Unsur Penting Teknik Pembelajaran Menurut Suprihatiningrum (2016:158) berdasarkan pandangan beberapa ahli di atas, tampak unsure-unsur penting dari teknik, yaitu:
2.3.3 Generalisasi Teknik Pembelajaran Menurut Suprihatiningrum (2016:158) berdasarkan pengertian di atas, teknik dapat digeneralisasi sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan merupakan implementasi dari metode yang digunakan. dengan demikian, teknik pembelajaran dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah yang ditempuh guru selama pembelajaran dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran. 2.4 Strategi 2.4.1 Pengertian Strategi Menurut Para Ahli Kemp (1995) dalam Jamil (2016: 151) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Gerlach dan Ely (1980) mengemukan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Strategi pembelajaran tersebut mencakup praktik-praktik khusus yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dalam konteks pendekatan sistem pembelajaran, strategi berkaitan dengan cara penyajian materi dalam lingkungan pembelajaran yang meliputi sifat, ruang lingkup, dan urutan peristiwa yang memberikan pengalaman-pengalaman pendidikan. Strategi pembelajaran tersebut tersusun atas metode-metode dan teknik-teknik atau prosedur-prosedur yang akan memungkinkan pembelajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Dick, Carey & Carey J (2005) mengemukakan bahwa komponen-komponen strategi pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) Kegiatan pre-instruksional (pendahuluan), (2) Penyampaian informasi, (3) Partisipasi peserta didik, (4) Tes, (5) Kegiatan tindak lanjut. Kemudian Atwi Suparman (2001) mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran meliputi komponen-komponen sebagai berikut : (1) Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran aktual yang terentang dari tahap pendahuluan ke tahap penyajian/ kegiatan inti, sampai dengan tahap penutup; (2) Metode pembelajaran, yaitu cara-cara guru mengorganisir dan menyajikan isi pelajaran dan cara guru mengorganisir peserta didik atau kelas, dan penggunaan media pembelajaran pada setiap tahap pembelajaran; (3) Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan peserta didik pada setiap tahap kegiatan pembelajaran, dan (4) waktu yang digunakan. Menurut Rianto (2006:8) ciri-ciri strategi yang berpeluang bagi peserta didik untuk berperan aktif selama proses pembelajaran antara lain:
Jika dicermati, pengertian strategi pembelajaran di atas mengarah pada pengertian model-model pengajaran. Walaupun demikian, titik tekan strategi pembelajaran adalah pada operasionalnya (action), sedangkan model menekankan pada pola (pattern). Menurut Suprihatiningrum (2016:153) berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil beberapa unsur penting mengenai strategi pembelajaran, yaitu:
2.4.3 Generalisasi Strategi Pembelajaran Berdasarkan beberapa pengertian ahli di atas, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai rancangan procedural yang memuat tindakan yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan. Strategi pembelajaran dapat dikatakan sebagai implementasi dari model pembelajaran. Secara sederhana, strategi pengajaran merupakan siasat/taktik yang harus dipikirkan/direncanakan guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, strategi pembelajaran mencakup:
2.4.4 Macam-Macam Strategi Pembelajaran 2.4.4.1 Pencapaian Konsep Berdasarkan naskah kerja sama antara UNICEF melalui Global Dialogue lnstitute dengan Direktorat Pendidikan Dasar Depdiknas, (2000) dan bahan penataran instruktur tentang Pendekatan dan Metode Pembelajaran, (M. Rianto,1999/2000) disebutkan bahwa dalam mengimplementasikan pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment/Ac) dimaksudkan agar peserta didik terlatih dalam membangun sekaligus mengembangkan konsep sendiri dalam kerangka berpikirnya berdasarkan realita yang dialami dan/atau ciri-ciri suatu peristiwa. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif sekaligus analisis konsep. Di sini konsep merupakan alat mental untuk mengorganisasi sejumlah kesan yang tertangkap oleh indera ke dalam kerangka berpikir. Di samping itu juga melatih peserta didik untuk melakukan kategorisasi sehingga meningkatkan kemampuan intelektualnya dalam mengolah informasi yang tersedia. Kelebihan strategi ini bahwa peserta didik memperoleh pemahaman atas suatu konsep secara lebih mendalam karena bentukannya sendiri berdasarkan realitas yang dialami. Sementara kelemahannya akan kesulitan dalam menetapkan konsep mana yang paling benar di antara pemahaman oleh peserta didik karena pemahaman konsep di sini sama banyaknya dengan jumlah siswa yang belajar. Menurut Rianto (2006:22) untuk mengimplementasikan pembelajaran pencapaian konsep, ada beberapa langkah (syntax) yang perlu diikuti, yaitu: Persiapan
Pelaksanaan
2.4.4.2 Pemecahan Masalah Menurut Rianto (2006:23) karakteristik pembelajaran berbasis masalah antara lain:a. Pengajuan pertanyaan masalah Pembelajaran diorganisasikan sekitar pertanyaan dan masalah berdasarkan situasi kehidupan nyata, autentik yang memungkinkan munculnya berbagai solusi dengan menghindari jawaban sederhana.b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin Agar permasalahan yang akan diselidiki benar –benar autentik memungkinkan bagi peserta didik untuk meninjau permasalahan dari berbagai bidang studi, antar disiplin(multidisiplin)c. Penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah yang nyata pula. Selama pembelajaran peserta didik melakukan analisis, mendefinisikan/merumuskan masalah, merumuskan hipotesis dan membuat ramalan (predictiont), mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), dan merumuskan kesimpulan,d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya(display) Pembelajaran menuntut peserta didik untuk menghasilkan produk dalam bentuk karya nyata atau arlefak, ( seperti transkrip debat, laporan, model fisik, video dan program komputer) dan peragaan yang menjelaskan bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. 2.4.4.3 Pengambilan Keputusan Menurut Rianto(2006:27-28) langkah- langkah pengambilan keputusan dapat ditempuh melalui tiga tahap dan sembilan langkah, sebagai berikut: Tahap pertama, pada tahap ini yang perlu untuk dilakukan adalah: a. Membatasi keputusan yang akan diambil melalui analisis situasi untuk mengetahui adanya permasalahan.b. Mengidentifikasi tujuan pengambilan keputusan tentang suatu permasalahan dengan memperhatikan situasinya sehingga diperoleh hasil yang akurat.c. Mengidentifikasi alternatif yang dapat dilakukan dalam pengambilan keputusan. Tahap kedua, menyelidiki dan menilai alternatif keputusan yang akan diambil yang meliputi langkah- langkah, sebagai berikut :a. Menyelidiki kemungkinan dari setiap alternatif untuk mengetahui mana diantara alternatif yang akan timbul dengan konsekuensi paling menguntungkan.Hal ini perlu dianalisis berdasarkan informasi dari berbagai pihak dan diperlukan kepekaan dalam rnempertimbangka kemungkinan positif dan negatifnya. b. Menilai dan menjajarkan alternatif, untuk menilai setiap alternatif dibutuhkan sikap dan wawasan yang memadai dari pengambil keputusan dengan mempertimbangkan nilai (value judgement) dalam menjajarkan(ranking) alternatif yang diinginkan dan ditolak atau yang menguntungkan dan merugikan. Tahap ketiga, menentukan dan merefleksi keputusan yang meliputi langkah-langkah, sebagai berikut :a. Memilih suatu alternatif dengan mengintegrasikan informasi yang terkumpul dan wawasan terhadap setiap alternatif.b. Mengimplementasikan rancangan tindakan Untuk mengimplementasikan rancangan tindakan dari alternative terpilih diperlukan adanya kepercayaan dan keberanian mengambil risiko sebesar apapun.c. Memeriksa hasil tindakan sebagai umpan balik (feedback) bagi pengambilan keputusan berikutnya. Disini membutuhkan perenungan terhadap berbagai proses yang telah dilalui dalam pengambilan keputusan berikut hasilnya termasuk hasil pelaksanaan altenatif keputusan.d. Mempertimbangkan siklus ulang (review) Langkah ini di lakukan karena suatu keputusan yang sudah diambil biasanya sulit untuk diubah sekaligus berguna bagi pengambilan keputusan yang lebih baik lagi pada kesempatan lain 2.4.4.4 Cooperative Learning Menurut Rianto(2006:29) pembelajaran kooperatif akan memberikan rnanfaat bagi peserta didik sekaligus menjadikan kelebihan strategi ini dalam:1. Meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dan bersosialisasi;2. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap- laku selama bekerjasama;3. Upaya mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri;4. Meningkatkan motivasi belajar (partisipasi dan minat), harga diri dan sikap-laku yang positif; 5. Meningkatkan prestasi belajarnya BAB III 3.1. Kesimpulan Pendekatan adalah tata cara pembelajaran yang melibatkan para guru dan siswa mereka untuk membangun mencapai tujuan dengan informasi mereka telah didapat secara aktif, melalui kegiatan dan keikutsertaannya. Pendekatan juga merupakan sudut pandang bagi guru, dosen, atau struktur atau pengembang terhadap proses pembelajaran. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan strategi merupakan rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif. Model memiliki cakupan lebih luas daripada pendekatan, metode, strategi dan teknik karena untuk menyusun sebuah model pembelajaran kita harus menentukan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang akan digunakan. Begitupula dalam pendekatan mencakup strategi, metode, dan teknik. Strategi didefenisikan sebagai taktik. Oleh karena itu, untuk menciptakan strategi pembelajaran dibutuhkan metode dan teknik. Sementara metode adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang memerlukan teknik yang sesuai. Jadi, diantara keempat komponen seperti pendekatan, metode, strategi dan teknik memiliki hubungan satu sama lain untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif dan efesien. DAFTAR PUSTAKA Rianto, Milan. 2006. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran. Departemen Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan Dengan |