Merdeka.com - Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengingatkan bahwa standar akuntansi internasional baru di bawah International Financial Reporting Standard (IFRS) 17, yang berlaku mulai 1 Januari 2023, akan mentransformasi banyak aspek di dalam industri asuransi. Show
ICAEW Regional Director, Greater China and South-East Asia, Mark Billington mengatakan, penerapan IFRS 17 akan mengharuskan perusahaan asuransi untuk memiliki pelaporan yang lebih sistematis, sistem data yang lebih canggih, dan yang terpenting, sumber daya manusia (SDM) yang mahir dalam bidangnya. "Namun, kurangnya infrastruktur data serta SDM akuntansi dan aktuaria yang mumpuni di Indonesia menjadi tantangan yang perlu dijawab oleh para pelaku industri di negeri ini agar Indonesia siap menerapkan IFRS 17," ucap Mark dikutip keterangannya di Jakarta, Rabu (8/7). IFRS 17 katanya akan membawa transformasi dan modernisasi ke dalam industri asuransi di dunia, termasuk di Indonesia. Standar ini akan berdampak pada hampir semua bagian utama dalam operasi bisnis asuransi. Mulai dari akuntansi, aktuaria, IT, data, perpajakan, supervisi, penjualan, hingga manajemen SDM. Menurutnya, IFRS 17 mengharuskan semua data di suatu perusahaan atau organisasi dicatat secara sistematis. Keharusan ini akan meningkatkan kebutuhan akan infrastruktur teknologi serta tuntutan untuk data sistem yang lebih baik di dalam organisasi. Sistem yang saat ini digunakan oleh industri asuransi, seperti sistem aktuaria, keuangan, dan pelaporan, akan perlu diperbarui atau bahkan dibangun ulang. Hal ini akan memberikan tantangan yang signifikan bagi pelaku bisnis asuransi. "Bagi pelaku industri di Indonesia, sistem data yang canggih dan SDM yang mumpuni merupakan dua kebutuhan utama yang harus dijawab," katanya. Selain itu, SDM juga merupakan faktor kunci yang akan mempengaruhi penerapan IFRS 17. Perusahaan perlu melakukan edukasi dan pelatihan kepada para pekerjanya tentang standar baru tersebut, mulai untuk yang berada di tingkat kepemimpinan perusahaan hingga yang berada di garda terdepan dalam melayani nasabah. Namun, terbatasnya SDM dengan kemampuan akuntansi dan aktuaria yang mumpuni telah lama menjadi masalah serius di Indonesia. Perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan jasa konsultan eksternal untuk mengisi celah kekosongan SDM selama persediaan akuntan terampil di negeri ini masih terbatas. Namun, terlepas dari semua tantangan tersebut, IFRS 17 diperkirakan akan memberikan manfaat yang signifikan dalam jangka panjang. "Standar baru ini akan mendorong transformasi dalam manajemen data sehingga perusahaan asuransi dapat memiliki informasi yang lebih detail, akurat, dan cepat, serta akan menggantikan proses-proses manual. Sistem data yang lebih terintegrasi dan membutuhkan lebih sedikit data re-entry (pemasukan kembali data) akan mengurangi risiko yang dihadapi oleh perusahaan," katanya. 2 dari 2 halaman
Director of Member and Partnership Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Edward Tanujaya mengakui bahwa IFRS 17 yang akan diadopsi ke dalam PSAK 74 akan berdampak pada industri asuransi dalam jangka pendek. Pekerjaan rumah terbesar kita saat ini adalah untuk memiliki infrastruktur IT dan SDM yang cukup. "Meskipun demikian, dalam jangka panjang, IFRS 17 dapat membantu kita menciptakan pelaporan yang lebih efisien dan performa yang lebih baik. Perusahaan dan para akuntan profesional harus berkolaborasi guna menciptakan kerja sama yang kuat untuk mendorong pengembangan kompetensi SDM serta pengetahuan dalam pelaporan keuangan, sesuai dengan standar global," katanya. Executive Director, ASEAN Federation of Accountants (AFA), Aucky Pratama juga mengungkapkan bahwa upaya bersama dari semua pihak akan berkontribusi pada penerapan IFRS 17. Untuk beberapa saat, industri asuransi sempat dibuat sibuk dan diperlambat oleh pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berlanjut. Organisasi dan perusahaan harus beradaptasi dengan cara-cara baru dalam beroperasi. "Namun, persiapan menuju IFRS 17 harus tetap berlanjut dan pelaku bisnis didorong untuk memanfaatkan waktu yang mereka miliki sebaik-baiknya demi memastikan implementasi IFRS 17 di 2023." (mdk/idr) Baca juga: Beberapa fakta unik tetang mahasiswa Akuntansi yang sering kamu temui (Sumber foto: Domyhomework.guru) Selain itu, SDM juga merupakan faktor kunci yang akan mempengaruhi penerapan IFRS 17. Perusahaan perlu melakukan edukasi dan pelatihan kepada para pekerjanya tentang standar baru tersebut, mulai untuk yang berada di tingkat kepemimpinan perusahaan hingga yang berada di garda terdepan dalam melayani nasabah. Namun, terbatasnya SDM dengan kemampuan akuntansi dan aktuaria yang mumpuni telah lama menjadi masalah serius di Indonesia. Perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan jasa konsultan eksternal untuk mengisi celah kekosongan SDM selama persediaan akuntan terampil di negeri ini masih terbatas. Namun, terlepas dari semua tantangan tersebut, IFRS 17 diperkirakan akan memberikan manfaat yang signifikan dalam jangka panjang. "Standar baru ini akan mendorong transformasi dalam manajemen data sehingga perusahaan asuransi dapat memiliki informasi yang lebih detail, akurat, dan cepat, serta akan menggantikan proses-proses manual. Sistem data yang lebih terintegrasi dan membutuhkan lebih sedikit data re-entry (pemasukan kembali data) akan mengurangi risiko yang dihadapi oleh perusahaan," katanya. Director of Member and Partnership Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Edward Tanujaya mengakui bahwa IFRS 17 yang akan diadopsi ke dalam PSAK 74 akan berdampak pada industri asuransi dalam jangka pendek. Pekerjaan rumah terbesar kita saat ini adalah untuk memiliki infrastruktur IT dan SDM yang cukup. "Meskipun demikian, dalam jangka panjang, IFRS 17 dapat membantu kita menciptakan pelaporan yang lebih efisien dan performa yang lebih baik. Perusahaan dan para akuntan profesional harus berkolaborasi guna menciptakan kerja sama yang kuat untuk mendorong pengembangan kompetensi SDM serta pengetahuan dalam pelaporan keuangan, sesuai dengan standar global," katanya. Executive Director, ASEAN Federation of Accountants (AFA), Aucky Pratama juga mengungkapkan bahwa upaya bersama dari semua pihak akan berkontribusi pada penerapan IFRS 17. Untuk beberapa saat, industri asuransi sempat dibuat sibuk dan diperlambat oleh pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berlanjut. Organisasi dan perusahaan harus beradaptasi dengan cara-cara baru dalam beroperasi. "Namun, persiapan menuju IFRS 17 harus tetap berlanjut dan pelaku bisnis didorong untuk memanfaatkan waktu yang mereka miliki sebaik-baiknya demi memastikan implementasi IFRS 17 di 2023," tutup dia. Sumber: Merdeka
Pahami apa yang dimaksud dengan akuntansi internasional, fungsi, jenis klasifikasi, dan bagaimana perkembangannya di Indonesia. Baca selengkapnya di Blog Mekari Jurnal. Ketika sebuah perusahaan terlibat dalam transaksi yang sifatnya melibatkan negara lain seperti kegiatan ekspor dan impor atau ingin membuka cabang di luar negeri, maka perusahaan tersebut harus menggunakan standar tunggal akuntansi internasional. Akuntansi internasional berisi tentang prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan penyelarasan berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan yang terlibat untuk memperoleh penilaian yang transparan dan juga jelas. Selain itu, perusahaan yang ingin mendirikan cabang di luar negeri membutuhkan lisensi untuk beroperasi di mana salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah accounting system dengan standar internasional. Pengertian Akuntansi InternasionalAkuntansi internasional adalah jenis akuntansi yang memuat transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara lain dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, pedoman yang digunakan dalam akuntansi internasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standard) dan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). Perbedaan antara kedua standar ini lebih ke aran penyusunan laporan keuangan, di mana IFRS menggunakan prinsip principle-based, sedangkan GAAP menggunakan prinsip rule-based. Fungsi Akuntansi InternasionalAkuntasi internasional memiliki beberapa fungsi seperti:
Konsep Akuntansi InternasionalSecara garis besar, akuntansi internasional memiliki tiga konsep utama yaitu adalah sebagai berikut:
Perkembangan Akuntansi InternasionalAda 8 faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu adalah: 1. Sumber DanaUntuk negara-negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, fokus dari akuntansi adalah bagaimana perusahaan dapat menghasilkan profit. Selain itu akuntansi juga dirancang untuk menganalisa arus kas di masa depan serta mempertimbangkan resiko-resiko terkait yang kemungkinan terjadi di masa depan. Tetapi jika sistem pendanaan berbasis dengan kredit terutama sumbernya adalah bank, fokus dari akuntansi adalah melindungi kreditor dengan menggunakan perhitungan akuntansi. 2. Sistem HukumAda 2 orientasi dasar hukum yaitu hukum kode dan hukum kasus. Untuk negara-negara yang menerapkan sistem hukum kode, hukum adalah 1 kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Aturan akuntansi internasional di negara tersebut juga sudah diatur sebagai hukum nasional yang lengkap. Sedangkan untuk negara dengan hukum kasus, hukum dibuat berdasarkan kasus yang berkembang sehingga tidak ada usaha untuk mengatur secara hukum yang lengkap. Baca juga:5 Manfaat Akuntansi dalam Perkembangan Usaha 3. PerpajakanBanyak negara yang mengatur pajak secara efektif dengan menentukan standar karena perusahaan harus menghitung pendapatan dan beban pajak yang perlu dibayarkan. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan. 4. Ikatan Politik dan EkonomiBanyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem pembukuan atau double entry yang berawal di Italia kemudian menyebar di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II. 5. Inflasi Inflasi yang terjadi pada suatu negara dapat menyebabkan perubahan terhadap akuntansi biaya yang diterapkan, sehingga menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan. 6. Perkembangan Ekonomi Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting. 7. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan suatu negara juga sangat mempengaruhi akuntansi yang diterapkan. Standar praktik akuntansi internasional yang sudah diterapkan dan merupakan hal yang sangat penting akan menjadi tidak berguna jika disalahgunakan. 8. Budaya Ada 4 dimensi budaya nasional menurut Hostede yaitu individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi bagaimana akuntansi bisa bekerja dengan optimal dan memberikan hasil yang bermanfaat pula. Setiap faktor dapat membuat perubahan tentang akuntansi internasional yang berlaku di tiap negara. Memahami setiap faktor yang terjadi di dalam satu negara bisa menjadi langkah yang baik untuk proses akuntansi internasional. Baca juga:Akuntansi Sektor Publik: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Praktiknya Klasifikasi Akuntansi InternasionalUntuk mengkasifikasi akuntansi yang satu ini, dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Klasifikasi akuntansi internasional memiliki tujuan untuk mengelompokkan sistem akuntansi berdasarkan karakteristik khususnya. Klasifikasi tersebut dapat digunakan untuk kelompok-kelompok tertentu yang sesuai dengan karakteristik yang ada sehingga pengambilan keputusan tentang akuntansi internasional juga lebih mudah dan tepat. Dengan adanya klasifikasi tersebut, diharapkan akuntan bisa melihat lebih jelas solusi yang perlu diberikan tanpa terjadi konflik atau kesalahan fatal. Baca juga:Chart Of Account: Mempelajari Klasifikasi Sistem Kode Akun Akuntansi Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi LainAda lima perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi lainnya seperti:
Gunakan Software Mekari Jurnal untuk Pencatatan Keuangan Lebih AkuratProses akuntansi perusahaan adalah hal yang sangat penting dan krusial, Anda tidak bisa lalai dalam hal ini. Untuk mempermudah , Anda bisa menggunakan software akuntansi. Bagi Anda yang memiliki usaha, akuntansi perusahaan dengan cara manual akan sangat memusingkan. Anda dapat menggunakan Jurnal sebagai alat otomasi keuangan Anda. Jurnal adalah software keuangan dan accounting program yang dapat mencatat laporan keuangan Anda secara otomatis. Ketahui produk unggulan Jurnal dan coba free trialJurnal selama 14 hari sekarang juga. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Itulah pengertian tentang akuntansi internasional dan penjelasannya. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnaluntuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.
Kategori : Bisnis
Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya Related Articles
Bisnis,Bisnis,Bisnis,Bisnis,Waralaba 6 Bisnis Franchise Murah yang Menguntungkan!
Tak Berkategori Pengertian Neraca Perdagangan dan Surplus VS Defisit
Inspirasi Panduan Lengkap Bisnis Usaha Bengkel Motor yang Menjanjikan
Tak Berkategori Pengertian, Tahapan, Cara Mengukur dan Pentingnya Siklus Bisnis
Nama Lengkap Subscribe |