Apa saja yang menjadi tantangan bagi Pancasila sebagai dasar negara?

Buku

Asshidiqie, Jimly, 2005, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Konstitusi Press, Jakarta.

Ali, As’ad Said, 2009. Negara Pancasila, Jalan Kemaslahatan Berbangsa, Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Budiyono, Kabul, 2010, Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Mukthie, 2016, Konstitusionalisme Demokrasi, Penerbit In-Trans Publising, Malang.

Kaelan, 2016, Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma, Yogyakarta.

Latif, 2011, Yudi, Negara Paripurna, Historitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Syarbani, Syahrial, 2016, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa), Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara. Pada hakikatnya pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

  • Dimensi realitas;  mengandung  makna  bahwa  nilai-nilai  dasar  yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya.
  • Dimensi idealitas;  mengandung  cita-cita  yang  ingin  dicapai  dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
  • Dimensi  fleksibilitas;  mengandung  relevansi  atau  kekuatan  yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru  tentang  nilai-nilai  dasar  yang  terkandung  di  dalamnya.

Pacasila sebagai ideologi negara memiliki peran yang konkret sebagai berikut:

  • Sebagai  penuntun  warga  negara,  artinya  setiap  perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral.
  • Sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila.

Pentingnya  Pancasila sebagai  ideologi Negara adalah untuk  memperlihatkan peran ideologi  sebagai penuntun moral  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara  sehingga ancaman-ancaman  yang  datang  untuk  negeri  ini  dapat dicegah  dengan  cepat.  Sebab  Pancasila  merupakakan  Ideologi  yang  terbuka  bagi  seluruh  perkembangan  zaman. Sehigga  apapun  yang  terjadi  dalam  perkembangan  zaman  harus  sesuai  dengan  kaedah-kaedah  yang  berlaku atas dasar  Pancasila.

Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila  sebagai  ideologi negara  dalam  masa pemerintahan Presiden Soekarno, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. Pancasila  sebagai  ideologi  dalam  masa  pemerintahan Presiden  Soeharto, ideologi Pancasila menjadi  asas  tunggal  bagi  semua  organisasi  politik  (Orpol)  dan organisasi masyarakat (Ormas). Pada  masa  era  reformasi, Pancasila sebagai  ideologi  negara mengalami pasang  surut  dengan  ditandai  beberapa  hal, seperti:  enggannya  para penyelenggara  negara  mewacanakan  tentang  Pancasila,  bahkan  berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul  kesadaran  penyelenggara  negara  tentang  pentingnya  pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat, khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Dan pada era globalisasi tantangan pancasila sebagai ideologi negara adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai  ideologi negara  meliputi  faktor  eksternal dan  internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:

  • Pertarungan ideologis antara negara-negara super powerantara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
  • Menguatnya  isu  kebudayaan  global  yang  ditandai  dengan  masuknya berbagai ideologiasing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
  • Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan  kemajuan  teknologi  sehingga  terjadi  eksploitasi  terhadap  sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir, kebakaran hutan.

Adapun faktor internal sebagai berikut:

  • Pergantian  rezim  yang  berkuasa  melahirkan  kebijakan  politik  yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasilasering terabaikan.
  • Penyalahgunaan  kekuasaan  (korupsi)  mengakibatkan  rendahnya kepercayaan  masyarakat  terhadap  rezim  yang  berkuasa  sehingga kepercayaan  terhadap  ideologi  menurun  drastis. 

Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa diharapakan mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara. Generasi bangsa dapat mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan toleransi terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai martabat sesama manusia dan tidak melakukan diskriminasi. Sila Persatuan Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong dan usaha untuk menciptakan kerukunan. Sedangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat Anda amalkan misalnya dengan menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sementara itu, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain serta melaksanakan kewajiban. 

KESIMPULAN 


Page 2

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara. Pada hakikatnya pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

  • Dimensi realitas;  mengandung  makna  bahwa  nilai-nilai  dasar  yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya.
  • Dimensi idealitas;  mengandung  cita-cita  yang  ingin  dicapai  dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
  • Dimensi  fleksibilitas;  mengandung  relevansi  atau  kekuatan  yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru  tentang  nilai-nilai  dasar  yang  terkandung  di  dalamnya.

Pacasila sebagai ideologi negara memiliki peran yang konkret sebagai berikut:

  • Sebagai  penuntun  warga  negara,  artinya  setiap  perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral.
  • Sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila.

Pentingnya  Pancasila sebagai  ideologi Negara adalah untuk  memperlihatkan peran ideologi  sebagai penuntun moral  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara  sehingga ancaman-ancaman  yang  datang  untuk  negeri  ini  dapat dicegah  dengan  cepat.  Sebab  Pancasila  merupakakan  Ideologi  yang  terbuka  bagi  seluruh  perkembangan  zaman. Sehigga  apapun  yang  terjadi  dalam  perkembangan  zaman  harus  sesuai  dengan  kaedah-kaedah  yang  berlaku atas dasar  Pancasila.

Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila  sebagai  ideologi negara  dalam  masa pemerintahan Presiden Soekarno, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. Pancasila  sebagai  ideologi  dalam  masa  pemerintahan Presiden  Soeharto, ideologi Pancasila menjadi  asas  tunggal  bagi  semua  organisasi  politik  (Orpol)  dan organisasi masyarakat (Ormas). Pada  masa  era  reformasi, Pancasila sebagai  ideologi  negara mengalami pasang  surut  dengan  ditandai  beberapa  hal, seperti:  enggannya  para penyelenggara  negara  mewacanakan  tentang  Pancasila,  bahkan  berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul  kesadaran  penyelenggara  negara  tentang  pentingnya  pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat, khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Dan pada era globalisasi tantangan pancasila sebagai ideologi negara adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai  ideologi negara  meliputi  faktor  eksternal dan  internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:

  • Pertarungan ideologis antara negara-negara super powerantara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
  • Menguatnya  isu  kebudayaan  global  yang  ditandai  dengan  masuknya berbagai ideologiasing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
  • Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan  kemajuan  teknologi  sehingga  terjadi  eksploitasi  terhadap  sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir, kebakaran hutan.

Adapun faktor internal sebagai berikut:

  • Pergantian  rezim  yang  berkuasa  melahirkan  kebijakan  politik  yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasilasering terabaikan.
  • Penyalahgunaan  kekuasaan  (korupsi)  mengakibatkan  rendahnya kepercayaan  masyarakat  terhadap  rezim  yang  berkuasa  sehingga kepercayaan  terhadap  ideologi  menurun  drastis. 

Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa diharapakan mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara. Generasi bangsa dapat mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan toleransi terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai martabat sesama manusia dan tidak melakukan diskriminasi. Sila Persatuan Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong dan usaha untuk menciptakan kerukunan. Sedangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat Anda amalkan misalnya dengan menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sementara itu, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain serta melaksanakan kewajiban. 

KESIMPULAN 


Apa saja yang menjadi tantangan bagi Pancasila sebagai dasar negara?

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya


Page 3

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara. Pada hakikatnya pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

  • Dimensi realitas;  mengandung  makna  bahwa  nilai-nilai  dasar  yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya.
  • Dimensi idealitas;  mengandung  cita-cita  yang  ingin  dicapai  dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
  • Dimensi  fleksibilitas;  mengandung  relevansi  atau  kekuatan  yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru  tentang  nilai-nilai  dasar  yang  terkandung  di  dalamnya.

Pacasila sebagai ideologi negara memiliki peran yang konkret sebagai berikut:

  • Sebagai  penuntun  warga  negara,  artinya  setiap  perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral.
  • Sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila.

Pentingnya  Pancasila sebagai  ideologi Negara adalah untuk  memperlihatkan peran ideologi  sebagai penuntun moral  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara  sehingga ancaman-ancaman  yang  datang  untuk  negeri  ini  dapat dicegah  dengan  cepat.  Sebab  Pancasila  merupakakan  Ideologi  yang  terbuka  bagi  seluruh  perkembangan  zaman. Sehigga  apapun  yang  terjadi  dalam  perkembangan  zaman  harus  sesuai  dengan  kaedah-kaedah  yang  berlaku atas dasar  Pancasila.

Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila  sebagai  ideologi negara  dalam  masa pemerintahan Presiden Soekarno, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. Pancasila  sebagai  ideologi  dalam  masa  pemerintahan Presiden  Soeharto, ideologi Pancasila menjadi  asas  tunggal  bagi  semua  organisasi  politik  (Orpol)  dan organisasi masyarakat (Ormas). Pada  masa  era  reformasi, Pancasila sebagai  ideologi  negara mengalami pasang  surut  dengan  ditandai  beberapa  hal, seperti:  enggannya  para penyelenggara  negara  mewacanakan  tentang  Pancasila,  bahkan  berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul  kesadaran  penyelenggara  negara  tentang  pentingnya  pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat, khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Dan pada era globalisasi tantangan pancasila sebagai ideologi negara adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai  ideologi negara  meliputi  faktor  eksternal dan  internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:

  • Pertarungan ideologis antara negara-negara super powerantara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
  • Menguatnya  isu  kebudayaan  global  yang  ditandai  dengan  masuknya berbagai ideologiasing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
  • Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan  kemajuan  teknologi  sehingga  terjadi  eksploitasi  terhadap  sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir, kebakaran hutan.

Adapun faktor internal sebagai berikut:

  • Pergantian  rezim  yang  berkuasa  melahirkan  kebijakan  politik  yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasilasering terabaikan.
  • Penyalahgunaan  kekuasaan  (korupsi)  mengakibatkan  rendahnya kepercayaan  masyarakat  terhadap  rezim  yang  berkuasa  sehingga kepercayaan  terhadap  ideologi  menurun  drastis. 

Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa diharapakan mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara. Generasi bangsa dapat mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan toleransi terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai martabat sesama manusia dan tidak melakukan diskriminasi. Sila Persatuan Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong dan usaha untuk menciptakan kerukunan. Sedangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat Anda amalkan misalnya dengan menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sementara itu, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain serta melaksanakan kewajiban. 

KESIMPULAN 


Apa saja yang menjadi tantangan bagi Pancasila sebagai dasar negara?

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya


Page 4

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara. Pada hakikatnya pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

  • Dimensi realitas;  mengandung  makna  bahwa  nilai-nilai  dasar  yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya.
  • Dimensi idealitas;  mengandung  cita-cita  yang  ingin  dicapai  dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
  • Dimensi  fleksibilitas;  mengandung  relevansi  atau  kekuatan  yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru  tentang  nilai-nilai  dasar  yang  terkandung  di  dalamnya.

Pacasila sebagai ideologi negara memiliki peran yang konkret sebagai berikut:

  • Sebagai  penuntun  warga  negara,  artinya  setiap  perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral.
  • Sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila.

Pentingnya  Pancasila sebagai  ideologi Negara adalah untuk  memperlihatkan peran ideologi  sebagai penuntun moral  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara  sehingga ancaman-ancaman  yang  datang  untuk  negeri  ini  dapat dicegah  dengan  cepat.  Sebab  Pancasila  merupakakan  Ideologi  yang  terbuka  bagi  seluruh  perkembangan  zaman. Sehigga  apapun  yang  terjadi  dalam  perkembangan  zaman  harus  sesuai  dengan  kaedah-kaedah  yang  berlaku atas dasar  Pancasila.

Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara 

Pancasila  sebagai  ideologi negara  dalam  masa pemerintahan Presiden Soekarno, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. Pancasila  sebagai  ideologi  dalam  masa  pemerintahan Presiden  Soeharto, ideologi Pancasila menjadi  asas  tunggal  bagi  semua  organisasi  politik  (Orpol)  dan organisasi masyarakat (Ormas). Pada  masa  era  reformasi, Pancasila sebagai  ideologi  negara mengalami pasang  surut  dengan  ditandai  beberapa  hal, seperti:  enggannya  para penyelenggara  negara  mewacanakan  tentang  Pancasila,  bahkan  berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul  kesadaran  penyelenggara  negara  tentang  pentingnya  pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat, khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Dan pada era globalisasi tantangan pancasila sebagai ideologi negara adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai  ideologi negara  meliputi  faktor  eksternal dan  internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:

  • Pertarungan ideologis antara negara-negara super powerantara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
  • Menguatnya  isu  kebudayaan  global  yang  ditandai  dengan  masuknya berbagai ideologiasing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
  • Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan  kemajuan  teknologi  sehingga  terjadi  eksploitasi  terhadap  sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir, kebakaran hutan.

Adapun faktor internal sebagai berikut:

  • Pergantian  rezim  yang  berkuasa  melahirkan  kebijakan  politik  yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasilasering terabaikan.
  • Penyalahgunaan  kekuasaan  (korupsi)  mengakibatkan  rendahnya kepercayaan  masyarakat  terhadap  rezim  yang  berkuasa  sehingga kepercayaan  terhadap  ideologi  menurun  drastis. 

Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa diharapakan mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara. Generasi bangsa dapat mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan toleransi terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai martabat sesama manusia dan tidak melakukan diskriminasi. Sila Persatuan Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong dan usaha untuk menciptakan kerukunan. Sedangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat Anda amalkan misalnya dengan menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Sementara itu, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain serta melaksanakan kewajiban. 

KESIMPULAN 


Apa saja yang menjadi tantangan bagi Pancasila sebagai dasar negara?

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya