Sinopsis novel arini masih ada kereta yang akan lewat

KARAWANGPOST - Trans7 menayangkan film-film terbaik Tanah Air setiap hari selama sepekan terakhir ini. Di antaranya film yang berjudul Arini: Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.

Film garapan Ismail Basbeth ini akan tayang di Movievaganza Trans7 pada Sabtu 8 Januari 2022 pukul 08.00 WIB.

Film ini bergenre drama romantis yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama, karya Mira W. yang dirilis tahun 1985, dan pertama kali di angkat ke layar lebar pada tahun 1987.

Baca Juga: Sinopsis Layangan Putus Episode 8: Kinan Berhasil Bikin Aris dan Lydia Putus Asa

Rumah produksi MAX Pictures menghidupkan kembali tokoh Arini dan Nick lewat judul film yang sama "Arini: Masih Ada Kereta yang Akan Lewat".

Film ini dibintangi oleh Morgan Oey, Aura Kasih, Olga Lydia, dan Haydar Saliz, mengisahkan tentang seorang pemuda yang mencintai perempuan yang usianya jauh lebih tua

Arini bertemu Nick di sebuah kereta di Jerman, saat itu Arini berusia 38 tahun dan Nick berusia 23 tahun, Nick jatuh cinta pada Arini.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia: Penalti Bruno Cantanhede Bawa Keunggulan Persib atas Persita

Nick merasa Arini mempunyai pesona yang sangat luar biasa, sampai membuat Nick tidak bisa melupakannya.


Page 2

Disisi lain, Arini pernah mengalami trauma terhadap pria, ia telah memberikan hatinya kepada lelaki yang salah, yang membuat hatinya menjadi hancur berantakan.

Trauma akan masa lalunya itu yang membuat Arini menjadi tak ingin mengenal lagi sosok lelaki, ia sangat dingin dan acuh terhadap lelaki.

Baca Juga: Britney Spears Unggah Foto Telanjang di Instagram

Namun Nick tidak menyerah begitu saja, sifat dingin Arini justru semakin membuatnya bertambah penasaran. Hingga Nick nekat kembali ke Indonesia hanya untuk menyusul Arini.

Arini menjabat sebagai CEO di sebuah perusahaan. Ia masih saja hidup dengan rasa traumanya.

Ternyata lelaki yang pernah mengisi hidupnya dan membuat hancur perasaannya bekerja di kantor yang Arini pimpin.

Baca Juga: Diserang Netizen karena Positif Sepulang dari Turki, Ashanty: Jujur Sedih Kalian Begitu Mudah Mencaci

Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya? Apakah konflik ini bisa diselesaikan? Bisa kah Arini melupakan dendam masa lalu dan mengalahkan ego-nya?

Jangan sampai terlewatkan kelanjutan kisahnya. Film Arini: Masih Ada Kereta yang Akan Lewat bisa disaksikan di Movievaganza Trans7 pada Sabtu, 8 Januari 2022 pukul 08.00 WIB.***

“Dia sudah biasa kesepian. Sudah biasa sendirian. Tetapi kehilangan? Bagaimana bisa kehilangan jika tak pernah memiliki?” – hal. 129

Sinopsis novel arini masih ada kereta yang akan lewat

Judul Buku: AriniPenulis:  Mira W.Penerbit:  PT Gramedia Pustaka UtamaTebal  Buku:  232 halamanTerbit:  Cetakan pertama, 2018ISBN:  978-602-038-381-1

IDR:  59.000

SINOPSIS :

Tiga belas tahun lalu, karena takut ketinggalan kereta, Arini menumpang kereta yang salah. Kereta yang menjerumuskannya ke jurang penderitaan. Dia mengira tidak ada lagi kereta yang akan melintasi hidupnya.

Tetapi dalam kereta api terakhir menuju Stuttgart, dia bertemu Nick. Dan dalam diri lelaki yang lima belas tahun lebih muda itu, Arini sadar, masih ada kereta yang akan lewat.

Kereta itu membawa Arini ke Jakarta dan mempertemukannya kembali dengan sang mantan suami, Helmi. Yang pernah menjadikannnya istri pulasan untuk menutupi skandal cintanya dengan Ira, sahabat Arini yang telah menikah.


REVIEW :

Ini pertama kalinya aku membaca karya Mira W. Sebelum aku baca, aku sudah mengetahui buku ini dari promo film Arini yang diperankan oleh Aura Kasih dan Morgan Oey. Aku tentu belum menonton filmnya, karena kalau sudah menonton filmnya, aku jarang membaca bukunya lagi, hehe. Jadi, tahun 2021 kemarin aku membaca buku Arini ini dan baru sempat untuk me-review buku ini karena bukunya baru kembali di akhir Desember kemarin.

⭘⭘⭘⭘⭘

Buku Arini karya Mira W. ini merupakan novel klasik yang ceritanya tidak pernah lekang oleh waktu. Ya, kisah percintaan yang terpaut usia cukup jauh yaitu 15 tahun. Buku Arini karya Mira W. ini menceritakan tentang Arini, seseorang yang dingin dan tangguh sedang menempuh pendidikan di Jerman. Arini bertemu dengan Nick yang usianya lebih muda darinya. Nick tertarik dengan sikap Arini yang dingin dan justru membuat Nick ingin tahu lebih banyak tentang Arini. Di awal pertemuannya, Arini sudah menunjukkan sikap dinginnya. Seolah tidak ingin ada orang yang menyakitinya, Arini selalu berusaha untuk tidak berurusan dengan orang lain.

Namun, berbeda dengan Nick yang bersikap semaunya, suka main-main dan tidak terduga meskipun di saat tertentu Nick seperti berubah menjadi pria dewasa. Sikap Nick ini yang membuat Arini justru pelan-pelan membuka hatinya yang sudah ia tutup rapat-rapat sejak kejadian masa lalu yang begitu memalukan dan mencoreng harga dirinya. Sebegitu tidak berharganyakah dirinnya di mata laki-laki yang ia cintai dan sahabatnya itu?

⭘⭘⭘⭘⭘

Buku Arini ini memiliki tebal 232 halaman, jadi saat kita baca sekaligus dalam satu waktu hanya membutuhkan 4-5 jam. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami dan tidak kaku, jadi membuat pembaca lebih enjoy menikmati baca novel ini. Gaya penulisan di buku Arini ini menggunakan alur maju-mundur, saat membuka bukunya kita disuguhi alur maju (yang terjadi saat ini) kemudian halaman selanjutnya mulai menggunakan alur mundur untuk menceritakan kehidupan masa lalunya. Gaya penulisan ini yang membuat pembaca tidak bosan mengikuti cerita sampai akhir, awalnya pembaca bisa menerka-nerka ending dari novel ini, namun tidak ternyata pembaca dapat kejutan di akhir buku ini. Benar-benar nggak terduga! 😱

Membaca buku Arini membuatku merasa ingin marah, tapi juga sekaligus terharu oleh kisah Arini. Aku sangat kagum dengan tokoh Arini karena setelah kehancuran masa lalu yang dialaminya, Arini mampu bangkit untuk berdikari dan membangun dirinya yang baru. Aku suka dengan cara Arini “membalas dendam” dengan masa lalunya dengan cara menjadikannya lebih baik. Selain itu, aku sangat marah dengan tokoh Ira dan Helmi–alias mantan suami Arini sekaligus selingkuhan Ira. Setega itu Ira dengan sahabatnya yang polos, menurutku malah sangat kejam karena demi menutupi perselingkuhannya dia sampai mengorbankan sahabatnya sendiri.

Cerita di buku Arini ini sangat kompleks dan detail karena pembaca disuguhkan cerita dengan alur maju mundur dan ceritanya saling berhubungan satu sama lain. Ini tidak membuat pembaca jadi merasa “lho kok gini?” tapi benar-benar puas dari keseluruhan cerita. Aku senang bisa membaca buku ini! 🤩

Banyak pelajaran yang bisa dipelajari di buku Arini, poin yang paling bisa aku ambil adalah bagaimana Arini bangkit dari masa lalunya yang kelam. Masa lalunya justru menjadi pelajaran berharga untuk menjadikan dirinya mempunyai kehidupan baru dan berbesar hati mengikhlaskan semua kejadian yang Arini terima. Rasanya kayak lagi dinasehati “ujian kamu tuh belum seberapa lho, udah ngeluh aja!”, begitulah batinku hehe..

Secara keseluruhan, aku merekomendasikan buku ini untuk teman-teman yang membutuhkan bacaan ringan dan cerita yang membuat teman-teman banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Aku memberikan 4 bintang untuk buku Arini karya Mira W.

Sampai segini dulu ya review buku Arini, terima kasih sudah membaca review-nya. Kalau mau request review buku boleh banget lho, bisa kontak aku lewat instagram ya! 😉

Sampai jumpa di review buku selanjutnya yaaa~

THE BEST QUOTES

“Seorang ibu bukan hanya wanita yang melahirkannya saja. 
Tapi juga yang merawatnya ketika dia sakit. 
Menggendongnya ketika dia menangis. 
Menyayanginya ketika dia ketakutan dalam dunia yang masih asing baginya.”

Apa tanggapan kalian ketika mendengar nama “Mira W” ? Penulis ternama? Novel Dewasa? Novel Klasik?. Uhmm ,,, pasti setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang beliau ya. Mira W adalah seorang penulis ternama yang sangat aktif menghasilkan puluhan novel. Tak sedikit novel yang diangkat di angkat ke layar kaca ataupun layar lebar. Tapi jika boleh berkata jujur, sampai beberapa waktu lalu, saya baru satu kali membaca novel tulisan beliau, itupun saat SMA dan saya juga lupa judulnya apa.

Dulu saat masih SMA, novel karangan Mira W memang banyak teronggok di Perpustakaan, tapi saya tidak begitu berminat untuk membacanya, karena yah,, kebanyakan novel beliau adalah novel “dewasa” dengan beberapa adegan yang… ah sudahlah… jadi saat itu rasanya saya belum “boleh” untuk membaca jenis novel seperti itu hehe,,,

Hingga bertahun-tahun kemudian.. tepatnya tahun lalu, Morgan menginfokan bahwa ia akan main di sebuah film yang diadaptasi dari salah satu novel Mira W, yaitu “Masih ada Kereta yang Akan Lewat”. Alhasil Desember kemarin, saya dan teman-teman menelusuri lapak buku bekas yang ada di Blok M untuk mencari novel ini. Alhamdulillah, dari belasan toko yang saya kunjungi, ada satu toko yang masih memiliki novel cetakan tahun 1982 ini. Sang pemilik toko pun menginformasikan bahwa novel ini merupakan duologi namun sayang seribu sayang, ia tidak memiliki novel keduanya.

Tak lama kemudian, tepatnya saat harbolnas, saya iseng mencari novel ini di Gramedia.com, dan ternyata ada cetakan baru edisi POD nya yang dirilis menjadi satu dengan novel berjudul “Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi”. Tanpa berpikir panjang, saya pun langsung membeli edisi baru ini.

Wah ternyata prolog nya terlalu panjang, mari kita langsung bahas Novel “Masih Ada Kereta yang Akan Lewat” atau “Arini 1” ini.

Sinopsis

Paperback, 244 pages

Published 1998 by Gramedia (first published 1982)

Original Title Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat

ISBN 9796861127

Edition Language Indonesian

Sinopsis novel arini masih ada kereta yang akan lewat

Masa lalu kelam telah mengubah pribadi seorang Arini. Pengkhianatan membuatnya menutup pintu hati untuk selamanya. Sosok yang lembut itu, kini menjadi seorang wanita dewasa yang berusaha untuk tegar seorang diri. Pekerjaan dan pendidikan menjadi pelarian sempurna untuknya.

Namun, kehadiran Nick seorang pria yang lebih muda sepuluh tahun darinya, membuat Arini bimbang. Sosoknya yang ceria secara tidak sadar memberi warna untuk hidupnya. Namun, ego dan kisah pahit masa lalu membuatnya enggan untuk membuka diri.

Sementara, Nick yang jatuh cinta pada sosok sempurna Arini, enggan untuk menyerah. Baginya perbedaan usia bukanlah penghalang untuk meraih sebuah kebahagiaan.

Lalu mampukah keduanya bersatu?

“Tatapan itu bukan lagi tatapan seorang asing. Tatapan itu milik seorang laki laki yang serasa telah begitu dekat dengan dirinya. Begitu menyatu dalam sukmanya. Padahal mereka baru bertemu dua hari yang lalu!”

Review

Kalau boleh jujur, saya jarang sekali membaca novel klasik atau novel dengan setting “Jadul” seperti ini. Namun ternyata, membaca “Masih ada Kereta yang Lewat” ini sama asiknya dengan membaca novel modern saat ini. Justru terasa asik dan unik.

Unik karena penggunaan Bahasa yang masih sangat baku dan begitu formal. Bayangkan saja novel ini mengambil setting tahun 1980an. Sehingga ketika membacanya, saya seolah berada di masa lampau. Saya suka gaya penulisan Mira W, begitu lugas, tanpa basa basi dan masuk kedalam inti cerita. Rasanya tak perlu menambah embel-embel kisah tak penting yang harus ia tulis. Ia menuliskan semuanya dengan singkat dan padat. Tak heran jika novel yang terbilang sangat tipis ini, hanya 244 halaman, mampu menceritakan berbagai jenis konflik dari empat tokoh yang ada. Luar biasa menurut saya.

“Ada dua tetes air mata mengalir diam diam ke pipi Arini. Dia bersyukur karena hujan yang membasahi wajahnya membaurkan air mata yang turun itu dalam bintik-bintik air yang lain.”

Kisah dimulai dari pertemuan Nick dan Arini disebuah kereta di Jerman. Sebuah pertemuan yang mengubah hidup keduanya. Kemudian kita akan diajak untuk kembali ke masa lalu melalui kisah Flash Back nya untuk mengetahui mengapa Arini yang lugu itu menjadi Arini yang Tegar.

Kisah Flash Back ini terbilang cukup panjang, sehingga saya sempat heran, siapa tokoh utama novel ini hehehe.

“Arini tidak menjawab. Dia juga tidak tahu, mengapa harus berpisah kalau bersama-sama justru membuat mereka bahagia”

Saya suka karakter Nick dan Arini, mereka begitu berbeda namun saling melengkapi. Nick yang muda, ceria, spontan dan tanpa beban. Sementara Arini yang dewasa, tertutup dan berhati-hati. Disini kita bisa melihat perkembangan karakter antara mereka berdua dengan cukup baik.

“Ya Tuhan, Pikir Arini Sedih. Mengapa ada lelaki yang begini menarik justru pada saat aku sudah tidak menginginkan seorang laki-laki lagi?”

Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. walaupun mungkin bagi sebagian orang, novel ini layaknya sinetron, penuh drama! Tapi tak apa, selama gaya penceritaan yang bagus, pastinya kita tidak dibuat bosan oleh kisahnya.

“Jangan Tanya mengapa aku mencintaimu. Cinta memang bukan matematika. Tidak perlu logika. Tidak perlu aksioma”

Seperti saya sebutkan diawal, ada beberapa adegan dewasa yang ada di novel ini, jadi kalau ada belum usia 17 tahun rasanya jangan membaca novel ya… dan bagi kalian pecinta Kisah romansa, jangan lupa membaca novel ini! rekomen!

Novel ini telah diadaptasi kedalam layar lebar dengan judul, ARINI. Sebelumnya versi asli diperankan oleh Rano Karno, Widyawati dan Sophan Sophian, dengar-dengar film ini mampu meraih kesuksesan dan masuk kedalam berbagai nominasi.

Dan tahun ini, Alhamdulillah, Morgan Oey dan Aura Kasih berkesempatan untuk berperan di Remake Film berjudul sama “Arini, Masih ada kereta yang Akan Lewat” yang akan tayang pada tanggal 5 April 2018 Besok.

Dari trailernya saja, saya sudah menduga film ini akan mengharu biru, ditambah soundtrack yang dinyanyikan Morgan Oey begitu seirama dengan alunan yang mendalam. Ah jadi tak sabar untuk menyaksikannya.

insyaALLAH akan ada review Buku keduanya “Biarkan Kereta itu Lewat, Arini” dan review Film nya saat tayang ini… ditunggu ya!