Seni pertunjukan yang Termasuk peninggalan Islam

Sejarah Negara Com – Peninggalan sejarah agama Islam – Islam adalah agama yang mendunia dari zaman nabi hingga saat ini. Mengenai sejarah Islam, jika kita ungkap dengan dari awal mungkin membutuhkan ribuan bahkan jutaan lembar kertas. Itupun saya yakin belum bisa terungkap semuanya. Karena jika di telusuri secara keseluruhan sejarah peradaban Islam menorehkan beragam peninggalan yang tak ternilai harganya di dunia ini.

Di Indonesia sendiri mencatat banyak sekali tempat, bangunan, ataupun seni peninggalan sejarah Islam. Sebagai contoh masjid, Keraton, makam, dan karya seni yang bernilai tinggi. Bisa kita bayangkan, dizaman yang masih serba manual umat Islam sudah mampu membuat bangunan masjid dan makam dengan desain arsitektur Islam yang indah.

Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang khas. Di Indonesia banyak sekali terdapat masjid-masjid kuno peninggalan sejarah Islam. Sebagai contoh masjid Agung Demak, Agung Banten, Menara Masjid Kudus dan lain-lain. Masing-masing peninggalan masjid tersebut memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan latar belakang budaya daerah yang dibangun masjid tersebut.

Misalnya Masjid Agung Demak memiliki ciri khusus, selengkapnya tentang Masjid Demak silahkan baca di artikel Sekilas sejarah berdirinya Masjid Agung Demak

Selain masjid masih ada banyak peninggalan zaman Islam yang lain. Seperti makam, keraton, meriam dan sebagainya. Selengkapnya lihat di artikel Peninggalan sejarah Islam di Indonesia

Peninggalan sejarah Islam

Dibidang seni, umat Islam telah berhasil mencatat sejarah peradaban Islam yang unik dan mengesankan di masa itu yaitu seni gamelan (karawitan) dan wayang kulit.

Gamelan

Gamelan adalah seperangkat alat musik khas Jawa (khususnya Jawa Tengah) yang tidak ada bandingnya di dunia. Gamelan memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Jika dipikir-pikir, bagaimana dahulu gamelan dibuat? Padahal zaman itu merupakan zaman yang masih serba manual, belum ada tangga nada.

Menurut beberapa sumber, gamelan pertama kali diciptakan pada zaman Hindu Buda. Namun, gamelan pertama yang ada pada saat itu hanya gong. Baru setelah Sunan Kalijaga menggunakan gamelan sebagai iringan wayang kulit dalam rangka penyebaran Agama Islam di Jawa gamelan lebih lengkap meski belum selengkap sekarang.

Musik gamelan tidak menggunakan dirijen sebagai pemimpin musik seperti orkestra, tetapi irama gamelan sepenuhnya dikendalikan oleh kendang.

Oleh karena itu, sebagai pengendang harus memiliki keahlian lebih dari pemain gamelan yang dipimpinnya. Mengapa? Karena kendang ibarat sopir kendaraan, lancar tidaknya perjalanan tergantung bagaimana ia mengendalikan.

Anda bisa membuktikannya dengan melihat ketika ada pertunjukan karawitan atau wayang kulit bagaimana niyaga memainkan gamelan, dari mana mereka mulai dan mengapa mereka berhenti pastilah kendanglah yang memerintah.

Bukan dengan suara mulut atau aba-aba tangan, tetapi cukup dengan suara kendang yang ditabuh. Jadi, niyaga harus tahu maksud dari suara kendang. Dengan kata lain, dalam memainkan gamelan penabuh/niyaga harus memiliki dan bisa komunikasi musikal.

Artinya sebuah komunikasi antara alat gamelan yang satu dengan lainnya. Saya bisa bilang karena saya sendiri seorang niyaga, jadi saya bisa merasakan langsung.

Bisa dibilang bunyi kendang memiliki daya perintah kepada yang bisa merasakannya. Mungkin ini jawaban dari pertanyaan mengapa bangsa barat tertarik dan penasaran dengan gamelan Jawa.

Wayang Kulit

Seperti disinggung di atas bahwa kesenian wayang kulit menurut sejarahnya diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai media penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Wayang Kulit merupakan budaya Jawa Jawa yang berfalsafah tinggi. Dalam sebuah pertunjukan wayang kulit pasti menceritakan sebuah kisah/lakon kehidupan tak beda dengan kehidupan manusia.

Coba perhatikan dengan seksama ketika anda menyaksikan pagelaran wayang kulit. Masing-masing tokoh wayang memiliki karakter wajah dan watak yang berlainan. Jika anda jeli, setiap wajah tokoh layaknya wajah manusia di sekitar kita yang memiliki perwatakan mirip.

Yang jadi pertanyaan, “Mengapa tangan badan sebuah tokoh wayang jika dilihat secara seksama berbeda dengan manusia tetapi terlihat mirip dengan manusia?” Mengapa tangan wayang kulit yang panjangnya sampai di kaki justru terlihat pantes dan luwes ketika dimainkan? Itulah uniknya wayang kulit.

Wayang kulit memiliki nilai budaya yang tinggi. Betapa tidak. Sebuah pertunjukan wayang kulit melibatkan seni musik, seni suara, seni tari, seni tatah sungging, seni ukir dan lain-lain.

Seni pertunjukan yang Termasuk peninggalan Islam
Wayang kulit Peninggalan sejarah Islam

Lihatlah wayang kulit yang berjajar pada pakeliran. Di sana terdapat puluhan bahkan ratusan wayang yang dibuat oleh penatah wayang yang rumit. Wayang kulit di cat/disungging dengan warna-warna yang unik secara manual tanpa bantuan alat digital.

Seni musik

Sebuah pertunjukan wayang diiringi oleh seperangkat gamelan yang ditabuh oleh para niyaga dengan kompaknya. Gamelan berbunyi atas perintah dalang.

Tetapi uniknya, dalang tidak memerintah dengan suara atau gerakan tangan, tetapi cukup menggunakan Gedok dan keprak/kepyak. Bagi yang belum tahu apa itu Gedok dan keprak/kepyak silahkan browsing.

Seni suara

Dalam melakonkan wayang dalang menyertakan seni suara untuk memperindah sebuah pertunjukan. Misalnya saja suluk. Suluk merupakan suara yang dikeluarkan dalang dari mulutnya disela-sela cerita sesuai nada gamelan. Sedangkan sinden dan penggerong merupakan vokalis gending-gending ketika gamelan berbunyi.

Seni tari

Perhatikan gerakan wayang yang mainkan dalang. Gerakan wayang memiliki rumus baku yang diwariskan nenek moyang zaman dahulu. Jadi gerakan wayang tidak asal bergerak, harus disesuaikan dengan irama gamelan.

Seni ukir

Coba anda lihat kayu penyangga masing-masing perangkat gamelan. Kayu-kayu tersebut bukan kayu polos, tetapi diukir oleh seorang tukang ukir. Tidak cukup itu saja, ukiran tersebut di cat dengan warna-warna tertentu yang menambah keindahan.

Itulah sedikit pembahasan tentang Peninggalan sejarah Islam Seni budaya yang unik. Selain itu, masih banyak lagi keunikan yang ada dalam kedua seni budaya yang ada pada gamelan dan wayang kulit.

Selain pengaruhnya yang cukup besar dalam sistem pemerintahan di Indonesia dengan munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia, ajaran Islam juga memberikan banyak peninggalan bersejarah sebagai bukti kemajuan kala itu. Apa saja bentuk peninggalan tersebut?

Pada pembahasan kali, kita akan mengupas tentang peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia, baik berupa bangunan, seni pahat dan kaligrafi, seni pertunjukan dan karya sastra.

Banyaknya kerajaan Islam di Indonesia menghasilkan banyak peninggalan sejarah bercorak Islam. Ada yang berbentuk bangunan, seni dan kebudayaan, kaligrafi, dan sastra (kitabkitab).

Berikut ini akan dibahas berbagai peninggalan sejarah tersebut.

1. Bangunan

Beberapa bentuk bangunan yang merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam umumnya berupa masjid dan keraton.

Masjid memiliki fungsi sebagai bangunan peribadatan dan pusat kegiatan masyarakat, serta pendidikan.  Sedangkan keraton memiliki fungsi sebagai bangunan pusat kegiatan pemerintahan.

Berbeda dengan masjid-masjid di India dan Asia Tengah yang umumnya berbentuk kubah pada bagian atapnya, masjid-masjid peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia umumnya berbentuk menyerupai kuil Hindu.

Ini menunjukkan adanya pengaruh bangunan gaya Hindu pada masjid di Indonesia. Berikut ini beberapa bangunan yang merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam.

a. Masjid Demak di Kadilangu

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Walisanga untuk menghormati berdirinya Kerajaan Demak. Di dalam masjid tersebut terdapat salah satu tiang utama yang disusun dari serpihan kayu sehingga disebut Soko Tatal.

b. Masjid Kudus di Kudus

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Sunan Kudus untuk menunjang kegiatan dakwahnya. Masjid ini memiliki menara yang menyerupai pura Hindu.

Seni pertunjukan yang Termasuk peninggalan Islam
Gambar: Peninggalan Sejarah Islam (masjid Kudus)

c. Masjid Cirebon di Cirebon

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati untuk menunjang kegiatan penyebaran Islam di Jawa Barat.

d. Masjid Agung Banten di Serang

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Sultan Ageng Tirtayasa sebagai sarana peribadatan umat. Berbeda dengan masjid lain di Nusantara, masjid ini memiliki arsitektur seperti bangunan Eropa.

Ini disebabkan karena masjid tersebut dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Cardel. Cardel adalah orang Belanda yang masuk Islam dan membelot ke Banten pada masa peperangan Banten melawan VOC.

e. Keraton Jogjakarta di Jogjakarta

Keraton ini merupakan keraton yang semula didirikan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram. Saat Kerajaan Mataram dipecah menjadi empat kerajaan oleh VOC, keraton ini menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jogjakarta.

f. Istana Gowa di Makassar

Istana ini merupakan istana tempat tinggal para raja Gowa–Tallo.

2. Seni Pahat dan Kaligrafi

Seni pahat biasanya digunakan untuk mengukir batu nisan di makam para raja. Beberapa batu nisan yang memiliki unsur seni pahat di antaranya adalah batu nisan Fatimah binti Maimun di Gresik, batu nisan Sultan Malik as-Saleh di Lhokseumawe, Aceh, dan batu nisan Sultan Hasanuddin di Makassar.

Sementara itu, kaligrafi merupakan seni menulis ayat suci Alquran yang dibuat menjadi bentuk gambar tertentu. Pada pahatan-pahatan batu nisan para raja, ada pula tulisan dalam bentuk kaligrafi.

3. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan memiliki beberapa macam bentuk, di antaranya tarian, musik, atau lakon-lakon tertentu semacam wayang.

a. Wayang Kulit

Wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar memeluk agama Islam. Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu yang dalam pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan muatan dakwah.

b. Gamelan

Pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di Jawa Tengah, gamelan biasa digunakan hingga kini. Dulu, gamelan digunakan untuk menarik perhatian orang-orang agar berkumpul. Setelah itu, mereka diberikan ceramah yang berisi ajaran Islam.

c. Tarian

Ada beberapa tarian yang bercorak Islam. Salah satu contohnya adalah Tari Seudati yang dimainkan sambil bersenandung salawat atas Nabi Muhammad saw.

4. Sastra

Berikut ini beberapa contoh karya sastra Islam yang merupakan peninggalan sejarah.

a. Gurindam Dua Belas yang ditulis oleh Raja Ali Haji. Gurindam ini berisikan nasihat kepada umat manusia agar senantiasa menaati perintah Allah.

b. Syair-syair Hamzah Fanshuri.

c. Syair Abdul Muluk yang mengisahkan peperangan kerajaan Islam di India melawan bangsa Mongol.

d. Kitab Bustanussalatin yang ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri. Isinya merupakan rangkuman ajaran Islam yang digunakan untuk mengajarkan Islam kepada para raja di Sumatra.

e. Kitab Hikayat Raja-Raja Pasai yang berisi silsilah raja-raja Samudera Pasai dan prestasi yang mereka buat.

f. Kitab Hikayat Perang Sabe yang berisi kisah perjuangan rakyat Aceh Darussalam dalam peperangan melawan bangsa-bangsa Eropa.