Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Ada berbagai macam suku dan budaya yang dapat kita temukan di berbagai pulau di Indonesia.

Budaya tersebut tidak hanya mencerminkan kekayaan seni yang ada di Indonesia. Tetapi juga mengajari bagaimana keragaman budaya berbagai suku di Indonesia dalam menghadapi bencana atau sering kita sebut dengan kearifan lokal.

Letak Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar  yaitu Pasifik, Eurasia dan Indo-Australia berdampak terhadap tingginya potensi bencana.

 Tingginya potensi bencana ini memaksa nenek moyang kita untuk belajar bagaimana cara menghadapi atau memitigasi bencana dan saat ini cara tersebut menjadi satu budaya yang terbalut dalam kearifan lokal bangsa Indonesia yang hingga saat ini masih dipelihara oleh masyarakat lokal di Indonesia.

Masih ingat dalam ingatan kita bagaimana kearifan lokal Smong di Simeulue membuat minimnya jumlah korban akibat tsunami pada tahun 2004 saat berbagai negara yang terkena tsunami korbannya mencapai ribuan, Simeulue sebuah pulau di Provinsi Aceh mencatat 6 orang yang meninggal akibat bencana tersebut.

Kemudian pernah melihat bagaimana bentuk arsitektur Rumah Gadang yang dibuat tidak menggunakan paku untuk meminimalisir dampak gempa bumi di Sumatera Barat?

Semua itu adalah bagian dari mitigasi bencana berbasis kearifan lokal (Rozi, 2017). Kearifan lokal yang ada di Indonesia menjadi sebuah kekayaan yang harus di pertahankan di era modernisasi ini, perpaduan antara modernisasi dan kearifan lokal mungkin akan menjadi langkah efektiv untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi di Indonesia.

Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana Tsunami

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bagaimana seluruh dunia dibuat heran dengan minimnya jumlah korban akibat Tsunami di Pulau Simeulue karena melakukan kearifan lokal mereka bernama Smong. Kearifan lokal smong di Pulau simeulue telah ada sejak 1907 dan telah terbukti mampu menyelamatkan puluhan ribu jiwa dari smong atau tsunami pada 26 Desember 2004.

Kearifan lokal smong memiliki hubungan dekat dengan mitigasi bencana tsunami secara tradisional, dan telah disampaikan melalui puisi-puisi yang terkandung dalam manafi-nafi (cerita rakyat), mananga-nanga (lagu pengantar tidur), nandong (bersenandung) yang telah diperkenalkan pada keturunan dari buaian sampai usia tua (Gadeng et al. 2017) kearifan lokal ini terbukti efektiv mengingat pada saat itu belum ada system peringatan dini terhadap ancaman bencana tsunami di pulau tersebut.

Jika di Simelue ada kearifan lokal bernama smong, di Pariaman ada  tradisi bernama “hoyak tabuik” (prosesi mengguncaang patung Tabot), adanya penanaman tanaman cemara dan mangrove di pesisir pantai, serta keyakinan akan terlindungi oleh pulau-pulau kecil di sekitar laut Kota Pariaman.

Tradisi yang dilakukan masyarakat Kota Pariaman sebagai antisipasi dalam mitigasi bencana tsunami dan gempa bumi di kota pariaman (Maharani dkk, 2019).

Dua kearifan lokal diatas adalah budaya bangsa Indonesia yang tertulis, masih banyak lagi kearifan lokal yang belum tertulis terutama pada daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan laut yang belum tertulis dan terdata dengan baik.

Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi

 Letak Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar  yaitu Pasifik, Eurasia dan Indo-Australia berdampak terhadap tingginya potensi bencana, terutama gempa bumi, pergesaran lempeng akan mengakibatkan pergerakan tanah yang berakibat pada bencana gempa bumi. Sepanjang tahun 2019 berdasarkan data BMKG di Indonesia terjadi 11.573 gempa bumi di Indonesia.

Dalam menghadapi gempa bumi masyrakat di berbagai daerah di Indonesia juga mempunyai kearifan lokal yang hingga saat ini masih dipertahankan, salah satu yang paling terkenal adalah kearifan lokal dalam menghadapi gempa bumi yang di pertahankan oleh Suku Baduy.

Dalam mengahadapi bencana gempa bumi Masyarakat Baduy menyiasatinya dengan membuat aturan adat atau pikukuh dan larangan dalam membangun rumah. Dalam hal ini, bahan bangunan yang digunakan adalah bahan-bahan yang lentur, seperti bambu, ijuk, dan kiray supaya rumah tidak mudah rusak. Rumah juga tidak boleh didirikan langsung menyentuh tanah.

Hal ini dilakukan supaya rumah tidak mudah roboh selain itu dalam pembuatannya rumah tidak boleh menggunakan paku dan hanya menggunakan sasak dan tali ijuk (Suparmini dkk, 2014). Hingga saat ini tradisi tersebut masih dipegang.

Cara ini efektif dalam mitigasi bencana dan tercatat hingga saat ini lingkungan suku baduy jarang mengalami kerusakan.

Lain daerah lain pula kearifan lokal yang dibangun dalam menghadapi bencana, Mitigasi bencana gempa yang dilakukan oleh masyarakat Bali dan Nusa Tenggara Timur hampir sama dimana masyarakat tersebut menganggap jika pergerakan nagalah yang mengakibatkan gempa bumi.

Saat gempa bumi terjadi masyarakat Nusa tenggara akan berteriak ami norang (kami ada) dan “ami nai ia o…”(Thene J, 2016)  yang menandakan kepada naga bahwa mereka ada.

Hal yang sama juga dilakukan masyarakat bali saat terjadi gempa mereka akan berlari ketempat yang aman, bersembunyi dikolong meja sambil berteriak linuh, linuh, linuh, dan hidup, hidup, hidup (Subagja 2012).

Kemudian ada kepulauan Mentawai yang melihat tanda-tanda alam seperti perilaku binatang seperti tupai dan ayam sebagai tanda akan terjadinya bencana.

Semua kearifan lokal untuk mitigasi bencana gempa tersebut merupakan Khasanah bagi bangsa Indonesia yang harus dipertahankan. Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi bencana dan kesiap siagaan itu biasanya terbentuk dari prilaku yang telah dijaga secara turun temurun.

Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana Banjir dan Longsor

 Perubahan iklim membawa dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak akibat perubahan iklim tersebut adalah curah hujan yang tinggi dan tidak beraturan hal ini diperparah lagi dengan penebangan pohon yang dilakukan oleh manusia sehingga menyebabkan Banjir bandang dan longsor.

Salah satu Desa yang siap akan hal itu adalah Desa Kampung Naga di Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Di Desa ini Kearifan lokal yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Kondisi topografi desa yang dikelilingi perbukitan membuat Masyarakat sadar akan ancaman bencana longsor dan banjir (Dewi dan Istiadi, 2015) yang bisa menimpa kapan saja.

Kearifan lokal dari kampung naga yang dapat dijadikan sumber pembelajaran khususnya dalam pengelolaan lingkungan (As’ari dan Hendriawan 2016, Maryani E dan Permanasari A. 2018 ) sebagai berikut :

  • Zonasi penggunaan lahan yang mengalokasikan daerah penyangga lebih besar dari yang dipergunakan (3:1) menghasilkan kesimbangan lingkungan;
  • Sengkedan/terracering secara teknologi terbukti efektif  mencegah erosi dan longsor apalgi dengan mempergunakan batu sebagai penguat tebing teras;
  • Keberadaan hutan tetap terpelihara sebagai fungsi klimatologis, hidrologis dan ekologis;
  • Dengan adanya alokasi tata ruang di kawasan kampung Naga daur ulang air dilakukan secara alami dan kebersihan air yang masuk ke sungai dan sawah menjadi terpelihara,
  • Rumah panggung dengan konstruksi kayu sistem knockdown terbukti efektif terhadap kerusakan disaat gempa

Kearifan lokal di Kampung Naga tersebut sudah dipertahankan secara turun temurun dan perlu di Ikuti oleh desa-desa yang langsung berbatasan dengan hutan di Indonesia.

Kemudian kearifan lokal lain adalah Peran kearifan lokal Suku Dayak dalam mencegah dan meminimalisir bencana serta menjaga kelestarian lingkungan di Kalimantan Tengah masih dijalankan dengan baik. Seperti, masih dilaksanakannya kegiatan jipen (hukuman) bagi masyarakat yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan.

Atau misalnya bagi masyarakat yang membakar hutan dengan sengaja, melakukan kegiatan menangkap ikan dengan cara menuba (meracun) ikan disungai, membakar atau menebang tanaman yang berbuah seperti duren dan manggis. Sehingga masyarakat tidak sewenang-wenang dalam bertindak. (Novrianti dkk,2019)

Beberapa contoh diatas adalah bentuk kearifan lokal yang ada di Indonesia yang berhubungan dengan mitigasi bencana.

Pada semua daerah di Indonesia pasti mempunyai kearifan lokal untuk memitigasi bencana dan yang lainnya jika ini di padukan dengan system mitigasi modern bukan tidak mungkin akan meminimalisir bencana di Indonesia.

Selain untuk diterapkan dalam sistem pengelolaan kebencanaan dalam konteks sosial-budaya kearifan lokal juga merupakan kekayaan yang perlu dipertahankan dan merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia.

https://www.kompasiana.com/rioardi/5ed0c3e1d541df798e288393/kearifan-lokal-budaya-indonesia-dalam-mitigasi-bencana?page=3

Kearifan Lokal Budaya Indonesia dalam Mitigasi Bencana

Ragam Suku Bangsa Indonesia – Indonesia terdiri dari sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Menurut data BPS sendiri separuh atau 50% dari suku bangsa di tanah air adalah suku Jawa. Sisanya suku-suku yang mendiami wilayah Indonesia di luar Jawa seperti suku Makasar Bugis (3,68%), Batak 2.04%, Bali 1,88%, Aceh 1,4%, dan suku lainnya.

Setiap suku memiliki adat dan norma yang berbeda-berbeda. Meski demikian keberagaman tersebut tidak membuat bangsa terpecah-pecah, sebaliknya keberagaman kemudian menyatu untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai suku bangsa di Indonesia berikut ini:

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Pengertian Suku Bangsa

Suku bangsa merupakan golongan manusia yang mengidentifikasi dirinya dengan sesama berdasarkan garis keturunan merujuk pada ciri khas seperti Budaya, bangsa, bahasa, agama dan perilaku. Suku bangsa juga merupakan golongan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lain, karena memiliki ciri-ciri yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul, tempat asal, serta kebudayaannya.

Dalam definisi lain, Suku bangsa juga merupakan suku sosial yang khusus dan bersifat askriptif atau telah ada sejak lahir, serta memiliki corak yang sama seperti golongan umur serta jenis kelamin. Suku bangsa sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan:

  • Suku bangsa campuran, dimana di dalamnya terjadi percampuran antar ras yang mendiami satu Kawasan atau wilayah tertentu. Contohnya pada suku Peranakan yang merupakan percampuran antar ras Tionghoa dan Melayu
  • Garis keturunan, sebagai faktor utama bagi suku bangsa. Terdapat tiga garis keturunan di Indonesia, yaitu Garis keturunan ayah (patrilineal), biasanya pada suku Batak, Ambon, Timor dan yang lainnya, Garis keturunan ibu (matrilineal), biasanya terjadi dalam suku Minangkabau di Sumatra Selatan dan Garis keturunan ayah dan ibu atau parental yang banyak dijalankan oleh suku Jawa.

Beragam suku dan tradisi unik di Indonesia yang akan membuatmu berdecak kagum, bergidik ngeri, penasaran, dan mengaduk pikiran dapat kamu pelajari pada buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia.

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku-Suku di Indonesia

1. Suku Jawa

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Jawa. Sumber: Phinemo.com

Suku Jawa menggunakan Bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari, survey menunjukan kurang lebih hanya 42% orang Jawa yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sementara 28% lainnya menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

Bahasa Jawa sendiri memiliki aturan yang berbeda dalam hal kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat mereka sangat sadar terhadap status sosialnya di masyarakat.

Dalam masyarakat Jawa, sistem kekerabatan didasarkan pada garis keturunan bilateral (diperhitungkan dari dua belah pihak, ibu dan ayah). Dengan prinsip bilateral atau parental ini, seorang Jawa berhubungan sama luasnya dengan keluarga dari pihak ibu dan juga ayah.

Kekerabatan yang relatif solid biasanya terjalin dalam keturunan satu nenek moyang hingga generasi ketiga. Namun demikian, kualitas hubungan keluarga inti (nuclear family) dan keluarga luas (extended family) berbeda-beda antara satu lingkaran keluarga dengan yang lainnya, bergantung pada kondisi masing-masing keluarga.

2. Suku Sunda

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Sunda. Sumber: indepedhedia.com

Suku Sunda dikenal dengan Tatar Pasundan meliputi wilayah bagian barat pulau Jawa dimana sebagian besar wilayahnya masuk ke dalam provinsi Jawa Barat dan Banten. Berasal dari akar kata sunda atau suddha dalam bahasa Sanskerta yang berarti bersinar, terang dan putih.

Suku Sunda sendiri berjumlah 5,5 persen dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan. Meskipun tersebar di berbagai wilayah Indonesia, namun sebagian besar masyarakat Sunda menempati wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa. Mayoritas suku ini beragama Islam namun ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu bahkan Sunda Wiwitan.

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

3. Suku Batak

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Batak. Sumber: en.wikipedia.org

Suku di Indonesia ini berasal dari Sumatera Utara dan juga cenderung tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Terdiri dari 3,58 dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan. Suku Batak terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpak, dan Batak Karo.

Suku Batak merupakan satu diantara suku di Indonesia yang mempertahankan kebudayaannya. Mereka memegang teguh tradisi dan adat. Hingga saat ini adat dan budaya tetap dilaksanakan dalam kehidupan sosial orang Batak dan aktivitas sehari-harinya. Beberapa adat dan budaya Batak yang berlaku adalah:

  • Partuturan: Dalam kehidupan orang Batak sehari-hari kekerabatan (partuturan) adalah kunci dari falsafah hidupnya, yaitu dengan menanyakan marga dari setiap orang Batak yang ditemuinya. Hal ini dapat digambarkan dengan ukiran 2 ekor cicak yang saling berhadapan yang menempel di kiri-kanan Ruma Batak. Kekerabatan ini pula yang menjadi  semacam tonggak  agung untuk mempersatukan hubungan darah dan menentukan sikap terhadap orang lain  dengan baik.
  • Mangokal Holi: Prosesi upacara yang dilaksanakan untuk mengumpulkan tulang belulang dari jasad orang tua yang dimasukkan ke peti yang baru untuk dipindahkan pada suatu tempat yang telah disediakan oleh pihak keluarga. Tradisi ini merupakan warisan turun-temurun yang bertujuan memberikan penghormatan kepada roh orang tua yang telah tiada. Pemindahan lokasi tulang belulang di maksud ke tempat yang baru adalah untuk mendapatkan tempat yang lebih baik dari tempat sebelumnya.

    Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

    Karakter Batak

    Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Betawi. Sumber: rimbakita.com

Suku Betawi sebagai suku yang masyarakatnya merupakan keturunan dari penduduk yang bermukim di Batavia sejak abad ke-17 dan merupakan hasil perkawinan darah campuran dari aneka suku bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.

Suku Betawi juga turut disebut sebagai penghuni asli wilayah Jakarta. Meski demikian masyarakat Betawi tersebar di daerah lainnya, seperti Bogor dan sekitarnya. Bahasa Betawi merupakan bahasa kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis.

Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik pembeda misalnya dari peluruhan awalan me-, penggunaan akhiran -in (pengaruh bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal.

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Betawi sendiri juga terkenal dengan keberagaman kulinernya yang berkaitan dengan budaya dan tradisi makan di dalamnya yang bisa kamu temukan pada buku Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita yang juga membahas mengenai urutan dari sejumlah peristiwa, upacara, dan hajatan.

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

5. Suku Dayak

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Dayak. Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Dayak berasal dari kata “Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan. Suku Dayak sendiri merupakan salah satu suku “Asli” yang mendiami “Pulau Borneo” (Kalimantan).

Borneo terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang masing-masing terdiri dari Kalimantan Timur ibukotanya Samarinda, Kalimantan Selatan ibukotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibukotanya Palangka Raya, Kalimantan Barat ibukotanya Pontianak, dan Kalimantan Utara Ibukotanya Tanjung Selor.

Suku Dayak terbagi dalam 405 sub-sub suku. Masing-masing sub suku Dayak mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, sesuai dengan sosial kemasyarakatannya, baik Dayak di Indonesia maupun Dayak di Sabah dan Sarawak Malaysia sebagai negara serumpun.

Suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas antara lain seperti mandau, sumpit, beliong, rumah betang atau rumah panjang (rumah radank) dan lain-lain. Ciri-ciri khas Dayak lainnya seperti; kepemilikan senjata, dan seni budayanya.

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Tanah Air-Tradisi Berbagi dan Bersyukur Suku Dayak

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Agama asli suku Dayak Kaharingan merupakan agama asli yang lahir dari budaya nenek moyang. Sebagian masyarakat Dayak masih memegang teguh kepercayaan akan adanya benda-benda gaib pada tempat-tempat tertentu seperti batu-batuan, pohon-pohonan besar, taman-taman di hutan, danau, lubuk, dan lainnya yang menurut kepercayaannya memiliki “kekuatan gaib” dari Jubata dan Batara. Saat ini, terhitung jumlah masyarakat Dayak ialah sekitar 1,27 persen dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan.

6. Suku Asmat

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Asmat. Sumber: beritapapua.id

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Dikenal sebagai suku titisan Dewa, Suku asal Papua ini meyakini, bahwasanya mereka berasal dari keturunan Dewa Fumeripits. Suku Asmat juga merupakan salah satu suku dari Provinsi Papua yang mendunia karena budayanya yang begitu menghormati alam serta kehidupan para leluhurnya, maka kearifan yang dimiliki oleh suku Asmat juga sangat luar biasa.

Etnis satu ini terbagi menjadi dua, yakni suku yang tinggal di pesisir pantai serta suku yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi berbeda dalam banyak aspek seperti dari cara hidup, dialek, ritual, bahkan struktur sosial. Pembagian bahasa Asmat hilir sungai terbagi menjadi bagian kelompok pantai barat laut dan bagian kelompok pantai barat daya. Sementara pembagian bahasa Asmat hulu terbagi menjadi kelompok Keenok serta Kaimok.

7. Suku Bugis

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Bugis. Sumber: jurnalmetropol.com

Suku Bugis merupakan salah satu suku di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan namun saat ini juga telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Papua, Jakarta, Kalimantan, hingga Riau.

Suku ini tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu (Melayu muda). Disamping itu, masyarakat Bugis juga bisa ditemukan di Malaysia dan Singapura. Dalam situs Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Wajo, Kata Bugis berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis.

Penamaan Ugi merujuk pada raja pertama kerajaan China yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo, yaitu La Sattumpugi. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau pengikut La Sattumpugi. Ciri utama dari kelompok etnis ini adalah bahasa dan adat-istiadatnya. Sehingga, pendatang dari Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke 15 juga bisa dikategorikan sebagai masyarakat Bugis.

8. Suku Madura

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Madura. Sumber: phinemo.com

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi yang cukup besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa biasanya disebut wilayah “tapal kuda”, dari Pasuruan sampai Utara Banyuwangi.

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal disiplin, dan rajin bekerja. Selain itu orang Madura juga dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual pethik laut atau rokat tasse.

Dalam masyarakat Madura, ikatan kekerabatan terbentuk melalui garis keturunan, baik dari keluarga berdasarkan garis ayah maupun garis ibu (paternal and maternal relatives). Pada umumnya, ikatan kekerabatan antar sesama anggota keluarga lebih erat dari garis keturunan ayah sehingga cenderung “mendominasi”. Ikatan kekerabatan orang Madura sendiri mencakup sampai empat generasi ke atas (ascending generations) dan ke bawah (descending generations) dari ego.

9. Suku Minang

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Minang. Sumber: pdangkita.com

Suku di Indonesia selanjutnya adalah suku Minang yang merupakan salah satu etnis terbesar di Indonesia dengan jumlah kurang lebih 2,73 persen dari total masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Berasal dari Sumatera Barat, orang Minang juga kerap disamakan dengan orang Padang, karena Padang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Meski begitu, masyarakat Minang justru menyebut kelompok etnis mereka dengan sebutan urang awak, yang merujuk pada orang Minang itu sendiri.

Pada kebudayaan Minang, suku bisa diartikan sebagai klan atau juga sebagai marga atau nama keluarga yang turun atau diambil dari garis keturunan Ibu yang disebut Matrilineal. Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minangkabau yang juga memiliki sebutan lain, rumah Gadang, rumah Bagonjong, dan rumah Baanjuang.

Rumah adat ini merupakan rumah model panggung yang berukuran besar dengan bentuk persegi panjang. Adat dalam suku Minang, salah satunya adalah Adat nan sabana Adat yang merupakan ketentuan hukum, sifat yang terdapat pada alam benda, flora dan fauna, maupun manusia sebagai ciptaan-Nya (Sunnatullah). Adat nan sabana Adat ini adalah sebagai Sumber hukum Adat Minangkabau dalam menata masyarakat dalam segala hal.

10. Suku Baduy

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Baduy. Sumber: travel.kompas.com

Suku Baduy adalah sebuah suku yang hidup di pedalaman Banten, hidup secara terisolasi dari dunia luar khususnya masyarakat Baduy Dalam yang hidup secara sederhana dan menyatu dengan alam. Suku Baduy memang terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dua kelompok ini memiliki perbedaan terutama dalam hal berpakaian.

Baduy Dalam merupakan kelompok masyarakat Baduy yang sangat teguh memegang adat istiadat leluhur. Mereka sangat menolak teknologi dan modernisasi, sehingga kehidupannya masih tradisional.

Masyarakat Baduy Dalam umumnya memakai pakaian berwarna putih yang ditenun sendiri. Warna putih melambangkan kesucian. Sementara Suku Baduy Luar lebih terbuka dengan pendatang, meskipun masih menjunjung tinggi adat istiadat yang ada.

Masyarakat Baduy Luar beberapa sudah menggunakan barang-barang modern seperti kasur, bantal, dan beberapa alat elektronik. Pakaian tenun berwarna serba hitam menjadi penanda masyarakat Baduy Luar. Letak suku Baduy sendiri ada di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes.

Orang Kanekes atau yang biasa dikenal sebagai masyarakat Baduy merupakan kelompok etnis yang berasal dari wilayah Banten, lebih tepatnya di Lebak. Suku Baduy juga masih memiliki hubungan dengan orang Sunda. Tidak heran jika fisik mereka mirip orang Sunda kebanyakan dan bahasa sehari-hari mereka adalah Bahasa Sunda.

11. Suku Bali

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Bali. Sumber: rimbakita.com

Dalam bahasa Bali, Suku Bali disebut sebagai Wong Bali, Anak Bali, atau Krama Bali. Suku ini adalah kelompok etnis mayoritas di Pulau Bali. Jumlah populasi Suku Bali yang tinggal di Pulau Bali sekitar 3,3 juta jiwa. Sementara ada sekitar 600.000 jiwa yang tersebar di beberapa wilayah di tanah air.

Beberapa wilayah tersebut adalah Nusa Tenggara Barat. Lampung, Bengkulu, Sulawesi Tengah, dan beberapa wilayah lainnya. Suku Bali menggunakan Bahasa Bali untuk beraktivitas sehari-hari. Sistem kehidupan sosial masyarakatnya sendiri dinamakan Wangsa. Wangsa merupakan sistem kekeluargaan yang diatur melalui garis keturunan.

Saat ini sistem Wangsa sudah tidak dijalankan dengan sangat ketat seperti di masa lalu. Namun dalam beberapa hal, sistem Wangsa tetap dipertahankan. Misalnya dalam upacara adat yang sudah menjadi tradisi ataupun dalam pernikahan yang masih membedakan jalur keturunan leluhur seseorang.

12. Suku Ambon

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Ambon. Sumber: inphedia.com

Suku terbesar di Maluku ini adalah campuran antara suku Austronesia-Papua yang berasal dari Kepulauan Ambon-Laese dari sisi barat Pulau seram. Bahasa yang digunakan oleh suku Ambon ini adalah perpaduan antara pribumi dengan Bahasa Melayu Ambon atau Nasalaut. Sebanyak 100.000 orang menggunakan Bahasa ini dan terpecah ke dalam beberapa dialek yaitu Nasalaut, Saparua, Haruku, Hatu, Asilulu, Hila, Wakasihu, dan lain-lain.

Mata pencaharian utama suku Ambon adalah dengan bercocok tanam di lading, tanaman yang biasanya ditanam adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan, kopi, kelapa, sayur-sayuran, tembakau, cengkeh, buah-buahan, dan sagu. Sagu adalah tumbuhan yang paling penting bagi masyarakat suku Ambon karena akan diolah menjadi makanan pokoknya yaitu papeda, makanan yang berasal dari sagu ini biasanya disajikan dengan ikan kuah kuning.

Mengnai hubungan kekerabatan, mereka melewati garis keturunan pihak ayah (patrilineal) dengan pola menetap sesudah kawin ialah di lingkungan pihak ayah (patrilocal). Sedangkan kesatuan kekerabatan yang terpenting ialah suatu kesatuan family atau disebut matarumah (keluarga batih).

13. Suku Gayo

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Gayo. Sumber: tribunnews.com

Menghampiri provinsi Aceh bagian tengah, ada suku yang mendiami Dataran Tinggi Gayo yaitu suku Gayo. Namun selain berasal dari daerah ini, beberapa masyarakat suku Gyao juga tinggal di beberapa wilayah Aceh Timur seperti kecamatan Serba Jadi, Simpang Jernih dan Peunaron.

Suku Gayo masuk ke dalam golongan ras Proto Melayu yang berasal dari India. Ada 3 kelompok dalam masyarakat suku Gayo, pertama masyarakat yang mendiami daerah Bener Meriah dan Aceh Tengah disebut Gayo Laut. Kedua, masyarakat yang mendiami daerah Aceh Tenggara dan GAyo Lues disebut Gayo Lues, dan ketiga masyarakat yang mendiami kecamatan Aceh Tamiang disebut Gayo Blang.

Jika berbicara mengenai suku Gayo, ada sesuatu yang menjadi ciri khasnya yaitu kopi Gayo. Siapa yang tidak kenal dengan kopi Gayo, kopi jenis Arabika yang terkenal memiliki cita rasa yang sangat kuat ini banyak digemari para pecinta kopi. Di Gayo, ada dua perkebunan kopi yang menghasilkan kualitas kopi terbaik yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Takengon.

14. Suku Tengger

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Tengger. Sumber: madiunpos.com

Suku Tengger adalah suku yang mendiami wilayah Gunung Bromo, Malang. Sesuai dengan wilayahnya, masyarakat suku Tengger meyakini bahwa Gunung Bromo atau Gunung Brahma merupakan gunung yang suci. Ada salah satu adat suku Tengger yang dilakukan di kaki Gunung Bromo yaitu upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.

Upacara Yadnya Kasada adalah sebuah upacara ritual yang diselenggerakan oleh masyarakat suku Tengger sebagai bentuk rasa syukur juga harapan agar terhindar dari malapetaka. Proses upacara ini dilakukan dengan menyediakan hasil bumi dan melarungkannya ke dalam kawah Gunung Bromo.

Masyarakat suku yang keturunan kerajaan Majapahit ini umumnya  beragama hindu dan masih memegang teguh adat istiadatnya. Meskipun berada di Kawasan wisata dan banyak wisatawan yang berkunjung tetapi akulturasi budaya tetap jarang terjadi. Maka dari itu adat serta budaya suku Tengger  masih sangat lestari hingga saat ini.

15. Suku Sasak

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Sasak. Sumber: en.wiktionary.prg

Salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh tradisinya adalah suku Sasak, yaitu suku yang terletak di Lombok. Masyarakat suku Sasak memiliki bangunan rumah yang terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau. Kata Sasak secara etilomogi berasal dari kata “sak-sak” yang memiliki arti satu atau utama, berhubungan dengan kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca yaitu kitab Nagarakertagama. Maka dari itu masyarakat beranggapan bahwa leluhur suku Sasak adalah orang-orang Jawa.

Ada tradisi unik di dalam suku Sasak, yaitu kawin lari. Dalam masyarakat awam mungkin ini dianggap tabu, tetapi sebenarnya ini adalah tradisi unik dari suku Sasak. Jika sepasang kekasih hendak menikah, maka calon mempelai pria akan membawa calon mempelai wanita selama 3 hari ke tempat tertentu tanpa sepengetahuan dari orang tuanya. Setelah itu orang tua calon mempelai wanita akan “menebus” anaknya dan melanjutkan pembicaraan mengenai pernikahannya.

16. Suku Sumbawa

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Sumbawa. Sumber: gotripina.com

Suku Sumbawa berasal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dilihat dari letak geografisnya, Sumbawa berada di daerah yang memiliki hasil hutan yang baik karena berada di perbukitan. Beberapa diantaranya seperti jati, rotan, kayu sepang, menjangan, dan madu. Masyarakat suku Sumbawa mendami daerah kabutapen Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Mayoritas agama dari masyarakat Sumbawa adalah Islam, sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang dilakukan berhubungan dengan keagamaan. Namun meskipun demikian, masyarakat suku Sumbawa umumnya masih percaya dengan tahayul. Seperti tahayul tentang lingkungan sekitar, tahayul tentang alam gaib, tahayul mengenai alam semesta, dan lain-lain.

17. Suku Flores

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Flores. Sumber: satujam.com

Suku Flores merupakan percampuran antara etnis Portugis, Melanesia, dan Melayu. Jika diingat, dahulu Flores merupakan koloni bangsa Portugis, maka dari itu kebudayaan bangsa Portugis masih sangat terasa di wilayah ini. Nama Flores sendiri juga diambil dari Bahasa Portugis yang berarti “tanjung bunga”.

Umumnya masyarakat suku Flores sudah menganut kepercayaan agama seperti Islam, Kristen dan lainnya. Namun masih banyak juga masyarakat yang memiliki kepercayaan untuk pemujaan kepada leluhur. Salah satunya seperti pemujaan khusus kepada arwah-arwah dan para leluhur dengan mendirikan dan memelihara sebuah bangunan.

18. Suku Toraja

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Toraja. Sumber: idntimes.com

Suku Toraja, berasal dari Sulawesi Selatan dan mendominasi populasi di kota Makasar. Salah satu budaya yang terkenal dari suku Toraja adalah upacara kematian, di dalam masyarakat Toraja upacara kematian hanya untuk seseorang yang memiliki uang. Maka bagi keluarga yang tidak memiliki uang akan menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang dan membuat upacara kematian.

19. Suku Osing

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Osing. Sumber: dolanyok.com

Jawa Osing atau Wong Blambangan, begitulah biasanya suku yang merupakan penduduk asli Banyuwangi ini diucapkan. Suku yang berasal dari Jawa Timur ini menggunakan Bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Bahasa Osing yang merupakan turunan dari Bahasa Jawa Kuno dan sedikit pengaruh dari Bahasa Bali, serta biasanya memiliki logat dan gaya Bahasa yang tidak sulit untuk membedakannya dengan Bahasa Jawa pada umumnya. Berdasarkan sejarah pada umumnya daerah Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang dahulu didominasi oleh kepercayaan Hindu-Buddha dari Kerajaan-Kerajaan yang pernah menguasai daerah tersebut, yang kemudian juga menjadi kepercayaan dari Suku Osing itu sendiri. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya Islam di Jawa juga berdampak pada kepercayaan dari Suku Osing yang kemudian mulai menganutnya.

Suku Osing memiliki beragam kesenian serta adat istiadat yang menjadi ciri khas, seperti Tradisi Tumpeng Sewu (makan besar pada bulan Haji), Tari Barong atau Barong Ider Bumi yang diselenggarakan setiap tanggal dua pada bulan Syawal, Tradisi Angklung Paglak juga menjadi ciri khas yang dilakukan sebagai hiburan serta untuk membantu petani dalam memanen, serta ada juga Tari Gandrung yang menjadi tarian khas Banyuwangi hingga kini. Pada acara-acara adat, suku Osing biasa menggunakan baju adat yang disebut dengan Pakaian Jebeng Thulik yang merupakan kebaya lengan panjang dengan bordir yang terkesan elegan dan sederhana dengan ditambah sanggul khas Banyuwangi.

20. Suku Mandar

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Suku Mandar. Sumber: id.wikipedia.org

Tanah Mandar atau suku Mandar merupakan suku yang ada di daerah Sulawesi Barat serta sebagaian Sulawesi Selatan dan Tengah. Istilah Mandar merupakan ikatan persatuan antara tujuh kerajaan di pesisir (Pitu Babana Binanga) serta tujuh kerajaan di gunung (Pitutu Ulunna Salu), semua bangs aini dipersatukan melalui perjanjian yang dilakukan oleh para leluhurnya di Allewuang Batu di Luyo.

Suku mandar dikenal sebagai suku yang memiliki kehebatan sebagai pelaut, bukan karena keunggulan teknologi, melainkan karena alat perikanan lokal yang mereka kembangkan yaitu rumpon dan perahu Sandeq yang dengan ciri khas bercadik tradisional dan sangat cepat.

Suku Mandar memiliki beberapa kesenian dan tradisi unik yang menjadi ciri khas dari daerah mereka, seperti Kalindaqdaq yang merupakan penyampaian perumpamaan ketika ingin menyampaikan keinginan kepada seseorang, dapat berupa rayuan, puisi atau sebuah motivasi kepada orang lain.

Kemudian ada Sayyang Pattu’du yang diartikan sebagai kuda menari yang merupakan tradisi syukuran terhadap anak-anak yang berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an 30 Juz dalam bentuk arakan keliling kampung menggunakan kuda yang menari diiringi dengan lantunan irama.

Suku Mandar juga memiliki kesenian yang disebut Parrawana atau Rebana yang dilakukan setiap ada acara pesta perkawinan atau bahkan pada acara Sayyang Pattu’du dimana sang kuda akan menari dengan diiringi oleh irama Rebana.

Dengan beragamnya suku bangsa di Indonesia yang memiliki tradisi dan kebudayaannya masing-masing, buku Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia hadir untuk meringkas berbagai hal penting yang harus kamu ketahui tentang keberagaman suku bangsa di Indonesia.

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Daftar Suku-suku lainnya di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

  • Suku Kubu – Sumatra (Jambi)
  • Suku Sakai – Sumatra
  • Suku Alas – Sumatra
  • Suku Devayan – Sumatra
  • Suku Haloban – Sumatra
  • Suku Kluet – Sumatra
  • Suku Lekon – Sumatra
  • Suku Pakpak – Sumatra
  • Suku Sigulai – Sumatra
  • Suku Singkil – Sumatra
  • Suku Tamiang – Sumatra
  • Suku Aneuk Jamee – Sumatra (Aceh)
  • Suku Nias – Sumatra
  • Suku Mentawai – Sumatra
  • Suku Laut – Sumatra
  • Suku Belitung – Sumatra
  • Suku Bangka – Sumatra
  • Suku Anak Dalam – Sumatra
  • Suku Kayu Agung – Sumatra
  • Suku Palembang – Sumatra
  • Suku Banjar – Kalimantan
  • Suku Kutai – Kalimantan
  • Suku Berau – Kalimantan
  • Suku Paser – Kalimantan
  • Suku Bali – Bali
  • Suku Loloan – Bali
  • Suku Bima – Nusa Tenggara Barat
  • Suku Sumbawa – Nusa Tenggara Barat
  • Suku Boti – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Bunak – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Manggarai – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Sika – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Sumba – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Rote – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Ngada – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Ende – Nusa Tenggara Timur
  • Suku Gorontalo – Sulawesi Utara
  • Suku Kaidipang – Sulawesi Utara
  • Suku Minahasa – Sulawesi Utara
  • Suku Mongondow – Sulawesi Utara
  • Suku Sangir – Sulawesi Utara
  • Suku Bungku – Sulawesi Tengah
  • Suku Balesang – Sulawesi Tengah
  • Suku Balantak – Sulawesi Tengah
  • Suku Wakatobi – Sulawesi Tenggara
  • Suku Fordata – Maluku
  • Suku Mamale – Maluku
  • Suku Nuaulu – Maluku
  • Suku Morotai – Maluku
  • Suku Halmahera – Maluku
  • Suku Wemale – Maluku
  • Suku Wai Apu – Maluku
  • Suku Ternate – Maluku
  • Suku Tidore – Maluku
  • Suku Seram – Maluku
  • Suku Sawai – Maluku
  • Suku Aero – Papua

Demikian sebagian besar dari suku-suku yang ada di Indonesia, meski tentu masih banyak lagi suku lain yang belum kita eksplorasi secara lebih dalam. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga artikel terkait “Suku Bangsa di Indonesia” :

Sumber: dari berbagai sumber

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Sebutkan nama nama tempat tinggal daerah yang ada di Indonesia