Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 31882 persons
Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 21803 persons
Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 11620 persons
Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 8914 persons
Asked by wiki @ 31/08/2021 in B. Indonesia viewed by 5106 persons
Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 4343 persons
Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Indonesia viewed by 4135 persons
Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3911 persons
Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3669 persons
Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3198 persons
Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2973 persons
Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2809 persons
Asked by wiki @ 12/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2798 persons
Asked by wiki @ 31/07/2021 in B. Indonesia viewed by 2640 persons
Asked by wiki @ 30/07/2021 in B. Indonesia viewed by 2639 persons
Sarah Nafisah Sabtu, 24 Juli 2021 | 10:20 WIB
Unsur-unsur cerita rakyat: tokoh, latar, alur, tema, dan amanat (Freepik/pikisuperstar)
Bobo.id - Siapa di sini yang suka membaca dongeng? Kalau iya, apakah kamu tahu apa saja jenis-jenis dongeng?
Dongeng ada beberapa jenis, yaitu fabel, legenda, sage, mite, parabel, cerita rakyat lucu (cerita jenaka).
Baca Juga: Penting Ada dalam Cerita Anak, Apa Saja Unsur-Unsur yang Harus Ada di Dalamnya?
Seperti cerita fiksi lainnya, tentu dongeng juga memiliki unsur-unsur cerita yang terkandung di dalamnya.
Kali ini Bobo akan membahas tentang unsur-unsur cerita rakyat yang terdiri dari tokoh, latar, alur, tema, dan amanat.
Yuk, simak!
1. TokohTokoh adalah pelaku yang menjalankan peristiwa dalam cerita rakyat. Tokoh tentunya memiliki sifat, sikap, tingkah laku, atau watak-watak tertentu.
Page 2
Page 3
Freepik/pikisuperstar
Unsur-unsur cerita rakyat: tokoh, latar, alur, tema, dan amanat
Bobo.id - Siapa di sini yang suka membaca dongeng? Kalau iya, apakah kamu tahu apa saja jenis-jenis dongeng?
Dongeng ada beberapa jenis, yaitu fabel, legenda, sage, mite, parabel, cerita rakyat lucu (cerita jenaka).
Baca Juga: Penting Ada dalam Cerita Anak, Apa Saja Unsur-Unsur yang Harus Ada di Dalamnya?
Seperti cerita fiksi lainnya, tentu dongeng juga memiliki unsur-unsur cerita yang terkandung di dalamnya.
Kali ini Bobo akan membahas tentang unsur-unsur cerita rakyat yang terdiri dari tokoh, latar, alur, tema, dan amanat.
Yuk, simak!
1. Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang menjalankan peristiwa dalam cerita rakyat. Tokoh tentunya memiliki sifat, sikap, tingkah laku, atau watak-watak tertentu.
Jakarta -
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif dan biasanya ditulis dalam bentuk cerita. Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang artinya kisah atau sepotong cerita. Orang yang menulis novel disebut novelis.
Secara umum, novel adalah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam novel umumnya dimulai dari peristiwa penting yang dialami tokoh cerita yang kelak mengubah nasib hidupnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai novel yang dikutip dari buku Novel dan Novelet karya Widya Ariska dan Uchi Amelysa:
Berikut adalah unsur intrinsik novel yaitu:
1. Tema
Tema adalah pokok permasalahan yang ada dalam suatu cerita dalam sebuah karangan novel yang sudah dibuat para pengarang.
2. Penokohan
Penokohan adalah pemberian watak atau karakter pada masing-masing pelaku dalam sebuah cerita.
3. Alur
Alur adalah rangkaian-rangkaian kejadian yang menjadikan jalannya sebuah cerita dalam sebuah karangan novel. Alur dibagi menjadi dua yaitu alur maju dan alur mundur.
4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggambaran dan penghidupan cerita agar lebih indah.
5. Latar
Latar adalah penggambaran terjadinya sebuah kejadian dalam suatu cerita yang mencakup waktu, tempat, dan suasana.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah penempatan diri pengarang dan cara pengarang dalam melihat kejadian atau peristiwa dalam cerita yang dijelaskan untuk para pembaca.
7. Amanat
Amanat adalah pesan yang diberikan, yang ada dalam sebuah cerita suatu karangan novel.
Unsur Ekstrinsik Novel
1. Sejarah dan biografi pengarang
2. Situasi dan kondisi
3. Nilai-nilai dalam cerita seperti nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai estetika.
Jenis Jenis Novel
Jenis-jenis novel adalah sebagai berikut:
Menurut Nyata atau Tidaknya Kejadian
1. Novel fiksi yaitu novel yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata.
2. Novel non fiksi yaitu novel yang pernah ada dalam kehidupan nyata.
Menurut Genre Cerita
1. Novel romantis yaitu novel yang bercerita tentang kisah cinta.
2. Novel horror yaitu novel yang bercerita tentang hal seram dan membuat pembaca ketakutan.
3. Novel komedi yaitu novel yang bercerita tentang hal yang lucu.
4. Novel inspiratif yaitu novel yang bercerita tentang kisah atau cerita yang membuat orang menjadi terinspirasi akan cerita tersebut.
Menurut Isi dan Tokoh
1. Novel teenlit yaitu novel yang mengandung sebuah cerita remaja.
2. Novel songlit yaitu novel yang bersumber pada sebuah lagu.
3. Novel chicklit yaitu novel mengenai perempuan muda.
4. Novel dewasa yaitu novel yang mengandung cerita orang dewasa.
Ciri-Ciri Umum Novel
1. Memiliki jumlah kata lebih dari 35.000 kata.
2. Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
3. Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
4. Alur cerita biasanya kompleks.
5. Seleksi cerita dalam novel lebih luas.
6. Cerita dalam novel lebih panjang akan tetapi banyak kalimat yang diulang-ulang.
7. Novel ditulis dengan narasi dan di dukung dengan deskripsi untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
Itulah penjelasan mengenai novel. Jadi novel adalah seperti yang dijelaskan di atas ya! Jadi apa detikers suka membaca novel?
Simak Video "Sahabat Sebut Hilman Hariwijaya Sempat Alami Stroke Ringan"
(atj/lus)
paket-wisatabromo.com – Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur teks narasi yang tepat! Jawaban yang tepat sebagai berikut.
Unsur-Unsur Teks Narasi yang TepatBerikut ini adalah unsur-unsur intrinsik teks narasi, yaitu tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, amanat, gaya bahasa, dan tokoh.
1. TemaUnsur instrinsik teks narasi yang pertama adalah tema. Tema yaitu pikiran pokok yang mendasari pengembangan suatu cerita.
Setiap fiksi haruslah mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan.
Bisa juga, tema dikatakan sebagai pandangan hidup yang tertentu atau perasaan mengenai kehidupan yang membentuk gagasan utama dari suatu karya sastra.
Kamu tahu kan? Bahwa istilah tema berasal dari bahasa latin yaitu tempat untuk meletakkan suatu perangkat.
Jadi, kamu boleh menjelaskan pengertian tema seperti berikut. Tema adalah ide sebuah cerita atau sesuatu yang menjadi pengarang yang dibeberkan melalui tindakan-tindakan tokoh cerita itu terutama tokoh utama.
2. LatarUnsur instrinsik teks narasi yang kedua adalah latar. Latar adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu cerita.
3. AlurUnsur instrinsik teks narasi yang ketiga dalah alur. Alur adalah jalinan suatu peristiwa dalam cerita.
Dapat juga kamu katakan bahwa alur adalah rangkaian cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.
Mula-mula, alur dikaitkan dengan unsur cerita atau pencerita. Kemudian, berkembang sebagai akibat logis dari berbagai unsur secara kompleks.
Sebenarnya, alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita.
Dengan demikian, alur merupakan suatu jalur lintasan atau urutan suat peristiwa yang berangkai sehingga menghasilkan suatu cerita.
Pengarang mengkomunikasikan cerpennya melalui tokoh-tokohnya. Tokoh ini melaksanakan peran masing-masing sehingga timbul situasi konflik.
Adanya alur disebabkan oleh terbentuknya kekuatan-kekuatan yang terjadi karena adanya problema yang perlu.
Kamu sudah tahu, kan istilah lain dari alur? Istilah lain dari alur adalah plot, yaitu cara pengarang menjalin kejadian-kejadian secara beruntun dengan memperhatikan hukum sebab-akibat sehingga merupakan kesatuan yang padu, bulat, dan utuh.
Plot suatu cerita narasi biasanya terbagi atas lima bagian, lho. Kelima bagian itu menurut S. Suharianto adalah
a. Pemaparan atau pendahuluanPemaparan atau pendahuluan yaitu bagian cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita.
b. PenggawatanSedangkan, penggawatan adalah bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. pada bagian ini secara bertahap terasa adanya konflik dalam cerita. Konflik itu dapat terjadi antartokoh, antartokoh dengan masyarakat sekitar, atau tokoh dengan hati nuraninya sendiri.
c. PenanjakanBerikutnya adalah penanjakan. Penanjakan adalah bagian cerita yang melukiskan konflik-konflik tadi mulai memuncak.
d. Puncak atau klimakUntuk klimak adalah bagian cerita yang melukiskan peristiwa mencapai puncaknya.
Bagian ini dapat berupa bertemunya dua tokoh yang sebelumnya saling mencari, atau dapat pula berupa terjadinya perkelahian antara tokoh-tokoh yang sebelumnya digambarkan saling mengancam.
e. PeleraianSedangkan peleraian adalah bagian cerita tempat pengarang memberikan pemecahan masalah dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam cerita atau pada bagian-bagian sebelumnya.
Nah, selanjutnya alur itu ada tiga macam, lho, ya. Ini perlu kamu ingat. jika kamu ingat macam alur, maka kamu akan dengan mudah mengikuti jalan cerita suatu teks narasi.
Di dalam buku S. Suharianto, alur ada dua tinjauan, yaitu alur menurut susunannya dan alur menurut jenisnya.
Berikut ini adalah macam alur menurut susunannya. macam-macam alur menurut susunannya ada tiga, itu yang perlu kamu ingat.
a. Alur lurusAlur lurus terjadi jika peristiwa demi peristiwa dirangkai secara urut. kamu dapat memahaminya dengan gambaran sebagai berikut, peristiwa a,b,c, …..n. gampangkan? Peristiwa a dirangkai dengan peristiwa b, peristiwa c, terus sampai peristiwa terakhir.
b. Alur sorot balikSedangkan untuk alur sorot balik, biasanya dirangkai dari peristiwa sekarang saat ini ke masa lampau. Ups, kamu jangan bingung. Lihatlah gambarannya, peristiwa c, b, a. Jadi, peristiwa c itu peristiwa akhir, terus dirangkai ke peristiwa awal, pada b dan a.
c. Alur gabunganUntuk alur gabungan, gampang koq. Kamu tinggal mengenali alur lurus dan alur sorot balik, kemudian dalam cerita itu, keduanya ada dan membentuk satu kesatuan cerita utuh.
Selanjutnya, berikut ini adalah pembagian alur menurut jenisnya. Menurut S. Suhariyanto, alur menurut jenisnya dibagi dua, yaitu alur rapat dan alur renggang.
Untuk alur rapat, kamu dapat memahaminya melalui alur utama, kalaupun ada alur pembantu, maka alur pembantu itu semata-mata untuk mendukung alur utama.
Sedangkan, alur renggang yaitu adanya alur utama yang diikuti alur pembantu tetapi alur pembantu tidak mendukung alur utama alias alur pembantu itu renggang dengan alur utama.
4. Penokohan/perwatakanUnsur instrinsik teks narasi yang keempat adalah penokohan atau perwatakan, yaitu pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya.
Penggambaran batin seorang tokoh cerita dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dll.
Kamu perlu tahu, bahwa ada dua cara menggambarkan watak tokoh, yaitu sebagai berikut.
a. Analitik/Langsungyaitu pengarang langsung menyebut watak seorang tokoh. Disebut dengan cara langsung apabila pengarang menguraikan atau menggambarkan keadaan tokoh, misalnya dikatakan bahwa tokoh ceritanya itu cantik, tampan, atau jelek.
Bisa juga dikatakan mengenai wataknya yaitu keras, cerewet, kulitnya hitam, bibirnya tebal, rambutnya gondrong, dan sebagainya. Gampang, kan?
b. Dramatik/tidak langsungKemudian selanjutnya, yaitu dramatik atau tidak langsung. Hal ini terjadi jika pengarang mengungkapkan watak tokohnya secara tersamar atau secara tidak langsung dikatakan.
Penggambaran watak tokoh itu dapat melalui jalan pikiran dan perasaan, cara berdandan, cara berbicara, tempat tinggal, ciri fisik, dan tanggapan atau reaksi tokoh lain.
Berikut ini termasuk ke dalam cara tidak langsung, misalnya:a. Dengan melukiskan keadaan kamar atau tempat tinggal tokoh, cara berpakaiannya, cara berbicaranya, dan sebagainya. Lewat pelukisan tersebut, pembaca dapat membayangkan wujud tokoh, apakah dia seorang yang rajin, sopan, atau kurang ajar.
b. Dengan melukiskan sikap tokoh dalam menanggapi suatu kejadian atau peristiwa dan sebagainya. Melalui cara ini, pembaca dapat mengetahui apakah tokoh cerita tersebut seorang yang berpendidikan, acuh tak acuh, yang besar rasa kemanusiannya atau tidak dan sebagainya.
c. Dengan melukiskan bagaimana tanggapan tokoh-tokoh lain dalam cerita bersangkutan.
5. Sudut Pandung/point of viewUnsur instrinsik teks narasi yang kelima adalah sudut pandang, yaitu gambaran kedudukan pengarang dalam cerita.
Ketahuilah, ada beberapa jenis sudut pandang dalam cerita narasi.
a. Pengarang sebagai pelaku utama dalam cerita.
b. Pengarang ikut main tetapi bukan pelaku utama.
c. Pengarang serba hadir.
d. Pengarang sebagai peninjau.
6. AmanatUnsur instrinsik teks narasi yang keenam adalah amanat. Amanat yaitu pesan /nasihat pengarang kepada pembaca yang dimuat di dalam cerita, baik disampaikan secara eksplisit maupun implisit.
7. Gaya bahasaUnsur instrinsik teks narasi yang ketujuh adalah gaya bahasa yaitu pemakaian majas dalam cerita. Gaya bahasa sdiperlukan untuk menghidupkan cerita supaya lebih dinamis.
8. TokohUnsur instrinsik teks narasi yang kedelapan adalah tokoh. Tokoh adalah individu rekaan yang diperagakan untuk mengalami peristiwa dalam cerita.
Kamu akan mendalami tentang tokoh ini menurut ahlinya. Ikuti ya. Menurut Nurgiyantoro, tokoh itu dilihat ke dalam beberapa kriteria, misalnya dari fungsi, perwatakan, perkembangan perwatakan, dan pencerminan tokoh cerita terhadap manusia.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kriteria tokoh tersebut.Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan menjadi:
a. tokoh protagonis merupakan tokoh yang menampilkan sesuatu yang sesuai dengan padangan kita, harapan-harapan kita, pembaca.
b. tokoh antagonis adalah tooh penyebab terjadinya konflik. Biasanya beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung maupun tak langsung, bersifat fisik maupun batin.
Berdasarkan perwatakannya, tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana dan tokoh bulat.
c. Tokoh sederhana (simple atau flat character) adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, haya mencerminkan satu watak tertentu.
d. Tokoh bulat (complex atau round character) adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan jati dirinya.
Berdasarkan kriteria berkembag atau tidaknya perwatakan, tokoh dapat dibedakan menjadi:a. Tokoh statis atau tidak berkembang (static character), tokoh jenis ini tampak seperti kurang terlibat dan tak berpengaruh oleh adanya perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi karena adanya hubungan antarmanusia. Tokoh statis memiliki sifat dan watak yang relatif tetap, tidak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita.
b. Tokoh berkembang (developing character) adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa dan alur yang dikisahkan.
Dilihat dari kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap manusia dari kehidupan nyata, tokoh cerita dapat dibedakan:a. Tokoh tipikal (typical character) merupakan pengambaran, pencerminan, atau penunjukkan terhadap orang atau sekelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga, atau seorang individu sebagai bagian dari suatu lembaga, yang ada di dunia nyata.
b. Tokoh netral (neutral character) adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia hadir atau dihadirkan semata-mata demi cerita, atau bahkan dialah sebenarnya yang empunya cerita, plaku cerita, dan yang diceritakan.
Baca:
Demikianlah jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai sebutkan dan jelaskan unsur-unsur teks narasi yang tepat! Semoga bermanfaat.