Rabu, 26 Januari 2022 | 10:20 WIB Kerja Sama Indonesia dengan Negara ASEAN di Bidang Ekonomi GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa saja bentuk atau contoh kerja sama Indonesia dengan negara ASEAN di bidang ekonomi? Assosiation of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi geopolitik dan ekonomi khusus untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Ada 10 negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Negara-negara ASEAN saling bekerja sama dalam berbagai bidang. Nah, Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN yang ikut memberikan peran dalam berbagai bidang tersebut, salah satunya ekonomi. Kerja sama ekonomi diperlukan untuk saling membantu perekonomian negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, bekerja sama bisa meningkatkan pemanfaatan pertanian serta industri, memperluas perdagangan serta pengkajian komoditas internasional. Kerja sama antar negara ASEAN juga dibentuk untuk perbaikan sarana komunikasi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Asia Tenggara. Lalu, apa saja contoh kerja sama Indonesia dengan negara ASEAN lain di bidang ekonomi? Baca Juga: Bukan Hanya Ekonomi, Ini Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan
Lihat Foto KOMPAS.com - Kerja sama internasional adalah hubungan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain. Kerja sama internasional dilakukan untuk mempererat hubungan antarnegara. Selain itu, kerja sama internasional juga bertujuan saling mencukupi kebutuhan dan saling membantu ketika ada yang membutuhkan bantuan. Berikut deksripsi berbagai bentuk kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan negara lain: Kerja Sama BilateralKerja sama bilateral adalah kerja sama antara dua negara dalam bentuk hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan. Dalam menjalin hubungan bilateral, Indonesia mengutamakan nilai nilai saling menghormati, tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain, menolak menggunakan kekerasan, dan mengutamakan konsensus. Baca juga: Tokoh Pembentukan PBB Contoh Kerja sama bilateral Indonesia dengan negara lain:
Kerja sama regional adalah kerja sama beberapa negara dalam satu kawasan. Biasanya dilatarbelakangi adanya kepentingan bersama antarnegara. Contoh Kerja Sama Regional Indonesia:
Kerja Sama MultilateralKerja sama Multilateral adalah kerja sama antara beberapa negara. Kerja sama multilateral tidak dibatasi dengan kawasan maupun wilayah. Kerja sama multilateral memiliki dua jenis anggota yaitu anggota utama dan anggota aktif. Peran anggota utama lebih besar, sedangkan peran anggota aktif lebih terbatas. Baca juga: HighScope Model United Nation 2020, Sarana Asah Kemampuan Berdiplomasi Contoh Kerja Sama Multilateral Indonesia:
Referensi
Baca berikutnya
PEMERINTAH Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk terus memperkuat dan meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral. Langkah ini ditempuh dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian kedua negara yang berkelanjutan. "Indonesia-Singapura sepakat untuk melakukan extraordinary efforts serta memunculkan terobosan kebijakan baru guna memastikan aspek protokol kesehatan yang ketat dan pemulihan perekonomian dapat terus berjalan beriringan," tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indonesia-Singapura yang dikutip dari siaran pers, Kamis (15/10). Pertemuan bilateral itu turut membahas capaian kerja sama ekonomi bilateral dari 6 Working Groups (WG) antara lain WG Batam, Bintan, Karimun (BBK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), WG Investasi, WG Transportasi, WG Pariwisata, WG Ketenagakerjaan, dan WG Agribisnis. Airlangga bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura H.E. Chan Chun Sing menyepakati laporan kemajuan kerja sama 6 Working Groups (Joint Report to Leaders) untuk dilaporkan dalam pertemuan kedua Kepala Pemerintahan yang akan datang. Adapun kesepakatan yang telah dihasilkan oleh kedua negara yakni Ratifikasi Bilateral Investment Treaty (BIT); Kesepakatan Travel Corridor Agreement (TCA); Penandatanganan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B); dan Kebijakan Reformasi Struktural Indonesia melalui UU Cipta Kerja. Airlangga menuturkan, kesepakatan-kesepakatan itu penting untuk dilakukan sebagai upaya penyempurnaan iklim investasi dan peningkatan daya saing ekonomi Indonesia di kawasan. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan BBK yang berbatasan langsung dengan Singapura, telah didirikan 2 (dua) KEK baru yakni Nongsa Digital Park dan Batam Aero Technic. Nongsa Digital Park dibangun di atas lahan seluas 166,45 hektare dan target investasi sebesar Rp16 triliun serta akan menyerap sebanyak 16.500 tenaga kerja. Sedangkan Batam Aero Technic memiliki lahan seluas 30 hektare dengan target investasi sebesar Rp6,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap sebanyak 9.976 tenaga kerja. "Ditargetkan pada bulan Desember 2020, kedua KEK tersebut sudah dapat memanfaatkan fasilitas dan insentif yang diberikan," ujar Airlangga. Diketahui, pengembangan KEK Kendal juga merupakan bentuk kerja sama Indonesia-Singapura yang diakselerasi untuk mendorong percepatan pengembangan super koridor Jawa Utara. Pencapaian KEK Kendal pada bulan Agustus 2020 telah melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Aksi untuk tahun 2020 dengan nilai investasi mencapai Rp18,6 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebesar 8.490 orang. "Pemerintah terus mendorong pengembangan KEK Kendal melalui pembangunan infrastruktur pendukung seperti Jalan Tol Pelabuhan Semarang dan Bendungan Karet Sungai Blorong," tutur Airlangga. Kedua menteri juga melihat potensi peningkatan investasi terutama di sektor ekonomi digital, smart city, financial technology dan start-up yang berorientasi pada teknologi digital. Indonesia dapat belajar dari negara lain yang telah membuat kemajuan lebih lanjut di bidang ini. Airlangga bilang, Singapura merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia di 2019 dan Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keenam bagi Singapura. Dalam hal investasi, Singapura merupakan sumber utama Foreign Direct Investment (FDI) bagi Indonesia selama kurun waktu 2014-2019 dengan total investasi sebesar 6,5 miliar USD di tahun 2019. Pada sektor pariwisata, tercatat sebanyak 1,61 juta wisatawan Singapura yang berkunjung ke Indonesia di tahun 2019. Di tengah tren penurunan ekonomi dan krisis global akibat pandemi covid-19, justru terdapat pertumbuhan nilai investasi yang masuk dari Singapura ke Indonesia. Tercatat hingga kuartal II (Q2) 2020, terdapat kenaikan nilai investasi sebesar 36,19% (4,67 miliar USD) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 (3,43 miliar USD). Sedangkan dari sisi perdagangan memang sangat terasa perlambatan ekonomi yang terjadi baik secara global maupun regional. Tercatat nilai ekspor Indonesia ke Singapura sampai dengan bulan Agustus 2020 sebesar 7,42 miliar USD, mengalami penurunan sebesar 15,06% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 8,74 miliar USD. Sementara Impor sampai dengan Agustus 2020 tercatat sebesar 8,187 miliar USD, dengan penurunan 28,26% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 11,41 miliar USD. Dengan dilakukannya pembatasan mobilitas pergerakan manusia, pariwisata menjadi sektor yang terdampak negatif. Sampai dengan bulan Juni 2020 tercatat sebanyak 267.676 orang masuk ke Indonesia dari Singapura. Angka ini mengalami penurunan sebesar 70,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebanyak 919.863 orang. "Pertemuan ini diselenggarakan di masa pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaannya dilakukan secara virtual. Namun hal tersebut tidak menurunkan arti penting dan nilai strategis dari kerja sama bilateral kedua negara, khususnya pada bidang ekonomi utamanya terkait percepatan pemulihan ekonomi paska pandemi," pungkasnya. (OL-8) |