Sebutkan apa saja yang menjadi faktor pertimbangan dalam perancangan produk

DASAR-DASAR PERANCANGAN PRODUK

Anda sebagai perancang!

Ingat bahwa sekarang anda sebagai seorang perancang yang bertangung jawab untuk merancang sebuah produk konsumen yang baru. Jenis persiapan teknis apakah yang anda perlukan untuk menyelesaikan perancangan itu? Langkah-langkah apa yang akan anda ikuti? Informasi apa yang akan anda butuhkan? Bagaimana anda akan membuktikan, menurut kalkulasi, bahwa perancangan itu aman dan produk anda menjalankan fungsi yang diharapkan?

Produk adalah sesuatu yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada konsumennya. Produk dibagi menjadi dua macam, yaitu fisik dan non fisik. Produk fisik berupa barang, contohnya sepatu, mobil, makanan dan lain-lain. Sedangkan produk jasa tidak berwujud fisi, contohnya adalah pelayanan bank, pelayanan rumah sakit, jasa pengiriman barang, dan lain-lain.

Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.

Perencanaan dan perancangan produk adalah satu set kegiatan yang dimulai dari timbulnya persepsi bahwa ada kesempatan (opportunity) di pasar, dan berakhir dengan produksi, penjualan, dan pengiriman produk.

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)

Siklus hidup produk (Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikan kembali strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya kondisi ekonomi berubah, dan pesaing melancarkan serangan baru, namun tambahan lagi produk itu melewati tahap baru dari minat dan persyaratan pembeli. Kosekuensinya, perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap tahap dalam siklus hidup produk tersebut. Perusahaan berharap memperpanjang umur dan profitabilitas produk walaupun tahu bahwa produk tersebut tidak akan bertahan selamanya. PLC (Product life Cycle) atau siklus hidup produk merupakan konsep penting dalam pemasaran yang memberikan pemahaman tentang dinamika suatu produk yang kompetitif.

Sebutkan apa saja yang menjadi faktor pertimbangan dalam perancangan produk
 

         Gambar 1. Product Life Cycle

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :

1. Tahap perkenalan (introduction).

pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)

Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.

Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:

a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).

b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien.

c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.

e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan pemotongan harga.

Pada tahap eksplorasi ada 3 pola proses pengenalan dan pengembangan produk baru yaitu:

1.      Menarik Pasar (Need

Menurut pandangan ini, Anda harus membuat apa yang dapat dijual. Produk baru ditentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan. Jenis produk baru ditentukan melalui penelitian pasar & umpan balik pelanggan, dgn sedikit perhatian terhadap teknologi. Need Pull akan menuju pada terbentuknya incremental innovation.

2.      Mendorong Teknologi (Technology Push)

Pandangan ini menyarankan Anda harus menjual apa yang dapat anda buat. Produk baru diperoleh dari teknologi produksi, penggunaan teknologi yang canggih dan kemudahan operasi, dengan sedikit perhatian terhadap pasar. Dengan kata lain suatu produk atau teknologi baru didorong atau dijual ke pasar (potential customer) yang tidak meminta atau mengetahui perihal produk atau teknologi baru tersebut. Technolgy Push akan menuju kepada radical innovation.

3.      Antar fungsional (Interfunctional)

Produk baru memerlukan kerjasama diantara pemasaran, operasi, keterampilan teknik, dan fungsi lainnya sehingga menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan penggunaan teknologi yang memberikan manfaat terbaik. Untuk kesuksesan inovasi produk atau jasa baru diperlukan kombinasi dari kedua model pertama yaitu proses technical-linking dan need-linking. Selain itu ada tiga elemen yang menjadi konsideran dalam menciptakan peluang bisnis baru yaitu : relevant problem, technology sources dan market demand.

Kriteria Produk Yang berhasil

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.

Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

1.  Kualitas Produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2.  Biaya Produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3.            Waktu Pengembangan Produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

4.  Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

5.  Kapabilitas Pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

Tantangan Perancangan Produk

      Usaha perancangan merupakan usaha yang sulit. Kenyataan ini menunjukkan tantangan yang cukup besar bagi tim perancangan dan pemgembangan produk. Beberapa hal yang membuat usaha perancangan cukup menantang adalah:

·         Trade-off; adalah dua hal yang bertolak belakang. Misal mengharapkan suatu material yang ringan tapi kuat, atau material yang keras tapi tidak rapuh (ulet).

·         Dinamika; teknologi berkembang, selera konsumen berubah, kompetitor meluncurkan produk baru, dan kondisi lingkungan makroekonomi berubah. Bagaimana mengambil keputusan dalam lingkungan yang selalu berubah merupakan tantangan yang cukup berat.

·         Detail; pilihan akan menggunakan suatu komponen atau material tertentu. Misal, suatu konstruksi apakah menggunakan baut atau klem.

·         Faktor ekonomi; pengembangan, produksi dan pemasaran produk baru membutuhkan investasi yang besar. Untuk memperoleh keuntungan yang layak untuk investasi tersebut produk yang dihasilkan harus menarik bagi konsumen dan relatif tidak mahal untuk diproduksi. 

Beberapa Pertimbangan pada Desain.

            Kekuatan merupakan faktor pendorong penting untuk menentukan dimensi dan geometri elemen. Sehingga dalam kondisi ini, kekuatan merupakan pertimbangan penting dalam perancangan.Yang dimaksud pertimbangan perancangan yang dibahas disini adalah beberapa karakteristik yang mempengaruhi sistem perancangan secara keseluruhan.

Ketentuan Performa

Suatu desain yang berhasil adalah yang memenuhi unsur-unsur performa seperti yang diharapkan.

1.      Fungsi

Mungkin hanya satu fungsi tunggal yang dapat diberikan oleh sebuah hasil rancngan. Tetapi itu tidak berlaku umum. Seringkali suatu produk memiliki beberapa fungsi yang dapat diidentifikasi yang dibagi dalam fungsi primer dan sekunder.

2.      Beban

Beban dapat dibagi menjadi beban primer dan beban konsekuensional. Bebean primer disebabkan oleh fungsi yang diberikan. Misal beban berat mesin,maka dibutuhkan konstruksi rangka yang kokoh. Beban konsekuensional akibat berfungsinya mesin tersebut, misal pemasangan motor bakar yang mengakibatkan tingkat getaran yang tinggi

3.      Estetika

Bagaimanapun desaian elegan yang bagus adalah perlu,untuk itu warna, bentuk, ukuran, tekstur dan aksesoris lainnya perlu diperhatikan. Semua aspek yang terlihat harus sesuai dengan sifat produk yang merefleksikan citra perancangnya /produsennya.

4.      Kehandalan

Daya tahan umur desain, dengan pertimbangan adanya pemeliharaan rutin harus disebutkan. Biasanya dinyatakan per jumlah siklus operasional.

5.      Kondisi lingkungan

Batasan fisik biasanya ditentukan oleh area yang diperlukan produk saat beroperasi.  Merupakn lingkungan tempat beroperasinya hasl rancangan tersebut. Misal rentang suhu yang bisa ditoleransi, batas kelembaban, batas tekanan, lingkungan yang korosif

6.      Ergonomi

Suatu produk dimaksudkan untuk dipergunakan oleh manusia maka karakteristik pemakainya harus dipertimbagkan. Desain dan fungsi produk serta pemakaiannya harus merefleksikan kemampuan opersaional pengguna. Terdapat hubungan antara manusai dan mesin yang akan merefleksikan kinerja sistem manusia-mesin yang utuh. Operator sebagau pengguna mesin tersebut merasa nyaman dalam mengoperasikan mesin. Tombol-tombol harus beroperasi dengan cara yang mudah, logis, dan diletakkan ditempat yang terjangkau oleh operator.

7.      Berat

Dalam beberapa industri, seperti otomotif dan transportasi udara, berat merupakan ketentuan yang paling penting. Memang tidak diharuskan berat harus minimum, tetapi bila berat ini bisa dikurangi tentunya merupakan suatu keuntungan. Tentunya tanpa mengorbankan fungsi yang lain.

8.      Kebisingan

Batas kebisingan maksimum yang dapat dihasilkan oleh produk harus dibatasi. Kebisingan bisa jadi merupakan salah satu faktor ketidaknyaman operator dalam nenjalankan mesin.

Ketentuan fabrikasi

1.      Proses

Hasil  perancangan harus dapat dikerjakan dalam suatu proses produksi. Sehingga dalam perancangan harus memperhatikan faktor teknologi proses produksi yang ada pada saat itu. Proses produksi ini berkaitan pula dengan biaya, maka diusahakan bahwa proses produksi membutuhkan biaya yang rendah sehingga dipilih cara-cara produksi yang mudah dan sederhana.

2.      Material

Material untuk produk harus diperhatikan dengan kriteria pemilihan material ditentukan, misal kekuatan, kekerasan, ketahanan terhadap korosi, tekstur. Selain itu peraturan pemerintah yang mengatur tentang penggunaan bahan-bahan yang berbahaya juga harus dipertimbangkan.

3.      Standarisasi

Dalam perancangan harus menggunakan standar-standar yang telah diakui secara umum, baik dalam gambar desain, simbol pengerjaan, dan toleransi ukuran.

4.      Perakitan

Komponen hasil perancangan harus dapat dirakit dengan mudah, termasuk diantaranya adalah pembongkaran untuk tujuan penggantian komponen.

5.      Biaya

Dalam sebuah industri, kegiatan perancangan merupakan kegiatan yang paling awal dalam membuat sebuah produk. Berbagai kemungkinan sudah bisa diprediksi dari kegiatan ini, termasuk biaya yang dibutuhkan ketika suatu hasil perancangan akan diwujudkan dalam sebuah produk. Oleh karena itu dalam perancangan perlu dipikirkan untuk menekan biaya. Misal pemilihan bahan yang sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan (kadangkala terjadi over design, bahwa bahan yang dipilih jauh melebihi fungsi yang dibutuhkan), pemilihan proses produksi yang mudah dan sederhana.

Ketentuan operasi

Ketika hasil perancangan telah diwujudkan kedalam hasil produk maka produk tersebut harus dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan dari pembuatan produk tersebut.

Untuk memudahkan pemeliharaan maka spesifikasi komponen harus dibuat sesederhana mungkin. Komponen-komponen harus bisa dilepaskan denagn mudah. Ingat bahwa desain yang bagus adalah desain yang simpel.

Produk hasil perancangan tersebut harus bisa menjamin keselamatan penggunanya, sehingga komponen-komponen yang sekiranya bisa menyebabkan kecelakaan kerja diberi tanda peringatan bahaya atau dilindungi agar tidak bersentuhan dengan penggunanya. Misal pisau pemotong diberi cover.

 

Tim Perancangan

Pengembangan produk merupakan kegiatan antar disiplin yang memerlukan kontribusi hampir dari semua fungsi dalam perusahaan. Walaupun begitu dalam tim pengembangan ada tiga fungsi berikut selalu berperan sangat sentral dalam pengembangan produk.
Pemasaran. Fungsi marketing berperan sebagai mediator dalam interaksi antara perusahaan dan konsumen. Pemasaran biasanya memfasilitasi kegiatan identifikasi produk-produk yang prospektif, pendefinisian segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan konsumen.
Perancangan atau disain (design). Fungsi disain memainkan peran yang utama dalam menentukan bentuk fisik dari produk, sedemikian sehingga hasilnya memenuhi kebutuhan knsumen semaksimal mungkin. Dalam kaitan ini, fungsi disain mencakup engineering design (mekanikal, elektrikal, software dsb) dan industrial design (estetika, ergonomi, interface pengguna).
Manufaktur. Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem produksi untuk menghasilkan produk. Dalam definisi umum, fungsi manufaktur seringkali mencakup pembelian, distribusi dan instalasi.

 

Sebutkan apa saja yang menjadi faktor pertimbangan dalam perancangan produk


Gambar 2. Tim Pengembangan Produk (Alva E. Tontowi, UGM)

 

-  Menterjemahkan peluang pasar

-  Mendefinisikan segmen pasar

-     mengumpulkan kebutuhan konsumen.

-     Mengidentifikasi produk pesaing

-  Mengembangkan rencana perluasan produk

-  Mengembangkan rencana pemasaran

-   Mengembangkan promosi dan peluncuran material

-   Menyiapkan percobaan lapangan

- Menempatkan produksi awal pada konsumen utama

-   Mempertimbangkan platform dan arsitektur produk

-   Memperkirakan teknologi baru

-    Meneliti kelayakan konsep produk

-    Mengembangkan konsep perancangan secara industri

-   Membuat & melakukan percobaan prototype

-      Menurunkan alternatif arsitektur produk

-      Mendefinisikan sub sistem & perantara

-    Melakukan perbaikan rancangan secara industri 

-  Mendefinisikan bentuk komponen

-  Melengkapi pencatatan pengendalian rancangan secara industri

-    Melakukan percobaan keandalan, umur pakai, kinerja

-    Memperoleh persetujuan sesuai peraturan (sertifikasi)

-    Menerapkan perubahan rancangan

-      Mengevaluasi output produk awal

-   Mengidentifikasi batasan produksi

-   Mengatur strategi produksi

-     Memperkirakan biaya manufaktur

-     Memperkirakan kelayakan produksi

-   Mengidentifikasi pemasok komponen dan bahan

-   Melakukan analisa beli atau buat

-   Mendefinisikan gambaran rakitan akhir

-   Mendifinisikan proses produksi

-   Mendefinisikan proses yang menjamin kualitas

-   Memulai pengadaan peralatan utama

-   Menyiapkan pemasok untuk produksi awal

-   Memperbaiki proses pabrikasi & perakitan

-   Melakukan pelatihan tenaga kerja

-   Memperbaiki proses yang menjamin kualitas

-     Memulai operasi sistem produksi keseluruhan

-          Penelitian : mendemonstrasikan teknologi-teknologi yang tersedia

-          Keuangan : melakukan analisa ekonomi, mempersiapkan analisa beli-buat

-          Manajemen umum : mengalokasikan sumber daya proyek

-          Hukum : menyelidiki permasalahan paten

-          Jasa : mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan jasa

-          Penjualan : mengembangkan rencana penjualan

 Tabel 1. Tugas tim perancangan


Kreatifitas Perancang

Cara berpikir kreatif sangat dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan. Bagaimana tidak, segalanya membutuhkan kreativitas. Bisnis tanpa kreativitas, bisa mati. Mulai dari menciptakan produk dan jasa yang inovatif, kemudian bagaimana cara memasarkan, kemudian bagaimana cara memotivasi karyawan, termasuk saat masalah datang, kreativitas sangat diperlukan.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal.  Ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.

Berdasarkan pendapat para ahli psikologi, (Danny and Davis, 1982) mengemukakan sejumlah aspek yang berbeda termasuk dalam kriteria kreativitas, yaitu :

  1. Sensitivity to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
  2. Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.
  3. Ingenuity, artinya adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.
  4. Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah.
  5. Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
Salah satu hal yang penting dalam kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar (divergent thinking) sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur intelek kedua hal itu memainkan peranan yang sangat penting. Dalam convergent thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedang pada divergent thinking dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal. Para pemikir yang menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar, melainkan menghendaki cara berpikir yang spontan dan bebas, seperti dalam melamun dan asosiasi bebas, yang menghasilkan berbagai pemecahan masalah atau penemuan. Asosiasi bebas yang digunakan dalam pemecahan masalah secara kelompok disebut Brainstorming.


Page 2