Sistem pemerintahan yang demokrasi memungkinkan setiap warga negara memiliki hak politik yang sama. Dimana kebebasan politik yang dimiliki dapat disalurkan dalam sebuah organisasi politik dan menyampaikan aspirasinya. Namun demikian, sehatnya politik juga tergantung dari infrastruktur politik yang dibangun oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Show Infrastruktur politik adalah suasana kehidupan politik rakyat yang berhubungan dengan kehidupan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam kegiatannya untuk memengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kebijakan lembaga kenegaraan dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya. Untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, infrastruktur politik sering disebut sebagai mesin politik informal atau mesin politik masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok yang dibentuk atas dasar kesamaan sosial, ekonomi tujuan, serta kesamaan lainnya. Secara umum ada beberapa unsur infrastruktur politik di Indonesia, diantaranya: Partai politik Partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Adapun tujuan dibentuknya sebuah partai adalah memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional sehingga partai tersebut dapat melaksanakan program serta kebijakan yang telah dibuatnya. (Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesia di Era Reformasi) Dalam negara demokrasi, fungsi dari partai politik adalah sebagai sarana komunikasi politik, sarana sosialisasi politik, sarana rekrutmen politik, sarana pengatur konflik, sarana partisipasi politik, dan sarana pembuatan kebijakan. Kelompok Kepentingan Kelompok kepentingan adalah sejumlah orang yang memiliki kesamaan sifat, sikap, kepercayaan, dan tujuan sepakat mengorganisasikan diri untuk melindungi dan mencapai tujuan. Kelompok kepentingan, berorientasi kepada proses perumusan kebijakan umum yang dibuat oleh pemerintah. Kelompok Penekanan Kelompok penekanan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan yang kegiataannya memberikan tekanan kepada pihak penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi. Contohnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Media Komunikasi Politik Media komunikasi politik merupakan salah satu instrument politik yang berfungsi menyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintah kepada masyarakat dan sebaliknya. Secara sederhana komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Tokoh Politik Tokoh politik adalah orang yang karena perjuangan dan idealismenya dikenal oleh masyarakat sehingga sehala pendapat dan perbuatannya diikuti oleh banyak orang. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LSM adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bermaksud memperoleh keuntungan. Organisasi ini, dalam terjemahan harfiahnya dikenal juga sebagai organisasi nonpemerintah.
Senin, 29 Oktober 2018 Edit
Contoh Peranan Kelompok Penekan - Seperti yang kita ketahui, Kelompok penekan adalah suatu kelompok yang dapat memengaruhi, bahkan mengubah kebijakan pemerintah . Mereka adalah orang yang tidak punya jabatan dihadapan publik, tetapi memiliki Dampak yang kuat dalam hukum di indonesia. Peranan kelompok penekanPeranan Kelompok penekanan sebenarnya cukup banyak dan bisa dirasakan Masyarakat sendiri, kita sebagai masyarakat pun sebenarnya adalah kelompok penekan, ketika ekonomi mulai melemah, bukankah kita mengkritik kinerja pemerintah ? Oke, berikut contoh peranan kelompok penekanan.Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat
Peranan Organisasi Keagamaan
Peranan Lembaga HAMContoh peranan kelompok penekan yang terkait dengan Lembaga Ham.
Demikian Contoh peranan kelompok penekan, ada yang ingin menambahkan ? Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak penguasa (pemerintah) agar keinginannya dapat diakomodasi oleh pemegang kekuasaan.[1] Atau, dapat juga didefinisikan sebagai "association of individual or organisations that on the basis of one or more shared concerns, attempt to influence public policy in its favour usually by lobbying members of the government" (sekumpulan individu dan atau organisasi yang memiliki dasar dari satu atau lebih kepentingan bersama yang berupaya untuk memengaruhi pandangan umum menurut kepentingannya dengan anggota pelobi di dalam pemerintahan).[2] Perbedaan kelompok penekan dengan kelompok kepentingan adalah pada cara dan sasaran dalam mencapai tujuan. Kelompok kepentingan mementingkan bagaimana mereka memfokuskan diri pada suatu isu atau kepentingan untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu yang lebih lama sedangkan kelompok penekan lebih bersifat sementara.[3] Lebih detailnya, kelompok penekan berusaha untuk mengelompokkan diri di dalam suatu tujuan tertentu dan setelah itu bubar atau secara khusus berusaha untuk memengaruhi/menekan pejabat pemerintah untuk menyetujui pemikiran/tujuan mereka.[3] Dapat pula disederhakan dengan suatu ungkapan bahwa kelompok penekan akan terus berusaha untuk mengeluarkan tekanan terhadap pihak yang sedang berkuasa di pemerintahan (Duverger, 1984).[4][5][6] Kelompok penekan sebenarnya tidak sebesar dan sesolid partai politik, tapi radikalisme yang dikembangkan membuat kelompok penekan ini terlihat lebih menonjol dari partai politik dan sering kali membuat mereka mendapat tempat di hati masyarakan sehingga akan semakin eksis bila negara gagal menghadirkan kebahagiaan dan keadilan sosial.[4] Kepentingan yang dibawa kelompok penekan ini sangat luas definisinya. Baik yang menyangkut kepentingan umum maupun kepentingan golongan tertentu.[6] Kelompok Penekan dalam EkonomiSelain itu, kelompok penekan juga memiliki fungsi yang sama di bidang ekonomi. Dan, mereka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi bekerja sama untuk menekan negara tujuan ekspor barang terutama dalam hal boikot barang (Khasali,1997).[7] Kelompok Penekan dalam Media MassaHubungan antara masyarakat dengan media massa sering kali dihubungan (diperantarai) dengan berbagai kelompok informal yang sering disebut sebagai kelompok penekan.[8] Kelompok penekan, karena kepentingannya sendiri, sering membatasi pesan yang ingin disampaikan oleh media kepada masyarakat.[8] Selain itu, menurut definisi sebelumnya, warganet (masyarakat dunia maya) juga dapat disebut sebagai kelompok penekan.[9] Definisi ini diberikan karena warganet memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan membangun opini yang ada di tengah masyarakat khususnya di dunia maya yang dapat terhubung di dunia nyata.
|