Screen memiliki kualitas bermacam-macam dengan sifat berbeda-beda. screen biasanya menggunakan huruf

Melaksanakan Pameran Sekolah

Pernahkah kamu melihat gambar pada pakaian

yang dibuat dengan cara disablon? Praktik sablon

gambar tidak hanya terdapat pada kaos, tetapi juga

pada beragam benda lainnya seperti tas, sepatu, dan

topi. Apakah kamu tahu cara membuatnya? Nah, pada

pelajaran ini kamu akan belajar tentang cara menyablon.

Kamu pun dapat mempersiapkan sebuah pameran

sekolah untuk memajang seluruh hasil karya siswa.

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

s merupakan bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi

sebagai salah satu cara untuk menciptakan karya seni rupa yang memanfaatkan

media cetak mencetak. Dengan demikian, sebuah karya dapat direproduksi atau

dilipatgandakan dalam jumlah tertentu. Namun, masing-masing eksemplar/edisi

masih terjaga orisinalitasnya.

Menurut tekniknya, seni gra

s dapat dibedakan menjadi empat, yaitu cetak

) atau cetak sablon, seni gra

Cetak saring merupakan salah satu

teknik mencetak yang umum dikenal

orang dengan nama sablon. Teknik yang

digunakan adalah mencetak dengan

menggunakan cetakan yang terbuat dari

) yang terpasang pada rangka.

) ini bersifat elastis, lentur,

dan halus. Cetak saring pada umumnya

digunakan dalam pembuatan spanduk,

yang digunakan untuk menyablon

sangat beragam. Hal itu terlihat dari segi

kualitasnya dengan sifat-sifatnya yang berbeda. Untuk menentukan perbedaan

, digunakan huruf “T”. Berikut ini beberapa contoh tipe

yang sifatnya banyak meloloskan tinta karena pori-

porinya besar. Tipe ini digunakan untuk mencetak gambar pada handuk atau

dengan pori-pori yang agak rapat. Tipe ini banyak

digunakan untuk mencetak kaos dan spanduk.

dengan pori-pori yang lebih rapat. Tipe ini biasanya

digunakan untuk mencetak pada permukaan kayu lapis, kertas karton, dan

yang banyak digunakan untuk mencetak pada

Seniman yang menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya

seni antara lain Josef Albers, Chuck Close, Ralston Crawford, Robert Indiana, Roy

Lichtenstein, Julian Opie, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, Edward Ruscha,

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

2. Cetak Tinggi (Cetak Timbul)

Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan

membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. Contoh yang

paling sederhana dari teknik ini adalah stempel atau cap. Media yang umum

digunakan untuk membuat cetak tinggi adalah kayu lapis/triplek,

Teknik cetak tinggi yang paling popular yaitu seni gra

Teknik ini telah dikenal oleh orang Koptia di Mesir pada abad ke-14 M. Orang

Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini

juga dipakai sebagai media cetak huruf dan buku. Salah seorang pelopor yang

berjasa dalam penemuan seni mencetak adalah Johanes Gutenberg (1400–1468)

Ada pula seniman (grafikus) yang

menggunakan media teknik cetak tinggi

untuk membuat karyanya. Mereka adalah

Albrecht Durer, L. Granach, H. Holbein,

HB. Grien (Jerman), Kastuhista Hokusai,

Ando Hirosige (Jepang). Adapun gra

Indonesia yang menggunakan cetak tinggi

dalam berkarya antara lain Kaboel Suadi,

Edi Sunaryo, dan Andang Supriadi.

berasal dari bahasa Yunani,

datar dengan menggunakan acuan cetak

dari lempengan batu kapur. Media batu

kapur digunakan karena memiliki sifat

dapat menghisap tinta cair dan lemak.

Seniman yang menggunakan teknik ini

antara lain George Bellows, Pierre Bonnard,

Honoré Daumier, M.C. Escher, Ellsworth

Kelly, Willem de Kooning, Joan Miró,

Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso,

Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec,

Teknik cetak dalam adalah salah satu teknik seni gra

acuan cetak dari logam tembaga. Teknik pembuatan cetak dalam yaitu dengan

Cetak tinggi karya Albrect Durer

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

ditoreh atau digores langsung. Ada pula yang menggunakan larutan senyawa

asam nitrit yang bersifat korosit terhadap logam tembaga. Seni gra

terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu

dikembangkan di Jerman sekitar 1430 dari ukiran halus yang

digunakan oleh para tukang emas untuk mendekorasi karya mereka. Untuk

melakukan teknik ini, seseorang harus memiliki keterampilan karena harus

menggunakan alat yang disebut burin. Penggunaan alat ini dianggap cukup

Burin digunakan untuk mengukir

logam. Seluruh, permukaan plat logam

diberi tinta. Kemudian, tinta dibersihkan

dari permukaan sehingga yang tertinggal

hanya tinta yang berada di garis yang

diukir. Setelah itu, plat logam ditaruh

bertekanan tinggi bersama

dengan lembaran kertas (seringkali dibasahi

untuk melunakkan). Selanjutnya kertas

mengambil tinta dari garis

yang diukir) dan menghasilkan karya

Etsa merupakan teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa

lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise acuan cetak dilakukan dengan

menggunakan larutan asam nitrat (HNO3) yang bersifat korosit terhadap tembaga.

Penemu teknik ini adalah Daniel Hopfer (sekitar 1470–1536) dari Augsburg, Jerman.

Ia mendekorasi baju besinya dengan teknik ini.

etsa memiliki kelebihan, yaitu tidak seperti

yang memerlukan ketrampilan

khusus dalam pertukangan logam. Etsa

relatif mudah dipelajari oleh seniman yang

terbiasa menggambar. Hasil cetakan etsa

umumnya bersifat linear dan seringkali

memiliki detail dan kontur halus. Garis

bervariasi dari halus sampai kasar.

Pengerjaan awal teknik ini adalah

selembar plat logam (biasanya tembaga,

seng atau baja) ditutup dengan lapisan

semacam lilin. Kemudian, lapisan tersebut digores dengan jarum etsa yang runcing

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan

asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat

yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang

tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan

dengan plat logam yang terlebih dahulu

dibuat kasar permukaannya secara merata.

Gambar dibuat dengan mengerok halus

permukaan logam dengan membuat efek

gelap ke terang. Gambar juga dapat dibuat

dengan mengasarkan bagian tertentu saja,

bekerja dari warna terang ke gelap. Alat

yang digunakan untuk teknik ini adalah

Ludwig von Siegen (1609–1680). Proses

ini dipakai secara luas di Inggris mulai

pertengahan abad ke-18 M untuk mereproduksi foto dan lukisan.

ini disebut dengan goresan langsung menggunakan

kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri

kualitas garis yang lunak dan kadang-kadang berkesan

hanya berguna untuk jumlah edisi

yang sangat kecil, sekitar sepuluh sampai dua puluh

karya karena tekanan alat

kesan kabur yang telah dibuat. Untuk mengatasi ini,

(pelapisan secara elektrik

dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad

ke-19 M untuk mengeraskan permukaan plat.

Teknik ini ditemukan oleh seorang seniman Jerman

selatan pada abad ke-15 M yang memiliki julukan

. Semua karya yang ia hasilkan

. Beberapa seniman dunia yang menggunakan teknik

ini adalah Albrecht Durer dan Rembrandt.

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

Carilah dari buku-buku di perpustakaan atau internet hasil-hasil karya seni

s. Buatlah klipingnya dengan memberikan penjelasan tentang karya

Setelah kamu belajar tentang macam-macam teknik seni gra

ini kamu akan membuat karya dengan menggunakan salah satu teknik seni gra

yaitu cetak saring (sablon) dengan media kaos.

Berikut ini alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya cetak saring

yang dapat dibeli di toko

b. Meja cetak yang dilengkapi dengan

c. Rakel untuk menyapu dan menapis

e. Alat pengering seperti kipas angin

untuk membuat klise positif.

g. Tinta cetak sesuai dengan yang dibutuhkan, misalnya tinta dengan basis air

digunakan untuk menyablon kaos.

h. Sendok plastik atau sendok adonan kue.

i. Kain lap untuk membersihkan

j. Air atau minyak pengencer/pencuci

yang sesuai dengan tinta.

k. Baju kaos polos untuk media sablon.

l. Obat afdruk untuk membuat klise negatif (cetakan).

m. Catok untuk menyablon.

n. Anleg atau patokan pembatas bahan yang dicetak agar posisinya tetap.

Biasanya dibuat dari karton atau stiker yang ditempelkan di atas kaca meja

Panduan Praktis Cetak Sablon

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Setelah semua alat dan bahan siap, kamu dapat mulai membuat karya. Berikut

a. Buatlah gambar yang akan kamu gunakan sebagai panduan sablon pada kertas

kalkir. Pertama-tama buatlah gambar dengan satu warna. Gambar bisa juga

diperoleh dari internet, kemudian difoto kopi ke kertas kalkir. Gambar ini

disebut sebagai klise positif.

menggunakan air dan sabun, kemudian lap dengan kain spon.

dikeringkan dengan cara d

emur di sinar matahari. Pastikan

benar-benar kering dan bersih sebelum digunakan.

c. Buatlah klise negatif atau cetakan dengan proses afdruk. Siapkan obat afdruk

dengan cara mencampur cairan merah dan putih (dosis sesuai petunjuk).

Setelah obat tersebut tercampur dengan rata, tuangkan sedikit demi sedikit

dan ratakan setipis-tipisnya, kemudian

dengan menggunakan kipas angin. Dalam proses ini,

sinar matahari. Untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup.

d. Siapkan papan terlebih dahulu. Taruh busa di atas papan, lalu taruh kain warna

hitam di atas busa tersebut. Kemudian, ambil

di atas kain berwarna hitam. Ambil gambar yang

telah diedit dan tempel di atas

. Sebelum gambar tersebut ditempelkan

, kertas terlebih dahulu diolesi dengan minyak goreng. Hal ini

dilakukan agar kertas pada gambar akan tembus sinar. Setelah itu, taruh kaca

dengan sinar matahari. Untuk penyinaran ini diperlukan waktu

antara 3 sampai 5 detik. Jika terlalu lama dalam penyinaran, pembuatan

akan gagal. Setelah disinari,

tersebut harus dicuci untuk

membersihkan berkas-berkas obat. Dalam pencucian ini, gunakanlah alat

penyemprot untuk membersihkan obat yang tersisa di sela-sela gambar yang

pada meja berkaca, lalu siapkan alat-alat

untuk mewarnai. Campur cat dengan

air. Setelah itu, taruh kain yang akan

disablon di atas meja berkaca. Tuang

ratakan menggunakan rakel. Jadilah hasil

dengan air lalu tuang obat

menggunakan kain spon, lalu bilas dan

keringkan dengan dijemur di sinar

Panduan Praktis Cetak Sablon

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

C. Pameran Karya Seni Rupa

Pameran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu

kelompok yang bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil karyanya kepada

masyarakat. Pameran bisa dilaksanakan di mana saja, baik di dalam ruangan atau

di luar ruangan. Misalnya, aula sekolah, halaman sekolah, atau tempat lain yang

letaknya di luar sekolah.

Langkah-langkah melaksanakan pameran seni rupa yang diselenggarakan di

sekolah adalah sebagai berikut.

Langkah awal persiapan pameran adalah membentuk kepanitian pameran.

Susunan panitia pameran antara lain sebagai berikut.

: bertugas membimbing peserta pameran agar pameran

dapat terlaksana dengan lancar.

: bertanggung jawab atas pelaksanaan pameran.

: membantu ketua untuk memperlancar pelaksanaan

enangani masalah administrsi seperti

surat-menyurat, undangan, pengumuman, petunjuk

tertulis, susunan acara, dan da

: bertugas mengelola uang yang akan digunakan dalam

: bertugas mempublikasikan pelaksanaan pameran.

: bertugas menyeleksi karya yang akan dipamerkan.

: bertugas memajang atau mengatur karya yang akan

: bertugas menjaga pelaksanaan pameran.

: bertugas menyusun acara mulai dari persiapan hingga

k. Seksi dokumentasi : bertugas mengabadikan peristiwa-peristiwa saat

Jelaskan secara lisan di depan kelas proses menyablon. Lakukan secara

bergantian dengan teman-teman sekelasmu!

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Setelah kepanitian terbentuk, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan

karya, menentukan dan mempersiapkan tempat pameran. Selain itu, siapkan pula

media publikasi, serta alat untuk mendokumentasikannya.

Sebelum melaksanakan sebuah pameran, panitia mengumpulkan seluruh

karya yang akan dipamerkan, baik karya dengan bentuk dua dimensi maupun tiga

dimensi. Setelah itu, karya-karya tersebut diseleksi sesuai dengan tema pameran.

Kemudian, buatlah keterangan karya berupa pembuat karya, judul, ukuran, teknik,

media, dan tahun pembuatan.

b. Waktu dan Tempat Pameran

Untuk melaksanakan sebuah pameran, panitia harus bisa menentukan waktu

dan tempat pelaksanaan pameran dengan tepat. Hal itu dilakukan dengan tujuan

pengunjung yang datang ke pameran jumlahnya banyak. Misalnya, pameran

dilaksanakan setelah ujian akhir semester. Tempat yang digunakan bisa di

lingkungan sekolah seperti aula atau halaman sekolah atau di luar lingkungan

Hal yang perlu diperhatikan adalah tempat tersebut mampu menampung

karya-karya yang akan dipamerkan dan menampung jumlah pengunjung yang

datang. Ruang pameran harus ditata sedemikian rupa sehingga akan memberikan

suasana nyaman bagi para pengunjung. Selain itu, penataan karya dan panel/sketsel

juga harus diatur dengan baik untuk kelancaran masuk dan keluar pengunjung.

c. Menyiapkan Publikasi dan Dokumentasi

Publikasi harus sudah disiapkan beberapa minggu sebelum pameran. Media

yang dapat digunakan untuk publikasi sangat beragam seperti spanduk, poster,

et, atau siaran radio. Sementara dokumentasi pelaksanaan pameran bisa

dimulai sejak tahap persiapan samapi tahap pelaksanaan pameran. Dokumentasi

tersebut bisa berupa catatan pengunjung, tulisan tanggapan, kritik atau saran

pengunjung, dan foto selama berlangsungnya pameran.

Setelah tahap persiapan selesai dilakukan, kamu dapat mulai melaksanakan

pameran. Sebelum memulai acara, perhatikan penataan hasil karya agar

pengunjung dapat menikmati pameran dengan nyaman. Berikut ini acara yang

dilakukan saat pelaksanaan pameran sekolah.

• Pembukaan acara oleh seksi acara.

• Sambutan dari ketua panitia dan pihak yang mewakili sekolah seperti kepala

sekolah atau guru kesenian.

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

• Untuk memeriahkan acara biasanya

diiringi oleh musik atau bentuk

kreativitas seni seperti pembacaan puisi

mengelilingi ruang pameran untuk

melihat hasil karya yang dipamerkan.

Evaluasi dilakukan di akhir acara. Tujuan

dilakukan evaluasi yaitu untuk menilai

tingkat keberhasilan atau kekurangan

kegiatan pameran. Evaluasi dilakukan

secara bersama-sama. Dengan begitu, akan tampak hal-hal yang perlu diperbaiki

blog.sman3kuningan.sch.id

et atau poster yang dapat digunakan untuk mempublikasikan

pameran di sekolahmu. Buatlah secara berkelompok. Bandingkan hasil kerja

kelompokmu dengan hasil kerja kelompok lain.

Lakukan kegiatan-kegiatan berikut ini!

1. Buatlah karya seni gra

s cetak stensil dan etsa. Sesuaikan dengan langkah

kerja dan urutan pada pembahasan materi. Kalau kurang mengerti, coba

tanyakan kepada guru kesenianmu.

2. Buatlah sebuah pameran hasil karya seni rupa di sekolahmu. Adapun

langkah kerjanya sebagai berikut.

Buatlah rencana kepanitian

Buatlah rancangan display

Buatlah rancangan poster/spanduk

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Pada pelajaran ini, kamu telah belajar membuat sebuah karya seni gra

dengan teknik cetak saring (sablon). Apakah kamu dapat mempraktikkannya

dengan baik? Kesulitan apa yang kamu hadapi? Ayo, ceritakan!

• Menurut tekniknya, seni grafis dapat dibedakan menjadi empat,

) atau cetak sablon, seni gra

• Cetak saring pada umumnya digunakan dalam pembuatan spanduk,

• Teknik cetak tinggi yang paling popular adalah seni gra

s cetak datar dengan menggunakan

acuan cetak dari lempengan batu kapur.

) adalah salah satu teknik seni gra

menggunakan acuan cetak dari logam tembaga.

• Pameran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok yang bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil karyanya

• Langkah awal persiapan pameran yaitu membentuk kepanitian

• Langkah setelah terbentuknya panitia pameran yaitu mempersiapkan

karya, menentukan dan mempersiapkan tempat pameran, menyiapkan

media publikasi, serta alat untuk mendokumentasikannya.

• Pameran dilakukan setelah semua persiapan selesai. Pelaksanaannya

harus mengikuti rencana yang telah dibuat.

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!

1. Seni ... adalah bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi sebagai

salah satu cara untuk menciptakan karya seni rupa yang memanfaatkan media

s cetak saring disebut juga ....

kualitasnya bermacam-macam dengan sifat-sifat berbeda.

biasanya menggunakan huruf ....

yang pori-porinya lebih rapat dan biasa digunakan untuk mencetak

pada permukaan kayu lapis, kertas karton, dan kulit bertanda ....

5. Cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan

media cetak secara timbul disebut ....

6. Teknik cetak tinggi yang paling popular adalah seni gra

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

s cetak datar dengan menggunakan acuan cetak dari

lempengan batu kapur, yang sifatnya dapat menghisap tinta cair dan lemak

8. Teknik menggunakan media cetak dari lempengan tembaga untuk pembuatan

klise acuan cetak dilakukan dengan menggunakan larutan asam nitrat (HNO3),

yang bersifat korosit terhadap tembaga. Teknik ini disebut ....

9. Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang bertujuan

untuk mengkomunikasikan hasil karyanya kepada masyarakat adalah ....

anitia pameran yang bertugas memajang atau mengatur karya yang

dipamerkan adalah seksi ....

B. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!

1. Apa yang kamu ketahui dengan seni gra

2. Coba sebutkan dan jelaskan jenis-jenis seni gra

3. Sebutkan langkah-langkah membuat karya sablon teknik stensil?

4. Sebutkan langkah-langkah berpameran?

5. Buatlah sebuah karya seni murni dengan menggunakan salah satu teknik yang

A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!

1. Teknik dengan cara semprotan menggunakan warna-warna yang digunakan

berasal dari bahan-bahan alami pada zaman pra sejarah disebut ....

2. Seniman Indonesia yang bergaya

3. Daerah penghasil lukisan dengan motif pemandangan alam adalah ....

4. Bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi sebagai salah satu cara

untuk menciptakan karya seni rupa yang memanfaatkan media cetak mencetak

yang digunakan untuk mencetak pada bahan serat dan imitasi bertanda ....

6. Seorang pencetus Masa Cita Nasional yang pendapatnya selalu meledak-ledak

penuh semangat adalah ....

7. Salah seorang pelukis Indonesia yang beraliran ekspresionisme murni dengan

teknik plototan tube langsung adalah ....

8. Teknik cetak tinggi yang paling popular dan banyak digunakan oleh seorang

9. Salah seorang yang termasuk angkatan Seni Lukis Baru Indonesia adalah ....

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

10. Salah seorang pelukis gaya surealisme yang mengambil objek kota dan segala

permasalahannya adalah ....

unakan media cetak dari lempengan tembaga dengan

pembuatan klise acuan cetak menggunakan larutan asam nitrat (HNO

12. Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang bertujuan

untuk mengkomunikasikan hasil karyanya kepada masyarakat disebut ....

13. Huruf yang dugunakan untuk membedakan kualitas

ian yang bertugas untuk mencari dan mengelola sumber dana dalam

eran yang menyajikan satu jenis bentuk karya disebut pameran ....

B. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!

1. Sebutkan karya-karya yang penah dibuat oleh Raden Saleh!

2. Apa yang dimaksud dengan aliran

3. Apa yang kamu ketahui dengan aliran surealisme ?

4. Mengapa seni rupa terutama gaya seni lukis selalu mengalami perubahan

5. Amatilah sebuah karya seni murni yang terdapat di Indonesia, kemudian

tuliskan hasil apresiasimu!

6. Apa yang kamu ketahui tentang cetak mencetak?

7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis

s yang terkenal di Indonesia dan dunia?

9. Jelaskan tahapan-tahapan untuk melakukan pameran sekolah!

uah karya seni murni untuk kamu tampilkan dalam pameran

menghargai suatu keindahan karya seni

berkaitan dengan keindahan seni

teknik melukis zaman purba yang digunakan dengan cara

: benda yang dibatasi oleh bidang-bidang datar biasanya

bentuknya beraturan dan bersudut

: benda-benda yang memiliki bentuk dasar tabung dan

: bentuk yang menyimpang dari wujud benda-benda atau

makhluk yang ada di alam (

guratif yang diubah sedemikian rupa sehingga

beberapa bagian dari asalnya menjadi hilang dan bentuknya

menjadi framentaris atau bentuk yang sudah digayakan

: bentuk yang berasal dari alam (

guratif tergantung pada konsepsi seseorang tentang

: cat yang mempunyai karakter transparan (tembus pandang)

dengan warna yang dipulaskan terlebih dahulu tidak

dapat ditutup dengan warna lain di atasnya karena akan

: cat yang memiliki sifat opague yaitu warna yang dipulaskan

lebih dahulu bisa ditutup oleh warna berikutnya

: cat yang menggunakan media berupa minyak (

: media yang sejenis dengan oil pastel terbuat dari pewarna

dan lilin, memiliki sifat yang lebih keras dari oil pastel,

dan licin apabila digoreskan pada permukaan kertas

: berkaitan dengan nilai keindahan berdasarkan norma-norma

kemanusiaan, kehidupan sosio-kultural, dan menyangkut

: ilmu yang mempelajari keindahan dalam hubungannya

dengan ilmu-ilmu yang lain seperti

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

: peralatan yang terbuat dari tanah liat yang kemudian

dibakar seperti periuk belanga

: memberi kesan bertentangan; tidak luwes padanannya

: semacam gambar yang menimbulkkan kesan lebih mendalam

dalam batin; semacam gambar yang mengungkap ekspresi

(pernyataan batin) seniman yang membuatnya

: teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder

dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tidak

motif yang terbentuk dari huruf “T” dengan susunan

bolak- balik bersambungan

: motif yang terbentuk dari dasar huruf “S” atau setengah

: motif yang dilatarbelakangi kebudayaan dan keperayaan

: bentuk yang terbentuk dari dasar segitiga sama kaki,

berfungsi untuk hiasan pinggir

: alat yang digunakan untuk mencampur cat

: terbuat dari sejenis kapur yang mengandung minyak dan

pewarna serta memiliki sifat yang lembut (

: perbandingan antara bagian satu dengan yang lain dalam

ragam hias antara komponen satu dengan yang lainnya

selalu bersambungan dan berhubungan erat, yang seolah-

olah menjadi untaian yang utuh

: komponen dari motif-motif hiasan berdiri sendiri

: hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan

seni rupa yang diciptakan lebih mengutamakan unsur ekspresi

jiwa pembuatnya (seniman) tanpa mencampuradukkan

dengan fungsi atau kegunaan tertentu

: seni yang dapat di nikmati dengan indra pendengaran

: seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan

: bagian seni rupa yang memiliki fungsi dan bernilai guna

: karya seni rupa yang lebih mengutamakan fungsi tertentu,

tanpa melepas aspek estetis

: seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan

: menjadi bagian dari kesatuan

: pola atau rencana dari pembuatan sebuah gambar

: Penggayaan atau upaya mengembangkan dari rupa (wujud)

aslinya menjadi suatu rupa tertentu

: bentuk yang dihasilkan dengan cara merubah bentuk

: susunan pembuatan; susunan konstruksi

: Cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya

menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas

: ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan

oleh pelukis dalam bentuk-bentuk yang konkret dengan

kebebasan serta sikap batin pelukis sangat menentukan

: salah satu teknik pembuatan gambar dengan cara

menggambarkan secara keseluruhan dari suatu benda

dalam bentuk bidang dengan cara di hitamkan (teknik

arsir blok hitam) seperti gambar bayangan.

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Abdullah S.R. 168, 176, 177, 178, 193

100, 105, 114, 132, 139, 140,

andi 13, 15, 37, 129, 146, 159, 169, 170,

172, 175, 177, 178, 193, 194

Basuki Abdullah 142, 146, 168, 169, 175

Bivalve 100, 105, 114, 132, 139, 140, 145

Canting 32, 74, 84, 86, 87, 94, 138

Galeri 60, 64, 65, 66, 71, 173

Gerabah 39, 40, 41, 42, 43, 47, 49, 50

Komposisi 18, 26, 148, 149, 156, 196

116, 130, 180, 182, 190, 196

Makrame 116, 117, 118, 128

162, 168, 176, 177, 193, 194, 196

Popo Iskandar 146, 159, 171, 177, 178, 193

Proporsi 91, 148, 149, 156, 196

Raden Saleh 166, 167, 168, 176, 177, 178,

S. Sudjojono 169, 170, 178, 193

Sablon 8, 15, 37, 74, 120, 123, 129, 179, 181,

Seni lukis 7, 134, 136, 141, 162, 163, 164,

165, 166, 171, 178, 180, 193

Seni patung 7, 18, 30, 134, 139, 140, 143

Seni terapan 1, 6, 7, 8, 14, 15, 39, 41, 49

Silindris 18, 21, 34, 44, 52, 53, 55, 56, 61, 62,

Teknik cetak tekan 40, 45, 46

Teknik lempeng 40, 43, 46, 54

Teknik pilin 40, 44, 46, 54, 59

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Cara Mudah Menggambar dengan Pensil

Ching, Fracis D. K. 2002.

Menggambar Suatu Proses Kreatif

Penuntun Pelajaran Seni Rupa

A. Challenge For the Actor

Pedoman khusus Pengembangan silabus Mata Pelajaran Seni SMA.2003

Pendididkan Nasional. Bandung

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

. New York: House of Strauss.

Sachari. Agus. 1986. Seni,

Mengenal Dunia seni Rupa. Semarang

Membuat Keramik Sederhana.

Jakarta: Bharata karya Aksara.

Pendidikan Seni Rupa. Tasikmalaya

Toekio, M. Soegeng. 2000.

Mengenal Ragam Hias Indonesia.

Yudhoseputro, Wiyoso. 1993.

Pengantar Wawasan Seni Budaya.

www.infokom-sulteng.go.id

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

Gate of Harmony di Kuala Lumpur

Monumen Semangat 66 di Jakarta

Tangisan Dewi Betari di Jepang

Tonggak Samudra di Jakarta

Garuda Pancasila di atas podium Gedung MPR/DPR

Patung Bung Karno di Blitar

Tata ruang Monumen Proklamasi

Monumen Tugu Muda di Semarang

Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta

Monumen Selamat Datang di Jakarta

Monumen Dirgantara di Jakarta

Monumen Pahlawan Nasional Kolonel Slamet Riyadi

Monumen Jenderal Ahmad Yani di Bandung

Monumen Jenderal Gatot Subroto di Surakarta

Monumen Pahlawan Samudera Yos Sudarso di

Monumen Pahlawan Samudera di Jakarta

Monumen Panglima Besar Sudirman Cilangkap (Mabes

Monumen Panglima Besar Sudirman di Moseum PETA

Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta

Monumen Yos Sudarso di Biak, Irian Barat

Monumen Pahlawan Tak Di Kenal di Digul Papua

Monumen Sultan Thaha Syaifudin di Jambi.

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta

Diorama Sejarah Moseum Lubang Buaya di Jakarta

Diorama Sejarah Moseum Pancasila Sakti Lubang Buaya

Diorama Sejarah Moseum ABRI Satria Mandala di

Diorama Sejarah Moseum Purba Wisesa di Jakarta

Diorama Sejarah Moseum Jogya Kembali di

Diorama Sejarah Moseum Keprajuritan Nasional (TMII)

Diorama Sejarah Moseum Perhubungan (TMII) di

Diorama Sejarah Moseum Tugu Pahlawan 10 November

Diorama Sejarah Moseum Beteng Vredeburgh di

Garuda Wisnu Kencana di Bali

Patung Proklamator Soekarno-Ha

Medici Chapel pada 1520-1534

Clay Model Horse pada 1495

St. George Tabernacle pada 1415–1417

Virgin and Child with Four Angels or Chellini Madonna

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

Patung di Chicago, Amerika Serikat

The Age of Bronze pada 1877

St. John the Baptist Preaching pada 1878

The Burghers of Calais pada 1884–1889

Monument to Balzac pada 1891–1898

The Thinker pada 1879–1889

Sri Sultan Hamengku Buwono V

Fisher Mandibuat pada 1969

Di Depan Kelambu Terbuka,

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

Joko Tarub dan 6 Bidadari

Thailand Dancer pada 1977

Suara Suling di Malam Hari

Baptism of Christ pada 1466

Virgin of the Rocks pada 1482

La Belle Ferroniere pada 1490-1496

The Last Supper pada 1495

St John the Baptist pada 1514

The Torment of Saint Anthony pada 1487–1488

Madonna and Child with St John and Angels pada

Sistine Chapel ceiling pada 1508–1512

The Last Judgement pada 1534–1541

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah

Resurrection of Christ (The Kinnaird Resurrection)

Portrait of Pope Julius II (1511-1512)

Woman with a veil (La Donna Velata) pada 1516.

Portrait of Père Tanguy pada 1887

Starry Night Over the Rhone pada 1888

View of Arles, Flowering Orchards pada 1889

: pilin, kait/kunci, meander, tumpal, swastika, dan awan

Daerah penghasil : Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Madura, Jambi,

: bambu, rotan, eceng gondok, dan pandan

Daerah penghasil : Sumatra Selatan, Tasikmalaya, Bali, Lombok, Kalimantan,

Daerah penghasil : Batak, Lampung, Jepara, Sumatra, Bali, Kalimantan, dan

Daerah penghasil : Tasikmalaya

: teknik bentuk dan tempel.

Alat dan bahan : kulit hewan (sapi, kambing, kerbau, ular, dan buaya).

Daerah penghasil : Garut, Yogyakarta, dan Bali.

Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX

: tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, tanduk hewan, dan

: meander, tumpal, pilin berganda, topeng, binatang, dan

Daerah penghasil : Jawa tengah, Bali, Sulawesi, dan Papua

: cetak tekan, lempeng, pilin, dan p

: tanah liat, butsir, pisau, dan alat putar.

Daerah penghasil : Plered, Cirebon, Kasongan, Yogyakarta, dan Malang

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA