Puasa sunnah rajab berapa hari

Berapa hari puasa rajab.? Pertanyaan tersebut kerap kali terdengar dilontarkan oleh umat Muslim. Nah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, simak terus artikel ini hingga selesai.

Rajab merupakan bulan mulia dalam kalender hijriyah. Pada bulan ini, peristiwa besar bersejarah dalam Islam yaitu Isra Miraj terjadi. Rajab adalah satu dari 4 bulan suci yang dimuliakan Allah SWT. Di bulan ini, Umat Muslim lebih giat memperbanyak ibadah. Bulan rajab juga menjadi bulan yang baik untuk mempersiapkan bulan ramadhan. Itu sebabnya, rajab menjadi bulan yang baik untuk mandi. 

Puasa dibulan rajab sendiri dapat dilakukan berdasarkan kemampuan masing-masing setiap individu. Pasa rajab beberapa hari dapat dilakukan selama 3 hari, 7 hari, bahkan sebulan penuh. Puasa rajab berapa hari juga disebut pada hadis Rasulullah. 

Keistimewaan bulan rajab

Keistimewaan bulan Rajab dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis. Berikut bunyi ayat dan hadisnya:

Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).

Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At Taubah: 36

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya adalah empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”

Puasa rajab berapa hari?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada ketentuan yang mewajibkan berada lama puasa rajab, melainkan dilakukan berdasarkan dengan kemampuan masing masing. puasa dapat dilakukan selama satu hari, 7 hari, 8 hari, hingga 10 hari. Puasa bulan rajab termasuk puasa sunah yang bisa dilakukan berapapun harinya karena ini merupakan bulan yang mulia. Ini sesuai dengan hadis:

Rasulullah bersabda: “Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.” (HR. At-Thabrani).

Puasa 27 rajab

Pada 27 Rajab, umat Islam menyambut Isra’ Mi’raj dengan penuh suka cita. Berbagai ibadah dilakukan seperti dzikir, doa, sholat sunnah dan puasa 27 Rajab. Puasa 27 Rajab termasuk dalam puasa sunnah. Pada dasarnya puasa sunnah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah.

Puasa sunnah dapat dilakukan kapan saja kecuali hari-hari tertentu yang dilarang. Bulan Rajab bukan termasuk hari-hari yang dilarang berpuasa. Jadi, puasa 27 rajab termasuk puasa sunah yang punya banyak manfaat. Menurut catatan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, sebuah hadis mengatakan:

“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW ‘sampaikan kami membacakan saran Anda di seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak mengetahui sampai kami berkata, beliau tidak akan berpuasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)

Hadis ini menunjukan Rasulullah pernah mengerjakan pekerjaan di bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh.

Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan bahwa 1 Rajab 1443 H jatuh pada Kamis 3 Februari 2022, setelah hilal belum tampak pada Selasa 1 Februari 2022. Saat bulan Rajab, umat muslim dianjurkan berpuasa. Lalu puasa Rajab berapa hari?

Sebelum membahas puasa Rajab berapa hari, mari kita ketahui dulu hukum sunah puasa Rajab. Puasa Rajab termasuk puasa sunnah dan telah diriwayatkan dalam berbagai hadist Nabi. Salah satunya dalam hadist Riwayat Abi Dawud.

Seperti tertulis dalam islam.nu.or.id, dalam hadist tersebut terdapat kisah di mana, Mujibah Al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus).

Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘Siapakah engkau?' Selanjutnya terjadi tanya jawab seperti berikut antara Nabi dan Mujibah Al-Bahili seperti berikut:

Baca Juga: Menyesal Jika Tak Menjalankan, 8 Hal yang Didapat Jika Puasa Rajab

Mujibah    : "Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam."

Nabi         : "Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar)."

Mujibah    : ‘"Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu."

Nabi         : "Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya."

Mujibah     : "Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa)."

Baca Juga: NU Putuskan 1 Rajab 1443 H Jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022, Bukan Hari Ini

Nabi         : "Berpuasalah dua hari."