Prinsip dasar yang menjadi tulang punggung kebijakan Raffles di Indonesia adalah

Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang nama Thomas Stamford Raffles? Salah satu penguasa inggris yang pernah ada di Indonesia ini adalah penemu bunga Rafflesia Arnoldi. Raffles merupakan orang yang berhasil merebut kekuasaan Batavia dari Jan Willem Janssen. Dalam masa pemerintahannya, Raffles menganut tiga prinsip yang mendasar, yaitu kerja rodi dan penyerahan wajib diganti dengan penanaman bebas oleh rakyat, peran bupati sebagai pemungut pajak diubah karena bupati menjadi bagian dari pemerintahan kolonial, dan karena tanah adalah milik pemerintah, maka rakyat adalah penyewa. Lalu, apa dampak tiga prinsip itu dalam kehidupan rakyat? Check this out!

Berdasarkan tiga prinsip itu, Raffles membuat beberapa kebijakan dalam bidang pemerintahan. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 kerasidenan. Raffles nggak melindungi wilayah ini sendirian, dia dibantu oleh beberapa tokoh seperti Gillespie, Mutinghe, dan Crassen. Untuk memperkuat kekuasaannya, Raffles mengambil sebuah strategi yang licik.

Dia memilih taktik bersahabat dengan para pangeran di Jawa dan membenci para penguasa yang memiliki hubungan baik dengan Belanda. Taktik ini juga berhasil untuk membuat wilayah Jawa menjadi lebih luas. Raffles berhasil menjalin persahabatan dengan raja-raja di daerah Jawa Palembang, dan dampaknya, Belanda bisa terusir dengan mudah oleh Inggris.

Sayangnya, Raffles ini nggak melakukan balas budi. Setelah berhasil mendapatkan tujuannya, Raffles mulai meninggalkan teman-temannya. Raja Badarrudin adalah salah satu contohnya. Raja ini banyak banget jasanya untuk membantu Raffles, tapi yang apa yang dia lakukan? Dia malah membantu Najamuddin untuk bisa menggulingkan posisi Badaruddin.

Bagaimana pendapat kalian tentang tindakan Raffles ini? Tentunya bab ini akan semakin menarik untuk dipelajari. Tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut kan? Selamat belajar teman.

Prinsip dasar yang menjadi tulang punggung kebijakan Raffles di Indonesia adalah

Prinsip dasar yang menjadi tulang punggung kebijakan Raffles di Indonesia adalah
Lihat Foto

J Walker

Peta Jawa yang dibuat oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles pada 1817. Direproduksi oleh J Walker.

KOMPAS.com - Berapa lama masa penjajahan Inggris di Indonesia? Inggris sempat menjajah Indonesia selama 5 tahun dari 1811 hingga 1816.

Dikutip dari Sejarah Indonesia Modern (2016) karangan MC Ricklefs pada 4 Agustus 1811, 60 kapal Inggris muncul di pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda.

Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.

Perjanjian Tuntang

Inggris di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.

Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut:

  • Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta, India
  • Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris.
  • Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
  • Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.
  • Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas rakyat Indonesia.

Baca juga: Inggris, Negara Kerajaan Tertua di Eropa

Atas jasanya merebut Nusantara dari Belanda, Raffles diganjar Gubernur Jenderal Lord Minto penghargaan dengan menjabat sebagai Letnan Gubernur Jawa.

Ia tinggal dan memerintah dari Buitenzorg (Bogor).

Kebijakan di bidang pemerintahan

Raffles menegosiasikan perdamaian dan beberapa operasi militer kepada sejumlah penguasa lokal yang dianggap menentang Kerajaan Inggris.

Salah satu operasi militer terjadi pada 21 Juni 1812 ketika Raffles memerintahkan serangan ke Yogyakarta.

Ketika itu, Keraton Yogyakarta merupakan salah satu dari dua kerajaan lokal terkuat yang ada di Pulau Jawa. Serangan Inggris membuat keraton rusak parah.

Prinsip dasar yang menjadi tulang punggung kebijakan Raffles di Indonesia adalah

Prinsip dasar yang menjadi tulang punggung kebijakan Raffles di Indonesia adalah
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Sir Thomas Stamford Raffles.

KOMPAS.com - Antara 1811-1816, Indonesia terlepas dari tangan Belanda dan jatuh ke pangkuan Inggris.

Inggris resmi berkuasa di Indonesia setelah ditandatanginya Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811.

Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, Lord Minto yang berkedudukan di India mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai wakilnya dengan pangkat Letnan Gubernur di Jawa.

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa penuh di nusantara. Ia pun segera mengambil langkah-langkah penting dalam rangka menciptakan suatu sistem yang bebas dari unsur paksaan seperti yang diterapkan oleh VOC dan Daendels.

Salah satu langkah yang diambil Raffles dalam bidang pemerintahan adalah menjadikan para bupati sebagai pegawai pemerintahan.

Prinsip-prinsip pemerintahan Raffles sangat dipengaruhi oleh pengalamannya di India.

Berikut ini kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia dalam berbagai bidang.

Kebijakan Raffles di bidang politik

  • Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan (berlangsung hingga 1964), yang dibagi lagi menjadi beberapa distrik.
  • Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat. Sistem pemerintahan feodal oleh Raffles dianggap dapat mematikan usaha-usaha rakyat.
  • Penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang diperoleh secara turun-temurun. Mereka kemudian dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang langsung di bawah kekuasaan pemerintah pusat.
  • Politik memecah belah juga menjadi salah satu kebijakan Inggris di Indonesia.

Baca juga: Kapitulasi Tuntang: Latar Belakang, Isi Perjanjian, dan Dampaknya

  • Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) sejak zaman VOC yang dianggap memberatkan rakyat.
  • Menetapkan sistem sewa tanah (landrent system).
  • Pajak dibayarkan kepada kolektor yang dibantu oleh kepala desa tanpa melalui bupati.
  • Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan pemerintah membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman yang paling menguntungkan.
  • Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
  • Penghapusan kerja rodi (kerja paksa).
  • Penghapusan perbudakan, meskipun pada praktiknya Raffles melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
  • Peniadaan pynbank, yaitu hukuman kejam dengan melawan harimau.

Baca juga: Land Rent System: Pengertian, Pencetus, dan Pelaksanaannya

Kebijakan Raffles di bidang hukum

Sistem peradilan Raffles berorientasi pada besar kecilnya kesalahan, bukan didasarkan atas warna kulit (ras) seperti Daendels.

Berikut ini badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles.

  • Court of Justice pada setiap residen
  • Court of Request pada setiap divisi
  • Police of Magistrate

Raffles juga meniadakan pengadilan yang dilaksanakan oleh para bupati, karena akan menimbulkan dualisme dalam hukum.

Kebijakan Raffles di bidang ilmu pengetahuan

Berikut ini beberapa peninggalan Raffles di Indonesia yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

  • Ditulisnya buku berjudul History of Java.
  • Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (Residen Yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan buku berjudul History of the East Indian Archipelago.
  • Mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
  • Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.
  • Dirintisnya Kebun Raya Bogor.

Referensi:

  • Azza, Afra Nur. (2017). Ensiklopedia Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Khazanah-Pedia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jelaskan asas kepeloposan

apa yang menyebabkan terjadinya monopoli perdagangan pada masa penjajahan?tolong dijelaskan dengan detailterimakasih​

pangeran di ponogoro berjuang untuka. takhta dan harta c. diri sendirib. agama dan negara d. kekuasaan ​

Contoh cerita kaba dalam randai

peristiwa tahkim dilakukan di tempat bernama​

orang kafir Quraisy yang menghasut penduduk Thaif adalah?​

Rasulullah Saw datang ke Thaif ditemani oleh?​

Pencipta lagu mars ma'arif nu

membandingkan kebudayaan satu dengan lainnya​

Salah satu kebijakan Ali bin Abin Thalib setelah menjadi khalifah adalah...a. mengangkat saudara-saudaranya menjadi gubernur b. memberi tunjangan kepa … da kaum muslimin c. memindahkan pusat pemerintahan ke Damaskus d. menaikkan gaji para pejabat tolong bantu kkaa ​