Pertunjukan teater tertua pada zaman Romawi Klasik yang selalu menggunakan tokoh badut bodoh bernama

9. Penguraian oleh air (hidrolisis) terjadi pada garam yang tersusun dari...(1) Asam lemah dan basa kuat(2) Basa lemah dan asam kuat(3) Asam lemah dan … basa lemah(4) Asam kuat dan basa kuatPoint yang benar adalah...a. 1, 2 dan 3d. 4b. 1 dan 3e. 1, 2, 3, dan 4C. 2 dan 4​

Alat musik yang sumber bunyinya berasal dari plastik dikelompokkan dalam jenisidiofonkoordufunmembrafonakrofon​

Hal-hal apa saja yang menjadi pendukung Pementasan Pantomim ?​

kenapa buaya itu hijau

Pada tahap akhir persiapan sebelum pergelaran harus dilakukan geladi bersih, supaya​

Orang yang ahli membuat patung disebut

jelaskan yang dimaksud teknik hidroponik pada budidaya tanaman obat​

Sebutkan nama pencipta tari kreasi baru To Mangrara banua yang berasal dari Sulawesi...a. Ati Gayohb. Bu Nanic. Kak Refinad. Mba Ria​

bagaimanakah cara menentukan tema dan judul dalam tari

Penjiwaan , penghayatan pekespresian gerak dalam tari disebut...A. WiragaB. WiramaC. Wirasa​

Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 tahun yang lalu. Teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut amphitheater (Soemardjo dalam Santosa, 2008: 5). Ribuan orang mengunjungi amphitheater untuk menonton teater-teater, dan hadiah diberikan bagi teater terbaik. Naskah lakon teater Yunani merupakan naskah lakon teater pertama yang menciptakan dialog diantara para karakternya.

Pertunjukan teater tertua pada zaman Romawi Klasik yang selalu menggunakan tokoh badut bodoh bernama

  1. Pertunjukan dilakukan di amphitheater.
  2. Sudah menggunakan naskah lakon.
  3. Seluruh pemainnya pria bahkan peran wanitanya dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh.
  4. Cerita yang dimainkan adalah tragedi yang membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik tokoh terkenal pada waktu itu.
  5. Selain pemeran utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor (penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan).

  1. Aeschylus (525-SM). Dialah yang pertama kali mengenalkan tokoh prontagonis dan antagonis sehingga mampu menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal adalah Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon , The Libatian Beavers, dan The Furies.
  2. Shopocles (496-406 SM) dengan karya yang terkenal adalah Oedipus The King, Oedipus at Colonus, Antigone.
  3. Euripides (484-406 SM) dengan karya-karyanya antara lain Medea, Hyppolitus, The Troyan Woman, Cyclops.
  4. Aristophanes (448-380 SM) penulis naskah drama komedi. Dengan karyanya yang terkenal adalah Lysistrata, The Wasps, The Clouds, The Frogs, The Birds.
  5. Manander (349-291 SM.). Manander menghilangkan koor dan menggantinya dengan berbagai watak. Misalnya watak orang tua yang baik, budak yang licik, anak yang jujur, pelacur yang kurang ajar, tentara yang sombong dan sebagainya. Karya Manander juga berpengaruh kuat pada Zaman Romawi Klasik dan drama komedi Zaman Renaissance dan Elizabethan.

Kebanyakan drama tragedi Yunani dibuat berdasarkan legenda. Drama-drama ini sering membuat penonton merasa tegang, takut, dan kasihan. Drama komedi bersifat lucu dan kasar serta sering mengolokolok tokoh-tokoh terkenal.

Baca juga: Pengertian Teater dan Perbedaan antara Drama & Teater😊

Setelah tahun 200 Sebelum Masehi kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma, begitu juga Teater. Namun mutu teater Romawi tak lebih baik daripada teater Yunani. Teater Romawi menjadi penting, karena pengaruhnya kelak pada Zaman Renaissance. Teater pertama kali dipertunjukkan di kota Roma pada tahun 240 SM. Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani. Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani.

Pertunjukan teater tertua pada zaman Romawi Klasik yang selalu menggunakan tokoh badut bodoh bernama

Namun demikian teater Romawi pun memiliki kebaruan-kebaruan dalam penggarapan dan penikmatan yang asli dimiliki oleh masyarakat Romawi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan.
  2. Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.
  3. Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.
  4. Karakteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain sebagainya.
  5. Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan, dan di halaman.

Bentuk-bentuk pertunjukan yang terkenal di Zaman Romawi klasik adalah:

Satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah karya Lucius Anneus Seneca (4 SM - 65 M) dengan ciri-ciri sebagai berikut.

  • Plot cerita terdiri dari 5 babak dengan struktur cerita yang terperinci jelas.
  • Adegan berlangsung dalam ketegangan tinggi.
  • Dialog ditulis dalam bentuk sajak.
  • Tema cerita seputar hubungan antara alam kemanusiaan dan alam gaib.
  • Menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati.

Farce (pertunjukan jenaka) sejak abad 1 SM menjadi bagian sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal. Bentuk pertunjukan teater tertua pada Zaman Romawi Klasik ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangat tipikal, misalnya tokoh badut tolol yang bernama Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Sedangkan Pappus adalah tokoh yang tua dan mudah ditipu.
  • Plot cerita berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut di mana musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalannya cerita.
  • Menggunakan latar suasana alam pedesaan.

Mime muncul di Zaman Yunani sekitar abad 5 SM dan kemudian masuk Romawi sekitar tahun 212 SM dengan ciri-cirinya adalah:

  • Banyak terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan improvisasi.
  • Tokoh wanita dimainkan oleh pemain wanita.
  • Para pemainnya tidak mengenakan topeng.
  • Cerita yang dibawakan bertema perzinahan, menentang sakramen, dan upacara gereja.

Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti dengan kekaisaran tahun 27 Sebelum Masehi dan lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi tahun 533.

Related Posts :


Pertunjukan teater tertua pada zaman Romawi Klasik yang selalu menggunakan tokoh badut bodoh bernama

Teater Romawi Klasik

         Setelah tahun 200 sebelum Masehi kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma, begitu juga Teater. Namun mutu Teater Romawi tak lebih baik daripada teater Yunani. Teater Romawi menjadi penting karena pengaruhnya kelak pada zaman Renaisans. Teater pertama kali dipertunjukkan di kota Roma pada tahun 240 SM. Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani. Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani. Namun demikian teater Romawi pun memiliki kebaruan-kebaruan  dalam penggarapan dan penikmatan yang asli dimiliki oleh masyarakat Romawi dengan ciri-ciri sebagi berikut :

  • Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan .
  • Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.
  • Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.
  • Karekteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain sebagainya.
  • Seluruh adegan terjadi di rumah,  di jalan dan di halaman

Bentuk – bentuk pertunjukan yang terkenal di zaman Romawi klasik adalah:

  • Tragedi. Satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah karya Lucius Anneus Seneca ( 4 SM-65 M) dengan ciri-ciri:
  1. Plot cerita terdiri dari 5 babak dengan struktur cerita yang terperinci jelas
  2. Adegan berlangsung dalam ketegangan tinggi
  3. Dialog ditulis dalam bentuk sajak
  4. Tema cerita seputar hubungan antara alam kemanusiaan dan alam gaib
  5. Menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati.
  • Farce Pendek. Farce (pertunjukan jenaka) sejak abad 1 SM menjadi bagian sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal. Bentuk pertunjukan teater tertua pada zaman teater Romawi Klasik ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
  1. ’Selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangat tipikal, misalnya tokoh badut tolol yang bernama Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Sedangkan Pappus adalah tokoh yang tua dan mudah ditipu.
  2. Plot cerita  berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut dimana musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalannya cerita.
  3. Menggunakan Seting suasana alam pedesaan

  • Mime. Mime muncul di zaman Yunani sekitra abad 5 SM dan kemudian masuk Romawi sekitar tahun 212 SM ini ciri-cirinya adalah:
  1. Banyak  terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan impovisasi. 
  2. Tokoh wanita dimainkan oleh pemain wanita.
  3. Para pemainnya tidak mengenakan topeng. 
  4. Cerita yang dibawakan bertema perzinahan, menentang sakramen, dan upacara gereja.
Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti  dengan kekaisaran tahun 27 Sebelum Masehi dan lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta  munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi tahun 533.

Teater Abad Pertengahan

         Dalam tahun 1400-an dan 1500-an, banyak kota di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari-hari besar umat Kristen. Drama-drama dibuat berdasarkan cerita-cerita Alkitab dan dipertunjukkan di atas kereta, yang disebut pegeant, dan ditarik keliling kota. Bahkan kini pertunjukan jalan dan prosesi penuh warna diselenggarakan diseluruh dunia untuk merayakan berbagai hari besar keagamaan. Para pemain drama pageant menggunakan tempat dibawah kereta untuk menyembunyikan peralatan. peralatan ini digunakan untuk efek tipuan, seperti menurunkan seorang aktor dari atas ke panggung.  Para pemain pegeant memainkan satu adegan dari kisah dalam Alkitab, lalu berjalan lagi. Pegeant lain dari aktor-aktor lain untuk adegan berikutnya, menggantikannya. Aktor-aktor pegeant seringkali adalah para perajin setempat yang memainkan adegan yag menunjukan keahlian mereka.Orang berkerumun untuk menyaksikan drama pegeant religius di Eropa. drama ini populer karena pemainnya berbicara dalam bahasa sehari-hari, bukan bahasa Latin yang merupakan bahasa resmi gereja-gereja Kristen.

Ciri-ciri  teater abad Pertengahan adalah sebagai berikut:

  • Drama dimainkan oleh aktor-aktor yang belajar di universitas sehingga dikaitkan dengan masalah filsafat dan agama.
  • Aktor bermain di panggung di atas kereta yang bisa dibawa berkeliling  menyusuri jalanan
  • Lirik-lirik dialog drama menggunakan dialek atau bahasa
  • Drama banyak disispi cerita kepahlawanan yang dibumbui cerita percintaan.
  • Drama diaminkan di tempat umum dengan memeungut bayaran.
  • Drama tidak memiliki nama pengarang


Page 2