Ayunan
ANAK BELAJAR
Kendali tubuh karena yang menggerakkan ayunan itu bukan hanya dorongan orang lain, tapi juga dari gerakan tubuh yang mengayun ke depan dan ke belakang. Cepat atau lambatnya gerak ayunan tergantung si kecil mengendalikan tubuhnya.Keseimbangan. Sambil berayun–ayun dia harus belajar menemukan titik keseimbangan tubuhnya agar dia tidak jatuh dari tempat duduknya.Konsep cepat dan lambat. Si kecil belajar bahwa semakin kuat dorongan membuat ayunan bergerak semakin cepat. Ketika dorongan melemah, gerak ayunan pun melambat.BIMBINGAN ORANG TUA1. Untuk permulaan, jangan mendorong anak terlalu keras apalagi dia belum siap. Ia bisa terpelanting dari ayunan.2. Anak–anak kadang–kadang menguji kemampuannya dengan berdiri di ayunan. Jelaskan pada anak, ayunan hanya boleh di mainkan sambil duduk.3. Tempat duduk ayunan hanya untuk satu anak. Ajarkan anak bahwa hanya boleh satu anak yang duduk di ayunan.4. Minta anak untuk bergantian dengan anak lain yang ingin bermain, tidak menguasai ayunan itu terus–menerus. Atau bila dia bersama temannya, minta mereka saling bergantian mendorong ayunan.5. Minta anak untuk turun dari ayunan bila sudah benar–benar berhenti. Jangan melompat dari ayunan yang sedang bergerak.6. Saat bukan gilirannya main ayunan, minta anak menjauh dari anak lain yang sedang berayun–ayun agar ia tidak terbentur ayunan.HATI–HATI!· Untuk anak usia 1-2 tahun pilih ayunan yang berbentuk keranjang atau ada tali pengamannya, bukan yang hanya berupa papan kayu saja agar dia tidak mudah terjungkal dari ayunan.· Pastikan ada jarak yang cukup antara ayunan yang satu dengan yang lain, setidaknya berjarak sekitar 50 cm untuk menghindari bertabrakan.
Jungkat-Jungkit
ANAK BELAJAR
Kolam Bola
ANAK BELAJAR
Monkey Bar/Palang Bersusun
ANAK BELAJARKekuatan otot telapak tangan, lengan dan perut untuk menahan bobot tubuhnya.Ketahanan karena anak harus kuat bergelantungan hingga palang terakhir. Si kecil juga belajar untuk mengatur nafasnya sehingga membuatnya bisa bertahan dan menyelesaikan permainan ini.Berbagi karena mainan ini bisa dimainkan beramai-ramai.Mengantri. Satu anak menyelesaikan permainan baru bisa dilanjutkan anak yang lain, tidak bisa dimainkan bersama-sama.BIMBINGAN ORANGTUA1. Anak yang bisa memainkan permainan ini adalah anak yang sudah bisa menjangkau sendiri palang-palang besi. Kemampuan menjangkau, sebagai indikator kekuatan otot tangan dan lengan.2. Minta anak untuk menjangkau satu persatu setiap palang, agar tidak jauh karena tidak bisa menjangkau dua palang di depannya.3. Bila ada anak lain yang ikut bermain, minta anak-anak untuk bergerak satu arah agar tidak saling bertabrakan.4. Minta anak untuk memberi jarak kepada anak yang ada di depannya agar tubuh bisa mengayun ke palang selanjutnya.5. Ingatkan anak untuk menekuk lututnya dan mendarat dengan kedua kakinya bila dia sudah mencapai ujung monkey bar.HATI-HATI!· Jangan biarkan anak memanjat ke atas monkey bar, berbahaya karena dia bisa terjatuh.· Cek kondisi palang-palang tersebut, pastikan dalam kondisi baik, kokoh, tidak berkarat, dan tidak ada yang retak.
Perosotan
ANAK BELAJAR
Terowongan
ANAK BELAJARBerani. Suasana di dalam terowongan cukup menyeramkan bagi anak-anak karena agak gelap dengan sumber cahaya hanya berasal dari ujung terowongan, udara juga lebih dingin dan suaran jadi bergema. Dia harus berani maju terus karena ia tak mungkin bisa berbalik arah.Sabar. Untuk melewati terowongan, anak harus merangkak sehingga butuh waktu lebih lama. Dibutuhkan kesabaran untuk sampai di ujung terowongan. Saat merangkak ini, kekuatan otot tangan dan kaki menjadi andalan sehingga otot di kedua bagian ini diperkuat.Kesadaran spasial. Di dalam terowongan, anak harus bisa mengukur jarak antara tubuhnya dengan dinding di sebelah kanan-kiri-atas terowongan agar tubuhnya tidak membentur dinding terowongan. Kesadaran spasial ini juga dibutuhkan anak saat tidur, ketika ia bisa memperkirakan luas tempat tidurnya sehingga ia tidak jatuh dari tempat tidur.BIMBINGAN ORANGTUA1. Jangan paksa anak bila ia belum berani mencoba. Tanyakan mengapa dia takut masuk terowongan dan berikan alasan mengapa dia tidak perlu takut.2. Bila anak belum pernah mencoba permainan ini, sebaiknya ajak dia mengamati dulu anak-anak lain yang berhasil melewati terowongan.3. Karena Anda tidak bisa ikut ke dalam terowongan, bimbing anak dengan minta dia untuk mengikuti suara Anda. Anda siap menyambut si kecil di ujung terowongan.HATI-HATI!· Saat anak berada di dalam terowongan, jangan ditakut-takuti, misalnya dengan membuat suara-suara yang seram.Karena terowongan tidak dirancang untuk ukuran orang dewasa, jangan ikut mencoba masuk ke dalam terowongan. (AB)l
Lompat tali adalah nama yang benar, bukanlah loncat tali
Pembahasan
Permainan lompat tali merupakan salah satu permainan tradisional asal Betawi yang dimainkan oleh anak perempuan, tetapi terkadang anak laki-laki juga ada yang mau ikut bermain. Permainan lompat tali ini menggunakan tali tambang, pada umumnya terbuat dari sambungan karet gelang yang panjangnya kira-kira 5 meter.
Sejarah permainan tradisional ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada awalnya, permainan hanya dimainkan oleh anak-anak Belanda pada masa itu. Ada juga yang mengatakan bahwa asal permainan lompat tali ini berasal dari benua Eropa yang menyebar ke benua-benua lainnya termasuk di dalamnya benua Asia Tenggara tepatnya Indonesia.
Permainan dimainkan oleh 3 orang atau lebih. 2 orang bertugas sebagai pemegang tali, sedangkan yang lainnya bertugas melompati tali. Ketinggian tali beragam, mulai dari mata kaki hingga mencapai kepala. Bahkan bisa juga sampai tangan yang diacungkan ke atas. Pada ketinggian dada, peserta diharuskan melompat tanpa mengenai tali tersebut.
Apabila pemain mengenai tali/terjerat, maka pemain gugur dan harus bergantian dengan si pemegang tali. Permainan akan diulangi dari awal jika seluruh pemain sudah berhasil melewati tantangan lompatan dengan ketinggian akhir. Permainan tradisional ini tidak hanya menyenangkan, tetapi memiliki manfaat bagi tubuh yaitu untuk melatih otot kaki, meningkatkan koordinasi tubuh, meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan kepadatan tulang.
Pelajari lebih lanjut
Detail jawaban
Kelas: VI
Mapel: Penjaskes
BAB: 1
Kode: 6.22.1
#AyoBelajar