Peristiwa apa yang terjadi pada tanggal 18 september 1945

Pada malam hari di tanggal 18 September 1945, berkibar bendera Belanda di puncak menara Hotel Yamato di Surabaya. Bendera Belanda ini dinaikkan atas perintah W.V.Ch. Ploegman, perwakilan pasukan Sekutu (AFNEI) dan Belanda (NICA) selama berada di Surabaya. Kenaikan bendera Belanda tersebut merupakan bentuk perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina, ratu Belanda. Akibatnya, pada keesokan harinya, yaitu 19 September 1945, Hotel Yamato dikerumuni oleh massa yang murka dengan pengibaran bendera Belanda tersebut. Padahal, Presiden Soekarno menginstruksikan untuk mengibarkan bendera Merah Putih dalam rangka menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang memicu Insiden Hotel Yamato dimana Belanda dianggap tidak menghargai kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Jadi, Insiden Hotel Yamato terjadi pada tanggal 19 September 1945 yang disebabkan karena berkibarnya bendera Belanda di puncak Hotel Yamato. 

Jakarta -

Insiden bendera merupakan peristiwa yang terjadi di Hotel Yamato, Jalan Tunjungan, Surabaya sebelum terjadi Pertempuran 10 November. Insiden di Hotel Yamato terjadi pada tanggal 19 September 1945. Apa faktor penyebab insiden bendera di Hotel Yamato tersebut?

Orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang saat itu menduduki Hotel Yamato dibantu segerombol pasukan Sekutu. Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Victor W. Charles Ploegman tersebut, lalu mengibarkan bendera Belanda berwarna merah putih biru di di puncak Hotel Yamato, seperti dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik sampai Kontemporer oleh Adi Sudirman.

Tindakan ini memancing kemarahan para pemuda karena dianggap sebagai bentuk penghinaan atas kedaulatan Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus di tahun yang sama. Tindakan tersebut juga dianggap sebagai bentuk simbol Belanda mengembalikan kekuasaannya di Indonesia serta melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Residen Sudirman lalu meminta penurunan bendera Belanda tersebut, namun ditolak oleh penghuni hotel. Hotel Yamato lalu diserbu para pemuda sehingga terjadi bentrokan.

Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan bendera Belanda yang berkibar di puncak Hotel Yamato. Pemuda lalu merobek warna biru di bendera tersebut dan mengibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.

Faktor Penyebab Insiden Bendera di Hotel Yamato

1. Belanda dinilai sudah memprovokasi dengan mengibarkan bendera merah putih biru di Hotel Yamato, Surabaya

2. Gagalnya perundingan antara Residen Sudirman dengan Victor W. Charles Ploegman untuk menurunkan bendera merah putih biru tersebut

3. Massa Indonesia mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik sehingga masuk ke Hotel Yamato.

Brigadir Jenderal AWS Mallaby dan Brigade 49 kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Pasukan ini bertugas melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan interniran Sekutu. Brigade ini merupakan bagian dari 23rd Indian Division yang dipimpin Mayor Jenderal D.C. Hawthorn.

Brigjen Mallaby lalu bertemu dengan perwakilan masyarakat Jawa Timur yang dipimpin oleh RMTA Soerjo. Kedua pihak di antaranya sepakat Inggris tidak menyertakan Angkatan Perang belanda di pasukannya, akan bekerja sama untuk menjamin keamanan dan ketentraman, akan dibentuk kontrak biro kerja sama, dan Inggris hanya akan melucuti senjata tentara Jepang.

Pelanggaran Mallaby dan pasukannya pada perjanjian tersebut memincu konflik bersenjata meletus pada 27 Oktober 1945. Pada peristiwa ini, masyarakat Surabaya menyerang pusat kedudukan Inggris.

Simak Video "Ciamis Kekurangan Ribuan Guru, Sejumlah Sekolah Diisi 2 Guru ASN"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/row)

Home Nasional Nasional Lainnya

tim | CNN Indonesia

Selasa, 06 Jul 2021 13:00 WIB

Peristiwa apa yang terjadi pada tanggal 18 september 1945

Peristiwa bendera di puncak Hotel Yamato adalah kejadian heroik pasca kemerdekaan Indonesia pada tanggal 19 September 1945 di Surabaya.(Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, CNN Indonesia --

Peristiwa bendera di puncak Hotel Yamato adalah peristiwa heroik pasca kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 19 September 1945. Pada peristiwa bersejarah ini terjadi perobekan bendera Belanda yang berkibar di Hotel Yamato, Surabaya.

Di masa penjajahan Belanda, Hotel Yamato bernama Hotel Oranje. Saat pendudukan Jepang, hotel ini berganti nama menjadi markas utama militer Jepang dan berganti nama menjadi Hotel Yamato. Saat ini, Hotel Yamato menjadi Hotel Majapahit Surabaya.

Berikut sejarah peristiwa Hotel Yamato.


Peristiwa apa yang terjadi pada tanggal 18 september 1945
Peristiwa bendera di puncak Hotel Yamato diawali dengan instruksi Presiden Soekarno mengibarkan bendera merah putih di seluruh wilayah Indonesia termasuk Hotel Yamato di Surabaya. (Foto ilustrasi: mufidpwt/Pixabay)

Pasca kemerdekaan, Presiden Soekarno memerintahkan agar bendera Merah Putih banyak dikibarkan, termasuk di puncak Hotel Yamato. Awalnya, bendera Indonesia ini terus berkibar di Hotel Yamato.

Namun, pada 18 September 1945, bendera itu berubah menjadi bendera merah, putih, biru milik Belanda.

Bendera triwarna itu dikibarkan oleh serdadu Belanda atas perintah WVCh Ploegman, seorang perwakilan Sekutu (AFNEI) dan Belanda (NICA) yang berada di Surabaya. Bendera itu dikibarkan untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda, Ratu Wilhemina.

Kronologi Peristiwa Bendera Hotel Yamato

Peristiwa apa yang terjadi pada tanggal 18 september 1945
Hotel Yamato yang kini menjadi Hotel Majapahit menjadi saksi bisu peristiwa perobekan bendera di puncak Hotel Yamato.(Foto: Arsip National Museum of World Culture via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0)

Prajurit Belanda yang mengibarkan bendera Belanda itu membuat kekacauan di Hotel Yamato. Pada 19 September, suasana di Surabaya mulai berubah.

Setiap orang yang melintas di Hotel Yamato terheran-heran melihat bendera tersebut. Kabar ini sampai ke residen Soedirman.

Soedirman pun datang ke Hotel Yamato bersama Sidik dan Hariyono. Mereka bertemu dengan Ploegman di lobi hotel dan meminta agar bendera Belanda itu diturunkan.

Namun, negosiasi itu berjalan alot. Ploegman enggan menurunkan bendera itu dan tak mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Ploegman pun mengabaikan permintaan itu dan masuk ke dalam kamarnya.

Selang beberapa waktu, Ploegma datang dan menodongkan pistol kepada Soedirman, Sidik, dan Hariyono. Suasana pun semakin kacau.

Sidik bergegas merebut pistol dari Ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Sementara Hariyono mengamankan Soedirman ke luar hotel.

Sidik yang masih di dalam hotel tak bisa melarikan diri. Dia pun tewas dianiaya prajurit Belanda.

Usai menyelamatkan Soedirman, Hariyono melanjutkan perjuangan dengan memanjat gedung Hotel Yamato untuk menurunkan bendera Belanda. Dia dibantu pemuda bernama Koesno Wibowo.

Peristiwa apa yang terjadi pada tanggal 18 september 1945
Peristiwa bendera di puncak Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih.(Foto ilustrasi: ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Kedua orang itu sempat bingung ketika sampai di puncak hotel karena tidak membawa bendera Merah Putih untuk menggantikan bendera Belanda.

Tak lama, Hariyono dan Koesno memutuskan merobek bagian biru pada bendera Belanda, lalu mengibarkannya kembali. Bendera Belanda pun berganti menjadi bendera Merah Putih milik Indonesia.

Insiden perobekan bendera Belanda ini pun dikenal dengan peristiwa Hotel Yamato. Itulah sejarah peristiwa bendera di puncak Hotel Yamato. Meski sempat mereda, peristiwa ini memicu konflik besar yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

(avd/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK