Perbaikilah daftar pustaka pada tiga judul buku di bawah ini yang sesuai dengan tanda baca

Daftar pustaka biasa digunakan sebagai lembar rujukan kutipan dalam karya tulis ilmiah yang letaknya diakhir sebuah naskah. Penulisan daftar pustaka terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan sumber rujukan yang digunakan. Dalam bahasan kita kali ini, kita akan mempelajari cara penulisan daftar pustaka yang benar dan sesuai EYD (Ejaan Yang Dibenarkan) dalam bahasa Indonesia dan rujukan rujukan dari sumber yang bisa diambil untuk digunakan dalam karya ilmiah.

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, jurnal, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahan bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.

Unsur unsur Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka memiliki urutan unsur unsur tertentu, yaitu :

  1. Nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal/ nama tengah (disingkat), tanpa gelar akademik, diakhiri dengan titik. Nama pengarang yang terdiri dari dua kata ditulis dengan urutan nama akhir diikuti koma lalu nama awal disingkat. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim (tidak lebih dari 6 orang), semua nama pengarangnya harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Dan jika jumlah pengarang diatas atau lebih dari 6 orang, ditulis semua nama tersebut kemudian ditambah dkk. atau et al.
  2. Tahun penerbitan diikuti titik.
  3. Judul, termasuk sub judul, ditulis miring dan diikuti titik.
  4. Nama penerbit diikuti titik dua dan kota tempat penerbitan.

Unsur unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisannya sama dengan penulis pertama. Jika Anda ingin mencantumkan pada halaman berapa kutipan diambil, Anda bisa menuliskannya setelah kota tempat penerbitan.

Jenis Jenis dan Contoh Penulisan Daftar Pustaka

1. Pustaka berupa buku teks

Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nomer edisi, nama penerbit dan tempat penerbit.

Contoh :

  • Chapel, H and Haeney, M. 1993. Essentials of Clinical Immunology, 3th Ed. Blackwell Scientific Publication : Cambridge.
  • Tjokoprawiro, A. 1994. Diabetes Mellitus : Klasifikasi, Diagnosis, dan Dasar Terapi, Edisi kedua. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
  • Suharsimi, Arikunto dan Cepi, Safruddin Abdul Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Bumi Aksara :Jakarta.

2. Pustaka berupa majalah, buletin, jurnal, koran

Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah.

Contoh:

  • Prijanto, M, Pangastuti, R, dan Suprijanto, E. 1991. Efektifitas Imunisasi Toksoid Serap Difteri dan Tetanus. Buletin Penelitian Kesehatan.
  • Sueyadarma. 2007. Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui Program Sertifikasi, Edisi Mei 2007. Buletin BSNP.
  • Permata, Sofi. 2015. Membiasakan Berbahasa yang Baik dan Benar, Edisi 20 Maret 2015. Bandar Lampung Post, hlm 2.

3. Pustaka berupa abstrak

Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, keterangan (abstrak), nama penerbit.

Contoh :

  • Ohmiya Y, Hirano T, Ohashi M. 1996. The Structural Origin of The Color Differences in The Bioluminescence of Firefly Luciferase. (Abstrak). FEBS Letter.
  • Ardoni. 2005. Teknologi Informasi : Kesiapan Pustakawan Memanfaatkannya. (Abstrak). Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Universitas Negeri Padang.
  • Celein, Albert. 2012. Warm Water Immersion for CHF. (Abstrak). Elsevier : Singapura.

4. Pustaka berupa buku teks terjemahan

Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, tahun terjemahan, nama penerbit terjemahan dan tempat penerbitan.

Contoh:

  • Bellanti, JA, Robbins, JB. 1985. Immunology III. Samik W (penterjemah). 1993. Gajah Mada University Press : Yogyakarta, Indonesia.
  • Mull, B. 2016. Five Kingdom : Rogue Knight. Lasmana R. 2016. Mizan Fantasi : Jakarta.
  • Douglas, Robertson, C, Nicol, F. 1995. Macleod Pemeriksaan Klinis. Rudjianto, Achmad. 2014. Elsevier : Singapura.

5. Pustaka diambil dari internet

Pengutipan pustaka dari internet untuk tinjauan pustaka hanya diperbolehkan apabila berasal dari sumber yang jelas berupa nama pengarang, majalah dan atau penerbit. Yang sedikit membedakan pada penulisan ini adalah situs dan waktu akses harus dicantumkan.

Contoh :

6. Pustaka berupa tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi

Nama penulis, diikuti tahun pada sampul, judul tugas akhir/ skripsi/ tesis atau disertasi, pernyataan tugas akhir/ skripsi/ tesis atau disertasi, pernyataan tidak diterbitkan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota tempat perguruan tinggi.

Contoh :

  • Setiawan D. 2005. Pengaruh Protein AdhO36 Salmonella typhi terhadap Percepatan Respirasi Makrofag. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya : Malang.
  • Martiana I. 2014. Pengaruh Menulis Perasaan terhadap Penurunan Insomnia pada ODHA (Orang dengan HIV/ AIDS). Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya : Malang.
  • Diana, F. 2000. Pengaruh Cara Belajar pada Siswa SMP terhadap Prestasi. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia : Jakarta.

7. Pustaka berupa Undang Undang/ Peratiran Pemerintah/ Keputusan Presiden

Penanggung jawab dari dokumen dokumen ini adalah pemerintah negara indonesia, maka bisa dituliskan Republik Indonesia atau Pemerintah Indonesia atau Indonesia saja.

Contoh :

  • Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115. Sekretariat Negara. Jakarta.
  • Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Lembaran Negara RI Tahun 1999, No. 60. Sekretariat Negara. Jakarta.

8. Pustaka berupa ensiklopedia / kamus

Penulisan pustaka dari sumber ensiklopedia atau kamus sama dengan unsur unsur pustaka pada umumnya.

Contoh :

  • Stafford-Clark, D. 2000. Mentasy Disoders and Therir treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 27: 567-568.
  • Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

9. Pustaka berupa film/ video

Nama penulis merupakan nama produser atau pembuat video dan disertai total durasi dari film/video.

Contoh :

  • Oldfield, B. (Producer) 1977. On the Edge of The Forest. Tasmanian Film Corporation. Hobart : Australia. 30 mins.
  • Burke, J.2009. Distant Voices. BBC Videocasette : London, UK. 45 mins.

10. Pustaka berupa wawancara

Pustaka ini menyertakan nama pembicara, judul pertemuan/nama acara, tahun, dan tempat. Jika wawancara bersifat ditayangkan pada media, sebutkan juga sumber media yang menjadi pemegang hak siar.

Contoh :

  • Sudrajat, Ahmad. 2012. Interview of “Bandeng History” on his home, Jl. Mertapada 20.
  • Simatupang, Soni. 2017. Menyambut Tahun Baru 2017. Indosiar : Jakarta. 30 mins.

Penulisan daftar pustaka penting digunakan sebagai bentuk anti plagiarisme dimana mencantumkan setiap sumber yang dikutip. Penulisan daftar pustaka yang benar juga penting untuk menghindari kesalahan rujukan.

Semoga artikel diatas bisa membantu Anda untuk lebih memahami tentang cara penulisan daftar pustaka yang benar sesuai EYD dalam bahasa Indonesia. Jika semua kutipan sudah masuk dalam daftar pustaka, pengaturan urutan harus berdasarkan abjat A – Z. Penulisan masing masing pustaka disusun baris kedua dan seterusnya lebih menjorok ke dalam daripada baris pertama.

SMK Negeri 1 Perhentian Raja - Pernah mendengan istilah plagiat? Situasi ini bisa terjadi karena penulis tidak mencantumkan sumber asli dari bahan tulisan yang dibuatnya. Dalam dunia sekolah pun, bisa saja terjebak dalam keadaan ini jika tidak mampu menuliskan sumber referensi dari makalah yang dibuat dengan baik dan benar.

Walaupun terkesan mudah, nyatanya masih banyak yang kesulitan menerapkan penulisan daftar pustaka yang benar dalam akhir tulisannya. Tanda baca dan urutan selama penulisannya menjadi momok yang membuat seseorang terburu malas untuk mencantumkan berbagai referensi sumber dari tulisannya.

Supaya tidak dicap sebagai plagiat dan dapat menuliskannya secara tepat, berikut ini panduan cara menulis daftar pustaka yang tepat sesuai dengan jenis sumber yang dipakai.

Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku.

1. Nama

Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.

2. Tahun Terbit

Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.

3. Judul Buku

Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic (miring).

4. Kota dan Nama Penerbit

Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.

Contoh Daftar Pustaka dari Buku

Data Buku:Judul     : Family Medical Care Volume 4Penulis                 : Dr. John F. KnightPenerbit              : Indonesia Publishing HouseKota Penerbit    : Bandung

Tahun Terbit      : 2001

Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.

Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah

Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut.

1. Nama

Pastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.

2. Judul

Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip (“) pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung [(…)].

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal

Data Artikel:Judul Jurnal        : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1Judul Artikel       : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota PangkalpinangPenulis                 : Umar SolikhanPenerbit              : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan KebudayaanKota Terbit          : Pangkalpinang

Tahun Terbit      : 2013

Cara Penulisan:
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet (dalam jaringan.daring/online). Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut:

1. Nama

Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak.

2. Tahun Penayangan

Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.

3. Judul

Judul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip (“).

4. URL

Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kesahihannya.

5. Waktu Pengambilan

Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat kamu mengunduh ataupun menjadikannya referensi.

Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik (.) sebagai batas hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data berupa tanda koma (,).

Contoh Daftar Pustaka dari Internet (Artikel Daring)

Data Artikel:Judul                     : Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global?Penulis                 : Jeko Iqbal RezaTanggal Tayang : 29 Agustus 2015Waktu Akses      : 10 Februari 2016, pukul 10.27

URL                        : http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-global

Cara Penulisan:
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”, http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.

sumber : www[dot]studiobelajar[dot]com


Page 2

Cara Penulisan Gelar – Dalam penulisan gelar masih sama satu kelompok dengan pemahaman dalam penulisan singkatan. Singkatan sendiri adalah kependekan yang berbentuk huruf atau beberapa huruf, yang dilafalkan huruf untuk huruf atau juga dilafalkan sesuai bentuk komplitnya.

Pada saat ini menulis gelar, baik itu sarjana, master maupun professor, menunjukkan tingkat pendidikan seseorang yang menyandang gelar tersebut. Melalui gelar pula, seseorang mampu diketahui latar belakangnya. Di zaman modern saat ini, seseorang yang tidak memiliki gelar kadang kala dipandang sebelah mata oleh orang lain.

Penulisan gelar pada nama biasanya ditulis dalam bentuk singkatan. Singkatan sendiri merupakan kependekan berbentuk huruf yang disaat dibaca, ia dibaca huruf per huruf. Dalam tatacara penulisan singkatan, tersedia cara tersendiri dalam penulisan gelar menurut Ejaan yang Disempurnakan.

Memang benar dalam mengetahui cara penulisan gelar menjadi sesuatu yang amat penting dikarenakan ia memiliki kandungan informasi yang dibutuhkan oleh orang lain. Penulisan gelar yang salah, mampu disalah pahami oleh orang yang baru kenal, padahal kemungkinan kami amat memerlukannya. Seperti calon bos, calon mertua dan calon partner bisnis.

Melihat hal ini amat dibutuhkan oleh masyarakat, maka pemerintah pun mengakibatkan satu pedoman penulisan agar tidak mengakibatkan kesalahan pemahaman dan penulisan pada masyarakat. Sayangnya, sering ditemukan masyarakat yang tidak cukup mencermati hal ini tetap saja sering terjadi dalam menulis gelar.

Sebelum akan lanjut ke langkah penulisan gelar yang benar. Sebenarnya kita dapat untuk menulis untuk tiap-tiap gelar hanya bersama kesimpulan kata per kata, kita dapat memikirkannya bersama ikuti teori singkatan yang ada. Misalnya saja gelar Sarjana Pendidikan, akan ditulis di dalam gelar menjadi (S. Pd.) dan di tulis di belakang nama seorang penyandang gelar.

Cara mendeskripsikannya kembali gelar berikut adalah layaknya ini. Huruf “S” berasa berasal dari kata Sarjana yang akan senantiasa ditulis bersama huruf “S” besar dan diakhiri bersama tanda titik (.), dan ini adalah berasal berasal dari satu kata tersebut.

Lalu untuk huruf “P” wajib ditulis bersama huruf besar karena merupakan awal kata. Lalu dilanjutkan bersama huruf “D” yang wajib ditulis bersama huruf kecil karena merupakan anggota berasal dari satu kronologis kata “Pendidikan”. Setelah itu diakhiri bersama tanda titik (.) sekali lagi.

Ketentuan ini tidak serupa kembali pada gelar yang tidak mempunyai tambahan imbuhan kata di tiap sisinya layaknya kalau Sarjana Ekonomi, Sarjana Hukum, dan sejenisnya. Singkatan kata berasal dari gelar ini hanya akan diambil berasal dari awal huruf saja dan ditandai bersama tanda titik. Misalnya Sarjana Ekonomi menjadi (S. E.) dan Sarjana Hukum menjadi (S. H.)

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat anda mengfungsikan sebagai standar untuk menulis gelar yang benar sesuai bersama EYD. Cara berikut ini telah ikuti keputusan penulisan singkatan bersama meliputi penggunaan tanda titik (.) dan tanda koma (,) yang benar.

Setiap gelar wajib ditulis bersama mengfungsikan tanda titik (.) sebagai penghubung pada kata pada singkatan gelar yang bersangkutan. Berikut arahan dan peraturan dalam menulis gelar dalam perspektif Ejaan yang Disempurnakan berdasarkan EYD yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia serta sering digunakan pada kebanyakan sarjana yang ada.

Gelar ditulis sehabis nama atau sebelum akan nama seorang.Diantara nama dan gelar, wajib diberikan tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya.

Bila seorang menyandang gelar lebih berasal dari satu, gelar berikut wajib dipisahkan juga bersama tanda koma satu diantara gelar-gelar tersebut. Contoh semisal nama Burhan Shodiq, S,Pd., M.Pd.

Inilah daftar gelar-gelar dan singkatannya yang berlaku dan biasa digunakan di Indonesia.

Diploma Satu (D1)

Diploma Dua (D2)

Diploma Tiga (D3)

Ahli Madya Pendidikan = A.Md.Pd.,Ahli Madya Keperawatan = A.Md.Per.Ahli Madya Kesehatan = A.Md.Kes.Ahli Madya Kebidanan = A.Md.Bid.

Ahli Madya Pariwisata = A.Md.Par.

Penulisan Gelar Diploma

  • Burhan Shodiq A.P.Par. = Ahli Pratama Pariwisata
  • Burhan Shodiq A.P.Kom. = Ahli Pratama Komputer
  • Burhan Shodiq A.Ma.Pust. = Ahli Muda Perpustakaan
  • Burhan Shodiq A.Ma.Pd. = Ahli Muda Pendidikan
  • Burhan Shodiq A.Md.Ak. = Ahli Madya Akuntansi
  • Burhan Shodiq A.Md.Kom. = Ahli Madya Komputer
  • Burhan Shodiq A.Md.Far. = Ahli Muda Farmasi
  • Burhan Shodiq A.Md.Keb. = Ahli Muda Kebidanan
  • Burhan Shodiq A.Md.Kep. = Ahli Madya Keperawatan
  • Burhan Shodiq A.Md.K.G. = Ahli Madya Kesehatan Gigi

Penulisan Gelar Sarjana

Gelar sarjana terbagi menjadi dua jenis; sarjana dalam negeri dan luar negeri. Berikut ini daftar gelar sarjana dalam negeri:

  • S.Ag. (Sarjana Agama)
  • S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
  • S.Si. (Sarjana Sains)
  • S.Psi. (Sarjana Psikologi)
  • S.Hum. (Sarjana Humaniora)
  • S.Kom. (Sarjana Komputer)
  • S.Sn. (Sarjana Seni)
  • S.Pt. (Sarjana Peternakan)
  • S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
  • S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
  • S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
  • S.Sos. (Sarjana Sosial)
  • S.Kar. (Sarjana Karawitan)
  • S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
  • S.T. (Sarjana Teknik)
  • S.P. (Sarjana Pertanian)
  • S.S. (Sarjana Sastra)
  • S.H. (Sarjana Hukum)
  • S.E. (Sarjana Ekonomi)
  • S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
  • S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
  • S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
  • S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
  • S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
  • S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
  • S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
  • M.Mus. (Master of Music)

Contoh Penulisan Gelar Sarjana

  • Abdul Malik, S.Pd.I. = Sarjana Pendidikan Islam
  • Abdul Malik, S.Kom. = Sarjana Komputer
  • Abdul Malik, S.H.I. = Sarjana Hukum Islam
  • Abdul Malik, S.Sos. = Sarjana Sosial
  • Abdul Malik, S.E. = Sarjana Ekonomi
  • Abdul Malik, S.H. = Sarjana Hukum
  • Abdul Malik, S.Kes. = Sarjana Kesehatan
  • Abdul Malik, S.Ked. = Sarjana Kedokteran
  • Abdul Malik, S.Pd. = Sarjana Pendidikan
  • Abdul Malik, S.T. = Sarjana Teknik

Penulisan Gelar Magister di Indonesia

Di Indonesia, gelar magister diatur oleh senat perguruan tinggi dan ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi. Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain:

  • Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.)
  • Magister Administrasi Pendidikan (M.A.Pd.)
  • Magister Administrasi Publik (M.A.P.)
  • Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
  • Magister Agama (M.A./M.Ag., sekarang M.Ag.)
  • Magister Agama bidang Hukum (M.A.Hk.)
  • Magister Agama bidang Humaniora (M.A.Hum.)
  • Magister Agama bidang Kedokteran (M.A.Ked.)
  • Magister Agama bidang Pendidikan (M.A.Pd.)
  • Magister Agama bidang Sains (M.A.Si.)
  • Magister Agrikultur (M.Agri.)
  • Magister Akuntansi (M.Ak.)
  • Magister Arsitektur (M.Ars.)
  • Magister Biomedik (M.Biomed)
  • Magister Desain (M.Ds.)
  • Magister Divinitas (M.Div.)
  • Magister Ekonomi (M.E.)
  • Magister Ekonomi Islam (M.E.I.)
  • Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy.)
  • Magister Epidemiologi (M.Epid.)
  • Magister Farmasi (M.Farm.)
  • Magister Farmasi Klinik (M.Farm.Klin.)
  • Magister Filsafat (M.Fil.)
  • Magister Filsafat Islam (M.Fil.I.)
  • Magister Hukum (M.H.)
  • Magister Hukum Islam (M.H.I.)
  • Magister Hukum Kesehatan (M.H.Kes.)
  • Magister Humaniora (M.Hum.)
  • Magister Ilmu Administrasi (M.A.)
  • Magister Ilmu Biomedik (M.Si.Biomed.)
  • Magister Ilmu Kepolisian (M.I.K.)
  • Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial (M.Kesos.)
  • Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
  • Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom.)
  • Magister Ilmu Pertahanan (M.Han.)
  • Magister Ilmu Politik (M.I.Pol.)
  • Magister Ilmu Syariah (M.Sy.)
  • Magister Ilmu Ushuludin (M.Ud.)
  • Magister Kebidanan (M.Keb.)
  • Magister Kedokteran Kerja (M.K.K.)
  • Magister Kedokteran Tropis (M.Ked.Trop.)
  • Magister Kehutanan (M.Hut.)
  • Magister Kenotariatan (M.Kn.)
  • Magister Keolahragaan (M.Kor.)
  • Magister Keperawatan (M.Kep.)
  • Magister Kesehatan (M.Kes.).
  • Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.)
  • Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (M.K.K.K.)
  • Magister Komputer (M.Kom.)
  • Magister Manajemen (M.M.)
  • Magister Manajemen Agribisnis (M.M.A.)
  • Magister Manajemen Pariwisata (M.Par.)
  • Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)
  • Magister Manajemen Rumah Sakit (M.M.R.)
  • Magister Manajemen Sistem Informasi (M.M.S.I.)
  • Magister Manajemen Teknik (M.M.T.)
  • Magister Marine (M.Mar.)
  • Magister Linguistik (M.Li.)
  • Magister Pemikiran Islam (M.P.I.)
  • Magister Pendidikan (M.Pd.)
  • Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I.)
  • Magister Pendidikan Sains (M.Pd.Si.)
  • Magister Pengajaran Fisika (M.P.Fis.)
  • Magister Pengajaran Kimia (M.P.Kim.)
  • Magister Pengajaran Matematika (M.P.Mat.)
  • Magister Pertanian (M.P.)
  • Magister Psikologi (M.Psi.)
  • Magister Sains (M.Si.)
  • Magister Sains Akuntansi (M.S.Ak.)
  • Magister Sains bidang Ilmu Pertahanan (M.Si.(Han))
  • Magister Sains Ekonomi (M.S.E.)
  • Magister Sains Manajemen (M.S.M.)
  • Magister Seni (M.Sn.)
  • Magister Sosial Islam (M.Sos.I.)
  • Magister Statistik (M.Stat.)
  • Magister Studi Islam (M.S.I.)
  • Magister Teknik (M.T.)
  • Magister Teknologi Agroindustri (M.T.A.)
  • Magister Teknologi Informasi (M.TI.)
  • Magister Teknologi Pertanian (M.T.P.)
  • Magister Teologi Divinity (M.Div.)
  • Magister Teologi Islam (M.Th.I.)
  • Magister Teologi Ministri (M.Min.)
  • Magister Teologia (M.Th.)
  • Magister Terapan (M.Tr.)
  • Magister Terapan Pertahanan (M.Tr. (Han).)
  • Magister Terapan Pertahanan Laut (M.Tr.Hanla.)
  • Magister Veteriner (M.Vet.)
  • Master of Accounting (M.Acc.)
  • Master of Arts (M.A.)
  • Master of Arts Education (M.A.Ed.)
  • Master of Business Administration (M.B.A.)
  • Master of Computer (M.Com.)
  • Master of Computer Science (M.Cs.)
  • Master of Economic (M.Ec.)
  • Master of Education (M.Ed.)
  • Master of Engineering (M.Eng.)
  • Master of Laws (LL.M.)
  • Master of Medical Education (M.Med.Ed.)
  • Master of Philosophy (M.Phil.)
  • Master of Public Administration (M.P.A.)
  • Master of Public Health (M.P.H.)
  • Master of Science (M.Sc.)
  • Master of Science and Social (M.Sc.Soc.)
  • Master of Science Engineering (M.S.E.)

Sumber : www[dot]romadecade[dot]org