Apakah Hipotesis itu? Hipotesis merupakan dugaan terpelajar, karena menjelaskan fenomena berdasarkan bukti. Bukti dari suatu fenomena atau hasil dari suatu eksperimen digunakan untuk penjelasan, tetapi itu sudah diperkirakan sebelumnya melalui hipotesis. Menariknya, hipotesis tersebut harus dapat diterima atau ditolak berulang, jika prosedur yang diikuti dalam tes adalah sama. Perumusan hipotesis berdasarkan bukti dan hasil penelitian sebelumnya membutuhkan waktu, karena hubungan harus dipelajari dengan cermat sebelum mengedepankan dugaan yang berpendidikan. Selain itu, hipotesis biasanya merupakan pernyataan panjang yang digunakan dalam metode ilmiah. Sebuah hipotesis menjadi akurat atau tidak akurat. Setelah hipotesis diuji secara ilmiah dan terbukti, itu menjadi sebuah teori atau dengan kata lain hipotesis yang diterima menjadi teori tetapi hipotesis yang ditolak tidak akan pernah mendapatkan status tersebut. Apakah Teori itu? Teori merupakan anggapan atau sistem ide yang dimaksudkan untuk menjelaskan sesuatu, terutama yang didasarkan pada prinsip-prinsip umum yang independen dari hal yang akan dijelaskan. Teori ini didukung oleh bukti tertentu dan dapat diuji dan dapat salah. Hal ini didasarkan pada faktor yang terbukti setelah penelitian yang kuat, dan hasil ilmiahnya muncul dengan hasil yang sama setelah memeriksanya berkali-kali. Teori yang baik harus memiliki kualitas untuk menjelaskan komponen yang berbeda dari metode ilmiah, observasi, dan eksperimen kata-kata seperti itu yang bahkan dapat dimengerti oleh orang awam. Perbedaan Hipotesis dan Teori:
Tabel Perbandingan
Albert Einstein mengatakan bahwa “Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikan saya benar, percobaan tunggal bisa membuktikan bahwa saya salah.” Teori relativitas Einstein adalah teori karena telah diuji dan diverifikasi berkali-kali, dengan hasil yang secara konsisten memverifikasi kesimpulan Einstein. Namun, hanya karena kesimpulan Einstein telah menjadi teori tidak berarti pengujian teori ini berhenti; semua sains sedang berlangsung terus menerus. Hipotesis: Orang-orang mungkin berpikir bahwa seorang tahanan yang belajar keterampilan kerja sementara di penjara akan cenderung melakukan kejahatan saat dilepaskan. Ini adalah hipotesis, sebuah “dugaan terdidik.” Metode ilmiah dapat digunakan untuk menguji hipotesis ini, untuk membuktikannya salah atau membuktikan bahwa ia memerlukan studi lebih lanjut. Catatan: Hanya karena hipotesis tidak ditemukan salah, tidak berarti itu benar semua atau bahkan kebanyakan waktu. Jika ini benar secara konsisten setelah banyak waktu dan penelitian, mungkin ini adalah cara untuk menjadi teori.) Teori berhubungan dengan hipotesis, merumuskan hipotesis akan sulit jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti, tidak mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian, atau tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan teori yang ada. sumber hipotesis adalah teori sebagaimana disusun dalam kerangka teoritis. Karena itu, baik-buruknya suatu hipotesis bergantung pada keadaan relatif dari teori penelitian mengenai suatu fenomena sosial disebut hipotesis penelitian atau hipotesis kerja. Sumber: Jakarta - Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, teks laporan percobaan adalah laporan hasil dari suatu percobaan yang sudah dilakukan, detikers. Percobaan sendiri umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memahami sesuatu lewat pengamatan (observasi) atau eksperimen. Eksperimen sendiri dilakukan untuk membantu peneliti dalam mengenali adanya hubungan sebab-akibat pada suatu gejala. Kalau kamu melakukan eksperimen atau percobaan seperti di dalam laboratorium atau kelas, biasanya guru akan memintamu membuat laporan dalam bentuk teks. Nah, inilah yang dimaksud sebagai teks laporan percobaan. Yang membedakan antara teks laporan percobaan dan teks laporan observasi hanya proses eksperimennya. Kalau detikers melakukan percobaan dan bukannya observasi, teks laporan percobaan lah yang kamu buat. Pengertian dan Tujuan Teks Laporan Percobaan Pembuatan teks laporan percobaan ini dilakukan oleh siapa saja yang terlibat dalam percobaan. Jadi, kamu tidak hanya bisa melihat teks laporan percobaan untuk laporan percobaan di kelas atau laporan praktikum. Di dalam lab-lab besar di luar sana, para ilmuwan yang terlibat dalam eksperimen juga harus membuat teks laporan ini, detikers. Nah, tujuan dari pembuatan laporan percobaan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai seluruh proses percobaan yang dilakukan, termasuk hasilnya. Jadi, isi dari teks laporan percobaan dimulai dengan pemaparan tujuan, proses, sampai percobaan yang dibuat secara sistematis. Karakteristik Teks Laporan Percobaan Di dalam sebuah teks laporan hasil percobaan, ada beberapa karakteristik atau ciri yang wajib kamu ketahui. Apa saja? 1. Berisi laporan hasil percobaan yang sudah dilakukan.2. Percobaan yang dilakukan adalah proses ilmiah untuk menguji teori atau hipotesis.3. Isi dari teks laporan percobaan selalu diawali dengan penjelasan tujuan percobaan.4. Berisi penjelasan prosedur atau proses percobaan hingga penjelasan hasil percobaan. 5. Diakhiri dengan kesimpulan dari proses percobaan dengan mengacu pada hasil analisis yang telah dilakukan. Struktur Teks Laporan Percobaan detikers, apakah kamu masih cukup kebingungan dengan apa isi dari teks laporan percobaan yang perlu kamu buat? Untung mengurangi rasa bingungmu, simak struktur umum dalam teks laporan percobaan berikut ini sebagai panduanmu, yuk! 1. Penjelasan tujuan percobaan 2. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan 3. Langkah percobaan 4. Hasil percobaan 5. Kesimpulan Ketika kamu membuat teks laporan percobaan, kamu tidak harus selalu menulis semua informasi dari percobaan dalam bentuk tulisan ya, detikers. Apabila dibutuhkan, kamu juga bisa menyajikan informasi-informasi tertentu dalam format tabel, bagan, grafik, atau gambar. Tujuannya adalah untuk mempermudah penyampaian informasi dari percobaan yang kamu lakukan dan laporkan. Simak Video "Naskah Asli Teks Proklamasi Dikembalikan Setpres ke Arsip Nasional RI" [Gambas:Video 20detik] (erd/erd) |