Pariet 20 mg obat apa

Indikasi / KegunaanUntuk terapi tukak lambung duodenum aktif, tukak lambung jinak, GERD erosif atau ulseratif.Penanganan jangka panjang (terapi pemeliharaan) GERD. Terapi simtomatik GERD sedang sampai dengan sangat berat. Sebagai terapi tambahan dalam eradikasi H. pylori

Kandungan / Komposisi

Tiap tablet mengandung Natrium rabeprazole 20 mg

Dosis

ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Tukak duodenum aktif : 20 mg 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4-8 minggu. Tukak lambung jinak : 20 mg 1 kali sehari pada pagi hari, selama 6-12 minggu. GERD erosif atau ulseratif : 20 mg 1 kali sehari selama 4-8 minggu. Terapi pemeliharaan GERD : 10-20 mg, 1 kali sehari, tergantung kondisi pasien.

Cara Pemakaian

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh dan jangan dikunyah/dihancurkan.

Kemasan

Dus 1 X 14 tablet salut enterik

Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh

Hipersensitif

Efek Samping

Sakit kepala, diare, mual, Lain-lain: Rinitis, nyeri perut, astenia, kembung, faringitis, muntah, nyeri non spesifik atau nyeri punggung, pusing, gejala-gejala yang menyerupai flu, infeksi, batuk, konstipasi, insomnia.

Perhatian Khusus

Kemungkinan adanya keganasan hrs disingkirkan sblm terapi. Terapi jangka panjang hrs dilakukan dibawah pengawasan berkala. Gangguan hati berat. Dosis kumulatif hrs dijaga seminimal mungkin. Anak. Pantau fungsi tiroid. Dpt mengganggu kemampuan mengemudi & menjalankan mesin.

Cara Penyimpanan

Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya

Principal

PT. Eisai Indonesia

Nomor Ijin Edar (NIE)

DKL1806102815B1

Pariet tablet adalah obat untuk mengatasi penyakit yang disebabkan kelebihan asam lambung, seperti maag, luka pada dinding lambung (tukak lambung), luka pada dinding usus 12 jari (tukak duodenum), dan peradangan pada mukosa esofagus (refluks esofagitis).

Obat ini mengandung zat aktif natrium rabeprazole. Zat aktif ini biasanya digunakan jangka pendek untuk mengobati gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD) pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal satu tahun.

Rabeprazole pun hanya digunakan pada orang dewasa untuk mengobati kondisi yang melibatkan asam lambung yang berlebihan, seperti sindrom Zollinger-Ellison. Selain itu, rabeprazole juga dapat diberikan dengan antibiotik untuk mencegah tukak duodenum yang disebabkan infeksi Helicobacter pylori.

Pariet tablet merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Rabeprazole adalah obat yang digunakan dalam pengobatan penyakit asam lambung, tukak lambung, ulkus duodenum, atau infeksi Helicobacter pylori. Obat ini akan meredakan keluhan akibat kondisi-kondisi tersebut, termasuk rasa terbakar di dada (heartburn), sakit perut, hingga sulit menelan.

Rabeprazole termasuk dalam golongan penghambat pompa proton. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi dan pengeluaran asam lambung. Rabeprazole bisa digunakan sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain.

Pariet 20 mg obat apa

Khusus untuk pengobatan infeksi Helicobacter pylori, obat ini akan dikombinasikan dengan clarithromycin dan amoxicillin. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter.

Merek dagang Rabeprazole: Barole, Pariet

Apa Itu Rabeprazole

Golongan Obat resep
Kategori Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor)
Manfaat Menurunkan kadar asam lambung
Dikonsumsi oleh Anak usia 12 tahun hingga orang dewasa
Rabeprazole untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Rabeprazole belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk Kapsul dan tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Rabeprazole

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi rabeprazole, yaitu:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Rabeprazole tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang alergi terhadap obat ini atau obat yang termasuk ke dalam penghambat pompa proton, seperti lansoprazole.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kekurangan magnesium, gangguan pernapasan, penyakit ginjal, penyakit liver, osteoporosis, atau lupus.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan suplemen, produk herbal, atau obat, seperti rilpivirine.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi rabeprazole.

Dosis dan Aturan Pakai Rabeprazole

Berikut ini adalah dosis rabeprazole berdasarkan kondisi yang ingin diatasi:

Kondisi: Tukak lambung atau ulkus duodenum

  • Dewasa: 20 mg 1 kali sehari. Durasi pengobatan dilakukan selama 6–12 minggu untuk tukak lambung dan selama 4–8 minggu untuk ulkus duodenum.

Kondisi: GERD

  • Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari, selama 4–8 minggu. Dosis pemeliharaan 10 mg atau 20 mg per hari tergantung kondisi pasien.
  • Anak usia ≥12 tahun: 20 mg, 1 kali sehari, maksimal hingga 8 minggu.

Kondisi: Esofagitis erosif

  • Dewasa: 20 mg 1 kali sehari selama 4–8 minggu. Dosis pemeliharaan 10 mg atau 20 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Infeksi Helicobacter pylori

  • Dewasa: 20 mg, dikombinasikan dengan clarithromycin 500 mg, dan amoxicillin 1.000 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Sindrom Zollinger-Ellison

  • Dewasa: 60 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg 1 kali sehari atau 60 mg 2 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Rabeprazole dengan Benar

Ikuti saran dokter dan baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat sebelum menggunakan rabeprazole. Jangan mengurangi atau menambah dosis obat tanpa seizin dokter.

Rabeprazole dalam bentuk tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan obat dengan bantuan air. Jangan membelah, mengigit, atau menghancurkan tablet.

Rabeprazole dalam bentuk kapsul perlu dikonsumsi 30 menit sebelum makan. Jangan mengigit atau menghancurkan isi kapsul saat menelannya.

Konsumsi rabeprazole secara teratur agar obat lebih efektif. Habiskan dosis obat yang diresepkan oleh dokter, jangan menghentikan konsumsi obat, meski kondisi sudah mulai membaik. Jika perlu mengomsumsi sulkrafat, konsumsi obat tersebut 30 menit sesudah mengonsumsi rabeprazole.

Apabila lupa mengonsumsi rabeprazole, segera mengonsumsinya jika jeda dengan dosis berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Penggunaan rabeprazole dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang akibat osteoporosis, ikuti saran dokter terkait konsumsi suplemen vitamin D dan kalsium, selama menjalani pengobatan ini.

Simpan obat di dalam kemasan tetutup di ruangan yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Rabeprazole dengan Obat Lain

Berikut adalah interaksi obat yang dapat timbul jika rabeprazole digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu, seperti:

  • Penurunan kadar erlotinib, nelfinavir, rilpivirine, itraconazole, atau ketoconazole, di dalam darah
  • Peningkatan risiko terjadinya hypomagnesemia jika digunakan dengan obat diuretik, seperti bumetamide atau hydrochlorothiazide
  • Peningkatan kadar methotrexate, saquinavir, atau tacrolimus, di dalam darah
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin

Efek Samping dan Bahaya Rabeprazole

Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi rabeprazole antara lain:

  • Sakit kepala
  • Diare atau konstipasi
  • Muntah
  • Rasa tidak enak badan
  • Sakit perut atau perut kembung

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak membaik atau makin parah. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau muncul efek samping serius, seperti:

  • Gejala lupus, seperti nyeri sendi dan peradangan pada kulit yang terkena sinar matahari
  • Gejala hipomagnesemia, seperti denyut jantung tidak teratur, kaku otot, atau kejang
  • Gejala penyakit hati, seperti penyakit kuning atau urine berwarna gelap
  • Gejala gangguan ginjal, seperti jarang berkemih atau jumlah urine sangat sedikit

Selain itu, walaupun jarang terjadi, penggunaan rabeprazole dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi Clostridium difficile, yang bisa ditandai dengan gejala berupa diare yang tidak kunjung mereda, sakit atau kram perut, atau tinja berdarah atau berlendir. Segera ke dokter jika mengalami keluhan tersebut.

Terakhir diperbarui: 3 Mei 2021

Kapan sebaiknya Pariet diminum?

Tukak duodenum: 1 tablet sebanyak 1 kali/hari dikonsumsi pagi hari, selama 4-8 minggu..
Tukak lambung: 1 tablet sebanyak 1 kali/hari dikonsumsi pagi hari, selama 6-12 minggu..
GERD: 1 tablet sebanyak 1 kali/hari selama 4-8 minggu..

Bolehkah minum Pariet sesudah makan?

Dok , bolehkah minum pariet bersamaan dengan nexium ? Sebaiknya diminum sebelum makan atau sesudah makan atau sama saja.

Apakah Pariet obat GERD?

PARIET merupakan obat yang mengandung Na Rabeprazole. Obat ini digunakan untuk GERD, gastritis kronis, dan petik tukak. Rabeprazole termasuk obat golongan Proton Pump Inhibitors (PPI). Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat H+/K+ATPase (Hidrogen Kalium ATPase) pada sel parietal lambung.

Kapan minum rabeprazole?

Cara Mengonsumsi Rabeprazole dengan Benar Rabeprazole dalam bentuk tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan obat dengan bantuan air. Jangan membelah, mengigit, atau menghancurkan tablet. Rabeprazole dalam bentuk kapsul perlu dikonsumsi 30 menit sebelum makan.