Pada tempat yang sesuai spora tumbuhan lumut berkecambah membentuk

Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama pautannya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena wujud tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang mempunyai ronde akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan himpunan lumut terbanyak dibandingkan lumut pautannya, yaitu sekitar 10 ribu species. [3] Kurang semakin telah tersedia 12.000 jenis lumut daun yang telah tersedia di dunia ini. [4] Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tak melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Wujud daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. [3] menutup sangat tak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan paling tinggi telah tersedia di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.[5]

Daftar inti

  • 1 Habitat
  • 2 Reproduksi
  • 3 Contoh
  • 4 Pustaka

Habitat

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik merasakan kekeringan, di atas pasir memperagakan usaha, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang telah tersedia di dalam cairan. [4] Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak semakin lapang sedangkan ronde bawah yang telah tersedia dalam cairan mati berganti menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat lapang, karenanya tubuhnya pun mempunyai struktur yang berjenis-jenis. [3]

Di kawasan kering, badan lumut ini dapat mempunyai wujud seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat mempunyai wujud seperti lapisan permadani. Lumut di kawasan lahan gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini nyaris tak pernah mengisap cairan dari dalam tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan cairan yang terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. [4]

Reproduksi

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya sangat atas. Telah tersedia lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika telah tersedia anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua jika himpunan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, karenanya hendak buka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya sudah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi ronde dindingnya buka dan hendak membengkok ke luar dan mempunyai wujud seperti corong. Apabila telah tersedia hujan, cairan ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Sesudah terjadi pembuahan, hendak terbentuk zigot, kemudian hendak mengembang menjadi embrio kemudian mengembang menjadi sporofit. [3]

Pada tempat yang sesuai, spora hendak berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat diamati dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada mempunyainya cukup cahaya, protonema hendak membentuk kuncup yang dapat mengembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan telah tersedianya tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya hendak terjadi sel mempunyai wujud piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, hendak tumbuh anakan baru dari sel tersebut.

Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun sangat atas. Telah tersedia yang berumah satu dan telah tersedia yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya mempunyai kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang mengandung spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan cairan untuk spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora telah tersedia mulut kulit. Yang dibangun kapsul yang sudah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan remehnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur remeh tertiup angin. Perkembangan embrio semakin cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio semakin panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Ronde atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan ronde bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula. [4]

Contoh

  • Andreaea petrophila [4]
  • A. rupestris [4]
  • Sphagnum fimbriatum [4]
  • S. squarrosum [4]
  • S. acutifolium [4]
  • Polytrichum commune [4]
  • Hypnodendron reinwardtii [4]
  • Mniodendron divaricatum [4]
  • Pogonatum cirrhatum [4]
  • Georgia pellucida [4]

Pustaka

  1. ^ DOI:10.1130/G33122.1
    This citation will be automatically completed in the next few minutes. You can jump the queue or expand by hand
  2. ^ Goffinet, Bernard; William R. Buck (2004). "Systematics of the Bryophyta (Mosses): From molecules to a revised classification". Monographs in Systematic Botany. Molecular Systematics of Bryophytes (Missouri Botanical Garden Press) 98: 205–239. ISBN 1-930723-38-5. 
  3. ^ a b c d Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Ronde yang terkaitnya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Ardianrisqi Kelas Lumut sejati. Diakses 23 Februari 2011
  5. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 ( no.jil.lengkap) / ISBN 978-979-068-130-9. 


edunitas.com


Page 2

Lumut sejati atau dinamakan juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini dinamakan sebagai lumut sejati, karena bangun tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki anggota akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kumpulan lumut paling banyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. [3] Kurang lebih ada 12.000 jenis lumut daun yang ada di dunia ini. [4] Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang ada batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tapi ada rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bangun daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. [3] menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan paling tinggi ada di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.[5]

Daftar isi

  • 1 Habitat
  • 2 Reproduksi
  • 3 Contoh
  • 4 Referensi

Habitat

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik merasakan kekeringan, di atas pasir melakukan usaha, di selang rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang ada di dalam cairan. [4] Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun terlihat bertambah luas sedangkan anggota bawah yang ada dalam cairan mati berganti dibuat menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini ada gunanya untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, karenanya tubuhnya pun ada bangun yang bermacam-macam. [3]

Di kawasan kering, badan lumut ini dapat ada bangun seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat ada bangun seperti lapisan permadani. Lumut di kawasan area gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini hampir tidak pernah mengisap cairan dari dalam tanah, tapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan cairan yang terlalu agung. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. [4]

Reproduksi

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu bila ada anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua bila himpunan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, karenanya akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung dibuat menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi anggota dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan ada bangun seperti corong. Apabila ada hujan, cairan ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya dinamakan sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan mengembang dibuat menjadi embrio kemudian mengembang dibuat menjadi sporofit. [3]

Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri dari benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat diamati dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat mengembang dibuat menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan hal ada tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel ada bangun piramida yang meristematik. Bila sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut.

Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang mengandung spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan cairan untuk spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora ada mulut kulit. Bangun kapsul yang telah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Anggota atas yang tetap menyelubungi kapsul spora dinamakan kaliptra dan anggota bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang dinamakan vaginula. [4]

Contoh

  • Andreaea petrophila [4]
  • A. rupestris [4]
  • Sphagnum fimbriatum [4]
  • S. squarrosum [4]
  • S. acutifolium [4]
  • Polytrichum commune [4]
  • Hypnodendron reinwardtii [4]
  • Mniodendron divaricatum [4]
  • Pogonatum cirrhatum [4]
  • Georgia pellucida [4]

Referensi

  1. ^ DOI:10.1130/G33122.1
    This citation will be automatically completed in the next few minutes. You can jump the queue or expand by hand
  2. ^ Goffinet, Bernard; William R. Buck (2004). "Systematics of the Bryophyta (Mosses): From molecules to a revised classification". Monographs in Systematic Botany. Molecular Systematics of Bryophytes (Missouri Botanical Garden Press) 98: 205–239. ISBN 1-930723-38-5. 
  3. ^ a b c d Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Sekeliling yang terkaitnya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Ardianrisqi Kelas Lumut sejati. Diakses 23 Februari 2011
  5. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 ( no.jil.lengkap) / ISBN 978-979-068-130-9. 


edunitas.com


Page 3

Lumut sejati atau dinamakan juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini dinamakan sebagai lumut sejati, karena bangun tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang beranggota akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompokan lumut paling banyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. [3] Kurang lebih ada 12.000 jenis lumut daun yang ada di dunia ini. [4] Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang ada batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tapi ada rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bangun daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. [3] menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan paling tinggi ada di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal bisa mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.[5]

Daftar isi

  • 1 Habitat
  • 2 Reproduksi
  • 3 Contoh
  • 4 Pustaka

Habitat

Lumut daun bisa tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik merasakan kekeringan, di atas pasir melakukan usaha, di selang rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang ada di dalam cairan. [4] Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun terlihat bertambah luas sedangkan anggota bawah yang ada dalam cairan mati berganti dibuat menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini ada definisinya untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, karenanya tubuhnya pun ada bangun yang bermacam-macam. [3]

Di daerah kering, badan lumut ini bisa ada bangun seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan bisa ada bangun seperti lapisan permadani. Lumut di daerah area gambut bisa menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini hampir tidak pernah mengisap cairan dari dalam tanah, tapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan cairan yang terlalu agung. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. [4]

Reproduksi

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu bila ada anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua bila himpunan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, karenanya akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung dibuat menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya sudah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi anggota dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan ada bangun seperti corong. Apabila ada hujan, cairan ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya dinamakan sebagai gerak kemotaksis. Sesudah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang dibuat menjadi embrio kemudian berkembang dibuat menjadi sporofit. [3]

Pada tempat yang berdasarkan, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri dari benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan bisa dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada kondisi cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang bisa berkembang dibuat menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan hal ada tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel ada bangun piramida yang meristematik. Bila sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut.

Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya ada kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang mengandung spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan cairan untuk spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora ada mulut kulit. Bangun kapsul yang sudah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul bisa terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Anggota atas yang tetap menyelubungi kapsul spora dinamakan kaliptra dan anggota bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang dinamakan vaginula. [4]

Contoh

  • Andreaea petrophila [4]
  • A. rupestris [4]
  • Sphagnum fimbriatum [4]
  • S. squarrosum [4]
  • S. acutifolium [4]
  • Polytrichum commune [4]
  • Hypnodendron reinwardtii [4]
  • Mniodendron divaricatum [4]
  • Pogonatum cirrhatum [4]
  • Georgia pellucida [4]

Pustaka

  1. ^ DOI:10.1130/G33122.1
    This citation will be automatically completed in the next few minutes. You can jump the queue or expand by hand
  2. ^ Goffinet, Bernard; William R. Buck (2004). "Systematics of the Bryophyta (Mosses): From molecules to a revised classification". Monographs in Systematic Botany. Molecular Systematics of Bryophytes (Missouri Botanical Garden Press) 98: 205–239. ISBN 1-930723-38-5. 
  3. ^ a b c d Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Sekeliling yang terkaitnya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Ardianrisqi Kelas Lumut sejati. Diakses 23 Februari 2011
  5. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 ( no.jil.lengkap) / ISBN 978-979-068-130-9. 


edunitas.com


Page 4

Lumut sejati atau dinamakan juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini dinamakan sebagai lumut sejati, karena bangun tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang beranggota akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompokan lumut paling banyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. [3] Kurang lebih ada 12.000 jenis lumut daun yang ada di dunia ini. [4] Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang ada batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tapi ada rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bangun daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. [3] menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan paling tinggi ada di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal bisa mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.[5]

Daftar isi

  • 1 Habitat
  • 2 Reproduksi
  • 3 Contoh
  • 4 Pustaka

Habitat

Lumut daun bisa tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik merasakan kekeringan, di atas pasir melakukan usaha, di selang rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang ada di dalam cairan. [4] Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun terlihat bertambah luas sedangkan anggota bawah yang ada dalam cairan mati berganti dibuat menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini ada definisinya untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, karenanya tubuhnya pun ada bangun yang bermacam-macam. [3]

Di daerah kering, badan lumut ini bisa ada bangun seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan bisa ada bangun seperti lapisan permadani. Lumut di daerah area gambut bisa menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini hampir tidak pernah mengisap cairan dari dalam tanah, tapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan cairan yang terlalu agung. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. [4]

Reproduksi

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu bila ada anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua bila himpunan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, karenanya akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung dibuat menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya sudah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi anggota dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan ada bangun seperti corong. Apabila ada hujan, cairan ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya dinamakan sebagai gerak kemotaksis. Sesudah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang dibuat menjadi embrio kemudian berkembang dibuat menjadi sporofit. [3]

Pada tempat yang berdasarkan, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri dari benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan bisa dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada kondisi cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang bisa berkembang dibuat menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan hal ada tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel ada bangun piramida yang meristematik. Bila sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut.

Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya ada kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang mengandung spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan cairan untuk spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora ada mulut kulit. Bangun kapsul yang sudah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul bisa terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Anggota atas yang tetap menyelubungi kapsul spora dinamakan kaliptra dan anggota bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang dinamakan vaginula. [4]

Contoh

  • Andreaea petrophila [4]
  • A. rupestris [4]
  • Sphagnum fimbriatum [4]
  • S. squarrosum [4]
  • S. acutifolium [4]
  • Polytrichum commune [4]
  • Hypnodendron reinwardtii [4]
  • Mniodendron divaricatum [4]
  • Pogonatum cirrhatum [4]
  • Georgia pellucida [4]

Pustaka

  1. ^ DOI:10.1130/G33122.1
    This citation will be automatically completed in the next few minutes. You can jump the queue or expand by hand
  2. ^ Goffinet, Bernard; William R. Buck (2004). "Systematics of the Bryophyta (Mosses): From molecules to a revised classification". Monographs in Systematic Botany. Molecular Systematics of Bryophytes (Missouri Botanical Garden Press) 98: 205–239. ISBN 1-930723-38-5. 
  3. ^ a b c d Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Sekeliling yang terkaitnya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Ardianrisqi Kelas Lumut sejati. Diakses 23 Februari 2011
  5. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 ( no.jil.lengkap) / ISBN 978-979-068-130-9. 


edunitas.com


Page 5

Lumut sejati atau dinamakan juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini dinamakan sebagai lumut sejati, karena bangun tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki anggota akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kumpulan lumut paling banyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. [3] Kurang lebih ada 12.000 jenis lumut daun yang ada di dunia ini. [4] Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang ada batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tapi ada rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bangun daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. [3] menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan paling tinggi ada di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.[5]

Daftar isi

  • 1 Habitat
  • 2 Reproduksi
  • 3 Contoh
  • 4 Referensi

Habitat

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik merasakan kekeringan, di atas pasir melakukan usaha, di selang rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang ada di dalam cairan. [4] Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun terlihat bertambah luas sedangkan anggota bawah yang ada dalam cairan mati berganti dibuat menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini ada gunanya untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, karenanya tubuhnya pun ada bangun yang bermacam-macam. [3]

Di kawasan kering, badan lumut ini dapat ada bangun seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat ada bangun seperti lapisan permadani. Lumut di kawasan area gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini hampir tidak pernah mengisap cairan dari dalam tanah, tapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan cairan yang terlalu agung. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. [4]

Reproduksi

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu bila ada anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua bila himpunan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, karenanya akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung dibuat menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi anggota dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan ada bangun seperti corong. Apabila ada hujan, cairan ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya dinamakan sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan mengembang dibuat menjadi embrio kemudian mengembang dibuat menjadi sporofit. [3]

Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri dari benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat diamati dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat mengembang dibuat menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan hal ada tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel ada bangun piramida yang meristematik. Bila sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut.

Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang mengandung spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan cairan untuk spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora ada mulut kulit. Bangun kapsul yang telah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Anggota atas yang tetap menyelubungi kapsul spora dinamakan kaliptra dan anggota bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang dinamakan vaginula. [4]

Contoh

  • Andreaea petrophila [4]
  • A. rupestris [4]
  • Sphagnum fimbriatum [4]
  • S. squarrosum [4]
  • S. acutifolium [4]
  • Polytrichum commune [4]
  • Hypnodendron reinwardtii [4]
  • Mniodendron divaricatum [4]
  • Pogonatum cirrhatum [4]
  • Georgia pellucida [4]

Referensi

  1. ^ DOI:10.1130/G33122.1
    This citation will be automatically completed in the next few minutes. You can jump the queue or expand by hand
  2. ^ Goffinet, Bernard; William R. Buck (2004). "Systematics of the Bryophyta (Mosses): From molecules to a revised classification". Monographs in Systematic Botany. Molecular Systematics of Bryophytes (Missouri Botanical Garden Press) 98: 205–239. ISBN 1-930723-38-5. 
  3. ^ a b c d Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Sekeliling yang terkaitnya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Ardianrisqi Kelas Lumut sejati. Diakses 23 Februari 2011
  5. ^ Buku sekolah elektronik [Anshori, Djoko Martono] (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 ( no.jil.lengkap) / ISBN 978-979-068-130-9. 


edunitas.com


Page 6

Tags (tagged): lumut hati, unkris, hati banyak ditemukan, menempel bebatuan, tanah, daun hal menyebabkan, banyak menganggap, kelompok, tubuh lumut hati, apofisis batas, antara, seta, sp marchantia, polymorpha monoclea, forsterii, pusat ilmu pengetahuan, obat radang, hati, kingdom plantae eukariotik, lumut, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, pusat ilmu, pengetahuan, eksekutif, ensiklopedi bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 7

Tags (tagged): lumut hati, unkris, hati banyak ditemukan, menempel bebatuan, tanah, daun hal menyebabkan, banyak menganggap, kelompok, tubuh lumut hati, apofisis batas, antara, seta, sp marchantia, polymorpha monoclea, forsterii, pusat ilmu pengetahuan, obat radang, hati, kingdom plantae eukariotik, lumut, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, pusat ilmu, pengetahuan, eksekutif, ensiklopedi bahasa indonesia, ensiklopedia


Page 8

Tags (tagged): liverworts, unkris, hati banyak, ditemukan, menempel bebatuan tanah, daun hal, menyebabkan, banyak menganggap kelompok, tubuh lumut, hati, apofisis batas antara, seta, sp, marchantia, polymorpha monoclea forsterii, center of, studies, obat radang hati, kingdom plantae, eukariotik, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, center, of studies, kelas, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 9

Tags (tagged): liverworts, unkris, hati banyak, ditemukan, menempel bebatuan tanah, daun hal, menyebabkan, banyak menganggap kelompok, tubuh lumut, hati, apofisis batas antara, seta, sp, marchantia, polymorpha monoclea forsterii, center of, studies, obat radang hati, kingdom plantae, eukariotik, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, center, of studies, kelas, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 10

Artikel ini membahas tanah sebagai benda bentukan alam. Bagi tanah sebagai objek hukum, lihat artikel lahan.

Pada tempat yang sesuai spora tumbuhan lumut berkecambah membentuk

Profil tanah, memperlihatkan beberapa horizon tanah.

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah anggota kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan cairan sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang adun bagi akar bagi bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup beragam mikroorganisme. Bagi sebagian akbar hewan darat, tanah menjadi lahan bagi hidup dan melakukan usaha.

Ilmu yang mempelajari beragam aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.

Dari aspek klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan cairan dan menekan erosi, walaupun tanah sendiri juga mampu tererosi.

Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Cairan dan udara merupakan anggota dari tanah.

Pembentukan tanah (pedogenesis)

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Ronde pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Ronde yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau dinamakan sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang berbakat tanah asal Swiss yang melakukan pekerjaan di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan dampak dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berlangsungnya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah beragam jenis tanah dan mampu dilakukan klasifikasi tanah.

Karakteristik

Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami ronde pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan masa ini tidak mempunyai yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.

Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia berisi mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.

Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak mampu menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena berisi beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi beragam bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari arus cairan atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik mampu ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup cairan namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian akbar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.

Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian diputuskan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).

Warna tanah merupakan definisi yang sangat mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, sampai putih. Selain itu, tanah mampu memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai dampak ronde kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, adun karena pelapukan vegetasi maupun ronde pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga mampu diakibatkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya diakibatkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi ronde kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].

Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi selang agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat dinamakan sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah adun bagi perakaran apabila pori berukuran akbar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi cairan. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup akbar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.

Pencemaran tanah

Pencemaran tanah terjadi dampak masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan mutu dalam fungsi tanah. Pencemaran mampu terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya cairan permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; cairan limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

Catatan dan rujukan

  1. ^ "The Color of Soil". United States Department of Agriculture - Natural Resources Conservation Service. http://soils.usda.gov/education/resources/k_12/lessons/color/. Diakses pada 2008-07-08.


edunitas.com


Page 11

Artikel ini membahas tanah sebagai benda bentukan alam. Bagi tanah sebagai objek hukum, lihat artikel lahan.

Pada tempat yang sesuai spora tumbuhan lumut berkecambah membentuk

Profil tanah, memperlihatkan beberapa horizon tanah.

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah anggota kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan cairan sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang adun bagi akar bagi bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup beragam mikroorganisme. Bagi sebagian akbar hewan darat, tanah menjadi lahan bagi hidup dan melakukan usaha.

Ilmu yang mempelajari beragam aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.

Dari aspek klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan cairan dan menekan erosi, walaupun tanah sendiri juga mampu tererosi.

Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Cairan dan udara merupakan anggota dari tanah.

Pembentukan tanah (pedogenesis)

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Ronde pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Ronde yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau dinamakan sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang berbakat tanah asal Swiss yang melakukan pekerjaan di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan dampak dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berlangsungnya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah beragam jenis tanah dan mampu dilakukan klasifikasi tanah.

Karakteristik

Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami ronde pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan masa ini tidak mempunyai yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.

Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia berisi mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.

Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak mampu menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena berisi beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi beragam bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari arus cairan atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik mampu ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup cairan namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian akbar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.

Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian diputuskan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).

Warna tanah merupakan definisi yang sangat mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, sampai putih. Selain itu, tanah mampu memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai dampak ronde kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, adun karena pelapukan vegetasi maupun ronde pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga mampu diakibatkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya diakibatkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi ronde kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].

Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi selang agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat dinamakan sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah adun bagi perakaran apabila pori berukuran akbar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi cairan. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup akbar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.

Pencemaran tanah

Pencemaran tanah terjadi dampak masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan mutu dalam fungsi tanah. Pencemaran mampu terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya cairan permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; cairan limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

Catatan dan rujukan

  1. ^ "The Color of Soil". United States Department of Agriculture - Natural Resources Conservation Service. http://soils.usda.gov/education/resources/k_12/lessons/color/. Diakses pada 2008-07-08.


edunitas.com


Page 12

Tags (tagged): tanakadate aikitsu, unkris, medali kebudayaan, dari, pemerintah jepang perintis, tahun 1889, atas, biaya sendiri berangkat, ke luar, negeri, universitas tokyo tanakadate, tercatat dalam, sejarah, tanakadate menjadi orang, jepang pertama, menjadi, center of studies, salah seorang, muridnya, pranala luar jepang, pusat tanakadate, aikitsu, center of, studies, tanakadate


Page 13

Tags (tagged): tanakadate aikitsu, unkris, medali kebudayaan, dari, pemerintah jepang perintis, tahun 1889, atas, biaya sendiri berangkat, ke luar, negeri, universitas tokyo tanakadate, tercatat dalam, sejarah, tanakadate menjadi orang, jepang pertama, menjadi, center of studies, salah seorang, muridnya, pranala luar jepang, pusat tanakadate, aikitsu, center of, studies, tanakadate


Page 14

Tags (tagged): tanakadate aikitsu, unkris, medali kebudayaan, dari, pemerintah jepang perintis, tahun 1889, atas, biaya sendiri berangkat, ke luar, negeri, universitas tokyo tanakadate, tercatat dalam, sejarah, tanakadate menjadi orang, jepang pertama, menjadi, pusat ilmu pengetahuan, salah seorang, muridnya, pranala luar jepang, pusat tanakadate, aikitsu, pusat ilmu, pengetahuan, tanakadate


Page 15

Tags (tagged): tanakadate aikitsu, unkris, medali kebudayaan, dari, pemerintah jepang perintis, tahun 1889, atas, biaya sendiri berangkat, ke luar, negeri, universitas tokyo tanakadate, tercatat dalam, sejarah, tanakadate menjadi orang, jepang pertama, menjadi, pusat ilmu pengetahuan, salah seorang, muridnya, pranala luar jepang, pusat tanakadate, aikitsu, pusat ilmu, pengetahuan, tanakadate


Page 16

Tags (tagged): tanaman, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, pusat ilmu pengetahuan, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net tanaman


Page 17

Tags (tagged): tanaman, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, pusat ilmu pengetahuan, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net tanaman


Page 18

Tags (tagged): plant, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, center of studies, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net plant


Page 19

Tags (tagged): plant, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, center of studies, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net plant


Page 20

Tags (tagged): punctuation, mark, center of, studies, unkris, mark gelombang, trademark umlaut, garis, bawah garis vertikal, baca beberapa, jenis, tanda baca penting, antara lain, menegaskan, memberi peringatan bahwa, kalimat, rawa, cetak miring merupakan, kata serapan, luar, center of studies, tapi masa, sekarang, garis bawah tidak, begitu jelas, punctuation mark


Page 21

Tags (tagged): punctuation, mark, center of, studies, unkris, mark gelombang, trademark umlaut, garis, bawah garis vertikal, baca beberapa, jenis, tanda baca penting, antara lain, menegaskan, memberi peringatan bahwa, kalimat, rawa, cetak miring merupakan, kata serapan, luar, center of studies, tapi masa, sekarang, garis bawah tidak, begitu jelas, punctuation mark


Page 22

Tags (tagged): tanda, baca, pusat ilmu, pengetahuan, unkris, mark gelombang, trademark umlaut, garis, bawah garis vertikal, baca beberapa, jenis, tanda baca penting, antara lain, menegaskan, memberi peringatan bahwa, kalimat, rawa, cetak miring merupakan, kata serapan, luar, pusat ilmu pengetahuan, tapi masa, sekarang, garis bawah tidak, begitu jelas, tanda baca


Page 23

Tags (tagged): tanda, baca, pusat ilmu, pengetahuan, unkris, mark gelombang, trademark umlaut, garis, bawah garis vertikal, baca beberapa, jenis, tanda baca penting, antara lain, menegaskan, memberi peringatan bahwa, kalimat, rawa, cetak miring merupakan, kata serapan, luar, pusat ilmu pengetahuan, tapi masa, sekarang, garis bawah tidak, begitu jelas, tanda baca


Page 24

Tags (tagged): tanaman, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, pusat ilmu pengetahuan, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net tanaman


Page 25

Tags (tagged): tanaman, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, pusat ilmu pengetahuan, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net tanaman


Page 26

Tags (tagged): plant, unkris, budidayakan pada suatu, ruang media, ke, dalam pengertian tanaman, tercakup pula, beberapa, fungi, sedangkan tumbuhan, sesuatu muncul, sayuran, penghasil sayur sayuran, tanaman industri, penghasil, center of studies, tanaman penghasil, minyak, referensi www tokopupuk, net plant