Mengapa wanita akan berdarah saat malam pertama?

Malam pertama memang merupakan malam yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh pasangan yang baru saja menikah. Banyak yang memimpikan betapa indahnya malam pertama.  

Namun ada satu stigma masyarakat terutama di masyarakat Indonesia ini bahwa malam pertama harus ditandakan dengan keluarnya darah dari vagina si perempuan sesaat setelah malam pertama dilakukan.  

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Mengapa wanita akan berdarah saat malam pertama?

Bila tidak mengeluarkan darah di malam pertama, maka menjadi pertanda bahwa si perempuan sudah tidak perawan lagi. Lalu benarkah stigma yang beredar tersebut ?  

Apakah keluar tidaknya darah dapat menentukan status keperawanan seorang perempuan ? Yuk simak lebih jauh mengenai topik ini pada artikel dibawah ini.

Tidak berdarah dengan tidak perawan

Keperawanan seorang wanita di Indonesia sendiri merupakan masalah yang tabu dan masih sering menjadi harga patok yang ditentukan oleh para pria dalam menilai ‘harga’ dari seorang wanita. 

Mungkin di kota-kota besar sekarang ini sudah banyak pria yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai keperawanan dan keluar tidaknya darah.

Namun di kampung kampung kecil umumnya perempuan yang tidak mengeluarkan darah saat malam pertama dilakukan akan di cap sebagai perempuan nakal dan tidak memiliki harga diri sampai tidak bisa menjaga keperawanannya. 

Sebenarnya keperawanan seseorang tidak bisa ditandakan dengan keluar tidaknya darah pada malam pertama. Memang benar pada umumnya wanita yang masih perawan akan mengeluarkan darah dari vaginanya setelah melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Mengapa wanita akan berdarah saat malam pertama?

Namun tidak semua wanita memiliki kondisi yang sama. Sehingga secara medis dapat dikatakan bahwa ada juga sebagian wanita yang memang masih perawan namun tidak mengeluarkan darah dari vaginanya saat pertama kali berhubungan seksual.

Secara medis pula dapat dijelaskan beberapa faktor yang menyebabkan mengapa vagina tidak mengeluarkan darah saat seorang wanita perawan berhubungan seksual untuk pertama kalinya seperti:

  • Kondisi Vagina setiap perempuan berbeda

Saudara kembar identik saja pasti memiliki perbedaan apalagi dengan setiap perempuan, tentunya memiliki kondisi yang berbeda beda pula, begitupun dengan vagina setiap perempuan. 

Ada perempuan yang memiliki selaput dara yang tipis, ada yang memiliki selaput dara yang tebal hingga ada beberapa kasus dimana perempuan tidak memiliki selaput dara dari saat ia dilahirkan. 

Keadaan inilah yang membuat tidak semua perempuan akan mengeluarkan darah saat malam pertamanya. Bila selaput darah cukup tipis, maka vagina perempuan tersebut cenderung bisa mengeluarkan darah saat penis masuk ke dalam lubang vagina untuk pertama kali.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Mengapa wanita akan berdarah saat malam pertama?

  • Kondisi perempuan yang sangat santai dan rileks di malam pertamanya

Di dalam melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya, biasanya tubuh bagian dalam vagina akan secara otomatis melakukan peregangan agar penis bisa masuk kedalam lubang vagina. 

Bila dilakukan pemanasan atau foreplay dengan baik sebelum memulai hubungan seksual dan berhasil melubrikasi vagina si wanita dengan baik dan sempurna maka bagian dalam vaginapun akan mampu meregang dengan lebih baik dan menerima masuknya penis dengan baik pula. Ini menyebabkan selaput dara memiliki kemungkinan tidak sobek sehingga darah tidak keluar saat malam pertama dilakukan.

  • Adanya kondisi yang membuat Selaput Dara sobek sebelumnya

Ya, sobeknya selaput dara pada vagina seorang wanita tidak melulu disebabkan oleh masuknya penis ke dalam lubang vagina. 

Selaput dara pun bisa sobek karena kecelakaan yang mengenai area vagina seorang wanita, kegiatan berolahragapun juga bisa menyebabkan selaput dara yang sobek sebelum melakukan malam pertama seperti kegiatan split pada olahraga balet atau meregangkan dua kaki ke arah kiri dan kanan sehingga vagina dipaksa meregang dan selaput dara di dalamnya bisa sobek. 

Selain itu olahraga seperti bersepeda pun dapat membuat selaput dara dalam vagina sobek.

  • Pemeriksaan kesehatan dan pemakaian tampon

Bila ada pemeriksaan medis pada organ kewanitaan seorang wanita, maka tidak dapat dihindarkan bila alat alat medis bisa saja dimasukan ke dalam vagina seseorang dan tanpa sengaja merobek selaput dara nya sehingga selaput dara yang sudah sobek akibat pemeriksaan medis ini tentunya tak akan sobek lagi ketika malam pertama berlangsung. 

Begitupun dengan pemakaian tampon, pemakaian tampon yang tidak hati-hati juga dapat menyobek selaput dara seorang wanita tanpa disadari karena fungsi tampon seperti pembalut bagi wanita mens.

Semoga artikel ini dapat berguna bagi Anda baik kaum pria maupun wanita dan memberikan pengetahuan lebih bahwa keperawanan seseorang tidak bisa ditentukan statusnya oleh keluar tidaknya darah saat malam pertama dilakukan. 

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

KOMPAS.com - Selama ini banyak orang yang percaya bahwa darah yang keluar dari vagina istri di malam pertama merupakan satu-satunya pertanda bahwa ia masih perawan. "Karena itu pula, darah yang keluar dari vagina istri di malam pertama menjadi sebuah keharusan bagi sebagian lelaki, khususnya di Indonesia," jelas dr Handrawan Nadesul pada seminar Kesehatan Wanita: "Sekolah“ Menjadi Ibu, Sabtu, 18 Desember 2010 di The Park Residence, Kelapa Gading, Jakarta.

Dr Handrawan yang sudah mengasuh beberapa kolom kesehatan sejak tahun 1970an ini mengatakan, bahwa masyarakat Asia atau negara-negara timur, sangat menjunjung tinggi keperawanan. "Padahal, dalam sebuah kongres seksologi yang pernah saya hadiri beberapa waktu lalu mengatakan, angka remaja Indonesia yang sudah pernah melakukan hubungan seks itu cukup tinggi. Tetapi tetap, kebanyakan pria Indonesia masih sulit menerima istri yang sudah tidak perawan," jelasnya lagi.

Darah di malam pertama menjadi semacam momok bagi para wanita dan bisa dibilang menjadi isu penting tersendiri dalam benak mereka. Dokter yang juga mengasuh rubrik tanya jawab di tabloid Gaya Hidup Sehat itu bercerita, ia kerap mendapatkan surat-surat dari pembaca yang sangat concern akan keluarnya darah dari vagina di malam pertama akibat robeknya selaput dara (bukan karena haid). Ia pernah mendapat surat dari seorang wanita yang diceraikan oleh suaminya hanya karena di malam pertama, vaginanya tidak mengeluarkan darah, padahal ia belum pernah melakukan hubungan seks dengan siapa pun ataupun melakukan masturbasi. Bahkan, ada suku tertentu yang sengaja menaruh kain putih di kasur, di bawah perempuan yang baru menikah dan sedang melakukan hubungan seks, tujuannya tentu untuk memastikan ada atau tidaknya darah di malam pertama demi membuktikan bahwa si perempuan masih perawan atau tidak. Hal-hal semacam ini menunjukkan akan sebuah kesulitan tersendiri bagi perempuan menghadapi hal ini.

Mengapa ini terjadi? Bisa jadi karena masih tabunya pembicaraan seputar seks, sehingga pengetahuan mengenai hal-hal ini menjadi simpang siur, yang cenderung membuat posisi perempuan cenderung rentan penghakiman. "Padahal, ada kalanya selaput dara itu tersobek tanpa sengaja sebelum malam pertama karena banyak hal, salah satunya akibat olahraga," jelas dr Handrawan.

Selaput dara (hymen) adalah lapisan tipis yang menghalangi jalan masuk menuju rahim. Ada perempuan yang terlahir tanpa selaput dara, namun kebanyakan wanita memilikinya, ukuran dan bentuknya pun bisa berbeda dari wanita ke wanita. Umumnya, selaput dara tidak berupa lapisan utuh yang menutup, ada lubang kecil yang merupakansaluran pengeluaran darah haid. Saat selaput dara robek, bisa terjadi rasa sedikit tidak nyaman dan keluar darah.

Sementara dalam sebuah konsultasi, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengatakan, "Istilah perawan atau tidak, tergantung apakah ia sudah atau belum pernah melakukan hubungan seksual. Kalau sudah pernah, maka dia disebut tidak perawan. Sebaliknya kalau belum pernah, maka dia disebut perawan. Keluarnya darah tidak harus terjadi ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual pertama kali. Jadi keluarnya darah tidak dapat digunakan sebagai tanda apakah seorang perempuan disebut perawan atau tidak."

Lebih lanjut mengenai malam pertama, menurut dr Handrawan, bisa terjadi banyak kemungkinan yang akan dihadapi dan perlu diketahuioleh para pasangan suami istri yang sama-sama baru pertama kali melakukan hubungan seksual, antara lain:
- Pada hubungan seksual pertama kali, belum tentu langsung bisa deflorasi. Tidak selalu bisa terjadi penerimaan vagina terhadap penis secara langsung.

- Ada kemungkinan si perempuanmerasa sangat tegang atau takut di malam pertama, sehingga mempersulit penetrasi penis. Hal ini bisa terjadi karena salah pengetahuan atau kepercayaan mengenai seks. Contoh; sejak kecil, si istri mendapat penanaman pendidikan bahwa seks itu adalah perbuatan yang berkaitan dengan dosa, kotor, dan sebagainya. Alhasil, si istri merasa ketakutan ketika ia harus melakukan hubungan seks dengan suaminya, terjadilah blocking atau penolakan tanpa sadar. Vagina menegang dan sulit terjadi penetrasi karena tertutup atau si istri merasa kesakitan dan minta berhenti. Hal ini harus melalui semacam konseling dan psikoterapi untuk membuat si istri bisa tenang dan menjalani hubungan seksual dengan suami.

- Mungkin terjadi vaginismus. Ketika otot vagina menegang atau mengencang saat terjadi hubungan seksual. "Kalau Anda pernah lihat di film-film yang bercerita pasangan suami istri yang penisnya terjepit vagina, hingga keduanya harus dibopong ke rumah sakit dalam keadaan seperti itu, itu benar-benar bisa dan pernah terjadi. Jangan main-main dengan vagina. Ototnya memang benar-benar bisa sangat kuat," jelas dr Handrawan.

- Penetrasi yang terjadi di malam pertama, belum tentu berdarah, belum tentu pula tidak berdarah menandakan bahwa si perempuan sudah tidak perawan. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan selaput dara robek, misal karena si perempuan sering melakukan olahraga berat, seperti naik kuda, bersepeda, lompat tinggi, atau terjadi kecelakaan, dan lainnya.