Islam merupakan agama yang paling menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Sejak pertama kali hadir di muka bumi yang dibawa oleh para Rasul Allah. Islam telah mengajarkan nilai toleransi yang dikenal dengan konsep tasamuh yang salah satunya mengatur bagaimana hubungan dengan umat beragama lain. Toleransi yang ada dalam ajaran Islam juga ditegaskan dalam Alquran Surat Al-Maidah ayat 48 yang artinya: “Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan”. Karena ada umat selain Islam ini, maka penting umat Islam dalam bersikap toleran kepada umat lain dengan tidak mengganggu agama dan ibadah mereka yang mereka tidak mengganggu umat Islam. Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Lamjamee, Banda Aceh, Tgk Rusli Daud S.HI menyebutkan, meskipun Islam telah menjadi agama yang paling toleran, tapi juga umat Islam kerap disudutkan dengan tudingan intoleran. Hal ini terjadi karena pengertian nilai toleransi dari pihak di luar Islam telah bergeser semakin menjauh dari batasan-batasan Islam. Sehingga cenderung mengarah kepada sinkretisme agama yang mengajarkan prinsip“semua agama sama baiknya”. “Umat Islam juga kerap dituduh intoleran kita berupaya menjalankan ajaran agamanya, padahal tidak mengganggu agama dan ibadah umat lain. Sebaliknya, kita umat Islam baru dianggap toleran ketika mau mengakui Islam sama baik dengan agama lain,” ujar Tgk Rusli Daud saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (19/12/2018) malam. Menurutnya, sikap toleran adalah berarti hanya sebatas menghormati atau menghargai umat beragama lain, tapi tidak sampai mengikuti atau membenarkan agama dan ibadahnya baik dalam bentuk sebatas ucapan maupun perbuatan. “Misalnya, ucapan selamat Natal dari umat Islam, itu sama saja kita membenarkan dan mengakui ibadah umat agama lain. Sehingga, kita mengabaikan prinsip hanya agama Islam yang paling benar di muka bumi dan satu-satunya agama yang diridhai Allah. Makanya kita harus berhati-hati, meski sekedar ucapan sama saja kita telah mengakui dan menerima kemusyrikan yang dilakukan kepada Allah,” terangnya. Tgk Rusli Daud yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banda Aceh ini menyebutkan, ada 10 toleransi yang harus diperhatikan dan ditunjukkan oleh umat Islam kepada umat agama lain. Pertama, jangan hina agama apapun baik Tuhannya maupun ajarannya. Kedua, jangan lecehkan pemuka agama manapun. Ketiga, jangan ganggu ibadah umat agama apapun. Keempat, jangan rusak tempat ibadah agama manapun. Kelima, jangan paksa atau ancam atau teror atau jebak umat agama lain untuk masuk Islam tapi cukup mengajaknya kepada Islam melalui dakwah yang berakhlaqul karimah. Keenam, bantu umat agama manapun yang terkena bencana. Ketujuh, tolong umat agama manapun yang terzalimi. Delapan, berniagalah dengan umat agama apapun dengan cara yang halal. Sembilan, bekerja samalah dengan umat agama manapun untuk kebaikan dan kemajuan. Sepuluh, berikanlah semua hak umat agama apapun tanpa dikurangi. Namun demikian,ada lima batasan toleransi yang harus dijaga oleh umat Islam. Pertama, jangan campur adukkan aqidah maupun syariat dengan agama lain. Kedua, jangan membenarkan dan mengakui agama lain, cukup menghargai saja. Ketiga, jangan mengikuti perayaan besar agama lain, apalagi ibadahnya, termasuk tidak mengucapkan pada ibadah dan hari raya mere ka. Kempat, jangan lakukan kawin beda agama, dan kelima, jangan jadikan umat agama lain sebagai pemimpin di wilayah muslim. “Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haqga bil bathil, mencampur adukan antara hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan seorang muslim, yang mengarah sikap sinkretisme yang dilarang oleh Islam. Harus kita bedakan antara sikap toleran dengan sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan semua keyakinan/agama. Hal ini dilarang oleh Islam karena termasuk syirik. Sinkretisme mengandung talbisul haqqa bil bathil,” pungkasnya.(*/) Sumber: Serambi Indonesia
Islam secara jelas telah menyebutkan batas toleransi dalam agama yaitu Al Kafirun Sabtu , 16 Nov 2019, 15:53 WIB Republika TV Red: Ichsan Emrald Alamsyah Hakikat dan makna toleransi harus benar-benar dipahami, jika tidak maka gagal paham akan maknanya bisa berakibat fatal. Terutama mengenai toleransi beragama yang akhir-akhir ini banyak didengungkan dan isu intoleran sering diarahkan pada Islam. Dalam KBBI toleran bermakna ; bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Ya, toleransi adalah seperti yang tertera pada surah Al-Kafirun yaitu lakum dienukum waliyadin. Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku. Sederhana, kamu dengan agamamu dan aku tidak ikut campur, dan aku dengan agamaku kamu tidak ikut campur. Dalam Imbauan MUI Jatim mengenai pengucapan salam seharusnya tidak menjadi perdebatan lagi karena sudah jelas bahwasannya imbauan tersebut sesuai dengan Syariat. Salam itu sendiri adalah doa. Sebagai bentuk ibadah tentu doa tidak boleh dianggap remeh. Maka makna toleransi itu harus ada batasnya. Toleransi bukanlah mencampuradukkan antar ajaran agama yang berbeda. Jika sudah berada di masalah akidah maka tak ada toleransi dengan kata lain tidak lagi dikatakan toleransi jika akidah harus terkorbankan. Maka disinilah perlunya mengerti sejarah. Berabad-abad lamanya Islam pernah memimpin dunia. Jejak-jejak sejarah telah mencatatnya, bagaimana Islam memperlakukan non muslim. Memperhatikan dengan benar hak-hak muslim maupun non muslim. Seperti yang dikatakan oleh sejarawan kristen bernama T.W Arnold dalam bukunya "Perlakuan terhadap warga Kristen oleh pemerintah Turki Ustmani -selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani- telah memberikan contoh toleransi yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa. Itu menjadi bukti bagaimana Islam menempatkan toleransi sesuai tempatnya. Allah Swt. juga berfirman dalam surah Al-Mumtanah ayat 8 yang artinya : "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil". Islam sudah memberikan penjelasan akan makna toleransi yang sesungguhnya. Jadi, tidak perlu mengajari Islam mengenai makna toleransi. Di negeri-negeri dimana muslim menjadi minoritas seperti rohingya, ughyur , dan lain sebagainya diperlakukan tak manusiawi oleh mayoritas. Lantas disini sudah diketahui siapa yang harus belajar toleransi. Jangan sampai seorang muslim itu sendiri gagap akan makna toleransi sehingga bertindak menyeleweng dan justru memperdebatkan imbauan Ulama yang sudah sesuai dengam hukum Syara'. Ulama adalah pewaris para Nabi, perantara Ilmu dan sudah seharusnya memberikan kontribusi dalam penegakan hukum-hukum dan syariat Allah Swt. Yuli Saputri, Muslimah Penulis. Wonogiri.
Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ... Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke . 1.) Jelaskan soal arti hari! Jawaban::...???2.) Jelaskan 4 contoh kiamat surgā! Jawaban::...???3.)Jelaskan 4 contoh tanda akan datangnya hari … ada yg tau lanjutan nya untuk kls 5 SD ya:) cocokkan kata berikut dengan gambar! ماهر : شعر وعين وأنف وفم وأذنان ورقبةterjemah kan kedalam bahasa Indonesia مِنَ ـ زَكَاةَ ـ السَّمَاءِ ـ اِلَّا مُنِعُوْا ـ وَلَمْ يَمْنَعُوْا ـ الْق��طْرَ ـ اَمْوَالِهِمْ susunlah potongan hadis berikut! bantu jawab PLIS TOLONG BANTU JAWAB YA SALAH REPOT!!!!MAPEL : AGAMAKELAS : V tolong jawab... pliss....☺️ tolonh bantu donh kaa tuliskan contoh taat kepada allah, taat kepada rosul dan ulil amri masing-masing 10 Bagaimana kamu menyikapi perbedaan yang muncul dalam menghukumi suatu masalah dalam beragamatolong jawab plisss |