Mengapa saat kita berada dalam masa pubertas kita harus terbuka dengan orang tua

berikut contoh kewajiban pelajar di rumah kecuali....Amenjaga kebersihan rumah B mendapat kasih saya C menghormati orang tua D membantu tugas ayah dan … ibu.​

2) apa yang terjadi jika warga negara tidak mendapatkan hak nya ​

Jelaskan peranan TNI dalam upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara? Tolong bantu jawab

Seorang mahasiswa A merupakan murid yang pandai dan memiliki kecerdasan luar biasa. Sayangnya hal tersebut tidak dibarengi dengan attitude yang baik. … Jika bertemu dengan dosen tidak pernah menyapa , tidak tersenyum , bahkan cenderung acuh. Menurut Anda ,apa yang salah dengan mahasiswa A tersebut? Apakah etikanya, moralnya ataukah Ahlaknya yang bermasalah? Mengapa? Jelaskan secara detail.​

bagaimana gambaran pendidikan di indonesia​

sebutkan tujuan nasional yg tertera dalam uud 1945​

y ing 2. Keadilan Sosial a. Lingkungan Keluarga 1) 2) 3) b. Lingkungan Sekolah 1) 2) 3) c. Lingkungan Masyarakat 1) 2) 3) d. Lingkungan Bangsa dan Neg … ara 1) .... 2) 3)​

menghargai orang lain disebutbantu jawab DI KUMPUL BESOK!!!​

TULUNG YA KACKS......​

perhatikan gambar di samping!ceritakan gambar di samping !​

Peran Orang Tua dalam Menghadapi Masa Pubertas – Dilansir dari kompas.com, masa pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini, banyak hal yang berubah yang dihadapi oleh anak. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan fisik serta perilaku. Perubahan-perubahan ini tentunya sangat disadari oleh anak-anak.

Namun, saat perubahan ini terjadi, terkadang anak-anak belum sepenuhnya mengerti. Pun sudah mengerti, anak-anak tidak langsung dapat memahami dan menerima perubahannya. Anak butuh sosok yang dapat menemaninya dalam mengalami masa pubertas agar mereka tetap menjalani hidup yang baik. Karenanya, anak butuh orang tua.

Peran orang tua sangat besar dalam menghadapi masa pubertas. Apa saja peran orang tua dalam menghadapi masa pubertas? Simak penjelasan berikut!

Baca Juga: Ketahui Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak

Mengapa saat kita berada dalam masa pubertas kita harus terbuka dengan orang tua

Menjadi Comfort Zone bagi Anak

Saat menghadapi pubertas, anak akan mengalami perubahan pada fisik serta perilakunya. Hal ini terkadang tidak dapat diterima begitu saja oleh anak. Maka, anak butuh sosok yang dapat membuat anak merasa nyaman untuk mengemukakan banyak hal.

Peran pertama yang orang tua harus berikan kepada anak adalah rasa nyaman. Jadikan anak merasa nyaman dan percaya pada orang tua agar anak dapat terbuka tentang masalah-masalah yang ia hadapi, terlebih saat menghadapi masa pubertas.

Membimbing Anak

Saat sedang mengalami pubertas, emosi anak juga cenderung tidak stabil. Dalam dirinya, anak-anak masih bingung terhadap perubahan yang ia hadapi, misalnya seperti perasaan lebih cepat marah, sedih, dan galau terkait dengan lingkup pergaulannya.

Nah, dalam hal ini, orang tua perlu membimbing anak agar tidak kelewat batas dalam menghadapi perubahan dirinya. Berikan anak arahan yang tidak menggurui untuk tetap berada dalam norma dan budaya yang keluargamu anut. Ingat, jangan menggurui, ya!

Mengingatkan Anak 

Saat mengalami pubertas, anak akan menemukan hal-hal baru, seperti perubahan fisik. Coba berikan pemahaman pada anak anda untuk menjaga perubahan fisiknya.

Ingatkan pula anak hal-hal yang harus anak lakukan saat perubahan fisik tersebut terjadi. Ingatkan bahwa semua orang mengalami hal yang sama, sehingga anak dapat menerima perubahan yang ada pada dirinya maupun sekitarnya.

Teman Diskusi Anak 

Saat masa pubertas, banyak hal terjadi pada anak. Oleh karena itu, jadilah teman diskusi bagi anak. Terkadang anak enggan berbicara dengan orang tua karena orang tua terkesan terlalu menghakimi atau menggurui. Yang anak butuhkan saat pubertas adalah teman untuk saling bertukar pikiran. Tempatkanlah posisimu sebagai orang tua sebagaimana kamu masih pubertas dulu. Jadilah pendengar yang baik bagi anak tanpa menggurui dan menghakimi! 

Memberikan Pengetahuan pada Anak 

Pubertas bukanlah hal yang tabu. Sebagai orang tua, berikanlah pengetahuan pada anak tanpa ditutup-tutupi. Semua perubahan fisiknya, perubahan perilakunya, perlu dibarengi dengan ilmu ilmiah agar anak merasa terbiasa. Berikanlah pengetahuan tanpa ditutup-tutupi sehingga anak juga dapat menjaga dirinya sendiri. Sudah waktunya anak mengetahui tentang sistem reproduksi, kok!

Mengawasi Anak 

Saat masa pubertas, anak-anak sedang menuju proses pendewasaan. Namun, bagaimanapun, mereka tetaplah anak-anak. Maka, awasilah anak-anak agar tidak melakukan hal yang tidak sesuai norma dan kepercayaan. Berikan kepercayaan penuh pada mereka, namun tetap awasi pergaulannya. Jangan sampai anak terjerumus pada pergaulan yang merugikan mereka, ya!

Menjadi Role Model bagi Anak

Menjadi teman diskusi, memberikan rasa nyaman, memberi pengetahuan, dan mengawasi anak, tidak akan berhasil tanpa melakukan hal yang satu ini. Jadilah role model untuk anak. Sebagai orang tua, tunjukkanlah hal yang baik sehingga anak pun mencontoh hal baik yang kita lakukan. Sejatinya, mendidik itu mencontoh, bukan mendengar. Yuk, belajar dan menjadi lebih baik untuk buah hati yang beranjak dewasa!

Baca Juga: Peran Orang tua Mendidik Anak: Seperti Apa ya?

Itulah 7 peran orang tua dalam menghadapi masa pubertas anak yang bisa kamu terapkan. Saat masa pubertas, kamu juga dapat melatih anak bertanggung jawab dengan keuangan, dengan menggunakan aplikasi keuangan. Yuk, jaga dan arahkan anak-anak kita yang beranjak dewasa!

MULAI PERJALANAN FINANSIALMU DAN ANAK BERSAMA WHIZ!

Mengapa saat kita berada dalam masa pubertas kita harus terbuka dengan orang tua
Ilustrasi (pixabay.com)

MURIANEWS, Kudus – Pubertas atau masa puber merupakan salah satu tanda bahwa anak mulai beranjak remaja. Istilah pubertas digunakan ketika anak telah mengalami perubahan hormon didalam tubuh yang berkaitan dengan kematangan organ-organ reproduksinya.

Pada fase ini, anak biasanya akan mengalami perubahan fisik yang sangat berbeda dari yang sebelumnya.

Mengapa saat kita berada dalam masa pubertas kita harus terbuka dengan orang tua

Anak perempuan biasanya mengalami pubertas lebih cepat dibanding anak laki-laki. Pada usia 8 hingga 13 tahun, anak perempuan biasanya akan mengalami fase ini. Sementara pada anak laki-laki biasanya mengalami pubertas diusia 10 hingga 16 tahun.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan Pranikah kepada Remaja di Jepara

Tanda-tanda puber pada anak perempuan dan laki-laki juga berbeda. Tanda puber anak perempuan meliputi mulai menstruasi, tumbuh rambut halus di ketiak dan kemaluan, payudara dan pinggul membesar, mulai muncul jerawat, dan pertumbuhan yang semakin cepat.

Sedangka tanda puber pada anak laki-laki antara lain berupa mimpi basah, pertumbuhan penis dan testis, tumbuh rambut di wajah, area seksual dan ketiak, mulai berjerawat, perubahan suara, dan pertumbuhan semakin cepat.

Saat memasuki masa puber ini, kebanyakan anak akan mengalami perubahan sikap dan suasana hati yang sulit dijelaskan maupun dipahami. Perubahan yang terjadi pada masa puber ini seringkali menimbulkan kebingungan dan kecemasan pada anak.

Untuk itu, pada masa puber ini, peran orang tua sangat diperlukan. Mereka sebaiknya mendampingi anaknya agar bisa melewati masa puber dengan nyaman.

Lalu, apa yang perlu dilakukan oleh orang tua pada anaknya yang mengalami masa puber ini? Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti dilansir dari kompas.com.

Dikutip dari situs Tutor Doctor, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua saat mendampingi anaknya yang mengalami pubertas. Yakni:

Komunikasi

Cara terbaik mendukung anak menjalani pubertas adalah dengan menyediakan waktu untuk berkomunikasi dan berdiskusi secara terbuka. Orangtua perlu bicara soal pertumbuhan dan pubertas yang dialami anak secara jujur dan informatif.

Pembicaraan soal pubertas mungkin terasa memalukan atau canggung pada awalnya namun sangat penting bagi anak. Ambil pendekatan yang terbuka dan santai untuk mengobrol dengan anak untuk menunjukkan dukungan dari kita sebagai orangtuanya.

Berikan kepastian

Anak akan cenderung membandingkan dirinya dengan temannya ketika pubertas dan merasa khawatir. Penting untuk meyakinkan anak bahwa perbedaan itu normal dan tidak perlu dikhawatirkan maupun dibandingkan.

Dengarkan keluhan anak

Luangkan waktu untuk mendengarkan semua keluhan anak selama masa pubertas. Cara ini menjadi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari anak mengenai berbagai hal baru yang terjadi di hidupnya.

Berikan saran atau alat yang bermanfaat

Berikan saran atau alat yang bermanfaat untuk anak menjalani masa pubertasnya. Misalnya cara menggunakam tampon, pembalut atau mencukur bulu kemaluannya agar tetap bersih dan rapi.

Jelaskan soal jerawat, risiko kenaikan berat badan dan keluhan menstruasi yang mungkin asing bagi anak. Penting untuk menyediakan alat dibutuhkan anak-anak di masa pubertas sehingga mereka dapat menjaga dan mengatur dirinya sendiri.

Memberikan sumber daya lain

Banyak anak kesulitan berkomunikasi dengan orangtuanya, termasuk di masa pubertas. Ada baiknya kita menyediakan beberapa sumber lain untuk memberikan informasi spesifik tentang pubertas atau jawaban atas pertanyaan anak. Misalnya buku, jurnal atau situs bermanfaat yang mengulas soal pubertas yang terjadi pada anak.

Penulis: Chambali Editor: Dani Agus

Sumber : kompas.com