Mengapa para pelajar Indonesia harus menghormati bendera Jepang Hinomaru

40 Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 2 Dalam rangka mengendalikan kebijakan di bidang ekonomi, maka semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai oleh Jepang dan di bawah pengawasan yang sangat ketat. Pemerintah Jepang juga mengeluarkan peraturan untuk menjalankan perekonomian di bidang perkebunan. Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh pemerintah Jepang. Banyak perkebunan yang dirusak dan diganti dengan tanaman yang sesuai untuk keperluan biaya perang. Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula. Beberapa perusahaan swasta Jepang yang menangani pabrik gula adalah Meiji Seito Kaisya. » Dengan berbagai ketentuan pemerintah Jepang tersebut, coba bandingkan dengan kegiatan monopoli yang dilakukan pada zaman Hindia Belanda Adakah persamaannya? Coba lakukan telaah kritis tentang hal itu

2. Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan. Jumlah sekolah juga dikurangi secara drastis. Jumlah sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah. Sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi boleh dikatakan macet. Jumlah murid sekolah dasar menurun 30 dan jumlah siswa sekolah lanjutan merosot sampai 90. Begitu juga tenaga pengajarnya mengalami penurunan secara signifikan. Muatan kurikulum yang diajarkan juga dibatasi. Mata pelajaran bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama, sekaligus sebagai bahasa pengantar. Kemudian, ba hasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib di sekolah. Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti kinrohosyi. Kegiatan kerja bakti itu meliputi, pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama. Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat Jepang Nippon Seishin. Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo, menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak badan taiso serta seikerei. Di unduh dari : Bukupaket.com 41 Sejarah Indonesia Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut, membuat angka buta huruf menjadi meningkat. Oleh karena itu, pemuda Indonesia mengadakan program pemberantasan buta huruf yang dipelopori oleh Putera.Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami kemunduran.Kemunduran pendidikan itu juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah Jepang yang lebih berorientasi pada kemiliteran untuk kepentingan pertahanan Indonesia dibandingkan pendidikan. Banyak anak usia sekolah yang harus masuk organisasi semimiliter sehingga banyak anak yang meninggalkan bangku sekolah.Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk membuat pandai, tetapi dalam rangka untuk pembentukan kader- kader yang memelopori program Kemak muran Bersama Asia Timur Raya. Oleh karena itu, sekolah selalu men jadi tempat indoktrinasi kejepangan. » Coba pikirkan baik-baik, mengapa Jepang melakukan pembatasan dan pengendalian pendidikan di Indonesia?

3. Pengerahan Romusa

Selama menduduki Indonesia, Jepang juga mengendalikan bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia. (pixabay)

adjar.id – Selama pendudukannya di Tanah Air, Jepang juga melakukan pengendalian di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Masuknya Jepang ke Indonesia dengan membawa propaganda yang menjajikan bagi bangsa Indonesia.

Akan tetapi, di balik itu semua ada tindakan merugikan yang dilakukan Jepang selama pendudukannya.

Jepang mengerahkan semua kekuatan dan potensi yang ada untuk menopang perang melawan sekutu.

Semua aset kekayaan Indonesia pun dikuras habis untuk memenangkan perang dan melanjutkan industri di negara Jepang.

Jepang mengerahkan semua kekuatan yang ada di Indonesia untuk membantu mereka dalam perang.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai pengendalian Jepang pada bidang pendidikan dan kebudayaan yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.

Yuk, kita cari tahu bagaiman pengendalian Jepang di bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia!

“Sifat kejam Jepang lama kelamaan membuat rakyat Indonesia melakukan berbagai perlawanan.”

Baca Juga: Jawab Soal Perlawanan Rakyat Papua terhadap Kekejaman Jepang

Page 2

Selama menduduki Indonesia, Jepang juga mengendalikan bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia. (pixabay)

Pengendalian Jepang di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pemerintah Jepang saat menduduki Indonesia mulai membatasi kegiatan pendidikan yang ada di Indonesia.

Jepang melakukan pengurangan jumlah sekolah secara drastis, Adjarian.

Jumlah sekolah dasar diturunkan dari 21.500 sekolah menjadi hanya 13.500 sekolah saja.

Kemudian sekolah lanjutan menurun dari 850 sekolah menjadi 20 sekolah dan kegiatan perguruan tinggi juga terhenti.

Nah, jumlah murid sekolah dasar juga menurun sebanyak 30 persen, sementara murid sekolah lanjutan menurun sampai 90 persen, lo.

Hal ini juga berpengaruh terhadap tenaga pengajar yang juga mengalami penurunan.

O iya, muatan kurikulum sekolah juga dibatasi oleh Jepang.

“Perubahan kurikulum sekolah salah satunya dengan penetapan bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.”

Baca Juga: Jawab Soal Tujuan Jepang Membentuk Putera

Page 3

Selama menduduki Indonesia, Jepang juga mengendalikan bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia. (pixabay)

Menghormati Budaya dan Adat Jepang

Para pelajar di sekolah harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang, sekaligus harus melakukan kegiatan kerja bakti atau kinrohosyi.

Kegiatan kerja bakti tersebut meliputi pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan lain sebagainya.

Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran sekaligus menjalankan semangat Jepang atau Nippon Seishin.

O iya, para pelajar juga haru menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, menghormati bendera Hinomaru, dan melakukan gerakan badan atau taiso serta seikerei.

Nah, adanya kebijakan pemerintah Jepang tersebut membuat angka buta huruf di Indonesia menjadi lebih meningkat.

Para pemuda Indonesia pun mengadakan program pemberantasan buta huruf yang dipelopori oleh Putera.

Nah, dari berbagai kasus tersebut, bisa dikatakan bahwa pendidikan Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami kemunduran.

“Kebijakan pendidikan yang diterapkan pemerintah Jepang lebih terfokus pada kemiliteran.”

Baca Juga: Dampak Kependudukan Jepang di Indonesia

Kemunduran pendidikan Indonesia sangat berkaitan dengan kebijakan pemerintah Jepang yang lebih berorientasi pada kemiliteran untuk kepentingan pertahanan Indonesia.

Banyak anak usia sekolah yang kemudian harus masuk organisasi semimiliter sehingga banyak yang putus sekolah.

Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk membuat rakyat menjadi pandai.

Akan tetapi dalam rangka untuk pembentukan kader-kader yang memelopori program Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, Adjarian.

Nah, itulah gambaran tentang pengendalian yang dilakukan Jepang di bidang pendidikan dan kebudayaan yang mana lebih mengedepankan militer.

Yuk, sekarang kita jawab pertanyaan ini!

Pertanyaan

Apa saja pembatasan kegiatan pendidikan yang dilakukan Jepang bagi bangsa Indonesia?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Zaman pendudukan Jepang di Indonesia selama 3,5 tahun ternyata membawa dampak yang cukup signifikan pada kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Dimana, pengendalian Jepang terhadap tanah air terlihat pada bidang pendidikan dan kebudayaan yang kondisinya semakin buruk dan memprihatinkan.

Adanya konsep pengendalian disini berarti membatasi dan mengurangi suatu sekolah dan bangunan pendidikan yang ada di Indonesia, sehingga pendidikan mengalami kemerosotan drastis jika dibandingkan zaman Hindia Belanda. sebanyak kurang lebih 8000 sekolah dasar telah dibumi hanguskan, jumlahnya menurun menjadi 13.500 dari jumlah awal sebesar 21.500.

Oleh karena itu, dampaknya adalah banyak anak-anak sekolah dasar yang berhenti sekolah dikarenakan tenaga pendidikannya pun juga dikurangi. Jumlah guru dan kurikulum yang diajarkan pun dibatasi dengan mengupayakan bahasa Jepang menjadi pelajaran wajib.

Bahasa Indonesia adalah salah satu unsur kebudayaan, dimana bahasa Indonesia tetap menjadi pengantar umum kegiatan pembelajaran tetapi para siswa harus taat untuk menghormati segala adat istiadat dan budaya Jepang. Maka bidang pendidikan digunakan oleh Jepang untuk menanamkan pengaruhnya.

(Baca juga: 7 Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia)

Tidak hanya kegiatan akademik, para pelajar dianjurkan untuk ikut kegiatan berbasis militer dan latihan jasmani. Oleh karena itu selain dilaksanakan pendidikan militer secara khusus pelajaran yang diutamakan di sekolah-sekolah adalah gerak badan atau Taiso agar para siswa dipersiapkan sebagai tenaga di medan tempur.

Selain itu tujuan pendidikan masa Jepang juga untuk menanamkan rasa hormatdan kagum terhadap Jepang sehingga pelajaran bahasa dan budaya diajarkan di semua sekolah.

Pemerintah Jepang sadar akan pentingnya kaum muda dalam menciptakan lingkungan yang baru dimana kepentingan Jepang akan terwujud apabila semangat itu tumbuh di dalam jiwa setiap pemuda di Indonesia. Maka sarana yang digunakan untuk mempengaruhi kaum muda adalah lewat sarana pendidikan.

Disamping itu, masyarakat dibebankan kegiatan tambahan dengan membantu memperbaiki jalan, penanaman tumbuhan untuk bahan makanan, membersihkan asrama, menanam pohon jarak di beberapa wilayah yang berbeda. Selain itu, para pelajar juga dituntut untuk selalu mengumandangkan lagu Kimigayo, menghormati bendera Hinomaru, dan mengimplementasikan suatu gerak badan yang disebut seikerei.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA