Mengapa hubbud dunya disebut sebagai penyakit hati?

Salah satu hal yang paling dirisaukan oleh Rasulullah SAW adalah ketika umat Islam sudah terjebak ke dalam cinta berlebih-lebihan kepada dunia.

Table of Contents Show

  • Apa akibat dari perilaku hubbud dunya?
  • Mengapa orang yg memiliki sifat hubbud dunya memiliki sifat rakus dan tamak?
  • Mengapa sifat hubbud dunya menyebabkan pelakunya menjadi tidak taat dalam menjalankan ibadah?
  • Mengapa hubbud dunya disebut sebagai penyakit hati?

Rasulullah bersabda, demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.

Ketika seorang Muslim sudah menjadikan dunia ini sebagai tujuannya, maka itu alamat dia telah terjebak dalam hubbud dunya. Padahal, dalam prinsip akidah Mukmin, dunia ini bukanlah tujuan. Melainkan hanya alat untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak.

Hubb al-dunya merupakan akhlak tercela yang harus dihindari, sebagaimana firman Allah:

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan.

(Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Pengertian Hubb Al-Dunya

Hubb al-dunya adalah cinta dunia yang berlebihan sehingga melupakan kehidupan akhirat. Hubb al-dunya adalah sumber kehancuran umat. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan mengurangi keimanan seseorang.

Penyebab Hubb Al-Dunya
  • Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kehidupan akhirat.
  • Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan berbagai macam cara.
  • Kikir terhadap harta, tidak rela hartanya terlepas dari dirinya.
  • Serakah dan rakus serta tamak. Selalu ingin mengumpulkan harta walaupun sudah memiliki.
  • Tidak mau mensyukuri nikmat Allah.
Dampak Negatif

Ketika seorang muslim sudah menjadikan dunia ini sebagai tujuan utamanya, maka itu alamat dia telah terjebak dalam hubb al-dunya.

Padahal, dalam prinsip akidah, dunia ini bukanlah tujuan. Melainkan hanya alat untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. Maka mereka yang hubb al-dunya akan memperoleh dampak negatif sebagai berikut.

  • Cinta dunia akan membuat mereka lupa kepada Allah.
  • Mereka yang begitu mencintai dunia akan mudah tergoyah imannya.
  • Sebagai sumber penyakit, cinta dunia sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap hartanya dan di dalam harta terdapat banyak penyakit, antara lain tamak, rakus, pamer, dengki dan lain-lain.
  • Menghalalkan segala cara demi memperoleh kesenangan dunianya.
  • Membuat seseorang tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat baginya di akhirat.
Cara Menghindari

Betapa bahayanya hubb al-dunya baik bagi diri sendiri ataupun orang lain, maka kita harus berusaha menghindarinya dengan cara:

  • Mengingat bahwa kehidupan dunia itu hanya sementara. Islam tidak memerintahkan umatnya meninggalkan dunia, tetapi diperintahkan untuk menaklukkan dunia dalam genggamannya, bukan dalam hatinya.
  • Memperbanyak mengingat kematian.
  • Qana’ah yaitu merasa cukup terhadap yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas terhadap harta.
  • Mengingat bahwa apa yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.

loading...

Salah satu yang dikabarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya adalah datangnya sikap hubbud dunya, yakni sikap bersenang-senang dengan dunia. Cinta pada kehidupan dunia yang melebihi ingatannya pada kehidupan akhirat. Hubbud dunya adalah sumber keburukan hati setiap umat Islam. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang kepada Allah Robbul 'Alamin.

Baca juga: Mengenal Syaikh Abu Al-Hasan Ali An-Nadwi, Salah Satu Ulama dan Penulis Terbaik Sirah Nabawiyah

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (HR Bukhari-Muslim)

Kata Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, hubbun dunya akan menghinggapi umatnya di akhir zaman. Dan di era saat inilah muslimin termasuk dalam golongan akhir zaman. Cinta dunia yang berlebihan ini membuat hati keras. Hati yang membatu, membuat hilang kepekaannya pada tanda-tanda Allah Ta'ala. Nasihat demi nasihat tidak bisa menembus hati yang keras, karena dikuasai kecintaan pada dunia. Inilah bahayanya dari hubbud dunya tersebut.

Baca juga: Surat Al-Qur'an untuk Mendapatkan Keturunan Anak Laki-laki

Banyak bahaya yang ditimbulkan karena hubbud dunya ini. Di antaranya:
1. Membuat kita lalai kepada Allah, misalnya, shalat, puasa dan sedekah.
2. Jika seorang telah dikuasai (hatinya) oleh iblis, maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena cinta dunia tidak akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur.
3. Merupakan sumber segala kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap harta benda dan di dalam harta benda terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat rakus, tamak, bangga dan angkuh, pamer terhadap yang dimiliki. Orang yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan terus berusaha untuk menambahnya, hingga membuatnya lalai dari zikir kepada Allah Ta'ala.

Baca juga: Hati-hati, Penyakit Hati Bisa Menyebabkan Kufur Nikmat

4. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.

Ciri-ciri Hubbud Dunya

Muslimah, dirangkum dari berbagai sumber berikut ciri-ciri hubbud dunya, yakni:
1. Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kebahagiaan akhirat
2. Mengumpulkan harta benda dengan menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan halal dan haramnya.
3. Kikir, tidak rela sediki pun hartanya lepas atau berkurang. Jangankan untuk sedekah, zakat yang memang wajib saja ia tidak mau. Pada puncaknya ia juga akan kikir kepada dirinya, sehingga ketika dia sakit tidak mau berobat karena khawatir hartanya berkurang

Baca juga: PUPR Dapat Anggaran Rp100 Triliun di 2022, Buat Apa Saja?

4. Serakah dan rakus serta tamak
5. Tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, maunya nikmat-nikmat yang besar, banyak dan melimpah.

Lantas bagaimana agar terhindar dari hubbud dunya ini? Al Qur'an telah memberikan petunjuk, bagaimana seharusnya seorang mukmin menghindari hubbud dunya ini. Antara lain dengan cara:

1. Mengingat bahwa hidup di dunia itu hanya sementara (tercantum dalam QS Al-Hadid :20)
Islam tidak memerintahkan umatnya untuk meninggalkan dunia, tetapi umat Islam diperintahkan untuk menaklukkan dunia dalam genggamannya, bukan dalam hatinya.
2. Perbanyak mengingat kematian (QS. Ali Imran : 185)
3. Meyakini dan menyadari bahwa setiap tindakan kita direkam oleh anggota badan kita, yang nanti di hari akhir, tangan, kaki, lidah kita akan bersaksi di depan Allah (QS. Fushshilat : 20 - 22)

Baca juga: Selamatkan 20 WNI, Dubes Heri Akhmadi Beri Penghargaan ke Perusahaan Kapal Jepang

4. Qana’ah, yaitu rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan.
5. Zikir, merupakan metode yang paling efektif untuk membersihkan hati dan meraih kehadiran Ilahi.
6. Kuatnya iman seseorang dan menerapkan muraqabah
Meyakini bahwa Allah selalu melihat kita, jika kita berdua, maka yang ketiga adalah Allah, jika kita bertiga maka yang keempat Allah. Jika kita merasa selalu dilihat Allah, maka tidak ada lagi orang yang mencuri/korupsi, atau berbuat curang dan lain-lainnya.
7. Pengabdian penuh khidmat, yaitu saat-saat beribadah, kita lakukan dengan cara tulus ikhlas sepenuh hati kepada-Nya.
8. Sadar bahwa dunia dan seisinya adalah amanah Allah, dan semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat.

Baca juga: Sering Terjadi Penumpukan, Terminal Baru Bandara Sam Ratulangi Akhirnya Difungsikan

9. Jangan pernah “kecukupan” atau kekurangan “dunia” ini merusak hati kita. Jika berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder

Akhirnya kita selalu panjatkan doa kepada Allah agar dijauhkan dari sikap hubbun dunya ini. Dan semoga dibimbing Allah untuk memperbanyak ibadah dan mencintai amal-amal para penduduk surga. Aamiin.

Baca juga: BMKG: Waspada Jawa Timur Masih Berpotensi Tsunami 29 Meter

Wallahu A'lam

(wid)

Apa akibat dari perilaku hubbud dunya?

Hubbud dunya adalah sumber kehancuran umat. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang kepada Allah SWT. Ketika seorang Muslim sudah menjadikan dunia ini sebagai tujuannya, maka itu alamat dia telah terjebak dalam hubbud dunya.

Mengapa orang yg memiliki sifat hubbud dunya memiliki sifat rakus dan tamak?

Penyebab Hubb Al-Dunya Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kehidupan akhirat. Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan berbagai macam cara. Kikir terhadap harta, tidak rela hartanya terlepas dari dirinya. Serakah dan rakus serta tamak.

Mengapa sifat hubbud dunya menyebabkan pelakunya menjadi tidak taat dalam menjalankan ibadah?

Hubbud dunia juga menyebabkan seseorang melupakan ibadah, ketika orang ini lebih memilih mengejar kenikmatan dunia. Orang ini akan menganggap ibadah sebagai sesuatu yang mengganggu dan membuang-buang waktu. Hubbud Dunya adalah cinta dunia yang berlebihan, merupakan induk segala kesalahan (maksiat) serta perusak agama.

Mengapa hubbud dunya disebut sebagai penyakit hati?

Hubbud dunya adalah sumber keburukan hati setiap umat Islam. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang kepada Allah Robbul 'Alamin. Kata Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, hubbun dunya akan menghinggapi umatnya di akhir zaman.

Mengapa hubbud dunya sering disebut sebagai penyakit hati?

Hubbud dunya adalah sumber keburukan hati setiap umat Islam. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang kepada Allah Robbul 'Alamin. Kata Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, hubbun dunya akan menghinggapi umatnya di akhir zaman.

Mengapa kita harus menghindari hubbud dunya?

Bahaya Hubbud Dunya Membuat manusia lalai dalam melaksanakan ibadah , seperti shalat, puasa, dan sedekah. Jika seorang telah dikuasai (hatinya) oleh iblis, maka ia akan menjadi lemah. Iblis akan membolak-balikkan hatinya seperti anak kecil yang sedang bermain bola.

Apa itu hubbud dunya dalam Islam?

Hubbuddunya merupakan suatu keadaan seseorang yang mengagungkan urusan dunia sehingga membuatnya mengabaikan perkara akhirat, dan lalai untuk berbuat taat kepada Allah Swt..

Mengapa sifat hubbud dunya menyebabkan pelakunya menjadi tidak taat dalam menjalankan ibadah?

Hubbud dunia juga menyebabkan seseorang melupakan ibadah, ketika orang ini lebih memilih mengejar kenikmatan dunia. Orang ini akan menganggap ibadah sebagai sesuatu yang mengganggu dan membuang-buang waktu. Hubbud Dunya adalah cinta dunia yang berlebihan, merupakan induk segala kesalahan (maksiat) serta perusak agama.