Mengapa duodenum disebut sebagai usus 12 jari brainly

Usus 12 jari atau duodenum adalah segmen usus halus pertama yang terletak tepat di bawah lambung. Mengapa disebut usus 12 jari? Karena, memiliki panjang yang setara dengan 12 jari manusia. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, usus 12 jari adalah segmen usus terpendek dengan panjang sekitar 23 hingga 28 sentimeter.5 Feb 2022

usus 12 jari terletak dimana?

Usus Dua Belas Jari (Duodenum) Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).22 Mei 2020

Bagaimana karakteristik usus 12 jari?

Usus 12 jari atau duodenum merupakan bagian usus halus yang letaknya dekat dengan lambung. Jika dibandingkan dengan jenis usus lainnya, usus ini memiliki ukuran yang jauh lebih pendek. Duodenum tidak terbungkus selaput peritoneum dengan baik.5 Mei 2020

Bagaimana struktur dari usus 12 jari?

Struktur usus dua belas jari terdiri dari sel sekretosi mukosa untuk mensekresi cairan yang mengandung enzim. Terdiri dari jonjot usus yang di dalamnya terdapat sel liberkuhn yang menghasilkan enzim enterokinase. Juga terdapat kelenjar brunner untuk menghasilkan lendir pencerna makanan.7 Okt 2019

Apa arti dari usus 12 jari?

Usus dua belas jari adalah bagian usus pertama yang bertanggung jawab dalam menyerap zat gizi dari makanan setengah cerna yang berasal dari lambung. Usus dua belas jari atau duodenum pun mempunyai peran penting dalam penyerapan unsur kimiawi makanan.

Apa fungsi usus 12 jari atau duodenum?

Fungsi dan cara kerja usus dua belas jari Fungsi utama duodenum adalah menjadi tempat pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi yang tubuh Anda butuhkan. Pertama-tama, makanan yang telah dicerna dalam lambung akan menjadi bubur halus (kim) dan bergerak menuju usus halus.15 Okt 2021

Apa fungsi usus 12 jari brainly?

Jawaban. Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.

Usus Dua Belas Jari (Duodenum) – Usus dua belas jari (duodendum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum) dengan panjang antara 25-38 cm. Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.

Terdapat struktur histologis pada usus halus, struktur tersebut disebut dengan kelenjar brunner. Kelenjar brunner menghasilkan lendir bersifat basa untuk membantu penyerapan dan penetralan pH makanan.

Usus dua belas jari termasuk organ retroperitoneal karena tidak seluruhnya tertutupi oleh selaput peritoneum. Saluran pankreas dan empedu terhubung langsung dengan usus halus, getah pankreas berfungsi untuk memecah makanan, sedangkan empedu berfungsi untuk pemecahan dan pencernaan lemak. Hasil pencernaan lambung yang masuk ke usus dua belas jari disebut Chyme. Fungsi duodenum ini yaitu untuk mengolah, menetralkan, memecah dan mencerna chyme tersebut.

Ciri-Ciri Usus 12 Jari (Duodenum)

Usus 12 jari merupakan salah satu bagian yang paling pendek dari usus halus. Perjalanannya bisa di mulai dar bulbo duodenale lalu melaju terus hingga ligamentum treitz. Organ ini dinamakan juga dengan organ retroperitoneal, karena seluruh bagiannya tidak terbungkus secara merata dan menyeluruh oleh selaput peritoneum. Secara karakteristik, usus 12 jari ini memiliki tingkat keasaman cukup rendah. Jika di ukur menggunakan pH, maka akan menunjukan angka 9 yang menyatakan bahwa usus 12 jari ini basa. Maka semua makanan yang masuk ke dalam usus 12 jari ini akan berasa basa.

Fungsi Usus Dua Belas Jari (Duodenum)

Secara umum, fungsi duodenum atau usus 12 jari yaitu menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.

Adapun fungsi usus dua belas jari yang lain diantaranya yaitu:

  • Membantu pencernaan makanan
  • Membantu penyerapan makanan
  • Menghasilkan enzim yang berguna dalam proses penyerapan
  • Sebagai saluran ke usus halus
  • Untuk membentuk mukosa otot
  • Memiliki lendir yang bekerja spesifik membantu dalam pengolahan dan pelancaran makanan
  • Membantu dalam penyerapan protein
  • Membantu penyerapan karbohidrat dan zat gula
  • Membantu penyerapan asam amino
  • Membantu dalam penyerapan asam lemak
  • Sebagai sistem imun
  • Sebagai tempat bermuaranya saluran-saluran terpenting tubuh

Bagian-Bagian Usus Dua Belas Jari (Duodenum)

Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pemaparan.

Pars superior
Bagian pertama, yaitu pars superior di mulai dari akhir pilorus. Selanjutnya, saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian ini memiliki panjang sekitar 5 cm.

Pars ascendens
Bagian yang terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan berakhir pada awal usus kosong (jejunum).

Demikian artikel tentang “Usus Dua Belas Jari (Duodenum) : Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi dan Bagian-Bagian Usus Dua Belas Jari (Duodenum)“, semoga bermanfaat.

  • Usus Halus : Pengertian, Fungsi, Struktur, Bagian, Enzim dan Penyakit Pada Usus Halus Lengkap
  • Usus Besar (Kolon) : Pengertian, Fungsi, Struktur, Bagian dan Penyakit Pada Usus Besar Lengkap
  • Pankreas : Pengertian, Letak, Fungsi, Struktur Bagian dan Penyakit Pada Pankreas Lengkap
  • Lambung : Pengertian, Fungsi, Struktur Bagian dan Macam-Macam Penyakit Lambung Lengkap
  • Pengertian Ginjal, Fungsi, Struktur Bagian dan Proses Pembentukan Urine Dalam Ginjal Manusia Lengkap

Lihat Foto

THINKSTOCKPHOTOS

Ilustrasi sapi.

KOMPAS.com – Hewan ruminansia, seperti sapi dan kerbau, memiliki sistem pencernaan yang berbeda dengan hewan lain.

Misalnya, proses pencernaan makanan pada sapi sebagai hewan ruminansia memiliki beberapa tahapan, yakni pencernaan secara mekanis, pencernaan pada rumen, retikulum, omasum, usus halus, dan usus besar.

Dilansir dari Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten Lebak, berikut adalah penjelasan mengenai proses pencernaan pada hewan ruminansia.

1. Pencernaan secara mekanis

Pencernaan secara mekanis dilakukan di dalam mulut. Makanan yang sudah dikunyah di dalam mulut, setelah istirahat, akan dikeluarkan kembali, dan dikunyah lebih halus.

Proses pencernaan ini dibantu oleh air liur atau saliva untuk membuat proses pengunyahan lebih mudah.

Baca juga: Tips Memasak Daging Sapi agar Lebih Sehat, Perhatikan Suhunya

Selain itu, air liur juga membantu menetralkan asam dari pakan ternak saat masuk ke dalam rumen.

2. Pencernaan pada rumen

Rumen adalah perut besar dan merupakan bagian lambung paling besar dalam pencernaan hewan ruminansia.

Fungsi rumen adalah sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, tempat absorbsi VFA, dan tempat pencampuran makanan.

Fungsi pankreas sangatlah penting dalam sistem pencernaan dan metabolisme. Selain dapat memproduksi hormon, pankreas juga memiliki fungsi utama sebagai organ yang memproduksi enzim untuk menghancurkan dan mencerna makanan di dalam perut.

Pankreas adalah salah satu organ yang terletak di belakang rongga perut dengan panjang sekitar 12–18 cm. Organ yang bentuknya memanjang ini bisa saja mengalami gangguan. Jika fungsi pankreas terganggu atau rusak, bisa timbul masalah pada pencernaan dan penyakit lain, misalnya diabetes.

Memahami Fungsi Pankreas

Fungsi pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua fungsi pankreas yang perlu Anda pahami:

Fungsi eksokrin

Selain pankreas, kelenjar eksokrin juga terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti kelenjar air liur di mulut, kelenjar keringat di kulit, dan kelenjar eksokrin di usus dan lambung.

Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:

  • Enzim lipase untuk menguraikan lemak
  • Enzim protease, termasuk kemotripsin dan tripsin, untuk mencerna protein menjadi asam amino
  • Enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula darah atau glukosa

Fungsi endokrin

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan zat tertentu ke dalam peredaran darah. Fungsi kelenjar endokrin pada pankreas adalah untuk menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Hormon insulin berguna untuk mengikat glukosa dari darah untuk dibawa ke berbagai jaringan di dalam tubuh agar bisa digunakan sebagai energi. Pankreas mengeluarkan hormon ini untuk menurunkan glukosa darah ketika kadarnya terlalu tinggi.

Sementara itu, kelebihan glukosa di dalam tubuh akan disimpan sebagai glikogen di dalam jaringan otot dan hati. Glikogen ini berguna sebagai cadangan energi saat tubuh membutuhkan energi ekstra.

Saat kadar glukosa dalam darah terlalu rendah, pankreas akan mengeluarkan hormon glukagon untuk meningkatkan glukosa dengan cara memecah glikogen.

Penyakit-Penyakit yang Bisa Terjadi Akibat Gangguan Pankreas

Pankreas yang sehat akan memproduksi enzim dan hormon dalam jumlah dan waktu yang tepat ketika kita makan. Namun, jika fungsi pankreas terganggu, kelenjar ini tidak akan mampu memproduksi enzim pencernaan atau hormon insulin secara optimal.

Hal ini bisa menimbulkan penyakit tertentu, seperti intoleransi makanan dan diabetes. Gangguan pada pankreas bisa menimbukan beberapa gejala, seperti berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, tinja berlemak, mual, muntah, dan diare.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan atau penyakit yang bisa terjadi ketika pankreas terganggu:

Diabetes tipe 1 dan tipe 2

Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin sebagaimana yang seharusnya akibat resistensi insulin, sehingga kadar gula darah naik dan sulit terkontrol. Jika tidak diobati dengan tepat, lama kelamaan penyakit ini bisa menyebabkan pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Sementara itu, diabetes tipe 1 terjadi karena sistem imunitas tubuh justru menyerang sel-sel pankreas normal dan sehat yang menghasilkan insulin. Akibatnya, insulin tidak dapat terbentuk dan tubuh akan kesulitan mengontrol gula darah. Pasien diabetes tipe 1 umumnya akan membutuhkan suntikan insulin seumur hidup.

Namun, pada kasus tertentu, pasien diabetes tipe 2 juga mungkin akan membutuhkan terapi suntikan insulin, terutama jika gula darahnya tidak terkontrol dengan pengobatan.

Pankreatitis

Pankreatitis merupakan penyakit yang terjadi ketika pankreas meradang dan rusak sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Penyebab utama dari penyakit ini masih belum diketahui, tapi umumnya lebih berisiko terjadi pada pasien yang mengalami batu empedu atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.

Penyakit ini bisa bersifat akut maupun kronis. Pankreatitis tergolong akut jika muncul secara mendadak dan sembuh dalam waktu beberapa minggu. Jika tidak segera ditangani, pankreatitis bisa menetap hingga berbulan-bulan atau bahkan menahun sehingga menyebabkan kerusakan permanen pada pankreas.

Fibrosis kistik

Penyakit fibrosis kistik atau cystic fibrosis disebabkan oleh adanya gangguan genetik yang menimbulkan kelainan pada pankreas dan paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah pencernaan, gangguan pernapasan, serta meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

Kanker pankreas

Kanker pankreas merupakan penyakit yang diam-diam mematikan, karena gejala awalnya tidak jelas. Sebagian besar pasien kanker pankreas bahkan tidak mengalami gejala apa pun, sehingga penyakit ini sering kali baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah parah.

Hingga saat ini, penyebab kanker pankreas belum diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit tersebut, di antaranya faktor genetik atau keturunan, obesitas, riwayat diabetes atau pankreatitis kronis, hingga kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.

Pseudokista pankreas

Rongga berisi cairan yang disebut dengan pseudokista dapat terbentuk setelah terjadinya pankreatitis. Pseudokista pankreas dapat diatasi dengan pembedahan, tapi terkadang juga bisa sembuh dengan sendirinya.

Tumor islet pancreas dan pembesaran pancreas

Gangguan lainnya pada pankreas adalah tumor sel islet pankreas, yaitu kondisi yang menyebabkan produksi hormon meningkat tajam, serta pembesaran pankreas, baik yang tidak mengganggu fungsi pankreas sehingga tidak diperlukan penanganan maupun akibat suatu penyakit yang membutuhkan pengobatan.

Berbagai Penanganan pada Gangguan Pankreas

Gangguan pankreas bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter agar bisa ditangani dengan tepat. Jika Anda mengalami gangguan pada fungsi pankreas, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter, antara lain:

1. Terapi insulin

Terapi insulin diberikan melalui suntikan ke jaringan lemak, bisa di bagian perut maupun di lengan atas. Suntikan insulin ini biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe 1, atau pada diabetes tipe 2 yang sudah tidak bisa diobati dengan obat antidiabetes minum.

Suntikan insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil.

2. Pemberian enzim

Pemberian enzim pankreas diberikan pada pasien yang mengalami fibrosis kistik atau intoleransi makanan hingga kekurangan nutrisi. Pemberian enzim ini biasanya dilakukan melalui suplemen enzim.

3. Drainase

Drainase dilakukan pada penderita pseudokista pankreas dengan cara memasukkan jarum dan selang ke dalam pankreas melalui kulit di perut. Setelah itu, dokter akan menghubungkan selang tersebut ke rongga perut atau usus. Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan atau mengeringkan kista pada pankreas.

4. Reseksi kanker pankreas

Operasi ini dilakukan dengan mengangkat kandung empedu, sebagian kelenjar pankreas, dan bagian pangkal dari usus halus. Sebagai terapi tambahan, dokter juga bisa memberikan kemoterapi.

5. Operasi pseudokista

Operasi pseudokista bisa dilakukan dengan teknik bedah terbuka (laparotomi) atau laparoskopi. Laparotomi adalah operasi dengan sayatan panjang vertikal di perut. Sementara itu, laparoskopi adalah operasi melalui beberapa sayatan kecil dengan bantuan alat yang dilengkapi kamera.

Kedua teknik operasi ini dilakukan untuk mengangkat pseudokista pankreas.

6. Transplantasi sel islet

Transplantasi sel islet masih dalam penelitian dan dilakukan untuk menyembuhkan diabetes tipe 1. Transplantasi ini dilakukan dengan mengangkat sel islet penderita dan digantikan dengan sel islet pankreas dari pendonor.

7. Transplantasi pankreas

Transplantasi pankreas bisa dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan pankreas berat atau kerusakan permanen pada pankreas, misalnya karena pankreatitis, diabetes, atau fibrosis kistik. Terapi ini bisa dilakukan setelah pasien mendapatkan donor pankreas yang cocok.

Mengingat fungsi pankreas yang begitu penting, sudah selayaknya Anda menjaga kesehatan pankreas dengan baik. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk memelihara kesehatan organ ini, di antaranya:

  • Konsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang
  • Rutin berolahraga
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Berhenti merokok dan kurangi atau stop konsumsi minuman beralkohol

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar fungsi pankreas atau merasa memiliki gejala gangguan pankreas, seperti nyeri perut mendadak yang menjalar ke punggung, mual, muntah, kurang nafsu makan, berat badan menurun drastis tanpa sebab yang jelas, atau terdapat banyak minyak pada tinja, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pemeriksaan penting dilakukan agar gangguan pankreas bisa ditangani dengan cepat dan tepat sebelum terjadi kerusakan permanen pada organ ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA