Mengapa butir pertama dalam piagam jakarta diganti menjadi ketuhanan yang maha esa brainly

CNN Indonesia

Senin, 25 Okt 2021 10:38 WIB

Mengapa butir pertama dalam piagam jakarta diganti menjadi ketuhanan yang maha esa brainly

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Sejarah Kementerian Agama tak terlepas dari polemik tujuh kata dalam Piagam Jakarta hingga akhirnya dihapuskan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Foto: Kemenag

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejarah Kementerian Agama (Kemenag) tak terlepas dari polemik tujuh kata dalam Piagam Jakarta yang menjadi perdebatan panjang hingga akhirnya dihapuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.

Tujuh kata yang dimaksud adalah bagian dari cikal bakal sila pertama dasar negara Indonesia. Dalam Piagam Jakarta disebutkan, 'Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.'

Anggota nonmuslim PPKI, Johannes Latuharhary, Sam Ratulangi dan I.G. Ketoet Poedja mengusulkan agar tujuh kata itu dihapus. Sebab, tujuh kata itu dianggap kurang mengakomodir pemeluk agama dan kepercayaan di luar Islam. Namun, beberapa golongan muslim seperti Ki Bagoes Hadikoesoemo ingin tujuh kata itu tetap ada.


Perdebatan tujuh kata itu berlangsung sengit. Mohammad Hatta pun lantas mendekati tokoh-tokoh Islam agar tujuh kata itu diganti dengan 'Yang Maha Esa'. Penggantian kata itu dimaksudkan demi persatuan bangsa.

Dikutip dari berbagai sumber, penghapusan ketujuh kata itu juga merupakan permintaan perwakilan Indonesia bagian timur.

Penghapusan tujuh kata juga tak bisa dilepaskan dari sosok Kasman Singodimedjo, anggota PPKI yang berhasil meyakinkan golongan Islam. Menurutnya, persatuan lebih penting.

Akhirnya mereka bermufakat untuk menghapus tujuh kata itu dan diganti dengan tiga kata usulan Hatta. Sila pertama pun menjadi 'Ketuhanan Yang Maha Esa'.

Cikal Bakal Kementerian Agama

Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta itu pada akhirnya berkaitan dengan pembentukan Kementerian Agama (Kemenag). Lembaga itu didirikan sebagai kompensasi dari sikap toleransi para wakil pemimpin Islam.

"Pembentukan Kementerian Agama pada waktu itu dipandang sebagai kompensasi atas sikap toleransi wakil-wakil pemimpin Islam, mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta," dikutip dari situs resmi Kemenag, Senin (25/10).

Kemenag juga mengungkapkan, tujuan dibentuknya lembaga tersebut yaitu untuk memenuhi tuntutan sebagian besar rakyat beragama di tanah air. Sebab, pada masa penjajahan, kebutuhan dan pelayanan yang berkaitan dengan keagamaan tidak diberikan sebagaimana mestinya.

"Juga agar soal-soal yang bertalian dengan urusan keagamaan diurus serta diselenggarakan oleh suatu instansi atau kementerian khusus, sehingga pertanggungan jawab, beleid, dan taktis berada di tangan seorang menteri," tulisnya.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris Jenderal Kemag, R. Moh. Kafrawi mengungkapkan pembentukan lembaga tersebut lahir dari suatu kompromi antara teori sekuler dan Kristen tentang pemisahan gereja dengan negara, dan teori muslim tentang penyatuan antara keduanya.

Namun, belakangan, Menag saat ini, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Kemenag merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan umat Islam secara umum. Sehingga, menurutnya, wajar bila NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag sampai saat ini.

Hal itu, kata Yaqut, didasarkan pada peran tokoh NU, Wahab Chasbullah yang mengusulkan penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta dan menjadi juri damai dalam perdebatan sengit itu. Yaqut menyebut pencoretan itu lah yang menyebabkan adanya Kemenag.

"Saya bantah. Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," ujar Yaqut.

Pernyataan Yaqut lantas membuat banyak pihak geram. Ulama Anwar Abbas mengusulkan bahkan mengusulkan Kemenag dibubarkan karena membuat gaduh.

Sementara Pengurus Besa NU tegas membantah pernyataan Yaqut. "Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini.

(yla/gil)

Saksikan Video di Bawah Ini:

Oleh karena itu, dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945, diputuskan untuk melakukan perubahan pada sila pertama dari yang ditulis dalam Piagam Jakarta. Tujuh kata itu, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”, kemudian dihapus.

Bagaimana bunyi kalimat yang dihilangkan pada Piagam Jakarta?

Ki Bagus meminta kalimat “menurut dasar” dihapus, sehingga berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, kemanusiaan yang adil dan beradab, dan seterusnya.

Bagaimana perubahan sila pertama yang terjadi dalam Piagam Jakarta?

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menyetujui naskah Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945, kecuali “tujuh kata” di belakang sila Ketuhanan. Tujuh kata itu dicoret dan diganti dengan kata “Yang Maha Esa”. Kalimatnya pun berubah menjadi”Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Apa tujuan dihapusnya tujuh kata dalam sila 1 dalam Piagam Jakarta?

Sila pertama tersebut berubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, tujuh kata setelah kata “Ketuhanan” pada Piagam Jakarta dihapuskan. Hapusnya tujuh kata tersebut berawal dari adanya keberatan dari elemen bangsa yang berasal dari kawasan timur Indonesia pada petang hari tanggal 17 Agustus 1945.

Pada naskah Pancasila dalam Piagam Jakarta yang dirubah yaitu?

Setelah mendapatkan masukan dan protes dari tokoh-tokoh Indonesia bagian Timur, kemudian sila pertama diganti menjadi berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Apa saja tujuh kata dalam Piagam Jakarta?

Piagam Jakarta sebagai kompromi

  • Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Siapakah tokoh yang menolak usulan sila pertama pada Piagam Jakarta?

Salah satu tokoh yang menolak unsur syariat Islam dalam Piagam Jakarta ini adalah A.A Maramis. Akhirnya pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, kalimat pada sila pertama dirubah menjadi “Ketuhanan yang maha esa.”

Apa alasan sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta diubah brainly?

Beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan dengan sila pertama dalam rumusan tersebut. Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim saja. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang perubahan rumusan sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Siapa yang mengusulkan perubahan sila pertama pada Piagam Jakarta?

Rumusan ini dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Maramis mengusulkan perubahan butir pertama Pancasila kepada Drs. Mohammad Hatta setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo.

Apa yang melatarbelakangi sila ke 1 Piagam Jakarta dan Pasal 28 dirubah oleh PPKI?

Jawaban: Latar belakang perubahan sila pertama. Karena sila pertama pada piagam jakarta mengandung ketidak adilan/ hanya untuk orang2 islam saja.jadi dengan demikian agar menjadi adil di ubahlah menjadi ‘ketuhanan yang maha esa’.

Mengapa Soekarno Hatta meminta tokoh tokoh agama melakukan perubahan terhadap sila pertama dalam Piagam Jakarta sebelum disahkan menjadi dasar negara?

Perubahan ini dilakukan dengan alasan AGAR TIDAK TERJADI PERPECAHAN DALAM BANGSA INDONESIA DAN MEMBERI KEBEBASAN BAGI PARA PENGANUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN LAIN DALAM MENJALANKAN KEWAJIBAN AGAMA SESUAI DENGAN AGAMA MEREKA MASING-MASING.

Apa kata kata yang dihilangkan oleh Panitia Sembilan dan PPKI ketika sudah memahami dan menghargai kelompok kelompok lain dalam Piagam Jakarta?

Untuk menghindari perpecahan, esoknya sebelum sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ), Hatta berbincang dengan tokoh-tokoh Islam. Mereka setuju untuk menghilangkan kata – kata tersebut dan menggantinya dengan kata “Yang Maha Esa”, dengan rumusannya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Mengapa naskah dalam Piagam Jakarta diubah?

Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya perpecahan antara masyarakat Indonesia yang memiliki keyakinan beragam. Setelah diubah, kemudian Piagam Jakarta diganti namanya dengan Pembukaan UUD 1945 yang diresmikan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.

Sebutkan perubahan isi Piagam Jakarta yang berubah dari apa berubah menjadi apa?

perubahan naskah piagam jakarta menjadi naskah pembukaan uud 1945.

Bagaimana rumusan Pancasila yang tercantum dalam Piagam Jakarta?

Berikut adalah rumusan awal Pancasila yang tercantum pada Piagam Jakarta: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia.