Melakukan sembahyang merupakan perilaku yang menunjukkan sila Pancasila ke

ilustrasi contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila, sumber gambar: //www.freepik.com/

Pada dasarnya, setiap sila Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tahukah kamu tentang contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila?

Pancasila hadir bukan hanya sebagai lambang negara saja. Pancasila bukan hanya sebuah pajangan yang terpampang di dinding sekolah atau kantor. Lebih dari itu, pancasila harus diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Lambang Negara tersebut perlu diterapkan oleh setiap masyarakat dan dijadikan sebagai pedoman dalam hidup.

Oleh karena itu, poin-poin di dalam Pancasila sebaiknya tidak hanya dibaca saat upacara bendera saja. Namun, kita juga perlu memahami nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam setiap sila. Jika kita mampu memahaminya, maka kita juga akan mampu menerapkannya dalam berbagai aktivitas hidup dan di manapun kita berada.

ilustrasi contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila, sumber gambar: //www.freepik.com/

Salah satu sila Pancasila yang sangat penting untuk dipahami adalah sila pertama. Sila pertama ini berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Lalu, apa saja contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila ini?

1. Menyatakan Kepercayaan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Mengamalkan sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan menyatakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap agama memiliki Tuhannya masing-masing, begitu juga dengan agama yang kamu anut. Dengan mengembangkan sikap ini, maka kita akan menjadi umat yang bertakwa di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Melaksanakan Ibadah Sesuai dengan Agama yang Dianut

Setiap agama tentu memiliki rutinitas ibadahnya masing-masing. Setiap ibadah yang dilakukan tentu memiliki aturan atau pedoman yang perlu diikuti dengan baik dan benar.

Oleh karena itu, kamu dapat mengamalkan sila pertama Pancasila dengan melaksanakan ibadah sesuai yang diatur dengan agamamu.

3. Tidak Menganggu Ibadah Orang Lain yang Berbeda Agama

Salah satu sikap tercela dalam beragama yaitu menganggu orang beragama lain yang sedang beribadah. Hal ini melanggar hak asasi manusia karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memeluk agama yang dipercayai.

Oleh karena itu, kamu tidak perlu menganggu orang yang beragama lain saat mereka beribadah dan fokus saja pada ibadah yang kamu lakukan.

4. Mengembangkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama

Setiap orang perlu memiliki sikap toleran dalam menyikapi perbedaan beragama. Sikap toleransi ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik kepada teman sekolah maupun tetangga yang berbeda agama.

5. Tidak Memaksakan Agama yang Dipercaya Kepada Orang Lain

Setiap orang berhak menentukan nasibnya sendiri, terutama agama yang dipilih. Oleh karena itu, bukan tugas kita untuk memaksa orang lain mempercayai agama yang kita anut.

Contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila di atas hendaknya dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk menjadi umat agama yang bijak. Jangan sampai cara beragama yang kita lakukan justru memicu perpecahan dan perselihan dengan umat beragama lain.

Page 2

tirto.id - Menghormati teman yang sedang beribadah termasuk sila ke berapa? Apa saja pengamalan sila ke-1 pancasila? Berikut penjelasan selengkapnya.

Pengamalan sila ke-1 Pancasila dapat dilakukan di mana saja, termasuk di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan di tempat bermain. Pengamalan Pancasila di tempat bermain menjadi pembelajaran yang baik bagi anak-anak usia dini.

Sila ke-1 Pancasila dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) tepatnya dalam Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa:

  1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Peranan negara sangat penting dalam memberikan jaminan bagi setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama masing-masing. Itulah makna Sila ke-1 Pancasila, demikian tulis Weinata Sairin dalam Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002).

Selain sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila merupakan rumusan atau pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata dalam bahasa Sanskerta. Panca yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas".

Sukarno, yang kemudian menjadi Presiden RI pertama, memperkenalkan 5 sila pada hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato yang dilontarkan Bung Karno secara spontan itulah tercetus nama Pancasila.

“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” ucap Sukarno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995).

“Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” imbuh tokoh bangsa dan bapak proklamator ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA