Jelaskan cara membaca hukum bacaan mad wajib muttasil !

ilustrasi oleh dribbble.com

Contoh mad wajib muttashil adalah Jaaaaaa a, Asyitaaaaaa i…. hal ini karena adanya garis melengkung tebal yang mirip seperti pedang dan terletak diatas huruf hijaiyah dan wajib dengan 6 harakat (ketukan) yang tidak bisa ditawar lagi.

Mad Wajib Muttashil atau mad wajib adalah salah satu dari tiga belas bagian hukum mad far’i yang ada dalam ilmu tajwid.

Secera etimologi mad wajib muttashil berasal dari tiga kata yang berbeda terdiri dari mad yang artinya panjang bacaan, wajib yang artinya harus dan muttashil yang artinya bersambung.

Jadi, mad wajib muttashil adalah membaca bacaan dengan panjang dan wajib disambung.

Nah, untuh lebih jelasnya mengenai syarat hukum bacaan, cara membaca mad wajib muttashil. Simak penjelasan berikut.

Syarat Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil

Hukum dari Mad Wajib Muttashil adalah saat huruf hijaiyah mad thobi’I bertemu dengan hamzah berharakat fathah (fathatain), kasrah (kasratain) atau dhamah (dhammatain) dalam satu kalimat ( ءَ /  ءً – ءِ / ءٍ – ءُ / ءٌ ). Mad wajib muttashil dibaca sepanjang 6 harakat atau ketukan.

Cara Membaca Mad Wajib Muttashil

membaca mad wajib muttashil yaitu dengan 6 harakat (ketukan) yang tidak bisa ditawar lagi.

Didalam Al-Quran, tanda dari hukum mad wajib muttashil yaitu adanya garis melengkung tebal yang mirip seperti pedang dan terletak diatas huruf hijaiyah Mad Thobi’I atau terletak diantara huruf hijaiyah mad thobi’I serta huruf hamzah.

Mad wajib muttashil memiliki tanda berupa garis melengkung tebal seperti gambar pedang sedangkan mad jaiz munfashil memiliki tanda garis melengkung dan tipis seperti gambar cacing.

Baca juga:  Jenis-jenis Penelitian - Penjelasan dan Contohnya [LENGKAP]

Cara membacanya pun berbeda, hukum bacaan mad wajib muttashil yaitu panjangnya 3 alif atau 6 harakat sedangkan cara membaca mad jaiz munfashil yaitu panjangnya boleh 1,2,atau 3 alif  atau (2,4 atau 6 harakat).

Syarat hukum bacaan mad muttashil yaitu bertemunya mad thobi’i dengan dengan huruf hijaiyah Hamzah, sedangkan Mad Jaiz Munfashil hukum bacaanya apabila mad thobi’i bertemu dengan huruf hijaiyah Alif.

Contoh Hukum Mad Wajib Muttashil

Berikut adalah beberap contoh dari bacaan mad wajib muttashil

BacaanDibaca
جَآءَJaaaaaa a
اَلشِّتَآءِAsyitaaaaaa i
خُنَفَآءَKhunafaaaaaa a
عَآئِلاًAaaaaa ilan
اَلسَّآئِلَAssaaaaaa ila
اُولٰٓئِكَUlaaaaaa ika
اَلْمَلٰٓئِكَةُAlmalaaaaaa ikatu
وَجِيْٓئَWajiiiiiia
قُرُوْٓءٍQuruuuuuuin
سُوْٓءُالدَّارِSuuuuuu uddaari

Demikian penjelasan mengenai mad wajib muttashil, hukum bacaannya, cara membacanya beserta contoh, Semoga Bermanfaat

tirto.id - Setiap pembaca Al-Quran sebaiknya mesti memahami hukum bacaan mad wajib muttasil. Nyaris setiap surah Al-Quran memuat konsep mad ini. Dengan demikian, penguasaan terhadap mad wajib muttasil menentukan kesempurnaan tilawah Al-Quran. Berikut ini hukum bacaan mad wajib muttasil dan contohnya dalam ilmu tajwid.

Sederhananya, mad wajib muttasil terjadi ketika mad asli atau mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Hukum bacaan mad wajib muttasil harus dilafalkan dengan panjang 4-5 harakat.

Akan tetapi, untuk memahami konsep mad wajib muttasil, qari atau pembaca Al-Quran harus mengetahui terlebih dahulu apa itu mad asli atau mad thabi'i. Sebab, mad wajib muttasil merupakan turunan atau cabang dari mad thabi'i.

Baca juga: Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid & Cara Membaca Al Quran dengan Tartil

Pengertian Mad Thabi'i atau Mad Asli dalam Ilmu Tajwid

Dalam bahasa Arab, mad (المد) artinya memanjangkan. Istilahnya adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad.

Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad.

Mad asli atau mad thabi'i sendiri adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah diikuti dengan alif (ا), atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun (ي), dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf waw sukun (و), sebagaimana ditulis Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987).

Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat. Contoh bacaannya adalah كتَا بٌ (Dibaca: kitaabun) يَقُوْلُ (yaquulu) سمِيْعٌ (samii'un).

Setelah memahami mad asli atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan pembelajaran mad wajib muttasil.

Hukum Bacaan Mad Wajib Muttasil dan Pengertiannya

Pengertian mad wajib muttasil adalah ketika mad asli atau mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata, sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020) yang ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah.

Hukum bacaan mad wajib muttasil wajib dipanjangkan selama 4-5 harakat. Contoh kata atau kalimat dengan mad wajib muttasil adalah sebagai berikut: سَوَآءٌ - جَآءَ (Bacaan latinnya: Sawaaun - Jaa a).

Sebagai catatan, huruf hamzah dalam mad wajib muttasil harus dan mesti berada dalam satu kalimat. Jika hamzah itu berada di kalimat selanjutnya atau dua kalimat berbeda, hukum tajwidnya adalah mad jaiz munfasil, bukan mad wajib muttasil lagi.

Baca juga:

  • Mengenal Mad Wajib Muttasil dalam Alquran dan Cara Membacanya
  • Contoh Hukum Mad Jaiz Munfasil & Cara Membacanya dalam Ilmu Tajwid

Contoh Mad Wajib Muttasil dalam Al Quran

Hukum bacaan mad wajib muttasil terdapat dalam banyak ayat Al-Quran. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. QS. Ad-Dhuha Ayat 8

وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ

Bacaan latinnya: "Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā"

Artinya: "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan," (QS. Ad-Dhuha [93]: 8).

2. QS. Abasa Ayat 8

وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ

Bacaan latinnya: "Wa ammā man jā`aka yas'ā"

Artinya: "Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran)," (QS. Abasa [80]: 8).

3. QS. An-Naba Ayat 1

عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ

Bacaan latinnya: "'Amma yatasā`alụn"

Artinya: "Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?" (QS. An-Naba [78]: 1).

4. QS. Al-Baqarah Ayat 5

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Bacaan latinnya: "Ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn"

Artinya: "Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung," (QS. Al-Baqarah [2]: 5).

5. QS. At-Takwir Ayat 11

وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ

Bacaan latinnya: "Wa iżas-samā`u kusyiṭat"

Artinya: "Dan apabila langit dilenyapkan," (QS. At-Takwir [81]: 11).

6. QS. Al-Buruj Ayat 1

وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْبُرُوجِ

Bacaan latinnya: "Was-samā`i żātil-burụj"

Artinya: "Demi langit yang mempunyai gugusan bintang," (QS. Al-Buruj [85]: 1)

7. QS. Al-A'la Ayat 5

فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ

Bacaan latinnya: "Fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā"

Artinya: "Lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman," (QS. Al-A'la [85]: 5).

8. QS. An-Nashr Ayat 1

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

Bacaan latinnya: "Iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ"

Artinya: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan," (QS. An-Nashr [110]: 1).

9. QS. Al-Mulk Ayat 27

فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيٓـَٔتْ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ

Bacaan latinnya: "Fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda'ụn"

Artinya: "Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya," (QS. Al-Mulk [67]: 27).

10. QS. Al-Maun Ayat 6

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

Bacaan latinnya: "Allażīna hum yurā`ụn"

Artinya: "Orang-orang yang berbuat riya," (QS. Al-Maun [107]: 6).

Baca juga:

  • Hukum Mad Jaiz Munfasil & Mad Wajib Muttasil dalam Ilmu Tajwid
  • Pengertian Mad Wajib Muttasil dan Contohnya dalam Al Quran

Baca juga artikel terkait HUKUM BACAAN MAD atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/hdi)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA