Mata merah seperti darah karena apa?

Mata merah seperti darah karena apa?

Health Navigator NZ

Penyebab mata berdarah dan pengobatannya.

GridHEALTH.id – Terjadi pendarahan di mata, tentunya akan membuat seseorang yang mengalminya khawatir. Pasalnya mata merupakan organ yang punya peran penting bagi tubuh.

Melansir Mayo Clinic, kondisi mata berdarah disebut juga dengan pendarahan subkonjungtiva.  Terjadi saat pembuluh darah kecil yang ada di permukaan bening mata pecah.

Pembuluh darah tidak bisa menyerap darah dengan cepat, sehingga membuatnya terperangkap dan terlihat kemerahan.

Seseorang cenderung tidak menyadari dirinya sedang mengalami pendarahan di mata, hingga akhirnya melihat dirinya sendiri di cermin.

Tidak ada gejala lain dari kondisi ini, selain bagian putih mata berubah menjadi kemerahan atau ada bercak berwarna merah pekat.

Melihat warna merah pekat di mata tentu saja menimbulkan kekhawatiran. Tapi, apakah ini berbahaya?

Meskipun nampak mengerikan, tapi ternyata mata berdarah kebanyakan tidak berbahaya dan tidak menganggu penglihatan.

Bahkan, tidak ada juga rasa nyeri yang menyertainya. Hanya saja, orang-orang yang mengalami ini mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan berupa rasa gatal.

Mata berdarah bisa terjadi pada usia berapapun, tapi kondisi ini lebih sering dialami oleh orang dewasa.

Baca Juga: Mata Malas Pada Anak Tidak Bisa Disembuhkan Jika Telat Mendeteksinya, Hati-hati

Penyebab mata berdarah

Dilansir dari Cedars Sinai, dalam beberapa kasus penyebabnya tidak diketahui. Tapi sejumlah kondisi kesehatan berikut ini berisiko meningkatkan risikonya:

1. Cedera mata, termasuk dari hasil operasi

2. Tekanan darah tinggi

3. Peradangan pada pembuluh darah konjungtiva

4. Diabetes

5. Pengerasan pada arteri

6. Penyakit yang menganggu pembekuan darah

Selain keenam kondisi tersebut, mata berdarah juga bisa terjadi akibat pengggunaan lensa kontak, efek samping obat tertentu, mengejan terlalu kuat saat melahirkan atau sembelit, dan bersin yang hebat.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 6 Penyakit Kronis Ini Bisa Dideteksi dari Mata

Pengobatan mata berdarah

Kebanyakan mata berdarah tidak membutuhkan pengobatan apapun, karena akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Bagian putih mata mungkin akan terlihat merah kemudian berubah jadi cokelat, dan selanjutnya kuning.

Sampai hari ini, belum ada perawatan yang bisa mempercepat proses penyembuhan. Namun, obat tetes mata atau kompres hangat, untuk meredakan kemerahannya.

Baca Juga: Tak Hanya Merusak Paru-paru, Ini 3 Gangguan Mata Akibat Merokok

Akan tetapi, jika dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu mata berdarah tidak juga hilang, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Selain itu, tanda kondisi ini butuh penanganan lebih lanjut adalah saat muncul rasa nyeri atau pandangan kabur.

Riwayat cedera mata atau pendarahan berulang, juga membutuhkan pemeriksaan mata untuk mencari tahu penyebabnya dan segera mengambil tindakan jika dirasa berbahaya.

Pemeriksaan kesehatan juga perlu dilakukan secara teratur, jika mata berdarah terjadi akibat masalah medis lain seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pendarahan.

Baca Juga: Jika Penglihatan Mendadak Seperti Ini Ciri Lapisan Retina Mata Lepas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan kondisi mata memerah seperti berdarah, ramai di media sosial TikTok.

Video itu diunggah oleh akun TikTok @nvam17 pada Jumat (25/3/2022), disertai dengan narasi, “bentar lagi zombie.”

@nvam17 ? love me back by trinidad cardona - Gemini/janiyah

Pengunggah tidak menjelaskan secara pasti apa yang menjadi penyebab mata merahnya. Hal ini pun memunculkan banyak asumsi dari para warganet.

“Kata mamaku kebanyakan main hp bang,” tulis seorang warganet di kolom komentar.

“Lagi batuk ya? Aku dulu juga gitu, pembuluh darahnya pecah katanya (?) gara-gara ngeden pas batuk,” tulis warganet lain.

“Karena pembuluh darahnya pecah kah?” komentar warganet lainnya.

Hingga Minggu (27/3/2022) sore, video yang menayangkan kondisi mata merah tersebut sudah dilihat lebih dari 877 ribu kali oleh warganet TikTok.

Lantas, apa penyebab mata merah tersebut?

Baca juga: Viral, Video Perempuan Ditinggal Teman Prianya Masuk ke Rawa Saat Dirazia Satpol PP

Penjelasan dokter spesialis mata

Menilik dari video yang diunggah, kondisi mata yang demikian kemungkinan mengalami perdarahan subkonjungtiva.

Dokter spesialis mata sekaligus humas Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Gitalisa Andayani menjelaskan, perdarahan subkonjungtiva ditandai dengan darah segar yang tampak di bagian putih mata.

Kondisi demikian bisa terjadi karena mengejan dengan keras dan mendadak, bersin atau batuk yang terlalu kuat, mengangkat beban berat, atau muntah.

“Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi sebagai efek samping dari operasi mata, dan pada pasien dengan kelainan darah, serta pasien dalam terapi pengencer darah,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/3/2022).

Pada dasarnya, lanjut Gitalisa, perdarahan subkonjungtiva dibedakan menjadi dua, yakni spontan dan traumatik.

“Traumatik banyak pada orang muda, banyak laki-laki. Sedang yang spontan banyak orang 50 tahun ke atas. Menurut satu report, lebih banyak wanita,” katanya.

Baca juga: Viral, Video Pengunjung Wahana Jatuh dari Ketinggian, Begini Kronologinya

Bukan karena bermain ponsel terlalu lama

Untuk perdarahan traumatik, disebabkan trauma atau cedera mata akibat menggosok mata terlalu kasar, mata terpukul, tercolok, tertusuk, dan lain-lain.

Sementara perdarahan spontan, akibat faktor risiko hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan kelainan darah lain.

Adapun anggapan bahwa perdarahan subkonjungtiva atau mata merah seperti berdarah adalah akibat bermain ponsel terlalu lama, Gitalisa menjawab tidak.

Pengecualian, saat melihat layar ponsel membuat mata gatal dan mengucek mata dengan keras. Inilah yang menyebabkan perdarahan subkonjungtiva.

“Kecuali long hours melihat dekat membuat mata kering, gatal, dikucek dengan kuat sekali, hingga perdarahan subkonjungtiva,” kata Gitalisa.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Merokok di Toilet Kereta Api, Ini Kata PT KAI

Pengobatan perdarahan subkonjungtiva

Gitalisa menuturkan, jika tidak ada kelainan seperti luka tembus mata, biasanya darah akan terserap sendiri dalam kurun dua minggu.

Adapun cara mengobatinya, bisa dengan meneteskan obat tetes mata untuk menghilangkan rasa tidak nyaman dan iritasi.

Namun jika perdarahan subkonjungtiva terjadi akibat cedera seperti tercolok, Gitalisa menyarankan untuk segera ke dokter.

“Atau spontan tapi sering berulang. Ke dokter umum dulu, bila dokter menilai perlu dirujuk, baru ke dokter mata,” ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah bahaya mata merah seperti darah?

Kondisi Mata Berdarah, Berbahayakah? Mata berdarah adalah kondisi di mana pembuluh darah di dalam mata pecah atau mengalami kerusakan sehingga menimbulkan warna merah di sekitar area mata. Beberapa di antaranya tidak berbahaya sementara yang lain dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Kenapa mata merah seperti ada darah?

Mata berdarah bisa disebabkan oleh perdarahan subkonjungtiva. Konjungtiva adalah lapisan transparan dan tipis yang menutupi bagian sklera dan kelopak mata. Di lapisan terluar bola mata ini banyak terdapat saraf dan pembuluh darah kecil yang amat rapuh dan mudah pecah.

Bagaimana cara mengobati mata merah seperti darah?

Berikut perawatan rumahan untuk atasi perdarahan subkonjungtiva, yaitu:.
Letakkan kompres dingin di atas mata. ... .
Hindari menggunakan riasan mata, atau pilih riasan mata hypoallergenic;.
Gunakan air mata buatan yang dijual bebas;.
Oleskan antihistamin tetes jika mata merah disebabkan alergi musiman;.

Kenapa mata merah sebelah kanan seperti berdarah?

Munculnya kemerahan menyerupai bercak darah di mata bisa terjadi karena beragam pencetus berikut: Peradangan di mata, contohnya konjungtivitis, uveitis, keratitis, endoftalmitis. Perdarahan subkonjungtiva. Glaukoma sudut tertutup akut.