Mana yang selalu di sebut kelopak mata

Jakarta -

Kedutan mata kanan atas tak jarang dikaitkan dengan sejumlah hal mistis atau mitos yang beredar di tengah masyarakat. Kondisi ini dapat dijelaskan secara medis. Dalam istilah medis mata kanan kedutan disebut juga dengan myokymia.

Dikutip dari Mayo Clinic, Selasa (26/10/2021), kedutan kelopak mata hanya memengaruhi kelopak mata dan sangat umum dialami banyak orang pada waktu-waktu tertentu.

Kedutan dapat terjadi pada kelopak mata atas atau bawah, tetapi biasanya hanya terjadi pada satu mata. Biasanya, kedutan tidak terasa menyakitkan hanya saja bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas.

Terdapat beberapa jenis kedutan pada mata. Ada kondisi yang disebut dengan blefarospasme, yakni kedutan pada kedua mata yang bisa terjadi sangat kencang hingga kelopak mata tertutup rapat dengan sendirinya. Kondisi ini jarang terjadi, namun bisa berakibat fatal hingga mengganggu aktivitas.

Selanjutnya, ada spasme hemifacial yang melibatkan kedutan otot di satu sisi wajah, termasuk kelopak mata. Berikut informasi lengkap terkait kedutan mata kanan

Kedutan mata kanan atas: arti, penyebab, kapan ke dokter?

1. Penyebab mata kanan kedutan

Kedutan pada kelopak mata, baik di kanan maupun kiri dapat dipicu oleh beberapa hal berikut:

  • Mengonsumsi alkohol
  • Terpapar cahaya terang
  • Kelebihan mengonsumsi kafein
  • Kelelahan
  • Iritasi pada permukaan mata atau kelopak mata bagian dalam
  • Merokok
  • Mengalami stress
  • Terpapar angin atau polusi udara.

Pada pengidap blefarospasme, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun, para peneliti percaya kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh kerusakan sel-sel tertentu dalam sistem saraf yang disebut ganglia basal. Sementara itu, spasme hemifacial disebabkan oleh arteri kecil yang mengiritasi saraf wajah.

2. Kondisi lain yang bisa sebabkan kedutan mata kanan atas

Beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan mata kedutan, di antaranya sebagai berikut.

  • Peradangan di kelopak mata atau disebut blepharitis
  • Permukaan kornea mengalami goresan benda asing atau disebut abrasi kornea
  • Mata kering
  • Memiliki sensitivitas terhadap cahaya
  • Peradangan pada uvea atau lapisan tengah mata yang disebut juga uveitis.

Simak Video "Fakta Soal Mata Bengkak Gara-gara Sering Main Handphone"



(up/up)

Kalazion adalah pembengkakan atau benjolan yang sebagian besar terdapat pada kelopak mata bagian atas. Benjolan ini terkadang juga disebut dengan kista kelopak mata atau kista meibom. Pembentukannya berawal dari penumpukan kelenjar minyak (meibom) secara perlahan dan kemudian menyebabkan penyumbatan. 

Pada awalnya, benjolan mungkin terasa sakit, namun hal ini hanya bertahan sementara dan hilang. Biasanya, kalazion berkembang pada orang dewasa antara usia 30-50 tahun. Meski begitu, semua kelompok usia bisa mengalaminya, meski jarang sekali menyerang anak-anak. 

Penyebab Kalazion

Peradangan kelenjar meibom di kelopak mata adalah penyebab utama kalazion. Kelenjar ini memberikan beberapa bahan pelumas yang dibutuhkan untuk melembapkan dan melindungi mata. Peradangan kelenjar meibom menyebabkan pelumas yang dihasilkan kelenjar meibom menjadi mengental dan menjadi sumbatan pada saluran kelenjar meibom.

Faktor Risiko Kalazion

Kondisi ini lebih sering menimpa orang dewasa daripada anak-anak. Risiko semakin meningkat apabila orang tersebut mengalami kondisi seperti:

  • Peradangan kelopak mata (blepharitis)
  • Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik atau jerawat rosacea.
  • Mengidap penyakit kronis seperti diabetes.
  • Pernah mengalami kalazion sebelumnya.

Gejala Kalazion

Tanda khas dari kalazion adalah benjolan atau pembengkakan kecil pada kelopak mata bagian atas. Seperti dijelaskan sebelumnya, rasa nyeri umumnya muncul di awal dan kemudian hilang dengan sendirinya. Gejala-gejala lain yang mencirikan kalazion yaitu:

  • Benjolan kecil pada kelopak mata, terutama kelopak bagian atas.
  • Bengkak pada kelopak.
  • Rasa mengganjal atau tidak enak pada mata.
  • Kemerahan pada kulit kelopak.
  • Mata berair.
  • Iritasi ringan pada mata.
  • Penglihatan kabur, jika kalazion cukup besar untuk menekan bola mata.

Diagnosis Kalazion

Tidak ada pemeriksaan khusus yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis kalazion. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin pada mata dan menanyakan beberapa riwayat penyakit mata sebelumnya. 

Dokter juga dapat merujuk pengidap ke dokter spesialis mata jika didapatkan riwayat kalazion berulang. Langkah-langkah diagnosis kalazion umumnya mencakup:

  • Riwayat Kesehatan. Dokter perlu menanyakan riwayat kesehatan secara mendetail. Informasi ini dapat membantu dokter dalam menemukan masalah mendasar yang menyebabkan kalazion.
  • Pemeriksaan Mata Eksternal. Setelah itu, dokter akan melanjutkannya dengan memeriksa mata, kelopak mata, bulu mata, dan tekstur kulit.
  • Pemeriksaan Kelopak Mata Menyeluruh. Untuk memastikan diagnosis, dokter perlu menyinari cahaya terang dan menggunakan pembesaran untuk melihat dasar bulu mata. Mereka juga memeriksa lubang kelenjar minyak untuk memastikan ada tidaknya penyumbatan.  

Pengobatan Kalazion

Pada sebagian kasus, kalazion hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu tanpa terapi. Meski begitu, tersedia perawatan medis dan perawatan rumahan untuk meringankannya. 

Tidak selalu harus ditangani di rumah sakit, kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan rumahan. Yang paling utama adalah, jangan mencoba memeras atau memecahkan kalazion. Hindari pula untuk menyentuhnya. 

Kamu pun bisa menempelkan kompres hangat ke kelopak mata empat kali sehari selama sekitar 10 menit setiap kali. Ini dapat mengurangi pembengkakan dengan melembutkan minyak di kelenjar yang tersumbat. Namun pastikan kamu mencuci tangan sebelum menyentuh area tersebut.

Jika kalazion tidak hilang dengan perawatan di rumah, dokter mungkin merekomendasikan suntikan kortikosteroid atau prosedur pembedahan untuk menghilangkannya. Baik injeksi maupun pembedahan adalah perawatan yang efektif. 

Pencegahan Kalazion

Kunci utama penecegahan kalazion adalah menjaga kebersihan diri dengan baik. Tips pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah:

  • Mencuci Tangan. Cuci tangan secara rutin dan menyeluruh, terutama sebelum menyentuh mata.
  • Perawatan Lensa Kontak. Bagi kamu yang menggunakan lensa kontak, pastikan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai maupun melepas lensa. Jangan lupa untuk rutin membersihkan lensa kontak dengan larutan khusus pembersih lensa. Segera buang dan lensa kontak yang sudah kadaluarsa. 
  • Cuci Muka. Kamu juga perlu membersihkan muka setiap hari untuk menghilangkan kotoran dan riasan sebelum tidur. Dokter mungkin merekomendasikan untuk membersihkan kelopak mata dengan scrub khusus atau sampo bayi, terutama jika kamu rentan mengalami blepharitis.
  • Bersihkan Make-up. Buang semua riasan lama atau yang sudah kedaluwarsa. Pastikan untuk mengganti maskara dan eye shadow setiap dua hingga tiga bulan. Hindari berbagi atau menggunakan riasan orang lain. Jangan lupa juga untuk membersihkan alat-alat make up, seperti brush atau spons setelah dipakai. Bersihkan riasan sebelum tidur sampai benar-benar terangkat dari wajah, terutama bagian mata. 

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter apabila mengidap kalazion yang tak kunjung membaik. Jika kamu punya pertanyaan lain seputar kondisi ini, tanya dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab segala pertanyaan kamu, yuk download Halodoc sekarang juga!

Referensi: Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Chalazion. WebMD. Diakses pada 2022. Chalazion. Healthline.Diakses pada 2022. Chalazion. American Optometric Association. Diakses pada 2022. Chalazion. Diperbarui pada 12 Mei 2022. 

Halodoc, Jakarta - Banyak mitos yang bertebaran mengenai kedutan, termasuk pada mata. Ada yang bilang kalau mata kiri kedutan artinya akan dapat rezeki nomplok. Ada pula yang bilang jika mata kanan bawah berkedut, tanda akan menangis. Mitos mengenai mata kedutan ini tentu tidak bisa dipercayai begitu saja.

Dalam bahasa medis, mata kedutan disebut blefarospasme yang artinya gerakan berulang kelopak mata bagian atas yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Gerakan ini setidaknya terjadi beberapa detik sekali dan berlangsungs selama kurang lebih 1-2 menit. Meskipun begitu, kedutan juga dapat terjadi pada kedua mata.

Kedutan sebenarnya tidak mengakibatkan rasa sakit dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, kedutan juga dapat terasa mengganggu, serta hilang timbul selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.

Baca juga: Bukan Mitos, Ini Arti Kedutan Pada Mata

Umumnya, mata kedutan bukanlah kondisi serius, selama kamu mengalaminya di satu sisi, tidak disertai rasa sakit, dan berlangsung sebentar. Beberapa faktor pemicunya adalah kelelahan, aktivitas fisik yang berat, kurang tidur, paparan cahaya yang sangat terang, dan iritasi mata. Konsumsi kafein berlebihan dan alkohol, serta merokok juga dapat menyebabkan mata kedutan.

Ada pula kondisi yang dapat membuat mata kedutan, seperti radang kelopak mata, mata kering, iritasi kornea mata, dan infeksi bagian mata depan. Selain kedutan, terdapat gejala lain seperti mata merah dan berair.

Kebanyakan orang merasakan kedutan sebagai hal yang ringan. Namun, ada pula yang merasa kedutan sebagai sesuatu yang cukup mengganggu. Hal ini karena terdapat berbagai jenis kedutan berdasarkan tingkat keparahan dan gejala penyertanya. Berdasarkan hal itu, mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga tipe:

Baca juga: 5 Makna Kedutan Di Bagian Tubuh

1. Kedutan Minor

Kedutan tipe minor ini umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak berbahaya. Kedutan minor muncul akibat gaya hidup, seperti kelelahan, kurang istirahat, stres, suka mengonsumsi minuman keras atau minuman berkafein secara berlebihan, serta kebiasaan merokok. Kedutan minor juga dapat juga dapat disebabkan oleh iritasi pada kornea atau konjungtiva (lapisan dalam kelopak mata).

2. Blefarospasme Esensial Jinak

Blefarospasme esensial jinak dapat dipicu oleh beberapa hal. Misalnya seperti mengonsumsi minuman keras atau minuman berkafein secara berlebihan, terpapar cahaya terang, kelelahan, kurang tidur, iritasi akibat polusi udara, dan stres. Blefarospasme esensial jinak biasanya dialami oleh orang dewasa muda hingga dewasa tua. Kondisi ini lebih sering dialami wanita dibanding pria dan dipercaya merupakan perpaduan antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan.

3. Hemificial Spasm/ Kejang Salah Satu Sisi Wajah

Kejang pada wajah adalah kondisi yang sebenarnya sangat jarang terjadi. Gangguan yang disebabkan tekanan arteri pada saraf ini melibatkan bagian lain dari otot wajah. Biasanya, bagian mulut berbeda dengan kedutan yang umumnya terjadi pada mata. Kejang pada wajah ini pun berdampak kepada salah satu mata, yaitu pada sisi wajah yang mengalami kelainan.

Baca juga: Mungkin Ini 4 Penyebab Mata Sering Berkedip

Kedutan mata yang cukup mengganggu aktivitas kamu bisa diredakan dengan cara berikut ini:

Jika kamu mengalami mata kedutan dan merasa cukup mengganggu, tidak ada salahnya untuk mendiskusikan tentang gangguan ini pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA