Manakah yang lebih penting antara ekonomi makro dan mikro?

Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial lengkap dengan elemen kualitatif dan kuantitatif. Ilmu ini berfokus pada manufaktur, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa juga bagaimana orang, organisasi, pemerintah, dan negara mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan jasa ini. Ekonomi sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni makro dan mikro. Kali ini ekonomi makro akan menjadi fokus bahasan. Mulai dari pengertian, tujuan hingga pengaruh ekonomi makro, berikut ini informasi selengkapnya!

Apa itu Ekonomi Makro?

Ekonomi makro adalah studi holistik mengenai kinerja, perilaku, struktur, dan proses penentuan keputusan ekonomi dalam skala nasional. Jenis ekonomi satu ini juga mencakup perubahan dalam Produk Domestik Bruto (GDP) negara, ekspektasi, inflasi, pengeluaran, penerimaan, dan pinjaman pada tingkat pemerintah (kebijakan fiskal), pengangguran, hingga kebijakan moneter.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk mengetahui keadaan ekonomi secara keseluruhan, sehingga dapat dirumuskan kebijakan pada tingkat yang lebih tinggi. Singkatnya, pengertian ekonomi makro adalah untuk menganalisis seluruh industri dan ekonomi yang terjadi suatu negara.

Tujuan Ekonomi Makro

Kebijakan ekonomi makro sendiri dilakukan negara dan dilaksanakan oleh pemerintah serta pihak swasta untuk mengatasi masalah yang timbul. Berikut beberapa tujuan pengaruh ekonomi makro yang penting untuk diketahui.

  1. Meningkatkan pendapatan negara

Dengan adanya ekonomi makro, kita bisa mengetahui dengan jelas pendapatan nasional negara. Dari sini, dapat terukur dengan jelas apakah perekonomian negara kita stabil atau tidak. Kebijakan ekonomi yang nantinya akan diambil pun bisa lebih efektif dan efisien.

Sebelum mengetahui pengaruh ekonomi makro terhadap inflasi, penting juga untuk mengetahui apa itu inflasi. Inflasi sendiri merupakan proses meningkatnya harga-harga secara umum dan berkelanjutan. Kenaikan harga satu atau dua barang tidak dapat dibilang inflasi kecuali sifatnya meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Di sinilah ekonomi makro berpengaruh dalam menentukan harga barang yang beredar di pasaran.

  1. Membuka lapangan pekerjaan

Tingkat pengangguran di dalam negara memberikan dampak yang kurang baik untuk kehidupan sosial dan beban ekonomi negara. Dengan keberadaan ekonomi makro beserta kebijakannya, pemerintah dapat mengurangi pengangguran hingga tingkat full employment. Artinya, pengaruh ekonomi makro mampu membuat pemerintah maupun swasta membuka lapangan pekerjaan.

  1. Menjaga kestabilan ekonomi

Pengaruh ekonomi makro juga dapat dilihat dari keadaan perekonomian kita, apakah stabil atau tidak. Dalam hal ini, stabil bukan berarti kondisi ekonomi di negara selalu tinggi, tetapi mengacu pada kondisi di mana variabel ekonominya fluktuatif, terutama harga komoditi dan tingkat pendapatannya masih tergolong wajar. Kestabilan ekonomi juga dapat dilihat dari kesempatan kerja, kestabilan pada tingkat harga barang secara umum, sampai tingkat pendapatan masyarakatnya.

Pengaruh ekonomi makro pada bisnis dan kehidupan

Apakah ada pengaruh ekonomi makro pada bisnis dan kehidupan? Tentu saja, apalagi ekonomi makro berkaitan dengan negara, tentunya akan ada dampak tertentu terhadap bisnis dan kehidupan. Pertama, ekonomi makro mampu memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tercipta berdasarkan ekonomi makro, otomatis pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh. 

Begitu juga dengan tenaga kerja. Pengaruh ekonomi makro dapat membuat pemerintah atau swasta membuka lapangan pekerjaan baru. Belum lagi dengan kebijakan-kebijakan penting yang akan berpengaruh pada perhitungan gaji, tunjangan, sampai pemotongan pajak dari upah para pekerja. Sedangkan di sisi kehidupan, pengaruh ekonomi makro bisa dilihat dari kestabilan harga barang yang beredar di pasaran. Terakhir, pengaruh ekonomi makro juga dapat berimbas pada keputusan membuat bisnis.  

Jika kamu masih penasaran dengan seluk-beluk ekonomi makro, maka kamu bisa mempelajarinya lebih dalam lewat program Business Management di BINUS ONLINE LEARNING. Menerapkan sistem pembelajaran 100% online, kuliah BINUS ONLINE LEARNING menawarkan waktu yang fleksibel sehingga cocok untuk dijalani sambil bekerja atau berbisnis.

Pekerjaan atau bisnis tidak terganggu, pendidikan tinggi tetap bisa dicapai, BINUS ONLINE LEARNING solusinya! Cek informasi lengkap tentang program Business Management BINUS ONLINE LEARNING di sini!

Lihat Foto

PIXABAY

Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana perekonomian secara keseluruhan.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonomi makro adalah salah satu istilah dalam ilmu ekonomi. Dengan kata lain, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana perekonomian secara keseluruhan.

Adapun beberapa contoh masalah yang dibahas dalam ekonomi makro adalah tentang inflasi, pengangguran, tingkat harga, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, produk domestik bruto (PDB) dan lainnya.

Pengertian ekonomi makro

Dikutip dari Investopedia, ekonomi makro adalah ilmu yang mencoba mengukur seberapa baik kinerja ekonomi, untuk memahami kekuatan apa yang mendorongnya, dan untuk memproyeksikan bagaimana kinerja dapat meningkat.

Ekonomi makro adalah cabang ekonomi yang berhubungan dengan struktur, kinerja, perilaku, dan pengambilan keputusan ekonomi secara keseluruhan, atau agregat.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pembangunan IKN Tak Ganggu Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Sementara mengutip dari Gramedia blog, ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan. Studi ekonomi ini khusus belajar tentang ekonomi dalam skala besar dan menyeluruh.

Karena itu, ekonomi makro adalah sering kali dipakai sebagai instrumen untuk melakukan analisa dan merancang serangkaian target kebijakan yang berkaitan dengan inflasi, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkelanjutan.

Selain itu, studi ekonomi makro adalah dapat digunakan untuk melakukan analisa terhadap produsen secara menyeluruh. Ekonomi makro juga menganalisa konsumen dalam konteks bagaimana mengalokasikan pendapatan untuk membeli produk barang dan menggunakan jasa.

Dalam buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X karya Ismawanto dijelaskan, ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan atau membahas variabel ekonomi agregatif yang dapat menunjukkan hubungan bersifat kausal (sebab akibat) dan hubungan yang bersifat fungsional (saling memengaruhi).

Baca juga: Walau Pinjol Ilegal Marak, Industri Fintech Berkontribusi Positif ke Pemulihan Ekonomi Nasional

Perbedaan ekonomi mikro dan makro

Ekonomi mikro dan ekonomi makro adalah dua hal yang bertentangan secara konten. Singkatnya, ekonomi makro adalah ilmu yang memfokuskan studinya pada ekonomi secara menyeluruh dan total.

Sementara ekonomi mikro adalah studi yang menyoal unit ekonomi secara perorangan.
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan ekonomi makro adalah berdasarkan pada bagaimana para pakar ekonomi menekankan tema pembahasannya.

Bicara tentang ilmu ekonomi memang tidak ada habisnya. Meski demikian, tak bosan rasanya membahas setiap cabang atau bagian di dalamnya, karena ilmu ini begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sebut saja keuangan, manajemen, marketing, mekanisme pasar, dan lain sebagainya. Dari sekian banyaknya cabang ilmu ekonomi, ada dua yang tak kalah menarik untuk dipelajari, yakni ekonomi mikro dan makro.

Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang variabel-variabel ekonomi dalam lingkup lebih kecil , seperti perusahaan, perilaku konsumen, permintaan dan penawaran, produksi, harga, dan lainnya. Sementara ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara menyeluruh (agregat), seperti jumlah uang beredar, pendapatan nasional, pengangguran dan kesempatan kerja, inflasi, neraca pembayaran internasional, dan pertumbuhan ekonomi.

Baik ekonomi mikro maupun makro penting untuk mengukur dan menganalisis tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam lingkup kecil dan negara bahkan internasional dalam lingkup yang lebih luas. Keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Meski demikian, ekonomi mikro berbeda dengan ekonomi makro. Berikut perbedaan diantara keduanya yang harus Anda ketahui.

Aspek Analisis

Dari penggunaan istilahnya mikro dengan makro sudah memiliki perbedaan dalam cakupan atau ruang lingkup yang dipelajari. Ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup yang lebih kecil atau sempit. Sebaliknya, ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup yang lebih luas.

Ekonomi mikro difokuskan pada aspek analisis atau variabel-variabel ekonomi seperti teori produksi, teori harga, permintaan dan penawaran, elastisitas, analisis biaya dan manfaat, model-model pasar, industri, perilaku konsumen, mekanisme pasar, dan lain sebagainya.

Adapun variabel-variabel yang menjadi aspek analisis dalam ekonomi makro meliputi investasi, pendapatan nasional, pengangguran dan kesempatan kerja, inflasi, moneter, neraca pembayaran, dan lainnya.

Konsep Dasar

Tak diragukan bahwa ilmu ekonomi memiliki konsep dan variabel yang begitu luas, bahkan meski sudah dibagi dalam dua cabang ilmu ekonomi mikro dan makro. Dari variabel-variabel yang dipelajari baik pada ekonomi mikro maupun makro, masing-masing memiliki konsep dasar yang menjadi titik perbedaan diantara keduanya.

Ekonomi mikro fokus pada tiga konsep dasar teori, yakni:

Keberadaan barang dan jasa menjadi inti sari dalam kegiatan ekonomi, utamanya pada lingkup mikro. Barang dan jasa tentu saja tak muncul secara tiba-tiba tetapi harus diproduksi. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.

Harga berperan penting dalam menentukan nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga juga mempermudah dalam proses transaksi ekonomi. Harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut. Oleh sebab itu, harga bisa jadi fluktuatif.

Di balik produksi barang dan jasa, ada modal untuk pengadaan bahan baku dan lainnya. Tak hanya itu, ada pula tenaga kerja yang harus mendapatkan upah. Nah, teori distribusi menitikberatkan pada bahasan seputar aspek-aspek tersebut. Distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada proses ini muncul rantai distribusi yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail.

Sementara konsep dasar yang menjadi fokus bahasan dalam ekonomi makro, meliputi:

  • Keluaran (Output) dan Pendapatan (Income)

Output dan pendapatan dalam ekonomi makro tentu bukan dalam lingkup perusahaan, tetapi nasional. Estimasi keluaran mencakup total nilai dari produksi nasional secara keseluruhan. Adapun untuk pendapatan total hasil penjualan produksi nasional. Jadi, output sering kali menjadi cerminan pendapatan, demikian pula sebaliknya.

Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia. Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula. Hal ini berlaku sebaliknya.

Diakui atau tidak masalah pengangguran atau kesempatan kerja menjadi masalah krusial yang dihadapi suatu negara. Semakin rendahnya kesempatan kerja yang tersedia, berakibat pada tingginya tingkat pengangguran di negara tersebut.

Apa hubungannya dengan ekonomi makro? Tentu saja ada hubungannya. Jika tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi lambat karena produksi nasional rendah. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.

Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter. Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga. Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh. Oleh sebab itu, penting untuk menstabilkan tingkat harga dengan mengeluarkan kebijakan moneter seperti pengendalian jumlah uang beredar, menaikkan tingkat suku bunga, atau yang lainnya.

Tujuan Analisis

Ditinjau dari tujuan analisisnya, ekonomi mikro berbeda dengan makro. Ekonomi mikro lebih menitikberatkan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya baik berupa modal, peralatan, maupun tenaga kerja agar diperoleh kombinasi yang tepat sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan.

Adapun tujuan analisis pada ekonomi makro yaitu lebih menitikberatkan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara agregat atau menyeluruh baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Pada prinsipnya baik ekonomi mikro maupun makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam membahas suatu perekonomian, tidak bisa hanya dengan indikator ekonomi mikro atau makro saja, tetapi keduanya. Ekonomi mikro menjadi cikal bakal ekonomi makro.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang perbedaan antara ekonomi mikro dengan ekonomi makro, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA