Makanan internasional yang merupakan sumber protein hewani adalah

Makanan khas internasional adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu negara. Makanan yang dibuat biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Banyak turis-turis yang datang dari manca negara ke Indonesia. Masakan internasional dibagi menjadi 2 yakni masakan kontinental dan makanan oriental. Perbedaan antara masakan kontinental dan oriental dapat dijumpai dalam beberapa hal, seperti perbedaan dalam susunan makanan utama, teknik pengolahan dan tata cara penyajian. Perbedaan kedua jenis masakan ini diuraikan sebagai berikut:

a. Masakan Kontinental

Masakan Kontinental adalah masakan yang berasal dari negara yang mempunyai dataran luas, seperti Perancis, Inggris, Amerika, Australia (negaranegara Eropa). Sejarah masakan kontinental dimulai ketika bangsa Romawi jaya melawan Eropa, untuk merayakannya diadakanlah pesta.Orang tidak puas lagi dengan hidangan-hidangan yang sederhana. Sekitar abad ke XIV mulailah dikenal penggunaan berbagai macam saus. Seluruh Eropa membuat pesta dimana-mana termasuk di Perancis.Perancislah yang kemudian mengembangkan seni masak ini hingga dapat diterima di seluruh dunia.Sewaktu bangsa Eropa pada abad XIII menjelajahi dunia Timur mulailah penggunaan dan pembuatan mie yang kemudian dikembangkan menjadi spaghetti, macaronidan vermicelli yang menjadi terkenal sebagai makanan khas Italia. Pada zaman Napoleon karena perang yang berkesinambungan, cadangan bahan makanan menipis. Timbullah gagasan untuk mengganti mentega dengan margarin.

Makanan kontinental merupakan makanan dari Benua Eropa dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1) Eropa barat wilayahnya : Perancis , Belgia , Swiss, Belanda, dan Jerman memiliki selera makan yang sama. Bumbu yang sering dipakai adalah merica dan garam.

2) Eropa timur wilayahnya : Chekoslovakia , Hongaria , Yugoslavia, Yunani , Romawi, dan Rumania, mempunyai selera makan yang menggunakan berbumbu tajam dari rempah – rempah seperti lada.

3) Eropa selatan wilayahnya : Italia, Portugal, Spayol selera makan pada umumnya berbumbu tajam pula yaitu pala lada dan kayu manis.

Masakan kontinental biasanya menggunakan bumbu instan atau bumbu siap pakai berupa bumbu kering. Bumbu yang banyak digunakan orang Eropa adalah bumbu herb, dan garam, tidak menyukai vetsin. Teknik pengolahannya pun simple (mudah), singkat atau cepat. Masakan kontinental dilakukan secara bertahap dengan alat makan berbeda tiap jenis makanan dan dihidangkan sesuai giliran. Susunan makanan utama merupakan satu rangkaian yang terdiri protein hewani, makanan pokok dan sayuran. Protein hewani berasal dari lauk pauk yang biasanya menggunakan daging dan makanan pokok sebagai sumber karbohidrat menggunakan kentang. Porsi karbohidrat lebih sedikit daripada protein hewani sehingga porsi protein hewani merupakan makanan utama lebih banyak dari makanan pokok.

Makanan kontinental diberikan dalam sebuah hidangan dengan sususan menu. Menu adalah suatu susunan makanan dan minuman untuk satu kali makan. Susunan menu makanan kontinental terdiri dari berbagai macam makanan yang dimakan secara bergiliran yang disebut courses/kosis dan mempunyai urutan tertentu. Menu yang sederhana dapat hanya terdiri dari satu atau dua giliran santapan saja tetapi dapat terdiri dari bermacammacam masakan yang disajikan berturut-turut menurut urutan yang telah ditentukan. Urutan menu Kontinental adalah 

1) Santapan mula dingin atau panas (appetizer cold atau hot hor’s deeuvre)
2) Sup (soup)
3) Entrée ; Hidangan utama (maindish) yang dapat berupa ikan (fishdish), daging (meatdish) atau ayam (pouldish)
4) Hidangan penutup (dessert) ; Keju (cheese), Buah (fruits), Kopi (cofee)

Melihat banyaknya giliran menu hidangan tersebut perlu dikombinasikan dengan baik sehingga semua giliran menu dapat dihidangkan. Ketentuan - ketentuan yang perlu diperhatikan mengenai urutan giliran santapan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pada menu yang luas, dapat dihidangkan 2 macam sup agar para tamu dapat memilih antara sup yang berwarna muda atau sup yang berwarna tua yang biasanya lebih tajam rasanya atau antara consumme dan potage;
2) Masakan yang rasanya lebih tajam dihidangkan sesudah makanan yang rasanya agak tawar;
3) Hidangan dingin diberikan sesudah hidangan panas dari bahan yang sama, kecuali hors d’ oeuvre yang selalu merupakan giliran pertama dalam menu;
4) Saji sayuran diberikan antara 2 macam saji daging atau sesudah 1 saji daging;
5) Saji ikan atau daging yang dingin merupakan giliran terakhir sebelum santapan.

1) Appetizer (makanan pembuka )

Appetizer, dalam istilah bahasa Indonesia yaitu ‘hidangan pembuka’. Sedangkan istilah Perancis menyebutnya Hors d’oeuvre (starter). Appetizer merupakan penghantar untuk menikmati hidangan utama (main course). Sebagai hidangan pembuka appetizer berfungsi untuk membangkitkan selera atau merangsang nafsu makan. Appetizer hendaknya memiliki rasa yang enak, ringan, menyegarkan (biasanya rasanya agak asam untuk merangsang selera makan), berukuran kecil (biet size, fnger food), dan disajikan dengan penampilan menarik.Appetizer dapat berupa hidangan panas (canape, fritters, soup) atau dingin (salad, Chilled Fruit Cocktail, Shrimp Cocktail), dan adakalanya berasa pedas.

Hidangan appetizer hendaknya disajikan dengan prima, meliputi rasa, aroma, penampilan, dan kesesuaian dengan alat saji agar dapat membangkitkan selera dan memberikan kesan bahwa hidangan yang akan disajikan setelahnya akan lebih enak lagi.

Makanan internasional yang merupakan sumber protein hewani adalah


2) Main course (makanan utama)


Makanan utama (main course) adalah hidangan pokok dari suatu susunan menu lengkap. Ukuran porsi main course lebih besar dari appetizer. Main course disajikan lengkap terdiri dari makanan sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral seperti :

a) Sumber karbohidrat: kentang, nasi, pasta

b) Sumber protein & lemak: daging, unggas, ikan, telur

c) Sumber vitamin & mineral: sayuran


Makanan yang dihidangkan terdiri dari lauk pauk hewani yang disertai kentang dan sayuran antara lain adalah :

a) Lauk pauk hewani yang dihidangkan pada main course seperti daging, ikan (kakap, tuna, tenggiri), unggas (ayam, bebek, kalkun), dan sea food (kerang, cumi-cumi, udang, lobster, kepiting) yang diolah dengan bermacam-macam cara dan menghidangkanya dengan saus dan besar porsinya berkisar 175 gram s.d 225 gram.

b) Sayuran yang dihidangkan pada main course ialah sayuran kontinental. Pada umumnya seperti buncis, bunga kol, lobak putih, brocoli, asparagus, dan lainya dan besarnya adalah 75gram.

c) Untuk garniture, kentang maupun penggantinya seperti macam-macam pasta yang dihidangkan dengan roti/roll yang besar porsinya 75 gram. Untuk nasi kadang juga mengganti kentang dengan lauk-pauk yang sesuai.


Makanan internasional yang merupakan sumber protein hewani adalah


3) Dessert (makanan penutup)


Makanan internasional yang merupakan sumber protein hewani adalah


Dessert atau hidangan penutup berfungsi untuk menghilangkan kesan dari hidangan sebelumnya. Dessert disebut juga hidangan pencuci mulut. Rasa dessert umumnya adalah manis. Dessert terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu :

a) Hot dessert, dihidangkan pada suhu 60oC. Contoh: kue sus isi manis, cake, puding roti, puding karamel, pancakes, dsb.

b) Cold dessert, dihidangkan pada suhu 10-15oC. Contoh: macam-macam puding, cooktail, dsb.

c) Frozen dessert, dihidangkan pada suhu 0oC. Contoh: macam-macam ice cream, sorbet, punch, dsb.


b. Masakan Oriental 


Makanan Oriental merupakan makanan yang berasal dari negara-negara bagian timur atau Asia seperti Indonesia, Jepang, China, dan lainnya. Makanan Oriental yang disajikan biasanya berdiri sendiri seperti lauk pauk, sayuran dan makanan pokok. Perbedaan yang menonjol dari makanan pokok pada sajian menu Kontinental berupa kentang atau porsi karbohidrat yang lebih sedikit daripada protein hewani. Sebaliknya pada sajian menu Oriental lebih banyak karbohidrat daripada protein hewani. Beras, mie, jagung menjadi sumber karbohidrat dalam menu makanan Oriental.


Penggunaan bumbu pada sajian menu Kontinental menggunakan bumbu instan kering atau siap pakai. Sementara itu pada sajian menu Oriental menggunakan bumbu-bumbu segar yang beraroma kuat dan langsung diracik. Untuk teknik pengolahan pada menu Kontinental cukup cepat, singkat dan simple. Berbeda pada menu Oriental yang cenderung lama dan cukup kompleks

Makanan apa saja yang mengandung protein hewani?

Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya.

Manakah di bawah ini makanan internasional sumber protein hewani?

Jawabannya adalah B. Kentucky fried chicken. Makanan internasional sumber protein hewani adalah kentucky fried chicken. Protein hewani asupan protein yang berasal dari hewan atau produk olahannya. Protein hewani bermanfaat dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

Produk hewani apa saja?

Produk pangan hewani umumnya berupa daging, susu, telur, dan ikan yang sangat kaya dengan protein. Protein ini juga mengandung asam amino esensial yang sangat sesuai dengan kebutuhan manusia.

Apa saja makanan yang termasuk sumber protein nabati dan protein hewani?

Dilansir dari Medical News Today, protein hewani bersumber dari ikan, telur, daging merah, daging uanggas, dan produk olahan susu seperti keju, krim, mentega, susu formula. Adapun protein nabati bersumber dari biji-bijian, kacang-kacangan, alpukat, dan sayuran.