Luka robek apabila tidak segera ditangani atau diobati akan menimbulkan

Luka terbuka yang mengeluarkan darah bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Hal ini tidak bisa kita anggap remeh. Salah penanganan bisa menyebabkan perdarahan hingga menimbulkan infeksi. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara perban luka yang benar. Berikut penjelasannya.

Jenis luka yang perlu diperban

Ada berbagai jenis luka yang mungkin membutuhkan penanganan berbeda. Luka lecet kecil atau goresan mungkin tidak memerlukan perban.

Akan tetapi, pada luka yang lebih dalam dan besar, seperti luka terbuka, perlu pembalut luka sebagai pertolongan pertama untuk menghentikan perdarahan, sambil menunggu bantuan medis. Apalagi jika luka mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Itu sebabnya, perlu mengetahui cara membalut luka yang benar agar tak kehilangan banyak darah.

Cara membalut luka yang benar

Sebagai teknik pertolongan pertama paling dasar, kita perlu memahami cara membalut luka yang benar. Pasalnya, luka bisa saja terjadi tanpa kita tahu.

Berikut ini cara perban luka yang perlu dipahami langkah demi langkah:

Luka yang mengeluarkan banyak darah atau perdarahan bisa menyebabkan syok dan berakibat fatal. Jika kita mengalaminya, segera hubungi dokter untuk pertolongan intensif.

Sambil menunggu pertolongan medis datang dan menutup luka dengan perban, kita perlu terlebih dulu menghentikan perdarahan pada luka.

Kita bisa menekan area luka terbuka yang mengeluarkan darah dengan kain bersih, kasa, atau tisu steril.

Pastikan sebelum menerapkan berbagai cara membalut luka, sudah mencuci tangan terlebih dulu dengan sabun dan air mengalir. Menggunakan sarung tangan khusus juga bisa menjadi pilihan.

Yang terpenting, harus yakin bahwa tangan kita steril. Sebab, jika tidak, ada risiko infeksi bakteri yang masuk ke dalam luka terbuka.

Jika perdarahan sudah bisa teratasi, langkah selanjutnya dalam tata cara perban luka adalah membersihkan luka.

Sebelum menutup luka dengan perban, pastikan untuk membersihkan luka dan area sekitarnya dengan air mengalir selama 5-10 menit.

Rendamlah kain kasa dengan cairan saline, lalu usap ke area luka secara perlahan. Setelahnya, tepuk-tepuk area luka secara lembut dengan handuk atau kasa hingga kering.

Perawatan luka ini bertujuan menghilangkan kotoran sehingga tidak masuk ke dalam luka yang bisa meningkatkan risiko infeksi.

Jika ada partikel lain dalam luka seperti pecahan kaca atau kerikil, bisa menggunakan pinset untuk mengeluarkannya. Akan tetapi, jika benda yang menancap cukup besar, sebaiknya kita tidak mencabutnya. Tunggulah hingga mendapatkan pertolongan medis.

Pasalnya, beberapa benda yang menancap saat terjadi luka justru mencegah kita dari perdarahan yang lebih hebat.

Jika cukup yakin, luka yang terjadi cukup ringan dan bisa diatasi sendiri di rumah, keringkan area luka dengan handuk atau kain bersih setelah membersihkannya. Keringkan dengan cara menepuk lembut. Jangan menggosok luka.

Vulnus laceratum adalah bahasa medis untuk luka robek pada jaringan lunak tubuh. Jenis luka ini kerap terjadi saat kecelakaan, seperti dari irisan pisau, memegang pecahan kaca, atau sebagai akibat dari tindak kekerasan. Penting untuk mengetahui bagaimana tindakan pertolongan pertama pada luka robek agar pendarahan tidak makin parah atau terjadinya infeksi pada luka.

Penyebab vulnus laceratum

Pada kasus vulnus laceratum atau luka robek yang dalam, pendarahan bisa terjadi dengan cepat dan hebat. Apalagi jika terjadi pada bagian tubuh tertentu yang lebih rentan, seperti pada kulit kepala atau bagian perut.

Saat terjadi luka robek, ada sensasi mati rasa di sekitar luka. Jika mengalami luka robek, bagian bawah tubuh yang terluka menjadi lebih sulit bergerak.

Penyebab utama vulnus laceratum atau luka robek biasanya adalah cedera akibat benda tajam, seperti pecahan kaca. Benturan benda tumpul pun juga bisa menyebabkan luka robek.

Selain karena pecahan kaca dan benda tumpul, luka robek juga bisa disebabkan akibat kecelakaan kerja, seperti menggunakan perkakas, pisau, atau mengoperasikan mesin.

Ciri-ciri vulnus laceratum

Pada luka vulnus laceratum, tentu ada pembeda yang khas antara luka robek ini dengan jenis-jenis luka lainnya. Biasanya, luka bisa dibedakan dari bentuknya. Proses agar benda bisa melukai tubuh pun juga menjadi faktor pembeda ciri-ciri pada setiap luka.

Menurut buku Encyclopedia of Forensic and Legal Medicine, ciri-ciri vulnus laceratum, yaitu luka yang terlihat secara kasat mata. Luka pada istilah lain laserasi ini biasanya disebabkan oleh benda tajam dengan tepi yang lurus.

Misalnya jika diakibatkan oleh pisau, luka akan terlihat seperti garis lurus. Potongan yang membuat luka vulnus laceratum adalah potongan bersih (clean cut).

Meski demikian, luka yang terbuka pada vulnus laceratum juga dapat disebabkan oleh benda tajam dengan tepi tidak rata sehingga akan memiliki bentuk yang berkerut-kerut dan tidak beraturan. 

Pada ujung luka robek, setiap sisinya masih terhubung oleh sisa kulit yang mengelupas. Saat orang dengan luka vulnus laceratum, ditemukan pula ciri-ciri cedera pada benturan tumpul, seperti bengkak, kemerahan, dan memar.

Vulnus laceratum, laserasi, atau luka robek sebenarnya memiliki ukuran dan bentuk yang beragam. Biasanya, pada luka yang terbuka, bentuknya seperti kulit yang teriris, lembar kulit yang terkelupas, ataupun luka dalam. Pada jenis luka ini, tidak ada kulit yang hilang.

Pertolongan pertama pada luka robek (vulnus laceratum)

Ketika mengalami luka robek, tentu kita membutuhkan pertolongan segera dari dokter. Sebab, seringkali luka robek terkontaminasi bakteri dari benda yang melukai tubuh.

Namun, ada juga cara pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan lebih dulu.

Ikuti langkah-langkah pertolongan pertama pada luka robek ini:

1. Tetap tenang

Saat ingin menolong orang yang mengalami luka robek, pastikan diri dalam keadaan tenang dan aman.

Vulnus laceratum yang gawat seringkali mengucurkan darah yang deras. Pastikan darah tidak mengenai diri dan orang lain.

2. Segera hentikan perdarahan

Luka robek apabila tidak segera ditangani atau diobati akan menimbulkan
Luka robek apabila tidak segera ditangani atau diobati akan menimbulkan
Segera bawa ke rumah sakit jika pendarahan tak kunjung berhenti

Risiko vulnus laceratum adalah kehilangan darah dalam jumlah besar. Kontrol darah sebaik mungkin dengan menekan di area yang terdapat luka robek.

Jika masih belum berhenti, segera ke UGD rumah sakit terdekat atau hubungi 119 untuk memanggil ambulans. Bersihkan luka robek dan area di sekitarnya dengan air bersih mengalir.

3. Tentukan plester di titik yang tepat

Jika luka robek kecil, pakaikan antiseptik oles dan perekat strip khusus untuk menyatukan luka. Jika lukanya dalam dan besar, segera ke dokter agar dilakukan penjahitan luka. 

4. Jaga kebersihan luka dan bagian tubuh di sekitarnya

Untuk menjaga luka yang sudah diplester, balut vulnus laceratum dengan kasa steril dan perban. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga antiseptik oles agar tidak terkena kotoran.

Cara merawat vulnus laceratum

Buka perban untuk membersihkan luka robek

Setelah mendapat pertolongan pertama, tubuh perlu waktu untuk memperbaiki jaringan yang terluka akibat luka robek. Maka, perawatan yang baik dan benar pun diperlukan agar proses penyembuhan pun maksimal.

Dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan suntik tetanus untuk mencegah infeksi tetanus. Jika Anda memiliki penyakit diabetes melitus, dokter akan menyarankan Anda menjaga kebersihan luka dan mengontrol gula darah Anda agar luka tidak memburuk.

Berikut ini adalah cara merawat luka robek menurut American College of Surgeon:

  • Jika tangan tampak kotor, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 15 hingga 30 detik. Jika tidak terlihat kotor, gunakan hand sanitizer dengan alkohol 60%.
  • Jika sudah diperbolehkan untuk mandi, lepaskan perban dan bersihkan luka robek atau vulnus laceratum dengan air dan sabun. Biarkan air mengalir di atas luka hingga tidak ada sisa sabun. Gunakan kapas untuk membersihkan sisa darah atau kerak yang terbentuk.
  • Jangan rendam luka bekas vulnus laceratum atau berenang jika luka masih basah.
  • Bila luka robek masih mengeluarkan darah saat membersihkannya, balut vulnus laceratum dengan kasa dan kencangkan selama lima menit.
  • Balurkan antibiotik oles atau petroleum jelly agar luka lembap. Hal ini mampu mencegah infeksi, mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi koreng.
  • Jika luka robekan dalam, jangan menunda ke dokter. 

Catatan dari SehatQ

Apapun jenis luka yang Anda alami, baik itu vulnus laceratum atau jenis luka lainnya, pastikan Anda mendapatkan pertolongan pertama dengan optimal.

Perlu diingat, hal yang paling penting dalam pertolongan pertama pada luka robek adalah memastikan agar tidak terjadi pendarahan yang amat hebat.

Jika pendarahan masih berlanjut, segera ke UGD rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.