Kualitas lingkungan hidup dibedakan menjadi 3 macam sebutkan

Lihat Foto

KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI

Wiratno, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI saat menaman pohon di lokasi lahan TNMB yang dikelola warga sekitar

KOMPAS.com - Lingkungan hidup diartikan sebagai unsur atau komponen yang ada di setiap lingkungan. Lingkungan hidup dibedakan menjadi fisik dan sosial.

Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan, akan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.

Hal tersebut karena dalam suatu lingkungan hidup dari satu unsur lain memengaruhi unsur yang lainnya. Lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis. Jika salah satu komponen rusak, maka akan mengganggu komponen lain.

Dilansir dari buku Pengelolaan Lingkungan Hidup (2018) karya KES Manik, dunia sedang menghadapi berbagai permasalahan.

Permasalahan tersebut di antaranya penyediaan pangan dunia, penggangguran, hambatan dalam pengembangan industri, pengadaan energi dan bahan baku, serta pengelolaan sumber daya alam.

Di beberapa sektor juga mengalami permasalahan, seperti bidang ekonomi terjadi kepincangan neraca pembayaran perdagangan internasional dan inflasi, serta berbagai bidang lainnya.

Baca juga: 100 Hari Jokowi-Maruf, Kebijakan Investasi jadi Ancaman bagi Lingkungan Hidup

Dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, manusia dihadapkan pada rangkaian permasalahan yang saling berkaitan.

Rangkaian pokok permasalahan dalam lingkungan hidup, sebagai berikut:

  1. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam yang semakin terbatas.
  2. Grafik kenaikan penduduk dunia sejak permulaan abad ke-18 yang meningkat tajam.
  3. Pertumbuhan ekonomi tidak merata
  4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dilandasi oleh moral akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

Permasalahan yang terjadi jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

Keterkaitan keempat faktor tersebut dan keterkaitannya dengan lingkungan hidup semakin erat sehingga setiap permasalahan harus dilihat secara utuh sebagai kesatuan permasalahan manusia.

Permasalahan lingkungan menjadi tanggung jawab manusia di dalamnya. Sehingga komponen seperti hewan, tumbuhan, air, udara, dan tanah harus dijaga kelestariannya.

Kelestarian tersebut harus dilakukan mengingat pengaruhnya sangat besar bagi pengembangan manusia.

Baca juga: Pengertian Litosfer dan Material Pembentuknya

Faktor-faktor lingkungan hidup

Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan hidup antara lain sebagai berikut:

  1. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Misalnya orang merokok di ruangan tertutup dan membuat pengap.
  2. Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat perbedaan lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang tertutup rimbun oleh tumbuhan.
  3. Hubungan atau interaksi antarunsur dalam lingkungan hidup. Interaksi ini tidak hanya menyangkut komponen biofisik melainkan juga hubungan sosial.
  4. Faktor-faktor nonmaterial, antara lain kondisi suhu, cahaya, dan kebisingan.
  5. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan ekonomi, sedangkan kondisi ekonomi akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya penuduk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu wilayah. Kualitas lingkungan dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang merasa betah atau kerasan tinggal di tempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar atau primer, meliputi makan, minum, perumahan, sampai kebutuhan rohani atau spiritual meliputi pendidikan, rasa aman, dan sarana ibadah. Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan karakteristik biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.

Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling memengaruhi satu dengan lainnya. Komponen biotik merupakan makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Adapun komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik disebut baik jika interaksi antarkomponen berlangsung dengan seimbang.

b. Lingkungan Sosial-Ekonomi

Lingkungan sosial ekonomi adalah lingkungan manusia dalam hubungannya dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial-ekonomi disebut baik jika kehidupan manusia akan kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kebutuhan hidup lainnya dapat terpenuhi.

Lingkungan budaya adalah segala kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik. Standar kualitas lingkungan budaya dikatakan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman dan sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengem bangkan sistem budayanya.

Hal lain yang tidak kalah penting untuk diketahui di dalam memahami kualitas lingkungan adalah daya dukung lingkungan (carrying capacity). Daya dukung lingkungan adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah kumpulan atau populasi jenis makhluk hidup tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Lingkungan tersebut dapat berupa sebidang lahan, wilayah tertentu, atau ekosistem tertentu. Misalnya, lahan pertanian sawah, perkebunan, hutan, rawa, sungai, danau, pantai, desa, kota, permukiman, dan kawasan industri. Adapun sejumlah individu atau kelompok tertentu dapat berupa tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun manusia. Jika membahas mengenai individu atau kelompok manusia, maka yang dimaksud daya dukung lingkungan di sini adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah individu atau kelompok manusia untuk dapat hidup dengan wajar dalam lingkungan tersebut.

Lingkungan yang ada di sekitar manusia sangatlah beragam, begitu pula dengan daya dukung lingkungannya. Pada lingkungan yang berbeda maka akan memiliki daya dukung yang berbeda pula. Daya dukung lingkungan tidak mutlak, tetapi berkembang sesuai faktor atau sumber daya yang memengaruhinya, antara lain faktor geografi dan sosial-budaya. Adapun yang dimaksud dengan faktor-faktor geografi dan sosial budaya di antaranya sebagai berikut.

a. Faktor geografi, seperti iklim, kesuburan tanah, dan erosi.

b. Faktor sosial-budaya, seperti ilmu, pengetahuan, dan teknologi.

Daya dukung lingkungan sangat berkaitan erat dengan kepadatan (densitas) suatu populasi atau jumlah makhluk hidup yang terdapat dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan mengetahui daya dukung atau kemampuan lingkungan dalam mendukung populasi di atasnya, dapat dihitung kemampuan tertinggi (maksimal) lingkungan tersebut. Berapakah yang dapat didukung lingkungan yang bersangkutan agar sejumlah makhluk hidup (populasi) dapat hidup dengan wajar.

Tingkat kepadatan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a. Tingkat kepadatan maksimum (tertinggi).

b. Tingkat kepadatan optimum (cukup/sedang/wajar).

c. Tingkat kepadatan berlebih (kelebihan populasi).

Kepadatan populasi mencapai tingkat berlebih jika kepadatannya melebihi kepadatan yang mampu didukung. Dapat dikatakan juga bahwa lingkungan telah sampai kepada batasnya sehingga pada saat yang bersamaan akan terjadi masalah lingkungan atau ketimpangan ekologi.

Jumlah manusia sampai saat ini terus bertambah dan berkembang. Adapun permukaan bumi yang merupakan ekosistem kehidupan manusia luasnya tetap. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya benturan antara pertumbuhan jumlah manusia dan daya dukung lingkungan, pada akhirnya menimbulkan masalah lingkungan atau ketimpangan ekologi. Manusia dengan kemampuan ilmu, pengetahuan, dan teknologi dapat meningkatkan daya dukung lingkungan. Melalui penerapan teknologi dalam bidang pertanian, peternakan, dan permukiman, manusia dapat mengembang kan serta meningkatkan daya dukung lingkungan sehingga mampu memakmurkan kehidupan penduduk. Sebagai contoh, dengan diterapkannya program intensifikasi pertanian oleh pemerintah, maka satu hektar sawah yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan satu ton gabah padi dapat menjadi dua atau tiga ton gabah padi.

Akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia pun dapat menurunkan daya dukung lingkungan bahkan dalam waktu singkat sampai kepada batas kemampuannya. Sumber daya lingkungan yang seharusnya berperan menopang kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya tidak lagi mampu mendukung kelangsungan kehidupannya. Maka yang terjadi adalah sebuah bencana baik alam maupun kemanusiaan. Dalam ekologi, manusia dikenal sebagai makhluk paling dominan (man ecological dominant). Artinya, manusia sangat mampu memanfaatkan ling kungan bagi kesejahteraan hidupnya. Oleh karena kemampuan akalnya, saat ini manusia sangat berperan dalam menentukan alam dibandingkan makhluk lainnya. Alam atau lingkungan hidup akan lestari, serasi, atau hancur, semata-mata tergantung pada kemauan manusia itu sendiri.

Sumber: hiberuntan.blogspot.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA